Terlahir kembali, membuat hidup Elena Mauren berubah 180°. Di kehidupan sebelumnya, ia telah mencintai pria yang salah bernama Lucas dan menyia-nyiakan Arion Dominicーsuaminya. Di kehidupan sekarang, Elena akan mengubah takdirnya. Ia akan melindungi keluarganya dan mengejar cinta suaminya. Lucas datang dan bertanya, “Mengapa kau tiba-tiba berubah?” Elena bergelayut manja di lengan suaminya dan berseru, “Menjauhlah, Lucas! Aku ini bibi mu dan dia adalah Pamanmu sekaligus Suami tercintaku." IG : @Sunny_Dhemiree
View More“Kira-kira berapa lama kita akan sampai?”Perjalanan menuju kota Gotham akan mereka tempuh dengan mobil. Elena memilih dengan mobil karena berpikir akan memudahkan nya jika sewaktu-waktu harus segera kembali.“Kita akan sampai dalam lima jam,” balas Vero.Perjalanan dari Everbloom ke Gotham memang bukanlah perjalan sebentar. Mereka harus memakan banyak waktu, namun demi bisa mencapai tujuan selama apapun perjalanan akan tetap Elena tempuh.“Kau sudah sarapan?” tanya Vero sambil melirik Elena yang mulai membuka laptop nya.Elena menggeleng, “Belum,”Masih terlalu pagi bagi Elena untuk sarapan, bahkan langit di luar masih menunjukkan warna biru keunguan. Sengaja mereka berangkat sepagi ini agar bisa tiba tidak terlalu siang.“Di belakang ada roti dan susu hangat, ambilah,” ucap Vero.Elena menoleh ke jok belang dan melihat bungkusan yang Vero maksud, asistennya itu membelikan sarapan untuknya.Sebab Vero memang tidak memiliki waktu makan yang teratur, kadang ia akan sarapan pagi dan kad
“Ke kota Gotham? Kenapa mendadak?”Elena menghentikan kegiatan mengemas barangnya sejenak, ia berbalik dan mendapati Arion berdiri di belakangnya dengan ekspresi penuh tanda tanya.“Sebenarnya tidak mendadak, tapi aku baru bisa memberitahu mu,” jawab Elena.Elena kembali merapikan barang yang sekiranya penting dan wajib ia bawa. Arion mendekat dan memeluk sang istri dari belakang, membuat Elena kembali menghentikan kegiatan tangannya.Arion menenggelamkan kepalanya di punggung Elena, dan keduanya terdiam tanpa kata. Elena tetap membiarkan Arion tanpa menolak ataupun bergerak.Hembusan napas pria berahang tegas dengan wajah kaku itu terasa hangat di punggung Elena, “Kau masih marah padaku?” tanya Arion.“Tidak,” balas Elena singkat.Keduanya kembali diam, Arion bisa merasakan napas berat Elena yang tidak beraturan. Ia melepaskan pelukannya dan membalikan tubuh Elena menghadap ke arah nya.Keduanya saling tatap satu sama lain, menimbulkan keheningan yang bermakna, “Kenapa kau masih mend
“Apa kau tega memisahkan ibu dan anaknya?”Nyonya Lia menoleh saat tangannya kembali di tahan, ia berbalik dan menatap ke arah wanita yang lebih muda darinya. “Mengapa kau tidak bertanya hal ini saat menandatangani kontrak itu?” tanya balik Nyonya Lia yang berhasil membuatnya terdiam.Nyonya Lia menarik lengannya, dan melepaskan cekalan tersebut, “Tidurlah, jangan terlalu banyak berpikir,” ucapnya sebelum pergi meninggalkan kamar tersebut.Saat keluar, Nyonya Lia melihat Tuan Miller yang baru saja pulang. Pria itu mengerutkan keningnya saat melihat sang istri keluar dari kamar itu.“Dia sudah tidur?” tanya Tuan Miller.Nyonya Lia mengangguk, “ Kau akan tidur bersamanya?”“Tidak, aku akan tidur bersama mu malam ini,”“Baiklah,”Keduanya berjalan bersama menuju kamar mereka, malam ini berlalu seperti biasanya. Malam yang hangat untuk mereka, namun tidak untuk wanita lain yang tidur sendirian.Akan tetapi, tanpa siapapun tahu. Sebenarnya, Tuan Miller selalu melihat keadaan ibu dari calo
Suasana duka nampak memenuhi kediaman Mauren. Berbagai karangan bunga dan orang-orang berdatangan menunjukkan belasungkawa.Langit yang biasanya cerah kini tampak mendung, sepertinya langit pun ikut berkabung dengan kepergian seorang tersebut. Di sebuah ruangan, Tuan Miller terduduk dengan tatapan kosong. Sebuah foto wanita tua berbingkai ada di depannya, wanita yang telah melahirkan nya ke dunia kini telah menyelesaikan hidupnya.“Mah, secepat ini kau pergi,” gumam Tuan Miller.Air mata kembali menetes membasahi wajah tegasnya, bahkan ketegasan seorang pemimpin akan runtuh saat sang ibu pergi meninggalkannya.Di belakangnya, berdiri dua istrinya. Nyonya Lia dan istri keduanya yang tengah mengandung, usia kandungan wanita itu kini menginjak delapan bulan. Waktu yang sudah dekat menuju kelahiran.“Sayang, sudahlah. Jangan terlalu berlarut-larut,” ucap Nyonya Lia pelan.Ia ikut bersimpuh di samping sang suami. Mengusap air mata yang mengalir di wajahnya, memeluk dan memberikan kenyaman
“Nona? Nona...”Vio melambaikan tangan di depan wajah Elena, semua orang yang hadir di rapat tersebut segera mengalihkan perhatian mereka. Bahkan yang tengah melakukan presentasi, menjeda sejenak kegiatannya.“Akh, iya. Kenapa?” tanya Elena yang tersadar dari lamunannya.Elena segera sadar dan melihat ke sekelilingnya. Ia merasa bersalah karena tidak fokus saat melakukan rapat pagi ini.“Maaf, semuanya. Silahkan dilanjutkan,” seru Elena.Rapat kembali berlanjut, Elena kini lebih fokus. Setelah seorang di depannya melakukan presentasi, mereka mulai memberikan opini masing-masing dan berdiskusi tentang proyek yang tengah di bahas.“Pembangunan kita kali ini berada di kota Gotham,” seru salah seorang anggota rapat di sana.Elena merasa senang, sebuah hal yang sangat kebetulan. Sebelumnya pembangunan ini akan dilakukan di Everbloom, mungkin Tuhan sedang mendukung nya dan memberikan jalan.Selesai dengan rapat tersebut, mereka semua membubarkan diri. Elena kembali ke ruangannya diikuti ole
“Diamlah, Jeff. Ingat kau hanya seorang asisten!” Lucas menunjuk-nunjuk dada Jeff dengan jarinya saat pria itu berusaha menahannya masuk ke ruangan Arion, ia menatap sombong pada Jeff yang berdiri di hadapannya.“Tolong dengarkan saya, Lucas. Tuan tidak mengizinkan siapapun masuk sembarang,” ucap Jeff yang masih menahan Lucas.“Sombong sekali kau, aku masih atasan mu!” kesal Lucas mendengar Jeff memanggil namanya langsung.Jeff menatap Lucas tanpa ekspresi, “Tuan saya hanya Tuan Arion,” balas Jeff.Lucas memalingkan wajahnya dan berdecak sebal, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Menatap sinis ke arah pria di depannya yang terus menghalangi.“Aku datang karena permintaan kakek dan tuan mu itu. Jika tidak percaya tanyakan saja pada mereka!” seru Lucas yang membuat Jeff melonggarkan halangannya.Jeff Akhirnya membiarkan Lucas masuk, sementara dirinya mengirimkan pesan pada Arion untuk memberitahukan hal tersebut. Namun, saat ini ponsel Arion sedang tidak aktif karena pe
“Lucas, makan dulu sarapan mu!” teriak Maria menghentikan langkah kaki Lucas.Lucas menoleh menatap ibunya yang sedang menyiapkan sarapan, dan sang ayah yang baru saja duduk. Senyum tipis terukir di wajah manisnya, begitu menenangkan namun tersimpan berbagai rahasia dalam senyuman tersebut.“Tidak, aku akan mengambil hak ku sekarang juga,” ucap Lucas yang berlalu meningkatkan kediamannya.Helaan napas terdengar dari mulut Maria, kemudian ia menatap ke arah sang suami, Andrian. Pria itu nampak tak peduli dan mulai menikmati makanan di hadapannya.Maria mendengus kesal, “Apa kau tak ingin membela putra mu sedikit pun?” tanya Maria dengan kesal.Andrian melirik sebentar sang istri sebelum kembali fokus pada makanan nya, “Dia pantas mendapatkan itu,” jawab Andrian.Mendengar jawaban itu membuat amarah Maria yang sejak tadi ia tahan meledak seketika, bahkan ia menggebrak meja di hadapan suaminya yang tengah makan.“Apa kau sudah gila, Maria?” tanya Andrian yang langsung menatap nyalang pad
“Apa maksud kakek? Kakek tidak bisa melakukan ini padaku!”Tuan Damian menatap nyalang ke arah Lucas, tatapannya begitu tajam membuat Lucas diam tak berkutik. Ini adalah hukuman yang Tuan Damian berikan untuk cucu tidak tahu diri seperti Lucas.Selama ini ia diam saja, akan tetapi tindakan Lucas saat ini sudah sangat keterlaluan dan di luar batasnya. Akhirnya tindakan ini Tuan Damian ambil agar memberikan peringatan untuk Lucas.“Memohonlah pada paman mu,” ucap Tuan Damian.Pria tua itu meninggalkan Lucas sendirian di ruang makan, tanpa berniat memberikan penjelasan apapun untuk Lucas. Tuan Damian pikir itu semua sudah cukup jelas.Pyarrr!“Argh, Arion sialan!” teriak Lucas yang mengamuk.Ia bahkan memecahkan semua piring yang tertata rapi di meja makan, pecahan keramik itu berserakan di lantai. Lucas pergi dengan amarah yang menggebu-gebu.Di perjalanan bahkan ia membawa kendaraan dengan ugal-ugalan. Tak peduli dengan orang-orang yang meneriakinya, ataupun para polisi yang mengejarny
“Oh ya, Paman. Ngomong-ngomong kapan kau mati?”Lucas menatap wajah datar Arion dengan alis yang naik-turun. Ia terkekeh pelan melihat sang paman yang hanya diam saja, lama ia tertawa sebelum kembali diam.“Lancang!”Tangan Arion terkepal kuat, sorot matanya menunjukkan rasa kebencian begitu mendalam. Rasanya ia ingin memusnahkan manusia di hadapannya, “Apa hukuman mu kemarin masih belum cukup?”Pertanyaan Arion berhasil membuat Lucas terdiam, pria itu menggertakan giginya mengingat bagaimana kakeknya memberikan hukuman di kediaman utama Dominic.Saat Lucas pingsan, Tuan Damian segera memulangkan kembali sang cucu ke kediaman utama. Cukup lama ia pingsan dan ketika tersadar beberapa pelayan segera menghampiri menanyakan kondisi tubuhnya.“Tuan muda, apakah anda baik-baik saja?”“Sialan! Sudah tahu aku terluka, masih bertanya!” pekik Lucas.Teriakan pria manis itu membuat pelayan mundur beberapa langkah dan kembali diam. Lucas meraba hidungnya dan meringis saat merasakan sakit yang men
'Sebodoh itukah aku? Lucas, apa kau benar-benar tidak pernah mencintaiku?’Tubuh Elena Mauren sudah lemah dan penuh luka. Ia menggunakan gaun pengantin dan terikat di sebuah kursi yang berada di dalam gedung terbengkalai. Elena merasa sudah tak bisa menghirup udara. Ia baru berusia 30 tahun, tetapi harus wafat dengan tragis karena kebodohannya.Jiwa Elena memasuki ruangan putih yang silau akan cahaya. Samar-samar, ia mendengar suara pria memanggil namanya. “Elena kau harus bangun!”Elena yakin, itu adalah suara Arionー suaminya. Meskipun Elena telah mengkhianati Arion, tetapi dia tetap datang menyelamatkannya. Tidak lama, Elena melihat Arion menggoyangkan tubuhnya yang kaku. Ia juga melihat Arion menangisi dirinya.“Aku selalu mencintaimu, kumohon jangan tinggalkan aku!" pinta Arion dengan nada menyedihkan dan penuh penyesalan. Elena perlahan-lahan memejamkan matanya. Jika ia bisa mengulangi kehidupannya lagi, maka ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. Mendadak, Elena meras...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments