Terlahir kembali, membuat hidup Elena Mauren berubah 180°. Di kehidupan sebelumnya, ia telah mencintai pria yang salah bernama Lucas dan menyia-nyiakan Arion Dominicーsuaminya. Di kehidupan sekarang, Elena akan mengubah takdirnya. Ia akan melindungi keluarganya dan mengejar cinta suaminya. Lucas datang dan bertanya, “Mengapa kau tiba-tiba berubah?” Elena bergelayut manja di lengan suaminya dan berseru, “Menjauhlah, Lucas! Aku ini bibi mu dan dia adalah Pamanmu sekaligus Suami tercintaku." IG : @Sunny_Dhemiree
View More'Sebodoh itukah aku? Lucas, apa kau benar-benar tidak pernah mencintaiku?’
Tubuh Elena Mauren sudah lemah dan penuh luka. Ia menggunakan gaun pengantin dan terikat di sebuah kursi yang berada di dalam gedung terbengkalai.
Elena merasa sudah tak bisa menghirup udara. Ia baru berusia 30 tahun, tetapi harus wafat dengan tragis karena kebodohannya.
Jiwa Elena memasuki ruangan putih yang silau akan cahaya. Samar-samar, ia mendengar suara pria memanggil namanya.
“Elena kau harus bangun!”
Elena yakin, itu adalah suara Arionー suaminya. Meskipun Elena telah mengkhianati Arion, tetapi dia tetap datang menyelamatkannya.
Tidak lama, Elena melihat Arion menggoyangkan tubuhnya yang kaku. Ia juga melihat Arion menangisi dirinya.
“Aku selalu mencintaimu, kumohon jangan tinggalkan aku!" pinta Arion dengan nada menyedihkan dan penuh penyesalan.
Elena perlahan-lahan memejamkan matanya. Jika ia bisa mengulangi kehidupannya lagi, maka ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu.
Mendadak, Elena merasakan sebuah tangan menggoyangkan tubuhnya. Ia juga mendengar suara-suara yang tidak asing. Dengan rasa penasaran, ia segera membuka matanya lagi.
“Kak, apa lagi yang kau tunggu? Lucas sudah menunggumu di mobil."
Elena tersentak melihat Azalea sedang bersamanya. Azalea Caroline adalah adik angkat Elena. Lalu, ia mengedarkan pandangan di sekitarnya.
Ini adalah pintu masuk gedung pernikahan Elena dengan Arion. Elena akhirnya mengingat sesuatu.
Otak Elena berpikir lebih keras. 'Bukankah ini kejadian saat aku kabur dari acara pernikahanku? Tapi, kejadian ini 5 tahun yang lalu, kan? Mungkinkah aku terlahir kembali?'
Benar! Sebagai Nona Muda keluarga Mauren, seharusnya Elena memiliki kehidupan yang baik. Ia telah menikah dengan Arion yang begitu mencintainya.
Demi bisa bersama Lucasーsang kekasih, Elena rela mengorbankan pernikahannya dengan Arion. Namun pada akhirnya, hidup Elena berakhir tragis di tangan Lucas.
Azalea kembali menarik tangan Elena. “Kak, kita tidak bisa berdiam di sini terlalu lama. Arion akan kembali mengejarmu."
Lucas akhirnya yang datang, dan bertanya, “Kenapa, Elena?”
Elena tertunduk. Di dalam hati, ia sedang menertawakan dirinya. Elena telah terlahir kembali. Elena membawa ingatan yang dilihatnya di masa lalu.
Elena tahu dengan jelas, Lucas selalu mengistimewakan Azalea dan hubungan keduanya tak perlu dipertanyakan lagi.
"Heemm!" Elena menghela napas. Lalu, menatap Lucas dan Azalea bergantian.
Elena berbalik dan kembali masuk ke gedung. Saat ingin memasuki lift, langkahnya terhenti saat berpapasan dengan Arion.
Elena tahu, sejauh apapun ia berlari, Arion pasti akan tetap menemukannya.
Arion berdecak kesal melihat Elena. Dia bertanya, “Sudah bertemu dengan kekasihmu?”
Elena ingat, dari sinilah Arion mulai menunjukan kebencian. Ia menarik tangan Arion dan memeluknya dengan manja.
Elena berkata, “Tentu saja, sudah. Karena sekarang, dia ada di pelukanku."
Arion sedikit bingung dengan perubahan sikap Elena. Tetapi, ia tidak memberikan respon berlebihan. Keduanya pun kembali naik bersama.
Melihat hal itu, Lucas mengepalkan tangannya. Ia tidak mengerti dengan perubahan Elena yang tiba-tiba. Namun ia yakin, ini tidak akan berlangsung lama dan Elena akan kembali ke pelukannya.
Selama di dalam lift, Elena memandangi wajah suaminya. Ia baru menyadari Arion jauh lebih tampan daripada Lucas.
Elena dan Arion tiba di ballroom lantai dua. Mereka melihat Nyonya Mauren berdiri di depan pintu dengan cemas.
Saat melihat Elena dan Arion, Nyonya Mauren segera menghampiri mereka.
"Kalian berdua dari mana?” tanya Nyonya Mauren.
“Kami pergi mencari udara sebentar, Ma," jawab Arion cepat-cepat. "Iya kan, Elena?"
Elena langsung mengangguk. "Iya, Ma. Karena aku gugup. Jadi, aku meminta Arion membawaku jalan-jalan sebentar."
Nyonya Mauren berkata, “Oke. Jangan pergi ke mana-mana lagi!"
Elena dan Arion pergi ke ruang ganti. Sebelum pergi, Arion memberikan tatapan tajam pada Elena. “Jangan menghancurkan acara ini! Atau kekasihmu akan terkena imbasnya!"
Elena terdiam. "Iya. Aku mengerti."
Setelah mendengar jawaban Elena, Arion pergi.
Seorang penata busana menghampiri Elena. “Nona, silakan pakai gaun ini!"
Elena terkekeh melihat gaun yang disodorkan. Gaun pernikahan itu begitu terbuka di bagian dada. Sebenarnya, ia sangat tidak nyaman mengenakannya.
Sebelum terlahir kembali, Elena terlalu mencintai Lucas. Ia tahu, Lucas menyukai gaya berpakaian Azalea yang terbuka dengan aksesoris glamour. Jadi, ia sengaja menirunya.
“Tidak, aku pakai ini saja."
Penata busana kebingungan. Sebab, Elena memilih mengenakan gaun yang Arion pilih sebelumnya. Gaun itu lebih menutupi tubuh Elena dan tidak terlalu banyak aksesoris.
"Tapi, bukankah sebelumnya Andaー"
"Buang gaun pengantin yang terbuka itu!" perintah Elena.
"Baik, Nona."
Akhirnya, Elena mengenakan ball gown berwarna putih yang menonjolkan kesan elegan dan menawan. Riasan yang tidak terlalu tebal dengan rambut panjang aristokrat. Mahkota kecil di kepalanya semakin membuat Elena terlihat memesona.
Brak!Suara Elena menggebrak meja terdengar keras, ia bahkan menjadi pusat perhatian para pengunjung disana. Sementara Lucas, pria itu terlihat santai dan tidak peduli.“Aku bisa saja memberitahu mu, tapi... Jika aku memberitahu mu begitu saja. Kau akan memberikan apa untuk ku?” ucap Lucas dengan menatap Elena.Elena masih berdiri dengan menatap datar Lucas, “Aku akan memberikan apapun, yang jelas bukan diriku,” balas Elena yang disambut senyuman hangat Lucas.Lucas mengangguk-anggukan kepalanya sebelum berbicara, “ Mudah saja. Katakan pada Arion untuk mengembalikan jabatan ku, “ Ucap Lucas yang membuat Elena tercengang.Elena terdiam sejenak tanpa kata, sebelum akhirnya ia melangkah pergi meninggalkan Lucas. Keputusan untuk bertemu Lucas memanglah keputusan bodoh yang telah ia ambil.Baru dua langkah Elena meninggalkan Lucas, pria itu kembali berbicara yang membuat langkah nya kembali terhenti, “Aku akan menunggu jawaban dari mu,” seru Lucas penuh percaya diri. Satu bibirnya terang
“Jawab jujur!” tekan Elena.Bu Rah menjadi bingung harus berbicara apa, baru wanita paruh baya itu akan berbicara tiba-tiba saja ponsel Elena berdering dan tertera nama orang yang selalu menyulut emosinya.“Halo, untuk apa kau menelepon ku,” ucap Elena dengan ketus.Pria yang menelepon dirinya adalah Lucas. Keponakan sialan yang belum merasakan kekejamannya, Elena belum menuntaskan balas dendam nya. Wanita itu masih disibukkan dengan masalah lain, jangankan pemirsa yang kesal. Penulis yang menulis cerita ini pun kesal pada Elena.“Halo, Elena. Kau pasti merindukan ku, bukan?” tanya Lucas dengan bangga di balik telepon.Elena mendengus mendengar ucapan Lucas yang membuatnya mual, ia mengisyaratkan untuk Bu Rah agar kembali ke dapur saja.“Aku tidak merindukan mu, dan jangan hubungi aku lagi!” tegas Elena sebelum menutup sambungan telepon.“Kau yakin tidak mau berbicara dengan ku?” tanya Lucas.Elena tak peduli dan langsung mematikan sambungan telepon tersebut, ia juga mematikan ponseln
“Dasar Elena, ternyata di sini dia menyimpannya,”Vero menemukan berkas yang ia cari sebelumnya di meja yang masih ada di ruangan Elena, setelah menuliskan data yang ia perlukan Vero segera menelepon Elena untuk memberikan kabar.Saat mendapatkan telepon dari Vero yang mengatakan bahwa ia sudah menemukan berkas itu, Elena merasa lega dan kembali menutup telepon.“Sudah ada?” tanya Arion, dan Elena mengangguk sebagai jawaban.Baru Elena akan bertanya lebih lanjut mengenai surat-surat rumah sakit yang ia temukan, Arion menyela ucapan Elena, “Aku harus kembali ke kantor, sekarang ada rapat penting,” pamit Arion.Sebelum pergi, ia tak lupa mengecup kening sang istri dan tersenyum, “Baiklah, hati-hati,” seru Elena sebelum Arion pergi.Setelah Arion pergi, Elena mencari keberadaan Bu Rah untuk menanyakan tentang surat rumah sakit itu. Elena yakin ada yang Arion sembunyikan dan membuat hatinya ada yang mengganjal, surat sebanyak itu tidak mungkin semuanya milik Jeff.Dan, untuk apa Jeff meny
Jeff dan Noah bernapas lega saat Arion membawa Elena menjauh dari sana, setelah beberapa saat mereka baru menyadari posisi mereka yang bisa saja membuat orang lain salah paham.Noah segera menjauh dari Jeff, dan pria itu segera membenarkan kembali pakaiannya yang terbuka, “Pulanglah, nanti aku akan mengantar Tuan ke rumah sakit, “ ucap Jeff sambil memalingkan wajahnya.Noah mengangguk dan keluar dari mobil menuju mobilnya sendiri, “Baiklah, aku pulang dulu,” pamit Noah sebelum pergi.Setelah Noah pergi, Jeff memutuskan untuk kembali ke kantor. Ia yakin Arion akan lama jika sudah bersama Elena, maka dari itu ia akan kembali sendiri.Di ruang kerja Arion, adegan panas itu harus terhenti karena suara perut Elena yang minta untuk segera diisi, “Kau belum makan?” tanya Arion.Wajah Elena bersemu merah menahan malu, ia mengangguk pelan membuat Arion segera menggendongnya ala anak koala, “Arion, turunkan aku,” seru Elena yang malu.Apalagi saat bertemu dengan Bu Rah dan beberapa pelayan ia s
“Iya, iya maafkan aku,”Noah berucap pelan, baru saja Jeff mengomel padanya kini disusul Arion yang ikut melakukan hal yang sama. Ini memang kecerobohan dirinya, tapi ia malas mendengar ocehan dua orang itu.Setelah mendengar perkataan Arion yang cukup panjang, Noah barulah mulai memeriksa Arion. Bukan pemeriksaan berat, ini hanya pemeriksaan sederhana seperti mengecek tekanan darah dan irama jantung.“Lagi pula mana kutahu Elena ada di rumah,” gumam Noah yang masih menggerutu.Sementara dua orang di hadapannya ini nampak tak peduli dengan keluhan Noah, membuat pria itu hanya bisa mendengus membuang napas kesal.Setelah Arion pergi menyusul Noah, Elena baru ingat bahwa makanan yang ia beli belum sama sekali ia sentuh. Ia lekas pergi ke dapur untuk memakannya, sebelum Arion kembali.“Dimana makanan ku?” tanya Elena pada diri sendiri yang tidak melihat keberadaan makanan nya.Dari arah belakang, Bu Rah datang dengan kepala tertunduk. Saat Elena berbalik dan melihatnya, ia mengerutkan ke
“Jika bukan karena uang aku malas datang kesini,” gerutu Noah.Ya, itu hanya gerutuan semata saja. Dalam hati kecilnya, ia ingin sang sahabat segera sembuh dan terbebas dari penyakitnya.Noah turun dari mobilnya, ia baru saja memarkirkan mobilnya di parkiran kediaman Arion. Lengkap dengan peralatan medis di tangannya, Noah segera melangkah untuk masuk.Akan tetapi, langkah Noah terhenti saat melihat mobil Elena yang terparkir, “Apa Elena ada di rumah?” tanya Noah pada diri sendiri.Tapi, ia kembali teringat dengan Arion yang tidak ingin Elena tahu masalah penyakitnya, mana mungkin wanita itu ada di rumah. Noah berpikir mungkin Elena bekerja di antar supir dan tidak membawa mobil.Ia kembali melangkahkan masuk, dan saat masuk Bu Rah menyambutnya. Bu Rah yang sudah tahu akan kedatangan Noah segera mempersilahkan pria itu untuk duduk, tak lupa ia juga menyajikan minuman untuk tamu tuannya.Sementara itu, Elena baru saja berganti pakaian dan keluar dari kamar. Dari lantai dua ia bisa meli
Hari libur yang singkat itu telah berlalu, semua orang sudah disibukkan kembali dengan pekerjaan mereka. Begitu pula dengan Elena, sejak pagi ia sudah berkutat dengan layar di depannya dan menghadiri berbagai rapat.Saat ini ia tengah fokus dengan semua berkas yang perlu di tandatangani, namun fokusnya teralihkan saat ada seorang yang masuk.Wanita lajang yang hampir setiap hari berada di sisinya itu masuk dengan membawa laptop di tangannya, “El, berkas tentang ibumu itu kau ada menyimpan nya? Aku butuh untuk mencocokan dengan data ini, sebelumnya aku lupa membuat salinan,” seru Vero.Elena terdiam, mengingat-ingat sejenak sambil jari telunjuknya mengetuk-ngetuk meja, “ Aku lupa, sepertinya aku menyimpan di sini,” ucap Elena.Ia kemudian membuka satu persatu laci yang ada di sekitarnya, kiranya ia menyimpan berkas yang Vero cari. Akan tetapi nihil, sepertinya berkas itu tak ada di ruangan Elena.Vero ikut membantu mencarinya, setelah beberapa saat mereka masih belum menemukan tumpukan
“Kau darimana? Apa yang terjadi padamu,” tanya Azalea dengan khawatir saat melihat keadaan Lucas.Lucas datang ke taman tersebut tak sendirian, ia sudah tahu rencana Elena dan Arion yang akan jalan-jalan kesana. Hingga dengan sengaja ia mengajak Azalea untuk berjalan-jalan kesana.Azalea begitu khawatir saat melihat Lucas kembali dengan kesakitan dan memegangi perutnya, sebelumnya pria itu pergi untuk membelikan ice cream untuk Azalea.Lucas menghindar dan menggeleng saat Azalea akan memegang wajahnya yang lebam, “Aku baik-baik saja. Ayo kita pulang,” ucap Lucas yang berjalan ke arah parkiran.“Tapi, Lucas. Kita baru tiba,” ucap Azalea dengan lesu.Mereka baru saja tiba-tiba beberapa menit yang lalu, namun belum sempat menikmati bunga-bunga yang tengah bermekaran itu. Lucas sudah mengajaknya untuk kembali.Lucas mendengus kesal saat mendengar Azalea merengek, “Kau tidak melihat keadaan ku, Hagh! Pergilah sendiri,” ucap Lucas dengan kesal.Ia langsung masuk mobil dan meninggalkan Azale
“Lucas? Sedang apa kau disini?”Elena menatap tidak percaya, saat ini dirinya sedang menikmati liburan akhir pekan bersama suaminya, Arion. Keduanya berada di sebuah taman bunga tulip yang terkenal di kota.Dan, hal yang tidak ia sangka adalah bertemu dengan Lucas. Pria itu berdiri dengan berani tak jauh darinya, sementara Arion tengah membeli makanan untuk Elena. Bahkan suaminya itu rela untuk mengantri demi membawakan makanan yang ia inginkan.Lucas semakin mendekat dan berdiri tak jauh dari Elena berada, “Mungkin kita memang jodoh, terus saja dipertemukan,” ucap Lucas sambil menaiki turunkan alisnya.Elena mendengus kesal dan membuang muka ke sembarang arah. Akan tetapi ia kemudian tersenyum, inilah kesempatan lain yang akan ia gunakan untuk membalaskan dendam selama ini pada Lucas. Pelan-pelan saja, tidak perlu terburu-buru.Elena berbalik menatap Lucas sambil tersenyum, membuat pria itu mengerutkan keningnya, “Ah, iya kau benar. Kita sepertinya memang jodoh,” ucap Elena dan mende
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments