SANG KUPU-KUPU MALAM

SANG KUPU-KUPU MALAM

Oleh:  Meta Janush  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
25Bab
53Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Belinda Alexandra dijual oleh ayahnya pada seorang pria asing saat ia berusia tujuh belas tahun. Dia dikurung dalam kamar gelap, kaki serta tangannya dirantai dan matanya ditutup kain hitam. Hampir setiap malam dia disiksa. Setelah dilepaskan dari tempat terkutuk itu, Bella dijual kembali ke kelab malam sebagai pembayar hutang ayahnya. Empat tahun kemudian dia bertemu kembali dengan pria yang merenggut kesuciannya. Pria itu bernama Dante Sebastian, seorang pria beristri dan sudah memiliki seorang anak. “Sejak kapan kau bekerja disini?” Dante melontarkan pertanyaan sambil tangannya menyentuh tubuh gadis itu. Tangannya mengusap kulit lembut dan mulus Bella. “Ehmm…..sejak tiga setengah tahun lalu!” jawab Bella dengan jujur. “Kenapa kau bekerja disini? Apa kau kekurangan uang?” Trauma, dendam dan keinginan untuk membalas orang-orang yg menghancurkannya. Tapi takdir membuatnya menjadi orang ketiga untuk membalaskan dendam dan merebut kembali miliknya.

Lihat lebih banyak
SANG KUPU-KUPU MALAM Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
25 Bab

BAB 1.

Seorang gadis berusia tujuh belas tahun mengenakan seragam putih abu-abu baru saja memasuki rumahnya, tampak seorang pria berusia empat puluhan sedang duduk di ruang tamu menunggunya.“Nak, akhirnya kau pulang juga. Kami sudah menunggumu sejak tadi.”“Hah? Ayah, ada apa hari tumben kamu menungguku?” Belinda yang baru saja pulang sekolah dan baru menginjakkan kaki didalam rumah melihat ayahnya dan beberapa orang disekitar ayahnya. Dia mengeryitkan dahinya memandang heran. “Ayah? Siapa orang-orang ini?” tanya Belinda dengan curiga.“Ehem…..Belinda. Kau harus menuruti ayah, saat ini ayah benar-benar membutuhkan bantuanmu. Pergilah dengan mereka dan turuti semua perintah mereka.”“Apa? Tapi kenapa ayah?” Belinda sangat terkejut sampai matanya membelalak tak percaya. “Apa maksud semua ini ayah? Siapa mereka dan kenapa aku harus ikut dengan mereka? Apa ayah ada masalah dengan orang-orang ini?”“Sudahlah Belinda! Jangan banyak tanya dan turuti saja apa yang ayah perintahkan!”“Kami akan memb
Baca selengkapnya

BAB 2.

“Apa maksudmu?”“Anda hanya akan bisa bebas jika anda menurut!” pelayan itu berkata tegas pada Belinda. “Saya rasa itu bukan hal yang buruk bagi anda.”Apa maksudnya bicara begitu? Kebebasan jika menurut dan melakukan tugas? Apa yang mereka inginkan dariku? Siapa orang-orang ini? Tugas apa yang aku harus kerjakan? Belinda merasa cemas dan takut, pikirannya sudah buntu dan mumet.“Bisakah kau menjelaskan padaku? Maksudmu apa?” tanya Belinda lagi.“Anda akan tahu nanti. Yang penting anda jangan membuat kekacauan seperti tadi. Sekarang anda hanya perlu untuk menyiapkan diri dan melayani!”“Melayani apa? Melayani siapa? Apa maksudmu? Kenapa kau membuatku bingung dengan semuanya? Tolong jelaskan padaku!”“Hufff…...maksudku adalah persiapkan diri anda untuk melayani Tuan kami.” kata pelayan itu. Hati Belinda bergetar setelah mendengar ucapan pelayan itu.‘Apa aku melayani sebagai pemuas nafsu? Oh Tuhan…..tolong aku. Tidak mau ...aku tidak mau melakukan itu!’ gumamnya dalam hati dengan ketak
Baca selengkapnya

BAB 3.

“Maaf nona. Saya tidak tahu apa-apa.” ujar pelayan itu lalu pergi meninggalkan Belinda. Ruangan itu kembali hening, Belinda merasa pasrah pada nasib, dia ibarat tahanan yang sudah melakukan kejahatan besar sehingga dia dikurung, dirantai dan matanya ditutup.Tak ada yang bisa dia lakukan, yang dia tahu ada pelayan yang datang memberinya makanan, membasuh tubuhnya dan memakaikannya pakaian. Dunianya gelap, dia tidak bisa melihat apapun....****...Kini hari-hari Belinda berada dalam kegelapan. Dia mulai terbiasa dengan gelap meskipun dia sering ketakutan, dia tidak bisa membedakan siang dan malam. Matanya masih ditutup dengan kain, hanya dua hari sekali penutup mata itu dibuka.Tapi dia tidak bisa melihat apapun karena setiap kali penutup matanya dibuka, ruangan tempatnya dikurung gelap gulita, semua lampu dan dimatikan. Seorang pelayan akan membantunya membasuh wajah. Dia tidak pernah bisa melihat ruangan tempatnya dikurung, yang dia tahu ada penjaga yang menjaga diluar pintu ruangann
Baca selengkapnya

BAB 4.

Empat tahun kemudian, disebuah kamar hotel yang bersebelahan dengan kelab malam mewah yang terletak di pusat kota.“Apakah anda puas dengan layananku?”“Hemm….malam ini kau sangat menggairahkan! Aku puas dengan pelayananmu honey, kau selalu bisa memenuhi imajinasiku. Aku suka dengan gaya barumu Bella!” pria itu bicara sambil memainkan puncak kenikmatan milik Bella yang masih berbaring dibawahnya.“Tuan, aku harap anda bermurah hati malam ini. Aku butuh tambahan untuk membayar sewa apartemenku dan kuharap pemberian anda sepadan dengan kepuasan yang anda dapatkan.”“Aku paham maksudmu honey. Jangan khawatir aku akan memenuhi kebutuhanmu dan aku akan memberikan bonus padamu atas pelayananmu malam ini.”“Benarkah? Aku senang mendengarnya Tuan Jeff! Saya yakin anda akan memberikan bonus yang besar kali ini, iyakan? Aku sudah memberikan pelayanan ekstra padamu.”“Apakah kau tidak aku jika aku menebusmu saja Bella? Kau bisa menjadi simpananku dan aku akan memenuhi semua kebutuhanmu. Kau akan
Baca selengkapnya

BAB 5.

“Bellaku sayangku, apa kau ingin merampokku?” tanya Madam Wendy terkejut mendengar permintaan Bella.“Tidak Madam, tentu saja tidak! Mana mungkin aku melakukan hal buruk padamu? Madam sudah sangat baik padaku tapi tubuhku sangat lelah hari ini jadi aku merasa itulah bayaran yang setimpal untuk hari ini.”Madam Wendy terdiam sejenak berpikir dan membisu diseberang sana. Bellaa masih menunggunya dengan sabar karena permintaan Bella bukanlah sesuatu yang mudah dikabulkan. Jumlah yang dimintanya sangat besar dan tentunya Madam Wendy akan berpikir cermat.“Baiklah, aku setuju tapi sekali kau gagal dan membuat kesalahan maka hutangmu akan bertambah sepuluh persen dan semua bayaranmu dari Tuan Dante adalah milik klub! Bagaimana apa kau setuju?”Bella yang mendengar ucapan Madam Wendy terkejut, dia merubah posisi duduknya dia tidak percaya bahwa permintaannya baru saja dikabulkan oleh Madam Wendy. Toh bukan hal yang sulit baginya untuk membuat semua pria tunduk dan jatuh kepelukannya.“Bagaim
Baca selengkapnya

BAB 6.

“Sudah cukup sempurna sayangku! Tubuhnya sangat halus dan mulus, lekukan tubuhmu tampak sempurna. Pasti Tuan Dante akan menyukaimu!” Madam Wendy etrsenyum puas lalu membuka pintu.“Tunggu! Apa aku harus berjalan keluar dengan pakaian seperti ini?” tanya Bella memicingkan mata dengan tatapan tak berdaya.Ini pertama kalinya dia berpakaian seperti itu mempertontonkan tubuhnya pada semua orang. Begitu dia keluar dari ruangan itu maka semua pengunjung klub akan melihatnya.“Iya sayang! Kau jangan khawatir, tidak akan ada pengunjung lain yang akan melihatmu karena kau hanya masuk kedalam ruangan didepan itu!” jawab Madam Wendy sehingga membuat mata Bella terbelalak tak percaya.“Hah? Ruangan itu juga disewakan pada tamu?” tanya Bella lagi dengan heran.“Hanya tamu spesial! Karena itu kau harus bisa memuaskan tamu spesial kita. Malam ini adalah malam spesial untukmu, Bella sayangku!”Seketika detak jantung Bella mulai tak normal, tubuhnya mulai bergetar ada kekhawatiran dihatinya. Seandainy
Baca selengkapnya

BAB 7.

“Jangan sampai ada kesalahan! Aku tidak mau ada jejak yang meninggalkan dampak buruk pada kita. Apa kalian paham?” Mereka semua menggangguk patuh seakan Dante adalah seorang pemimpin rapat dan semuanya harus patuh pada perintahnya.“Lantas bagaimana dengan negara ini? Apa kau ingin menjadikannya sebagai base camp untuk Asia tenggara?” tanya Eddie. Terlihat Dante mengganggukkan kepala.“Negara ini adalah pilihan yang tepat. Hukum dinegara ini tak sulit untuk dibeli. Pejabatnya sudah biasa menerima suap dan yang paling penting adalah negara ini memiliki jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara dan berada diurutan ke empat didunia..”Dante diam sejenak lalu melanjutkan ucapannya, “Pangsa pasar kita besar dan salah satu surga dunia ada dinegara ini. Bali dan Lombok akan menjadi target utama kita. Banyak milyarder dan mafia yang bersembunyi disana. Apa kalian sudah paham misiku?” tanya Dante memandangi satu persatu teman-temannya.“Bagaimana dengan Sumatera?” tanya Hans.“Sumatera akan me
Baca selengkapnya

BAB 8.

Sementara itu didalam ruang eksekutif hanya ada Bella dan Dante Sebastian. Bella membuka botol minuman dan menuangkannya ke gelas dante. Sejujurnya hati Bella merasa lega karena dia tidakharus melayani lima pria sekaligus malam ini. ‘Puffff syukurlah hanya satu orang saja! Memang sih mereka semua tampan tapi aku bisa pingsan kalau harus melayani kelima pria itu.Duh….aku takkan pernah melayani lima pria sekaligus kapanpun, meski dibayar mahal sekalipun! Lagipula pria didepanku ini sangat tampan, hmmmm…...sejauh ini dia pria tertampan dari semua pria yang pernah kulayani.’Tapi kenapa sorot matanya sangat mengerikan? Bella berdecak didalam hatinya dan ada perasaan senang karena akan melayani satu pria saja dan pria itu sangat super tampan dengan tubuh yang kekar berotot. Pikiran Bella melayang kemana-mana memikirkan betapa kuatnya pria itu.“Siapa yang menyuruhmu menuangkan minuman untukku?” suara Dante terdengar sarkas membuat hati Bella berdenyut dan refleks menatap pria dihadapannya
Baca selengkapnya

BAB 9.

Bella mengeryitkan keningnya, ‘Kenapa dia malah meragukanku? Padahal aku belum melakukan apapun. Benar-benar aneh pria ini! Gumam Bella yang galau mengingat hutangnya akan bertambah sepuluh persen jika tamu ini merasa tak puas. Suasananya hatinya semakin buruk dan dia menyesali keputusan yang sudah diambilnya.“Apa kau tahu sudah berapa kali dia dipakai, hu?” kalimat itu bgeitu menusuk hati Bella dan dia merasa sangat direndahkan. Hatinya sangat sakit mendengar penghinaan pria itu.“Tapi tidak ada yang kecewa dengan pelayanannya, Tuan dante! Karena itulah saya berani mengirimkannya pada anda karena sebelumnya anda sudah menolak yang lainnya. Bella juga punya standard tinggi yang harus dipatuhi para tamu selama ini. Dia tidak menerima tamu sembarangan, selama ini semua tamunya adalah pria-pria terhormat dari kalangan atas.”“Pandai sekali kau bicara! Kau pikir aku peduli siapa tamu yang dilayaninya?” ucapan Julian tadi membuat Dante semakin marah. “Aku tidak puas! Kau paham apa artinya
Baca selengkapnya

BAB 10.

“Tapi kau tidak punya pilihan! Aku mau kau membayar hutangmu sekarang!”“Aa….tapi saya tidak punya uang sebanyak itu sekarang, Tuan. Aku mohon berilah aku waktu dan kemudahan. Apapun akan kulakukan asalkan jangan menutupklub ini dan tidak memintaku membayar seluruh hutangku sekarang.”“Huh! Ckckck….jadi menurutmu wanita ini yang terbaik disini?” Dante melirik kearah Bella membuat Julian juga mengalihkan pandangannya kearah Bella.“Iya benar sekali Tuan! Itulah alasannya kenapa saya berani menyuruhnya untuk melayani Tuan!”“Berapa yang bisa dihasilkannya setiap malam?” tanya Dante memegang dagunya.“Eh itu…..sebesar tiga puluh lima persen dari penghasilan di klub ini dihasilkan olehnya.” jawab Julian yang tak berani untuk berbohong. Bella memang mesin penghasil uang untuk klub itu.Dante tersenyum sinis, ekspresi tidak suka jelas tergambar diwajahnya. “Aku ingin mendapatkan bayaranku sekarang!” kali ini Dante bicara dengan nada tinggi dan tatapan sinis tetapi matanya tetap fokus pada B
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status