Share

Bab 39

Hanum dan Ahmad tidak bisa melarang Zia untuk ikut ke rumah sakit.

“Awas, tiba di sana jangan buat keributan. Dan jangan bikin malu kami,” ucap Hanum wanti-wanti.

“Tenang saja,” sahut Zia polos.

“Itulah akibatnya, kalau tidak meminjamkan kalung sama adiknya sendiri. Tuhan langsung membalasnya,” cetus Zia.

“Kamu ngomong apa sih Zia? Kakak kamu sedang sakit saat ini, kalau kamu memang mau ngomong macam-macam. Sudah jangan ikut,” ucap Hanum, dan langsung melarang Zia.

“Ish, Orang cuma mau sedikit mengingatkan kok,” tukas Zia kesal.

Hanum yang duduk di samping suaminya. Wajahnya terlihat kesal, bagaimana tidak, Zia kalau bicara selalu saja asal. Tidak peduli orang lain merasa sakit hati atau tidak.

Tiba di rumah sakit, Ahmad langsung menuju lobby. Dan bertanya sama petugas di sana.

“Oh, pak Ahmad sama Bu Hanum ya? Silakan naik lift khusus tamu, biar kami antar Pak,” jawab resepsionis sambil tersenyum ramah.

Ahmad langsung heran, karena merasa mendapat perlakuan istimewa di rumah saki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status