Share

Bab 42

“Lho, itu kan kakak ipar kamu Zia?” Tanya temen dia saat melihat Nazar, sedang mengorek-ngorek sampah.

“Ah bukan, memangnya mana sih?” Jawab Zia, pura-pura tidak melihat kakak iparnya.

“Itu lho, yang sedang ngorek-ngorek sampah,” jawab temannya sambil menunjuk ke arah Nazar.

“Ah bukan, itu mungkin mirip,” jawab Zia.

“Mataku masih normal Zia!,” ucap temannya yang merasa kesal.

“Mana mungkin aku bohong,” lanjut temannya lagi.

“Lho, memangnya aku mengatakan bohong? Tidak kan,” tukas Zia.

“Sudah biarkan saja, mau kakak iparnya Zia, mau orang lain. Bukan urusan kita,” ucap temannya yang satu lagi.

“Maksud aku nggak gitu sih, Aku cuma ngasih tahu Zia. Kalau ada kakak iparnya tadi,” tukas temannya.

Saat Nazar keluar dari mobil. Zia bersama kedua temannya, juga melintas di jalan itu. Sedangkan Nazar, langsung mengorek-ngorek tong sampah, di tangannya ada karung kecil. Untuk mengumpulkan barang-barang rongsokan.

“Mata kamu teliti juga ya, sampai bisa melihat orang itu kakak iparnya Zia,”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status