Share

Bab 48

Zahra langsung menoleh ke arah ke arah adiknya.

“Apa?” Tanya Zahra.

“Itu baju siapa?” Tanya Zia.

Zahra langsung menaukan kedua alisnya. “ Pakai baju akulah.”

“Boleh Zia lihat?” Zia lagi.

Zahra sudah tahu dari gelagat Zia, langsung mengedipkan matanya sama Nazar, rupanya Zia ingin meminta salah satu baju yang ada di dalam paper bag itu.

“Yu sayang,” ajak Nazar sambil merangkul bahu istrinya.

“Sorry, kakak jalan duluan ya,” ucap Zahra sambil jalan mendekati mobil dan langsung masuk ke dalam mobil.

Wajah Zia langsung berubah kesal. Kedatangannya ke butik hanya untuk fitting baju pengantin. Sedangkan kakaknya habis ngeborong baju-baju yang ada di butik itu.

Zia gagal meminta baju dari kakaknya, padahal tadi sengaja, menunggu kakaknya keluar dari butik. Zia hampir tidak percaya, 10 kantong belanjaan yang berisi baju-baju dari butik itu.

“Aneh, baju-baju di butik itu kan mahal, Kak Zahra sampai membeli sepuluh potong, sedangkan suaminya hanya seorang pemulung,” Zia terus aja bercelote
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status