Share

Bab 46

Saat Zia menoleh, ternyata ada sebuah mobil hitam, dan Zia mengenali mobil itu. Dan ingat dengan nomor mobilnya.

“Bukannya mobil itu, yang selalu dibawa sama Mas Nazar?” Tanya Zia dalam hati.

Saat Zia hendak menurunkan kaca mobil. Lampu hijau sudah menyala, mobil hitam langsung melesat pergi.

Tiba-tiba, terlintas dalam pikiran Zia, untuk mengikuti mobil hitam itu.

Zia, sedikit menjaga jarak, dengan mobil hitam itu.

“Padahal, aku sudah minta izin sama Bos kamu. Agar kamu cuti dulu sampai 1 minggu,” ucap Nazar.

“Aku nggak enak sama rekan kerja yang lain. Toh, penyakitku tidak serius-serius amat,” tukas Zahra.

Nazar, menghilang nafasnya. Percuma memaksakan kehendaknya, Zahra memang keras kepala. Dan Nazar tidak mau berdebat lagi.

“Aku masuk dulu……” tapi ucapan Zahra menggantung.

“Romantis itu! Tidak usah diperlihatkan di muka umum! Pamer ya!”

Sontak Nazar dan Zahra menoleh ke arah sumber suara.

Ternyata Zia sudah berdiri di belakang Zahra.

“Eh kak! Dengar ya. Jadi perempuan itu Jan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status