Share

Bab 43

“Bukannya itu, calon ibu mertuamu?” Tanya temannya sambil menunjuk ke arah meja, yang diisi oleh 5 orang ibu-ibu.

“Eh iya, ngapain ibu mertua gue ada di restoran ini ya,” jawab Zia.

“Kamu tidak mau menyapanya?” Tanya teman Zia.

“Ayo kita ke sana,” jawab Zia, lalu mengajak kedua temannya untuk mendekati calon ibu mertua Zia.

“Ibu,” panggil Zia, setelah dihadapan ibunya Dilan.

Ibunya Dilan langsung terperanjat, wajahnya tampak pucat pasi, karena melihat Zia, sedang berdiri tegak di hadapannya.

“He, Zia! Lagi ngapain di sini?” Tanya ibu Dilan gugup.

“Ini sama temen aku bu. Mereka berdua mengajak makan di sini,” jawab Zia, lalu meraih punggung tangan Ibu Dilan, dan menciumnya dengan takjim.

“Oh.”

“Jadi, ini calon menantunya?” Tanya salah seorang ibu-ibu.

“Eh, iya,” jawab ibu Dilan masih kelihatan gugup.

“ini lho, kami bareng-bareng makan di restoran ini, karena di traktir sama ibu Dilan,” celetuk salah seorang ibu-ibu.

Wajah Zia sedikit nampak terkejut. “ Katanya tidak bisa membiay
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status