Pria di Masa Lalu

Pria di Masa Lalu

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-05
Oleh:  J Shara  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
7Bab
381Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ariel Anata yang telah menghabiskan malam bersama dengan cinta pertamanya di malam sebelum pernikahannya, akhirnya menikah dengan seorang pria jutawan, bernama Richard Edward. Namun, malam pertama mereka tak seindah layaknya malam pertama pasangan pengantin sehingga membuat Richard kecewa dan murka padanya. Lima tahun pun berlalu, namun hubungan Ariel dan Richard tak kunjung harmonis walaupun mereka telah dikaruniai putri yang cantik. Richard pun telah memiliki istri kedua dan bayi mungilnya tapi itu tidak membuat dia ingin menceraikan Ariel. Pada suatu hari, tanpa sengaja Ariel bertemu lagi dengan Dhani, cinta pertamanya, yang ternyata telah menjadi seorang duda. Mereka pun mulai menjalin komunikasi karena permasalahan keluarga Ariel dan Richard. Karena perasaan keduanya masih sama seperti dulu, mereka melakukan hubungan terlarang yang rahasia.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 1 Malam Kekecewaan

Ariel merenung, tubuhnya terasa lemah malam itu. Entah mengapa di pikirannya hanya ada Dhani bahkan saat ia sebentar lagi akan menghabiskan malam pertama dengan suaminya, Richard. Mungkinkah setelah bercinta ia malah lebih merindukan Dhani. Tapi, ia sudah menjadi istri seseorang, seharusnya dengan kejadian kemarin ia sudah menuntaskan segala urusannya dengan Dhani. Dan malam ini ia harus bercinta dengan Richard. Memikirkannya saja sudah terasa berat apalagi melakukannya, bisakah ia bergairah bersama Richard sama halnya saat bercinta dengan Dhani? Ariel tersentak dari pikirannya begitu mendengar seseorang membuka pintu. Ia menoleh dan Richard dengan canggung masuk ke dalam kamar itu. Entah mengapa kali ini Ariel merasa takut padahal Richard bukanlah orang yang baru ia kenal. Richard duduk di samping Ariel dan mulai menggenggam tangan Ariel. Ia bisa merasakan tangan Ariel mulai berkeringat dingin. "Kau takut?" tanya Richard sambil menatap Ariel. Ariel mengangguk. "Lumayan ...." "

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
7 Bab

Bab 1 Malam Kekecewaan

Ariel merenung, tubuhnya terasa lemah malam itu. Entah mengapa di pikirannya hanya ada Dhani bahkan saat ia sebentar lagi akan menghabiskan malam pertama dengan suaminya, Richard. Mungkinkah setelah bercinta ia malah lebih merindukan Dhani. Tapi, ia sudah menjadi istri seseorang, seharusnya dengan kejadian kemarin ia sudah menuntaskan segala urusannya dengan Dhani. Dan malam ini ia harus bercinta dengan Richard. Memikirkannya saja sudah terasa berat apalagi melakukannya, bisakah ia bergairah bersama Richard sama halnya saat bercinta dengan Dhani? Ariel tersentak dari pikirannya begitu mendengar seseorang membuka pintu. Ia menoleh dan Richard dengan canggung masuk ke dalam kamar itu. Entah mengapa kali ini Ariel merasa takut padahal Richard bukanlah orang yang baru ia kenal. Richard duduk di samping Ariel dan mulai menggenggam tangan Ariel. Ia bisa merasakan tangan Ariel mulai berkeringat dingin. "Kau takut?" tanya Richard sambil menatap Ariel. Ariel mengangguk. "Lumayan ...." "
Baca selengkapnya

Bab 2 Reuni

Dhani berjalan menuju ke teman-temannya dan mereka saling menyentuhkan samping lengan mereka dan Ariel bisa merasakan tubuhnya terasa kaku dan ia bergeming melihat pria itu semakin mendekat. “Wah, sudah duda kau ya?” “Itu sudah lama, Sob,” ucap Dhani. “Eh, ini Ariel. Kalian kan pernah dekat sampai disangka pacaran.” Dhani langsung menoleh kea rah Ariel. Sementara Ariel tampak tak siap dengan pertemuan ini namun Dhani yang begitu melihat Ariel langsung tersenyum pada wanita itu. “Hei, Ariel … bagaimana kabarmu?” “Baik,” sahut Ariel datar. Dhani tertawa kecil padanya. “Kau sepertinya tidak berubah, ya?” “Iya, kau juga.” Dhani lalu duduk di tengah-tengah para pria. Mereka semua asyik bernostalgia dan membicarakan keluarga dan anak mereka. Sesekali Ariel melirik ke arah Dhani namun pria itu sedang mendengar teman-temannya mengobrol dan sesekali tertawa. “Ariel, bagaimana denganmu? Anakmu sekarang umur berapa?” tanya seseorang. “Lima tahun.” Mendengar itu Dhani langsung menole
Baca selengkapnya

Bab 3 Grup Chat

Ariel menatap si mungil Reyna sembari menghela napasnya. Anaknya yang telah menolongnya dari hasrat Richard, suaminya sendiri. Ariel jongkok dan menatap wajah Reyna yang tampak memohon ingin bersamanya. "Reyna takut tidur sendiri, kah?" tanyanya pada si gadis mungil itu.Reyna mengangguk. "Reyna, kau sudah besar!" tiba-tiba Richard menyergah dari dalam dan membuat Ariel dan Reyna terperanjat. Pria itu berjalan menuju pintu, menatap wajah anaknha dengan tatapan tajam. "Kau terus meminta ditemani tidur sama mamamu. Kau sudah besar dan kau harus berani! Lawan rasa takutmu itu!" Mata Reyna memerah dan ketakutan melihat ayahnya yang begitu tegas, ia tampak menahan tangis atas kemarahan ayahnya. "Sudah Richard ... akhir-akhir ini Reyna memang sering mimpi buruk," terang Ariel berusaha membela putrinya. "Kau ini, selalu saja memanjakannya!" balas Richard. "Aku bukan memanjakannya tapi aku tidak mau Reyna merasa kesepian." Ariel lalu jongkok dan memeluk Reyna yang ketakutan karena ula
Baca selengkapnya

Bab 4 Jangan ambil Reyna!

Lagi-lagi Ariel tampak merenung memikirkan Dhani. Pria yang dulu sangat ia idamkan sekaligus pria pertama yang ia persembahkan kehormatannya. Ariel merasa gamang, apakah saat malam itu Dhani membohonginya mungkin karena ingin sekedar menginginkan tubuhnya saja. "Ah, sudahlah ...." Ariel memilih tak ingin memikirkannya lagi. Itu sudah menjadi masa lalu dan bukankah saat itu Ariel sendiri yang menawarkan tubuhnya pada Dhani sebelum hari pernikahannya dengan Richard.Tiba-tiba Ariel tersentak saat handphone-nya berdering. Di layar handphone-nya terpampang nama Miss Laura, wali kelas Reyna. Ariel pun segera mengangkat panggilan telepon dari Miss Laura. "Ya, Miss?" sapa Ariel, "ada apa?""Ibu Ariel bisakah Ibu segera datang ke sekolah sekarang?" Ariel merasa aneh, tidak biasanya Miss Laura memintanya untuk ke sekolah secara tiba-tiba. Tiba-tiba ia merasa khawatir pada buah hatinya di sana. "Ada apa ya, Miss? Reyna baik-baik saja, kan?" "Reyna baik-baik saja, hanya saja ... sebaiknya
Baca selengkapnya

Bab 5 Ciuman dan Rintihan Hujan

Dring dring .... "Ya?" "Dhan, bisakah kita bertemu besok siang? Aku ingin melihat restoranmu, sekalian makan siang." "Oh, tentu saja." ...Hari itu perasaan Ariel mulai membaik dan ia ingin keluar rumah dan melihat suasana kota. Ia tak banyak teman di sana karena apalagi semuanya sudah berkeluarga, Ariel tak enak mengganggu mereka. Dan entah mengapa ia ingin bertemu dengan Dhani dan sekedar mengobrol hal yang ringan. "Hai," Dhani menghampiri Ariel dan duduk di hadapan wanita yang kini tengah menikmati makan siangnya di sana. "Bagaimana dengan steak-nya?" "Ini enak," jawab Ariel, "aku suka saos jamurnya, texturenya creamy dan sangat enak." "Kau tidak ingin bertemu chef-nya?" "Boleh." Dhani menepuk dadanya dan itu membuat Ariel tertawa. "Serius? Aku baru tahu kalau kau bisa memasak," kata Ariel tak menyangka. "Ya, aku juga belajar memasak saat kuliah di New York, aku bekerja paruh waktu di restoran sana dan akhirnya menjadi chef." "Bakat terpendam ya, ternyata." "Ya." "U
Baca selengkapnya

Bab 6 Malam Cinta

Beberapa hari telah berlalu sejak pertemuan terakhir Ariel dan Dhani, selama itu pula Ariel mencoba tak memedulikan chat dan panggilan telepon dari pria itu. Entah malu atau bagaimana tapi Ariel merasa ada sesuatu yang salah yang telah ia lakukan dan ia merasa berdosa. Ariel menjadi lebih banyak diam dan menghabiskan waktunya di kamar. Tapi, satu yang menyiksa Ariel. Dia pun merasa sangat kesepian sejak Reyna dibawa oleh Richard. Kemudian ia memiliki ide. Bagaimana kalau ia berusaha menghibur dirinya sendiri? Ya. Mungkin dengan bersenang-senang di kelab malam. Ariel pun mulai bersiap-siap dan pergi menuju kelab malam dengan menggunakan mobilnya sendiri. Namun, sesampainya di sana, ia hanya duduk di bar dan memesan vodka. Awalnya, ia berencana untuk ikut menari bersama pengunjung lainnya. Musik disk jockey terdengar menggelegar namun ternyata Ariel tak punya nyali untuk menari di sana dan itu bukan style-nya.Ariel minum sendiri, wajahnya tampak murung memikirkan hidup yang ia jalani
Baca selengkapnya

Bab 7 Butuh Teman Bicara

Sinar matahari yang cerah dan hangat masuk melalui celah antara dua gorden, menyentuh tepat di wajah Ariel. Wanita itu menggeliat sebentar lalu berbalik ke samping. Keningnya mengernyit tajam saat tangannya menyentuh dada bidang seseorang. Segera Ariel membuka matanya yang indah. Alangkah terkejutnya ia saat melihat sosok Dhani yang tampak tertidur pulas di sampingnya, tanpa mengenakan pakaian.Ariel langsung terbangun, ia berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi semalam. Dan ia lebih terkejut lagi saat mengingat bahwa ia telah menghabiskan malam yang panas dengan Dhani. "Astaga ... apa yang sudah aku lakukan?" gumamnya merasa salah. Ia langsung turun dari ranjang, mengambil pakaiannya yang tergeletak di lantai dan mengenakannya secara hati-hati agar Dhani tak terbangun dan mendapatinya telah bersamanya. Jujur, Ariel sangat malu dengan apa yang telah terjadi semalam. Ia lalu berjalan mengendap-ngendap menuju pintu dan segera meninggalkan kamar itu. . ..Ariel menghela napas panj
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status