Hamil Tapi Perawan

Hamil Tapi Perawan

last updateLast Updated : 2024-01-31
By:  Asri FarisCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.8
41 ratings. 41 reviews
150Chapters
52.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Apa jadinya bila seorang anak dari keturunan seorang Kiai besar mendadak hamil dengan orang yang tidak dikenalinya. Tsabi Queren terpaksa harus menelan pil pahit atas takdir dirinya, di mana dia terpaksa gagal menikah sebab sudah berbadan dua. Anehnya Tsabi tidak pernah merasa melakukan perbuatan yang melanggar norma agama, apalagi mendekati Zina. "Bagaimana bisa aku hamil, jangan memfitnahku," Tsabi Queren. "Sekarang kamu adalah istriku, tugasmu melayaniku dan memenuhi hakku. Jika terjadi sesuatu pada kehamilanmu, akan kubuat kamu mengandung lebih banyak lagi anak dariku!" Arshaka Kenandra.

View More

Chapter 1

Bab 1. Tsabi The Virgin

"Hentikan!" Suara lantang itu terdengar cukup nyaring menggema di ruangan. Mencuri semua atensi orang yang hadir.

Mempelai pria yang tengah menjabat tangan Pak Ustadz ikut menoleh hampir bersamaan. Siapakah pria di ujung sana yang berani-beraninya menyela acara penting mereka.

Tsabi yang duduk di bilik berbeda tengah tertunduk doa khusuk ikut mendongak dengan rasa ingin tahu.

Seorang laki-laki berpenampilan luwes tiba-tiba muncul di saat detik-detik acara sakral hendak dimulai. Mengejutkan sekaligus menghebohkan semua yang hadir. Pria misterius itu berjalan tertata dengan sekawanan bodyguard di belakangnya.

"Anda siapa? Ada urusan apa?" tanya Pak Ustadz menjeda aktivitasnya.

Pria itu bernama Arshaka Keenandra yang secara terang benderang menghadap Pak Kyai mengungkapkan pernyataan yang cukup mencengangkan. Bahkan membuat geger dan Pak Kyai sekeluarga syok.

Bagaimana tidak, Arshaka Keenandra adalah seorang keturunan blasteran eropa yang berdomisili di ibu kota dengan segudang prestasinya memimpin perusahaan besar. Sikapnya yang arogan, dingin, dan tak tersentuh itu menjelma nemo manis yang siap menerima umpan. Namun, dibalik sikapnya yang cukup misterius, ada alasan kenapa pria itu melakukan semua itu.

"Perkenalkan, saya Shaka, kedatangan saya kemari untuk mengatakan hal yang tentunya tidak bisa saya bagi untuk banyak pasang telinga. Ini mengenai saya dan putri Bapak. Bisa kita bicara?" ucap Shaka dengan cukup tenang.

Mendengar namanya dikaitkan, Tsabi langsung berdiri dari tempat duduknya. Siapa pria itu, ada urusan apa dengan dirinya.

"Maaf, saya tidak punya waktu, sebaiknya cepat katakan atau lain kali saja," jawab Pak Ustadz sedang tidak untuk berbasa-basi.

"Tapi ini mendesak dan sangat penting. Saya terpaksa harus mengatakan ini supaya ke depannya menjadikan maklum perihal apa yang telah terjadi antara saya dan putri Bapak."

"Maksud Anda?" tanya Ustadz Aka cukup tercengang. Ada urusan apa putrinya dengan orang di depannya.

"Bapak yakin ingin saya mengatakan di sini?" Shaka berkata dengan tenang. Menatap beberapa orang di sekitar yang nampak ramai. Semua orang bahkan menatapnya dengan gaya kepo.

Pak Ustadz Aka nampak bimbang, tetapi akhirnya mengangguk menyetujui. Meminta acara ijab qobul yang hampir berlangsung itu ditunda sejenak.

Sementara Tsabi harap-harap cemas menatap keduanya. Abi sekaligus pria yang sama sekali tidak dikenalnya itu menghilang dibalik ruangan.

Orang yang paling tersohor seantero bumi Al Hasan itu berjalan menepi ke dalam, memberikan ruang pribadinya untuk menjamu tamu misterius yang datang tak diundang itu. Tentu saja menghebohkan seantero kompleks pesantren Al Hasan.

Shaka langsung menyodorkan sebuah amplop coklat berisi keterangan medical chek up.

"Apa ini?" tanya Pak Aka keheranan. Menerima sebuah amplop dengan logo rumah sakit.

"Silahkan dibuka Pak Ustadz!" ujar Shaka tenang.

Ustadz Aka mulai membukanya dengan seksama. Membaca perlahan, hingga mengulang agar tidak keliru. Dadanya semakin bergemuruh saat membaca keterangan demi keterangan di lembaran kertas chek up itu.

"Maksudnya apa ini?" tandas Ustadz Aka masih kurang paham. Berharap hanya sebuah lelucon nyasar.

"Putri Bapak mengandung anak saya," ucap Shaka cukup gamblang.

"Apa! Jangan kurang ajar ya, putri saya sangat terdidik dan berakhlak baik sejak kecil, bahkan semua pergaulan dia saya tahu, jadi Anda jangan membuat masalah!" sentak Pak Ustadz Aka menatap tajam pria dewasa di depannya.

"Bapak boleh cek atau melakukan pemeriksaan sekarang kalau tidak percaya. Dia tengah hamil anak saya," ulang Shaka begitu jelas.

"Dasar kurang ajar!"

Pak Aka yang biasanya kalem itu terlihat murka. Langsung maju menghantam muka Shaka cukup keras. Membuat pria bertubuh kekar itu terhuyung ke belakang. Sontak kedua bodyguard yang berjaga di belakangnya pun langsung sigap menolong. Namun, Shaka menolaknya dengan mengkode mengangkat tangannya. Kedua bodyguard tersebut mundur teratur.

Ustadz Aka yang biasanya kalem dan cukup tenang pun hampir kehilangan kesabaran. Apa-apaan ini, putrinya hamil dengan pria yang Pak Aka sendiri tidak tahu menahu siapa dia. Mimpi buruk, bahkan sangat buruk!

"Saya akan bertanggung jawab," ucap Shaka cukup berani. Membuat Pak Aka semakin murka tentunya. Marah, tentu saja pria di depannya telah menghancurkan masa depan putrinya. Orang tua mana pun pasti tidak akan terima.

Pria itu urung untuk jujur, memilih menyikapinya dengan lembut sesuai isi kepalanya walau dengan konsekuensi dan resiko yang harus didapat. Termasuk mendapatkan amarah keluarganya. Sebenarnya dia tidak sampai hati menghancurkan nama baik gadis malang itu, yang sedari pertama bertemu sudah menyiratkan letupan lain di hati Shaka. Tsabi sangat berbeda dengan perempuan mana pun yang pernah ia temui. Namun, Shaka tidak mempunyai cara lain demi mempertahankan calon anaknya yang tengah tumbuh di rahim Tsabi.

Shaka mengusap sudut bibirnya yang pecah, darah segar jelas keluar dari sana. Namun, ia tidak melawan sama sekali. Banyak misi yang harus pria itu selesaikan demi buah hati yang tumbuh di rahim gadis itu.

"Saya akan bertanggung jawab menikahi putri Bapak," ulang Shaka dengan percaya diri.

Pak Aka semakin tercengang mendengarnya. Ini bukan hanya masalah tanggung jawab, tapi nama keluarga besarnya tercoreng di sini. Bagaimana mungkin dia menerima pinangan dari pria yang bahkan sudah lebih dulu merusak putrinya. Namun, kalau bukan pria itu yang menikahi, siapa lagi yang akan menikahi perempuan hamil. Keluarga Ustadz Zubair pasti akan murka bila mendengar ini.

Suasana di ruang dalam cukup kisruh. Hingga hening beberapa saat. Jelas ini bukan perkara satu dua hal, namun menyangkut banyak keluarga. Termasuk keluarga Ustadz Zubair sebagai calon besan.

"Tunggu di sini, jangan main-main dengan kami," ucap Ustadz Aka dingin.

Shaka mengangguk, sesungguhnya dia tidak berniat berurusan dengan keluarga tersohor itu. Namun, kadung calon buah hatinya bersemayam di rahim gadis dari keturunan agamis itu.

Ustadz Aka keluar dari ruangan yang langsung dihadang istrinya. Wajahnya terlihat menahan amarah.

"Mana Tsabi?" tanya pria itu dingin.

"Ada apa, Mas? Siapa dia?" tanya Ummi bingung.

"Bawa Tsabi ke sini!" titahnya tegas.

Ummi langsung beranjak menemui putrinya dan membawa kehadapan ayahnya.

"Sebenarnya ada apa, Ummi? Siapa pria itu?" tanya Tsabi tak mengerti.

"Ummi tidak tahu, temui abimu sekarang. Dia ingin bicara padamu," katanya tak tenang. Kedua perempuan berbeda generasi itu berjalan beriringan masuk ke ruangan ayahnya. Terlihat pria misterius itu juga masih ada di sana. Menatapnya dengan lekat, menuntut, seakan meminta sebuah kejelasan.

"Ada apa, Abi memanggilku?" tanya Tsabi dengan perasaan mendadak tak tenang.

"Tutup pintunya!" titah Ustadz Aka menginterupsi. Ummi langsung melangkah mendekati pintu yang masih terbuka separo, menutupnya rapat-rapat.

"Tsabi," ucap Pak Aka dengan rahang mengeras. Menahan emosi yang hampir meluap. Beliau tidak pernah semarah ini. Namun, kali ini sudah lebih dari keterlaluan. Ini hal yang sangat memalukan.

Ustadz Aka menyodorkan kertas dari Shaka tanpa kata.

"Apa ini?" tanya gadis itu keheranan. Kenapa malah memberikan amplop serupa chek kesehatan padanya.

"Buka," kata pria itu lirih. Menatap marah.

Tsabi membuka lipatan kertas itu dengan tangan gemetar. Hatinya bergejolak hebat dan menggeleng pelan membaca deretan tulisan di sana yang menyebutkan namanya beserta hasil dari sebuah lab rumah sakit.

"Ini tidak mungkin," ucap gadis itu yakin.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
98%(40)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
2%(1)
1
0%(0)
9.8 / 10.0
41 ratings · 41 reviews
Write a review
user avatar
Imas Masitoh
bagus,tp endingnya masih kurang greget...
2025-03-21 15:41:11
0
user avatar
Anik Ibune Sabuth Chaliim
bagus ceritanya
2025-03-12 00:19:34
0
user avatar
Atik Lestari
selalu mengikuti novelmu kak ..keren semuanya bagus enak dibaca .. sukses dan sehat slalu kakkk ...
2025-02-28 08:01:57
0
user avatar
Fatiya Hasna
Kaeyamu ceritanya selalu bagus, alurnya begitu apik sukses memikat pembaca...
2025-01-29 13:39:34
2
user avatar
Nathan Banu
kak asri lope sekebon, selalu ngikutin karya ka asri,...Terbaik... dr Aplikasi biru, oren, trs ini yg pink....
2024-02-26 22:03:21
1
user avatar
Siti Fatimah
bagus cetitanya
2024-02-05 18:22:21
2
user avatar
Suidah Nur Aini Aziz
semua karya kak asri emg terbaik
2023-12-29 05:41:41
2
default avatar
nitakartini.hatta
update lagi dong kak ceritanya,huaa bisalah sekali update 2 bab,bikin penasarn sama ceritanya ditunggu segera kak
2023-12-10 17:18:04
2
default avatar
fath.ismail89
bagus bgt ceritanya
2023-11-29 15:25:58
1
default avatar
ssantisyahrina
kak lanjut ka update ceritanya kak,gak sabar dengan kelanjutannya
2023-11-12 23:09:29
3
user avatar
Hartin Cheng
I love this book
2023-11-06 02:53:28
1
user avatar
Ut4mi sri
kak asri karya"mu sungguh luar bias bagus" banget sukses selalu dan sehat terus
2023-10-26 09:54:10
1
user avatar
Suidah Nur Aini Aziz
Bagus polll
2023-09-29 10:00:30
2
user avatar
Ita Lismiantari
ceritanya bagus, gak sabar tunggu kelanjutannya. tp koq 1 hari cuma pembaharuan 1 bab???
2023-09-25 13:28:58
3
default avatar
glazier_tia
kak asri karya selalu is the best
2023-09-21 13:01:50
4
  • 1
  • 2
  • 3
150 Chapters
Bab 1. Tsabi The Virgin
"Hentikan!" Suara lantang itu terdengar cukup nyaring menggema di ruangan. Mencuri semua atensi orang yang hadir. Mempelai pria yang tengah menjabat tangan Pak Ustadz ikut menoleh hampir bersamaan. Siapakah pria di ujung sana yang berani-beraninya menyela acara penting mereka. Tsabi yang duduk di bilik berbeda tengah tertunduk doa khusuk ikut mendongak dengan rasa ingin tahu. Seorang laki-laki berpenampilan luwes tiba-tiba muncul di saat detik-detik acara sakral hendak dimulai. Mengejutkan sekaligus menghebohkan semua yang hadir. Pria misterius itu berjalan tertata dengan sekawanan bodyguard di belakangnya. "Anda siapa? Ada urusan apa?" tanya Pak Ustadz menjeda aktivitasnya. Pria itu bernama Arshaka Keenandra yang secara terang benderang menghadap Pak Kyai mengungkapkan pernyataan yang cukup mencengangkan. Bahkan membuat geger dan Pak Kyai sekeluarga syok.Bagaimana tidak, Arshaka Keenandra adalah seorang keturunan blasteran eropa yang berdomisili di ibu kota dengan segudang prest
last updateLast Updated : 2023-08-03
Read more
Bab 2. Positif
"Ini kertas apa, ini bukan punya saya," tolak Tsabi jelas tidak mengakuinya. Dari mana asalnya saja Tsabi tidak paham. "Kamu boleh menyangkalnya, tapi kehamilan kamu tidak bisa dicegah," kata Shaka tenang. "Tidak mungkin, bagaimana bisa aku hamil. Sedang mengenalmu saja tidak," pekik Tsabi murka. "Benar, ummi juga tidak percaya Tsabi hamil. Bisa saja kan orang ini fitnah," sela Ummi juga tidak percaya. "Kenapa tidak Anda buktikan saja pada putrimu, biar jelas semuanya," kata Shaka memberi solusi. Pria itu sudah mempunyai cukup banyak bukti yang valid. Bahkan membuktikan sendiri dengan jelas. Ummi langsung menatap Tsabi dengan penuh selidik. Dia tidak mau percaya dengan pria misterius di depannya. Namun, untuk menyakinkan dirinya, tidak ada salahnya juga membuktikan sendiri. "Tidak mungkin Ummi, jelas Tsabi tidak pernah bercampur dengan pria mana pun. Aku mohon Ummi dan Abi percaya," kata Tsabi menggeleng resah. Suasana menjadi semakin tidak kondusif. Jika memang benar, putrinya
last updateLast Updated : 2023-08-03
Read more
Bab 3. Terperangkap Calon Suami
Tsabi bertanya dengan bingung, sementara Amena uring-uringan. Gadis kecil itu tidak mau menikah, sementara keinginan dari Ustadz Zubair susah untuk ditolak mengingat itu kesalahan dari putrinya yang telah melanggar marwah sebagai muslimah."Ummi, kenapa Amena bilang mau dinikahkan dengan Iqbal?" tanya Tsabi belum juga paham. Hatinya hancur seketika mengetahui hal ini. "Iya, seharusnya ummi dan Abi yang bertanya padamu, bagaimana bisa kamu tidak bisa menjaga diri sebelum menikah. Kamu harus menikah dengan calon bapak dari anak yang kamu kandung!" tandas Ummi Shali emosi.Tsabi terdiam, tidak punya pilihan lebih tepatnya, sungguh ujian ini terlalu berat gadis itu rasa. Dia tidak pernah melakukan perbuatan terhina itu, jadi tidak mungkin tiba-tiba hamil begitu saja. Pasti ada sesuatu yang Tsabi sendiri tidak paham dengan apa yang terjadi pada dirinya. Sangat tidak mungkin hamil tanpa tersentuh. Suasana ruangan menjadi tidak kondusif. Semua orang di luar sana mulai kasak-kusuk dan berta
last updateLast Updated : 2023-08-03
Read more
Bab 4. Calon Pengantin Yang Ditukar
"Calon suami kamu," jawab Shaka dengan percaya diri. Tersenyum manis menatapnya lekat."Calon suami? Sebenarnya apa maumu, kenapa saya bisa ada di sini?" tanya Tsabi langsung turun dari ranjang memberi jarak. Menatap sekitar yang terasa asing."Tentu saja tidak becanda, sebelum pagi aku akan mengantarmu, ayo pulang! Kedua orang tuamu cemas," ujar Shaka sudah siap mengganti pakaian tidurnya.Tsabi baru ingat kalau dirinya malam tadi hendak kabur dari rumah daripada dinikahkan dengan pria yang tidak dikenal. Terlebih mengaku-ngaku tentang kehamilannya yang Tsabi sendiri masih belum yakin kalau dirinya hamil."Nggak, Anda harus menjelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi? Maksud Anda apa? Kenapa memfitnah aku, tolong jelaskan sebelum pernikahan besok dimulai atau aku tidak akan pernah mau datang besok!" ancam Tsabi menatap waspada."Kamu mengancamku? Tenangkan dirimu, setelah kita menikah,akan kujelaskan semuanya. Bersiaplah ... besok kita akan menikah.""Konyol, bagaimana mungkin kit
last updateLast Updated : 2023-08-03
Read more
Bab 5. Bertukar Akad
Tsabi terpekur di kamar pengantin dengan harap-harap cemas. Gadis itu duduk sembari memanjatkan doa kebaikan untuk pernikahannya. Walaupun pernikahan itu tidak diharapkan, ia tetap berharap ada keajaiban yang membawanya dalam kedamaian.Orang-orang tengah sibuk mempersiapkan acara inti. Ijab qobul yang sebentar lagi akan diikrarkan oleh kedua pria berbeda profesi itu.Shaka yang pagi itu didampingi orang-orang pentingnya, sudah siap di depan meja akad. Begitupun dengan Iqbal, menatap dingin pria di sampingnya yang telah merampas calon istrinya hingga berakhir harus menikahi bocah. Andai saja ada kesempatan mengobrol antara dirinya Tsabi, Iqbal akan mempertimbangkannya mengingat dirinya sudah lebih dulu menaruh harapan dan jatuh hati pada putri sulung Pak Kiai."Astaghfirullah ...," batin Iqbal memfokuskan diri. Lebih kepada berserah atas takdir di luar ekspektasi ini.Baik Iqbal dan juga Shaka sama-sama mempersiapkan performa terbaik mereka di hadapan para saksi dan semua orang yang da
last updateLast Updated : 2023-08-03
Read more
Bab 6 Tinggal Bersama
"Kemasi pakaianmu Tsabi, atau kamu tidak akan membawa apa pun dari sini?" bisik pria itu tepat di dekat telinganya. Hembusan napasnya hangat menyapu pipi, membuat bulu kuduk Tsabi meremang seketika. Gadis itu menoleh dengan wajah memanas dan tubuh deg degan. Takut sekali kalau tiba-tiba suami dadakannya itu mengambil haknya dengan paksa. Pergerakannya yang tiba-tiba benar-benar hampir membuatnya jantungan. "Aku sedang menunggumu, bisa bergerak sekarang?" ucap Shaka gemas lama-lama melihat Tsabi hanya diam. "Aku mau pamit dulu dengan abi dan ummi," ucap Tsabi melangkah keluar dari kamar. Jantung masih berdetak tak beraturan. Biar bagaimanapun dirinya seorang perempuan normal, didekati pria berstatus halal tentu membuatnya berpikir macam-macam. Shaka menghela napas kasar. Baginya waktunya sangat berharga. Dia adalah orang yang hampir tidak pernah sabar menunggu, mengapa berurusan dengan perempuan itu membuatnya seperti tertahan dengan waktu. Kesal, membuat pria itu tak tahan lalu ik
last updateLast Updated : 2023-09-05
Read more
Bab 7 Satu Ranjang
"Tolong ambilkan aku handuk, dan siapkan gantinya," pinta Shaka setengah berbisik. Rasanya jantung Tsabi seperti berhenti berdetak dan mau lompat dari tempatnya, bulu kuduknya merinding semua saat sapuan hangat napas suaminya menyerbu pipi. Tsabi bahkan hanya mampu mengangguk tanpa kata. Pria itu menarik diri memberi jarak, beranjak tanpa dosa. Masuk ke kamar mandi begitu saja. "Huh ... astaghfirullah ...," ucap Tsabi langsung beristighfar begitu punggung suaminya menghilang dibalik pintu. Merasa begitu lega sejenak. "Handuk? Di mana handuk?" Tsabi masuk ke ruang ganti. Mencari-cari kain yang diminta suami misteriusnya itu. Jelas kesulitan mengingat dia belum tahu betul letak barang-barang di rumah ini. Ia pun membuka satu persatu lemari yang memungkinkan kain itu ada di sana. "Di mana sih!" Tsabi menggerutu kesal terus mencari. Ia menemukan setumpukan handuk bersih yang tertata rapih. Langsung menarik satu dari lipatan. Membawanya keluar, dan setelahnya bingung cara memberikan pad
last updateLast Updated : 2023-09-06
Read more
Bab 8 Suami Misterius
Kenapa perintah Shaka terdengar cukup menakutkan, bukankah suami istri hal yang wajar tidur satu ranjang. Tsabi menatap tempat tidur dengan perasaan bimbang. Sementara Shaka sudah menempati tempat itu lebih dulu. Menatap datar setengah berbaring menyenderkan punggungnya di papan headboard. "Kamu mau berdiri di situ sampai kapan?" tanya pria itu sembari menyambar macbook di nakas. Sibuk dengan sendirinya. Tsabi tidak menjawab, tetapi berjalan mendekat dengan perasaan deg degan. Berharap malam ini tidak ada adegan yang menyebabkan guncangan ranjang. Pikirannya sudah nethink duluan mengingat ini malam pertama mereka. Bukan tidak mungkin pria yang tengah serius dengan gawainya itu tiba-tiba meminta haknya sebagai pasangan halalnya. Pelan gadis itu duduk, mengangkat kedua kakinya menempati ranjang, lalu menarik selimut dengan tubuh mulai merebah. Sekelebat bayangan manis tentang mantan calon imam yang gagal di meja akad. Seharusnya dia kini tengah berbahagia andai saja menikah dengan ma
last updateLast Updated : 2023-09-07
Read more
Bab 9 Meminta Hak
Tsabi langsung ke kamar mandi, mencari baju kotor Shaka yang baru saja dilepas. Gadis itu benar-benar penasaran apa yang baru saja terjadi. Memungutnya kembali dari ranjang kotor, lalu menelitinya dengan seksama. "Mana sih, kok nggak ada. Jelas sekali tadi pria itu seperti ada darah. Apakah Shaka sudah menguceknya?" gumam Tsabi bertanya-tanya dengan rasa penasaran akut. Ia benar-benar tidak paham, jenis pria seperti apa yang menikahinya. Apa pekerjaannya, apa profesinya dan kenapa terkesan begitu tertutup. Perempuan itu memikirkan hal pagi tadi sampai membawanya di meja makan. Masih begitu sulit dipahami. Semuanya serba mendadak dan sangat misterius. Kehamilan dirinya saja ia masih setengah percaya. Sepertinya Tsabi harus memeriksa langsung ke rumah sakit agar benar-benar yakin. Benarkah di dalam perutnya ada janin? Janin siapa? "Tsabi! Kosongkan piringmu, dan pastikan kamu memenuhi semua nutrisi untuk kandunganmu!" kata pria itu menatap sembari menikmati kunyahan di mulutnya. Merek
last updateLast Updated : 2023-09-08
Read more
Bab 10 Pria Demisexual
"Tapi aku tidak yakin kalau ini anakmu, sampai sekarang saja aku tidak mengerti kenapa aku bisa hamil," terang Tsabi dengan pendapatnya. Dia jelas menolak ajakan Shaka walaupun itu suaminya sendiri. "Apa perlu kita melakukan USG, lalu test DNA?" ucap Shaka gemas. Dia tidak suka hubungan yang memaksa, terlibat hubungan karena memang sudah terlanjur ada ikatan. Cinta, Shaka bahkan hampir tak punya cinta di sepanjang hidupnya. Hatinya dikuasai ambisi dengan segala hidup dan problematika yang ada. "Iya, aku butuh bukti yang real untuk menyakinkan semuanya," jawab Tsabi lugas. "Baik, bagaimana kalau hasilnya sesuai apa yang aku ucapkan?" kata pria itu yakin. Seyakin sikapnya yang begitu tiba-tiba datang mengacaukan acara pentingnya. Sungguh Tsabi tidak akan pernah lupa dengan kejadian yang membuat hidupnya rumit begini. "Aku akan menunaikan kewajibanku setelah aku benar-benar yakin dan memang janin ini anakmu. Ambillah hakmu hari itu juga," ucap Tsabi membuat pernyataan. Biar bagaimanap
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status