Share

PTSI 13

Irena terdiam, kala kini dirinya duduk di taman yang ada di rumahnya.

Pertemuannya dengan sang suami di pusat perbelanjaan itu membuatnya bersedih.

Rasa sakit di perutnya pun menjadi-jadi.

Irena memejamkan mata, dirinya mengingat apa yang ustadzah tadi katakan kala di pengajian.

“Ingatlah para wanita, Ibu-Ibu calon penghuni Syurga. Ada satu perkara yang mana Allah halalkan tetapi paling Allah benci adalah cerai. Jadi, bagaimana kita menyingkapi hubungan yang sepertinya mustahil bersama? Satu jawabannya, ikhlas dan minta petunjuk dari Allah.”

Irena mengusap dada, air matanya mengalir mengingat bagaimana suaminya memilih mengantar Indah daripada bersamanya.

“Nyonya, ada Nyonya besar.” Si Mbok menghampiri Irena yang duduk di taman.

Wanita cantik itu menyeka air matanya dan berdiri kala sang ibu tampak tak jauh darinya.

“Mamah,” panggil Irena lirih.

Dipeluknya tubuh sang ibu, dirinya ingin sekali menumpahkan semua kegundahan. Sayangnya, dia takut menjadikan hubungannya dan Fandi makin run
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status