Share

PTSI 14

“Indah! Lepas! Mas bilang lepas!” Lelaki itu melepas paksa tubuh wanita yang memeluknya erat.

Indah hampir hilang kendali, menghujani Fandi dengan c1uman yang memburu. Serta bersiap membuka pakaiannya.

“Kau g1la! Istighfar Indah!” Lelaki itu, dengan tegasnya membentak wanita yang hilang akal karena cinta.

“Aku seperti ini karena Mas. Aku ingin bersamamu … hingga akhir nanti. Hanya kamu yang mengerti aku, Mas!” Indah menangis tersedu-sedu.

Siapa sangka, pagi itu sudah membuat keduanya runyam.

Lama keduanya terdiam, hingga Indah menyeka air matanya dan berkata, “Temani aku Mas, temani aku interview lalu jadilah pacarku selama sehari.”

“Indah, Mas—”

“Hari ini saja Mas, setelah itu … aku akan menjadi Indah yang baru. Demi hidup yang baik dan masa depan yang cerah. Biarkan Mas menjadi pemanis dalam kisah hidupku. Sehari saja Mas, setelah itu … aku tak ingin apa-apa,” mohon Indah begitu memelas.

“Baiklah! Sehari ini saja,” sanggup Fandi.

Untung saja Fandi sudah menitipkan pekerjaannya pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status