Share

PTSI 16

“Sayang! Sayang!” Fandi tak melihat Irena semenjak dia terjaga.

Panik mulai merajai hati, kamar mandi kosong begitu pun beberapa ruangan favorit sang istri.

“Sayang! Where are you?” teriak Fandi lantang.

Irena yang berada di kamar mandi belakang khusus tamu, kini tengah bersandar di dinding kamar mandi. Perutnya kembali melilit dan seolah diremas-remas.

Tangannya gemetar meski baru saja meminum obat yang diresepkan dokter.

“Aku—aku harus kuat. Ayo, menghilanglah rasa sakit ini. Aku akan bahagia bersama suamiku!” Irena terus berkata yang ditujukannya pada diri sendiri.

Beberapa menit kemudian, dirinya langsung keluar kamar begitu mendengar suara sang suami yang panik.

“Mas,” panggil Irena pelan.

“Ya Allah, Sayang! Kamu ini bikin mas panik. Habis dari mana sih?” tanya Fandi mesra.

“Habis dari belakang. Bersih-bersih kamar mandi tamu,” alasan Irena tepat.

“Mas takut, kamu pergi meninggalkan mas. Oya, kenapa wajahmu pucat seperti itu. Minum air hangat ya,” gegas Fandi menuntun sang istri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status