Share

47

“Roy? Kamu ngapain ke sini?” Irena tercengang, kala melihat sang adik yang garuk-garuk kepala menanggapi perkataannya.

“Anu … mau sunat, hehehe!” Roy berbisik pelan ke telinga sang kakak, tak hanya itu … di ujung sana ayah dan ibunya turut datang.

“Dianter Mamah?” tanya Irena lagi.

“Hm, takut sakit.”

Kini, Roy mengaduh karena Irena memukul punggungnya sembari tak henti mengomel.

Kini, di sinilah mereka. Ada ayah dan ibu Irena yang duduk dekat Roy. Irena sendiri duduk di samping Carlos yang terus beristighfar.

Kala menunggu itu, Roy menerima panggilan telepon dan sempat tersenyum manis.

“Dari siapa?” tanya Irena penasaran.

“Bidadari,” sahut Roy singkat.

Tak sempat Irena mengulik lebih dalam, Roy meminta ijin untuk keluar terlebih dahulu.

Kebetulan masih antrean anak-anak yang dikhitan.

“Mah, kok Roy minta disunat sekarang?” Irena yang kini duduk di samping sang ibu menggantikan Roy, berbisik pelan demi satu jawaban.

Wanita yang sudah berumur itu tersenyum dan mengusap pipi sang anak su
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status