Share

PTSI 17

“Mas!” Irena berjalan pelan menuju kebun yang kini digarap Fandi.

“Pelan-pelan! Nanti jatuh!” pekik sang suami.

Lelaki itu meninggalkan pekerjaannya demi menjemput sang istri yang tengah berjalan ke arahnya.

“Is, bisa kok!” Irena kini digandeng Fandi menuju saung kecil tempat di mana dirinya biasa beristirahat.

“Masak apa?” Fandi bertanya saking penasaran, karena sang istri setiap hari membawakan bekal makan siang dengan menu berbeda tetapi tetap sederhana.

“Ikan goreng dan sambel terasi, ada lalapan juga. Sayurnya sayur bening. Tadi si tukang sayur keliling sudah kehabisan ikan dan sayurnya juga yang ada di kebun malah. Jadi beli ikan sama bumbu doank. Tapi enak kok Mas,” jabar Irena riang.

“Tentu saja enak,” timpal Fandi.

Ya, inilah hidup yang mereka jalani selama dua Minggu ini.

Tak terasa memang, tetapi selama dua Minggu di kampung halaman Fandi, Irena merasa hubungan keduanya semakin membaik.

Dari kehidupan sederhana, Irena mulai bisa menerima sisi lain dalam diri Fandi.

Irena m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status