Share

PTSI 25

Hari itu, dua keluarga bertamasya di pinggir telaga. Suara tawa dan keakraban dua keluarga begitu riuh ramai terdengar.

Fafa yang akrab dengan Rani, kini terus berfoto ria demi mengisi laman medsosnya.

Roy malah sibuk dengan Wisnu, menyusuri tempat sekitar yang tampaknya bagus untuk peluang bisnis.

Tak hanya itu, mata Roy juga jelalatan kala melihat wanita cantik yang masih kerap mengenakan kemban dan kain panjang.

Kebetulan telaga itu berada di kampung yang masih asri, bahkan mereka harus melewati jalan memutar agar bisa membawa mobil ke telaga, jika menggunakan jalur Fandi dan Irena lewati, tak ayal mobil harus berhenti di jalan besar yang jauh dari telaga.

Fandi tak pernah sedikit pun jauh dari sang istri, bahkan Fandi selalu siaga menjaga Irena. Obat anti nyeri selalu dia bawa, begitu pun obat-obatan herbal yang kini diminum rutin Irena. Hal itu juga yang membuat Irena jarang merasa nyeri. Sesekali terasa, tapi tak semenyakitkan awal ketahuan.

Entahlah, itu anggapan Fandi. Semuan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status