Share

PTSI 26

“Yang, kamu kenapa? Kok lama sekali di kamar mandinya?” Fandi mengetuk pintu kamar mandi berulang kali. Saat itu tak ada jawaban dari Irena.

Membuat Fandi panik dan memilih mendobrak pintu tersebut.

“Astaghfirullah, Irena!”

***

Tangis bayi terdengar memenuhi suara ruangan. Irena beranjak dan begitu bahagia kala suster menyerahkan bayi mungil berbalut kain itu padanya.

Sejurus kemudian, Fandi masuk ke dalam ruangan dan tersenyum pada Irena.

Dipeluknya tubuh Irena yang mendekap bayi.

“Irena, sadarlah Sayang.” Seiring suara itu, Irena melihat bayi di tangannya menghilang.

“Mas, anak kita mana?”

“Mas!”

Deg ….

“Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah. Istriku sudah sadar,” ucap syukur Fandi.

Irena mengerjap berkali-kali, dirinya masih tak begitu dapat mencerna kata-kata yang diucapkan dokter juga perawat. Dia hanya mengangguk dan menggapai tangan Fandi sembari berkata, “Mas, jangan tinggalkan aku.”

Irena baru sadar, ternyata memeluk bayi tadi hanya sekedar mimpi. Bunga tidur yang tak akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status