Share

PTSI 27

“Gak apa-apa ini, Yang?” Fandi terus bertanya hal yang sama.

Kali ini di pagi yang cerah, kala supermarket baru saja buka … Irena sudah mengajak si Mbok dan Fandi belanja untuk buah tangan pada anak-anak di panti asuhan.

“Ya gak apa-apa, Mas. Gak mungkin kita datang cuma tangan kosong. Kita itu akan berhadapan dengan anak-anak yang memang mendapat hadiah adalah kebahagiaan tersendiri bagi mereka.” Irena begitu bersemangat, tangannya tak henti meraih ini dan itu di etalase hingga dua troli belanja penuh berisi cemilan dan segala macam cokelat hingga mainan lucu.

Si Mbok dan Pak Yanto, supir mereka ikut ke panti. Seiring mobil berhenti, keduanya turun membawa barang yang begitu banyak ke panti, di mana para anak-anak berwajah polos dan kurang beruntung itu sudah menunggu kedatangan mereka.

Fandi menggenggam erat tangan Irena, kala netranya menangkap sosok wanita yang dulu pernah digila1nya.

“Yang,” ucap Fandi lirih.

Irena tetap menatap ke depan dan tersenyum. Semula, anak-anak panti lan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status