"Kenapa Steve yang ada di situ!?" gumam Bella tidak percaya. "La--luu! Siapa yang di belakangku saat ini!!!" shock Bella apalagi jemari tersebut masih di dalam miliknya dan terus bergerak. Jantung Bella berdetak begitu cepat. karena bingung dan sensasi yang ia rasakan saat ini. "Hhmm...." gumam pria yang ada di belakang Bella dengan suara yang begitu khas dan berat. "Whatttt!!!" pekik Bella sambil menutup mulutnya, suara yang sangat dia kenali. *** Bella Sophie merasa bersalah kepada suaminya karena mendapatkan kesenangan dari sahabat sang suami yang bernama Austin Harold. Pria yang memiliki begitu banyak rahasia dan penuh misteri, ia mendekati Bella karena sesuatu hal. Di mana perasaan bersalah menerjang dirinya, Bella tidak menduga jika suami yang begitu ia cinta dan percaya memiliki hubungan dengan sahabatnya sendiri, sedangkan dirinya sendiri tidak pernah 'disentuh' lebih dari satu tahun. Bagaimanakah perjalanan cinta Bella Sophie? Apakah dia akan pergi dari sisi Steve dan menemukan cinta sejatinya?
View MoreNamun sepertinya Jennifer tidak ada niatan untuk berhenti, malah tangannya kini naik memainkan kedua puting Steve. Hanya suara basah dan suara gumaman Jennifer saat melakukan aktifitasnya.“Oh Shit!” Steve memegang kepala belakang Jennifer dan memperbaiki rambut panjang Jennifer yang terurai. “Yes, faster baby!” “Akh! Kamu sangat luar biasa Jen!”“Ugh Ugh!” Steve menghentakkan pinggangnya saat menumpahkan laharnya di dalam tenggorokan Jennifer.“Ukh… Glup!” Jennifer menelan semua cairan putih milik Steve yang ada di dalam mulutnya, bahkan sekarang ia membersihkan cairan Steve yang sempat keluar dari mulutnya.Setelah menyelesaikan aktifitasnya, ia melepaskan milik Steve dan duduk ala jepang yang di sebut seiza. Jennifer memberikan senyuman manisnya, “Kamu menyukainya?”Steve maju mendekat dan meraih dagu Jennifer, “Sangat, sangat suka Jen, dan sekarang giliranmu.” Jawab Steve yang lalu melumat bibir Jennifer dengan liar, perlahan merebahkan wanita cantik itu, tangannya bahkan kini s
Jennifer membuka matanya dengan perlahan, dia merasakan tubuhnya begitu lelah. Dan saat ini ada tangan yang memeluk dirinya begitu posesif.Senyuman tipis terbit di wajah cantiknya, “Ternyata bukan mimpi,”“Morning, baby.” Suara serak Steve terdengar, yang mempererat pelukannya. Bahkan wajahnya sudah ia benamkan di antara kedua dada Jennifer dengan manja. “Aku merindukanmu….”Jennifer tersenyum, semoga keputusannya kali ini tidak salah. Dia berharap jika memang Steve lah labuhan terakhirnya. Menerima dirinya yang sudah begitu rusak sebagai seorang wanita.Begitu banyak pria yang sudah menikmati tubuhnya, bahkan ia masih mengingat dengan jelas jika Steve bersama Gerald dan pria lainnya menikmati tubuhnya bersama-sama.Jennifer memeluk tubuh Steve dengan erat, tiba-tiba saja tubuhnya gemetar mengingat semua itu. Ia benar-benar gila sudah memanfaatkan tubuhnya hanya demi kesuksesannya dalam berkarir.Bahkan lebih gilanya saat ia berada di dalam penjara wanita, dan menjadi tawanan dari pr
Dan tidak lama kemudian Casper datang. Austin dan Bella juga sudah menyelesaikan makan siang mereka.Casper membantu Austin dan Bella memasukkan barang – barang belanjaan ke dalam mobil. Setelah itu Casper kembali berpamitan dan memakirkan kendaraannya di tempat yang terjangkau dari sisi manapun jika di hubungi dadakan oleh Austin.Austin dan Bella kembali melanjutkan perjalanan mereka dengan berjalan kaki menuju tepi Danau Zurich. Mereka lagi-lagi ci buat terpesona oleh pemandangan indah yang ditawarkan oleh air biru yang tenang, mencerminkan langit cerah dan pegunungan yang mengelilingi kota. Suasana di sekitar danau sangat damai dan menyenangkan, membuat mereka merasa rileks dan bahagia.Austin merangkul mesra sang istri, sambil berjalan di sepanjang tepi danau, mereka menyaksikan perahu-perahu yang melintasi danau dengan anggun, menambah keindahan pemandangan. Beberapa perahu layar berwarna-warni terlihat berlayar dengan angin, sementara perahu-perahu bertenaga listrik mengangkut
Tepat jam 10 pagi Austin dan Bella tiba di Bandara, mereka berjalan menuju landasan pacu, di mana pesawat jet pribadi yang mewah telah disiapkan untuk penerbangan mereka ke Zurich. Setelah menaiki pesawat, Bella dan Austin duduk di kursi yang nyaman dan menikmati fasilitas mewah yang disediakan.Pagi ini Austin mengistirahatkan tubuh istrinya. Mereka hanya benar – benar menikmati perjalanan mereka saat ini sambil menatap ke arah luar jendela.Beberapa jam kemudian, pesawat mulai mendarat di Bandara Zurich. Bella dan Austin merasa lega karena penerbangan mereka berjalan lancar.Bella dan Austin tiba di Zurich, kota yang indah dan mempesona di jantung Swiss. Mereka terpesona oleh keindahan alam dan arsitektur yang mengagumkan yang kota ini tawarkan. Langit cerah dan sinar matahari yang hangat menyambut mereka saat mereka melangkah keluar dari pesawat.“Hati-hati sayang,” seru Austin sambil merangkul istrinya itu.“Selamat menikmati waktu anda Tuan dan Nyonya,” ucap Dora lembut kepada a
Bella tersenyum, matanya berkaca-kaca oleh air mata kebahagiaan. Ia meresapi setiap kata yang diucapkan Austin, merasa begitu beruntung memiliki seseorang yang mencintainya dengan tulus dan sepenuh hati. “Terima kasih juga, sayang, karena telah menjadi cinta sejatiku dan pelindung hatiku."Dalam kehangatan cinta yang menyelimuti mereka, Austin dan Bella saling mendekat, bibir mereka bertemu dalam ciuman yang penuh kasih sayang. Ciuman itu menjadi penutup tarian mereka, menyatukan dua jiwa yang saling mencintai dalam ikatan yang tak terpisahkan.Usai makan malam dan dansa yang romantis. Austin meminta driver untuk berkeliling.Pasangan suami istri yang tersihir dengan sinar rembulan, sama – sama tidak dapat lagi membenduh gairah panas yang kini mereka rasakan.Begitu masuk ke dalam limosin. Austin langsung menarik istrinya untuk duduk di atas pangkuannya.Austin melumat dengan penuh gairah bibir ranum istrinya. Ciuman yang membuat suara decapan dan erangan membuat permainan mereka sema
Malam ini sebelum berangkat ke Zurich, Austin ingin membawa Bella untuk mengunjungi salah satu bioskop yang terkenal di Amsterdam yang bernama Pathé Tuschinski.Bella ayng mengetahui bioskop tersebut memiliki nilai seni yang tinggi segara menyetujui ajakan suaminya yang sangat luar biasa itu.“Tentu saja sayang, aku sangat senang dan tidak sabar untuk pergi ke Pathe Tuschinski!” sahut Bella penuh antusias.Malam pun tiba, sepasang suami istri ini terlihat sibuk saling membantu satu sama lain. Di mana Austin membantu menarik resleting gaun malam Bella yang tentu saja tidak berlalu begitu saja. Austin terus mencuri kecupan di punggung seksi istrinya. Dan Bella membantu suaminya memakai kemeja dan jas mewahnya.Bella mengenakan gaun malam yang indah, berwarna hijau emerald yang memikat. Gaun tersebut memiliki aksen swaroski yang berkilauan, menciptakan efek yang menawan saat cahaya menyentuhnya. Rambutnya diikat ke atas, dengan beberapa helai jatuh membingkai wajahnya yang cantik. Sepas
Steve tersenyum, “Tentu saja… Dan aku mengingat semua bagian tersensitifmu…” sahutnya yang langsung membuka paha Jennifer dan menenggelamkan wajahnya. Slurp.Lidahnya dia julurkan dan dia jilati permukaan kewanitaan Jennifer yang sudah basah itu.“Euhmmm…. Ini sangat nikmat Baby….”Jennifer menutup matanya dan mendongakkan kepalanya ketika Steve semakin intens memainkan lidahnya di liang kewanitaannya.“Oh my Steve… Ahhh!”Steve memasukkan lidahnya semakin dalam dan melakukan gerakan memutar di dalam sana, sedangkan jarinya memainkan klits Jennifer.“Ahhh!! Steve masukan please!! Aku sudah tidak tahan….! Ahhh!!”Racau Jennifer yang sudah melayang berkali – kali. Tapi Steve belum puas sampai Jennifer belum squir-ting. Pria itu semakin intens dan menyesap klits Jennifer sedangkan dua jarinya dia masukan ke dalam liang kewanitaannya. Dengan gerakan keluar masuk yang begitu cepat.Jennifer menggelinjang dan mendesah dengan kuat. “Ahhh Steve!!! Oh!!! Please please !!!! Faster !! Akuuh!!! St
“Baik Tuan,” jawab petugas tersebut dengan ramah.Jennifer yang hendak protes pun hanya bisa gelagapan.“Ayo turun,” seru Steve yang membuka pintu mobil untuk Jennifer.Melihat Jennifer tidak bergerak. Steve meraih tangan Jennifer dan menarik dengan lembut sambil berbisik. “Aku hanya ingin berisitrahat. Badanku terasa sangat sakit saat ini.”Jennifer pun luluh. Steve terluka karena menyelamatkan dirinya. Wanita cantik itu pun turun dari mobil. Mengikuti langkah Steve masuk ke dalam Hotel.Steve tanpa ragu menuju resepsionis dan memesan satu buah kamar. Dan begitu mendapatkan kunci mereka. Steve yang baru saja melangkah sekitar tiga langkah di tahan oleh Jennifer. “Tunggu,”Jennifer kemudian berbalik dan berbicara kepada petugas resepsionis tersebut.“Baik Nyonya, nanti akan kami antarkan.” Jawab petugas resepsionis.“Ada apa?” tanya Steve ketika Jennifer sudah berada di sampingnya.Jennifer menggeleng.Mereka berdua pun berjalan menuju kamar mereka dengan perasaan canggung.Tepat di
Di sinilah mereka saat ini. Steve membawa Jennifer berjalan – jalan di tepi danau. Dengan lampu yang mulai menyinari gelapnya malam.“Duduk di sana?” ujar Steve menunjuk salah satu bangku taman dengan view menhadap danau. Dan di sana tidak terlalu banyak orang yang berlalu lalang.“Hmm boleh.” Jawab Jennifer singkat.Mereka berdua melangkah kan kaki seirama.Jujur jantung Jennifer berdegup tidak karuan berada di sisi Steve saat ini ini. Steve adalah pria yang ia kagumi sejak di bangku kuliah. Maka dari itulah dia sampai nekat menggoda suami sahabatnya itu sendiri ketika dia berpikir dia memiliki kesempatan.Tetapi hal itu sudah dia sesali. Dan dia tidak ingin mengulangi hal yang sama dan mengulangi kesalahan yang sama saat itu. Apalagi harus menjalin hubungan kembali dengan Steve. Itu adalah hal yang mustahil bagi Jennifer. Karena baginya, hubungannya dengan Steve adalah sebuah kesalahan fatal saat itu.Begitu duduk di bangku taman, mereka berdua sama – sama terdiam untuk beberapa saa
Sudah pukul lima sore. Dengan gaun tidur yang tipis, Bella menunggu suaminya yang sudah dua bulan ini menjabat sebagai seorang CEO. Suami yang selalu tepat waktu tiba di rumah setelah selesai bekerja walau sesibuk apapun.Ini adalah tahun ke empat mereka menjadi suami istri. Sejak duduk di bangku SMA pada tahun ketiga mereka berdua menjadi dua sejoli yang tidak terpisahkan. Pasangan yang begitu sempurna.Steve William pemuda tampan, yang memiliki raut wajah yang tegas dan berkulit putih. Tubuh tinggi dan atletis. Pemuda yang memiliki berprestasi dalam mata pelajaran dan olahraga.Bella Sophia gadis cantik dan imut. Serta memiliki tubuh yang seksi dan proposional. Kulit putih dan bersih bagai susu. Yang menjadikan Bella primadona di sekolah.Mereka memutuskan menikah setelah lulus kuliah. Di mana masa pacaran mereka yang tidak sehat. Sejak SMA kelas tiga mereka melakukan hubungan selayaknya suami istri. Dan Steve lah yang mengambil kesucian Bella.Bella yang sangat mencintai Steve pun ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments