Di waktu yang sama, saat ini Steve sedang menunggu istrinya untuk datang ke kantor. Steve memilih keluar untuk menunggu istrinya di depan perusahaan.
"Sayang...!!" seru Bella yang baru keluar dari mobilnya.
Steve tersenyum dan menghampiri istrinya. Dipeluknya Bella dengan erat seperti seorang kekasih yang dilanda rindu. Membuat Bella tersipu malu.
"Apa kau kesusahan datang ke kantor..?" tanya Steve dan membawa Bella masuk ke dalam perusahaan.
"Tidak sayang, tapi… tidak masalah aku datang ke perusahaan…?" balas Bella sedikit meragu, karena ini pertama kali dirinya datang ke Kantor suaminya setelah melakukan merge bersama sahabatnya.
"Tentu saja sayang," ujar Steve sambil memeluk pinggang Bella dengan posesif.
Semua mata staff memandang ke arah atasannya yang sedang berjalan beriringan dengan wanita yang begitu cantik. Mereka tertegun melihat betapa cantik dan imutnya sosok istri yang selama ini menjadi rumor seisi kantor. Bahwa istri dari CEO mereka Steve William sangat memukau.
"Sungguh pasangan yang sangat serasi !" bisik salah satu staff.
"Sempurna..!!" balas rekannya.
"Istri Pak Steve sangat seksi dan menggoda," celutuk salah satu staff pria yang tidak berkedip melihat lekuk tubuh Bella yang seperti gitar spanyol.
"Ayo sayang, kita ke ruangan Austin..." ujar Steve dan meraih tangan istrinya masuk ke dalam lift menuju ruangan Austin.
"Pak Steve ?" sapa Joy ke Steve dengan wajah terkejut tidak menyangka kalau atasannya yang keluar dari lift.
Dan pandangan Joy teralihkan dengan wanita yang berada di sisi atasannya dengan begitu mesra.
Melihat arah mata Joy, "Perkenalkan sayang, ini sekretaris aku yang baru. Namanya Joy…" seru Steve kepada Bella.
"Joy, ini istri saya..." lanjut Steve sedikit nada tegas di dalamnya. Steve berharap dengan ini, Joy tahu kalau di hatinya hanya ada istrinya seorang. Dan Joy menyerah dan mengubur perasaannya.
Dia tidak ingin memiliki skandal dan mengambil resiko dengan bermain api di belakang sang istri.
Joy pun memberikan salam, "Salam Bu Bella, perkenalkan saya sekretaris Pak Steve..." ucap Joy dengan memaksakan senyumannya.
"Iya Joy, terima kasih sudah membantu suami saya di perusahaan..." balas Bella tak kalah ramahnya.
Begitulah Bella, tidak pernah menaruh curiga kepada suaminya. Padahal sekretarisnya ini berpakaian dengan sangat seksi.
"Kalau begitu saya permisi Pak... Bu!" pamit Joy dan di berikan anggukan oleh Steve dan Bella.
Steve dan Bella masuk ke dalam ruangan Austin.
"Austin!" panggil Steve melihat sahabatnya sedang memperbaiki kemejanya.
"Ehh ?! Ahh… Steve!!" kaget Austin. "Shit ! Hampir saja!" maki Austin dalam hati. Austin selalu menutup rapat kalau dirinya selalu bercinta di kantor bersama sekretaris pribadi Steve.
"Bella ?!" gumam Austin terpesona melihat Bella yang semakin aduhai dan semok begitu seksi.
"Hai Austin... Long time no see...!" balas Bella tersenyum ramah sambil mengangkat tangannya dan melambai kecil.
"Astagaa...! Duduklah...! Kenapa tiba-tiba kau membawa istrimu yang cantik ini ke kantor Steve..!!" seru Austin dengan terang-terangan memuji Bella.
Bella sedikit tersipu malu mendengar sanjungan dari Austin.
"Hahhahah.... Aku mau membawanya makan malam, lagi pula katanya kau mau mengundang kami ke rumah barumu!" balas Steve santai. Dia selalu senang ketika orang-orang ikut memuji istrinya. Itulah kebanggaan bagi dirinya.
Bella hanya duduk mendengar percakapan antara suaminya dan Austin. ikut tertawa dan tersenyum.
"Yupss ! Kalian harus datang! Besok aku akan siapkan wine terbaik untuk kalian berdua!" tukas Austin dengan penuh semangat.
"Hhahahah... Baiklah...! Dan jangan lupa undang beberapa teman-teman yang lainnya !" usul Steve.
"Pasti! Semakin ramai, semakin seru !" setuju Austin sambil mengusap tangannya.
“Kamu tidak keberatan sayang ?" tanya Steve ke Bella.
"Tentu saja, pasti akan menyenangkan..." jawab Bella dan tersenyum manis.
"Kalau begitu aku dan Bella pergi makan malam dulu... " ujar Steve dan berdiri dan meraih tangan Bella.
"Oh iya, tadi Joy ke sini ada keperluan apa ?" tanya Steve penasaran.
Untuk apa sekretaris pribadinya itu datang ke ruangan Austin di lantai yang berbeda dari ruangannya.
"Ohhh ! Itu si Mona, dia titip dokumen ke Joy karena ada urusan mendadak...!" kilah Austin dengan santai.
"Oh ok !"
"Bye Austin..!" pamit Bella sambil melambai.
"Bye Bella...!" balas Austin.
"Hah… Bella… Apa yang ada di kepalamu Steve!" pikir Austin sambil menatap kagum bentuk tubuh Bella dari belakang. Bokongnya yang sintal terlihat begitu seksi ketika Bella berjalan.
Sebelum pulang, Steve membawa Bella ke ruangannya dan berkenalan dengan Nick yang merupakan Asistent baru suaminya.
"Kantornya sangat indah sayang.." seru Bella senang karena bisa berkeliling di kantor suaminya dan berkenalan dengan beberapa staf.
Kini mereka berdua sedang menuju restaurant yang sudah Steve reservasi.
"Terima kasih sayang. Oh iya ! Kita mampir beli hadiah untuk Austin, boleh ?"
"Sama-sama... Dan tentu saja boleh ! Untuk rumah barunya kan ?" balas Bella senang.
"Iya sayang..."
Tibalah hari sabtu sore, dimana Steve dan Bella kini sedang bersiap-siap untuk pergi ke rumah Austin."Kamu sangat tampan Steve !" kagum Bella sambil membantu Steve memakaikan jaket kulitnya yang berwarna coklat."Dan kau selalu sangat cantik dan mempesona...!" balas Steve dan mendekatkan wajahnya kewajah Bella.CupSteve mengecup pipi Bella sekilas.Bella yang berharap mendapatkan ciuman panas di bibir hanya tersenyum masam. Dan membuang wajah kecewanya, tidak ingin Steve melihat moodnya yang berubah karena hal seperti itu.*****Ting Tong"Hai Bro!" sapa Austin senang melihat Steve dan Bella yang datang."Selamat Bro!" seru Steve dan membalas pelukan sahabatnya."Selamat Austin..." ucap Bella dan memberikan sebuah paper bag untuk Austin."Terima kasih Steve, Bella !" jawab Austin dan meraih pemberian dari Bella."Kenapa kalian repot-repot segala membawa bingkisan seperti ini!" senyum Austin."Ayoo masuk...!" lanjut Austin, lalu mengantar Steve dan Bella ke dalam rumahnya.Terlihat t
"AUSTIN?!" Bella yang hendak menoleh dan di saat bersamaan, jemari di dalam intinya tiba-tiba di keluarkan.Lalu dengan cepat, jemari Austin kembali masuk, "Ahhhh!! Tidak! Kita harus berhenti!" batin Bella yang begitu terangsang, karena jemari tersebut masuk semakin dalam dan dalam terus keluar masuk di bagian inti kewanitaannya."Tunggu! Tubuhku! Ahhh!!" desah Bella menggigit tangannya sendiri menahan desahannya.Tubuhnya terasa begitu menggila akibat permainan jari Austin. Sekujur tubuhnya begitu geli menggelitik, desiran darahnya semakin memuncak. Bella merasa ada sesuatu di bawah sana yang akan tumpah."Kalau dia seperti ini, aku bisa muncrat !" batin Bella menahan getaran tubuhnya dan mulai mengunci tubuhnya menanti puncaknya yang sedikit lagi tercapai.Tapi, tanpa di duga Austin mengeluarkan jemarinya dan bangkit dari sisi Bella, pria itu menjauh darinya dan kembali ke sofa untuk beristirahat."Apa maksudnya ini! Kenapa dia berhenti!! Apa yang harus aku lakukan sekarang ?!""Ast
Steve terlihat begitu segar hari ini, semua staff yang menyapa sang CEO, Pasti di balas dengan senyuman yang merekah."Pagi Pak Steve..." sapa salah satu karyawan wanita."Pagi..." balas Steve santai dan tersenyum."Heii..!!" Austin merangkul bahu Steve."Yoo..!!" balas Steve tidak kalah semangat.Dan Austin bisa menangkap perubahan ekspresi Steve yang sangat berbeda dari beberapa hari ini."Kenapa semalam kau langsung pulang ?! Tanpa pamit! Michael, Ron, dan Gerry mencarimu dan Bella..!!" terang Austin."Ahh… Sorry Bro! Semalam Bella merasa sedikit kurangnyaman!" jujur Steve."Benarkah ? Apa Bella baik-baik saja ? Dia minum terlalu banyak kemarin malam.." tanya Austin dengan senyuman tipis.CeklekSteve masuk ke dalam ruangannya, di susul Austin.Steve duduk di kursi kebesarannya, sedangkan Austin duduk di sofa dengan santai."Hmm… sebenarnya… malam itu, ketika kami pulang, Bella terlihat begitu bergairah. Dan memintaku untuk langsung melakukannya dengan agresif..!!" Steve mulai berc
Austin yang tidak dapat mengalihkan pandangannya dari Bella. Berusaha untuk melihat kejujuran di mata Bella.Apa yang ada di pikirannya saat ini.Apa yang di ucapkan Bella berbeda dengan bahasa tubuhnya.Dengan gerakan cepat, Austin mendekap tubuh Bella dari belakang ketika Bella hendak berdiri.Tangannya langsung dia posisikan di payudara Bella begitu menggoda dan ranum. Sedangkan tangan yang satunya sudah menyentuh inti tubuh Bella."Austin..!!!" sekali lagi Bella berteriak. Meronta ingin melepaskan tubuhnya dari dekapan Austin yang sudah menyentuh titik sensitifnya."Apa yang ka-u laku-kan Austin..." seru Bella yang sudah tertutup dengan desahan."Ahhhh!!!" lenguh Bella, ketika jemari Austin sudah masuk dari bawah dress panjang Bella, dan menyusup masuk ke inti tubuh Bella. Seperti setruman dahsyat mengalir di sekujur tubuhnya.Dengan cepat Austin mengangkat tubuh Bella dan memindahkannya tepat di depannya."Austin..!! Stop! Ahhh... Uhmm!" teriak dan rintih Bella bersamaan."Euhh..
Steve terpesona dalam satu menit memandangi keseksian dan lekukan tubuh Giselle di balut kaos pendek dan rok mininya. Ketika Giselle berbicara dan mengeluh kepadanya."Mau pindah meja, Steve?" usul Giselle sambil melihat ke meja yang berada di bagian sudut.Sejenak berpikir, "Hmm, Why not..!?" balas Steve."Good!" senyum manis mengembang di wajah seksi Giselle.Pelayan membantu Steve dan Giselle untuk memindahkan minuman mereka."Ck!! Aku benar-benar tidak menyangka ketika Bella mengatakan, kalau dia akan menikah dengan pria yang dia kencani pertama kali… hehhehe..!" kekeh Giselle dengan wajah takjub."Dan, kami semua sahabatnya mencoba untuk menghentikannya menikah..!!" jujur Giselle."Hahhaha... Begitukah ?? Memangnya kenapa..?" tawa kecil Steve, yang baru mengetahui kenyataan itu."Tidak ada, hanya merasa sangat aneh, Bella hanya berkencan dengan satu pria dan memutuskan untuk menikah...!!" tukas Giselle sambil menyesap minumannya."Hahahha..." tawa Steve sambil menggeleng kecil kep
Rumah yang terbilang cukup mewah, yang dihuni oleh sepasang pengantin yang harmonis, sedang terdengar suara saling mendesah dan si pria terus memberikan pujian kepasangan wanitanya .Tapi sayangnya, suara tersebut berasal dari sang wanita pemilik rumah dan pria yang merupakan sahabat sang suami wanita tersebut.Bella terlihat masih mengurut kejantan Austin dengan gerakan naik dan turun."Ahh... Ini sangat luar biasa dan nikmat Bella...!" gumam Austin.Tersenyum penuh kemenangan, melihat Bella dari atas, "Bella, kau sangat hebat dalam hal ini..!!" sambungnya.Sambil meremas erat payudara Bella dan memainkan putingnya yang kini berada di sampingnya."Apa yang harus aku lakukan, ini adalah pertama kali aku memegang milik pria lain selain Steve..!" batin Bella berkecamuk."Tapii… Dibandingkan dengan milik Steve, ini sangat berbeda… Terlihat lebih besar dan tebal dari pada milik Steve...""Bagaimana rasaya jika itu masuk kedalam tubuhku..." pikir Bella sambil terus menatap dan melakukan pi
Setelah memperlihatkan pose yang begitu menggoda untuk menaikkan libi-do Austin.Joy semakin lebar membuka rok mini ketatnya sehingga kain rok tersebut semakin naik keatas."Fucking sh*it! Kau benar-benar ja*lang se-ksi Joy!!" Seru Austin puas.Mendengar kata-katas kasar dari Austin, bukannya sakit hati. Malah membuat Joy semakin liar membuat gerakan er-otis untuk memuaskan mata Bosnya itu.Joy meremas salah satu payu-daranya yang masih terbungkus dengan kain tipis renda berwarna ungu, dan tangan satunya sudah turun ke bagian tubuh tengahnya mengusap lembut miliknya sendiri."Fuc-k..!! Fu-ck..!!! Wanita bi-nal..!!!" Austin terus saja memaki, dan menonton pertunjukkan liar dari wanita di depannya."Ahhh..." desahan Joy ketika dia memasukkan jarinya ke dalam inti tubuhnya dan memainkannya sendiri.Desahan Joy semakin menjadi, ketika jemarinya keluar masuk dengan cepat hingga lenguhan panjang dari dirinya.Joy melakukan mas-tu-rbasi di depan Austin, cairannya yang lengket di tangannya di
Tiga hari telah berlalu begitu saja. Kini Steve sedang berada di atas ranjang sambil melihat pekerjaannya yang ada di ipad miliknya.Bella baru saja membersihkan diri, dan memakai gaun tidurnya yang transparant. Terlihat begitu jelas kedua payudaranya dan segitiga tipis berwarna senada."Sayang, kamu belum beristirahat ?" ujar Bella yang ikut berbaring di sisi Steve."Aku kira kamu akan kelelahan dan langsung istirahat. Kamu baru saja kembali dari perjalanan. Apa masih ada pekerjaan tambahan sayang ?? " lanjut Bella.Steve tersenyum,"Hmm.. tidak sayang... Aku hanya sedang lihat-lihat berita d internet..""Ohh… hehhehe..." senyum Bella dan bersandar di lengan suaminya."Uhhmm Sayang...!" seru Steve serius."Ada apa sayang ?" kaget Bella."Aku ingin mengajakmu makan siang di luar... Sepertinya sudah lama kita tidak makan berdua di Restaurant yang romantis..." ujar Steve memandangi istrinya penuh cinta.Bella tersenyum bahagia, "Makan siang ?""Iya, ayo kita pergi kencan sayang… Sudah la