Menjadi Istri Sirri Tuan Arogan

Menjadi Istri Sirri Tuan Arogan

last updateLast Updated : 2024-06-26
By:  Maunah-Muflih  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
15Chapters
371views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Mona, yang bekerja sebagai seorang TKW, dipaksa menjadi istri kedua sementara oleh Moza, majikan perempuannya yang lumpuh. Moza sengaja menjebak Mona agar mau menikah dengan Sultan, suaminya, selama dia menjalani pengobatan agar mertuanya tak menikahkan Sultan dengan perempuan lain.

View More

Latest chapter

Free Preview

Dipaksa Nikah

"Meiza, aku mau kamu menikah dengan Ardi," ujar Ratu dengan penuh penekanan. Wanita angkuh yang divonis mandul itu menatap gadis yang sedang menaruh teh untukknya dengan tajam. Meiza terperanjat mendengar ucapan majikannya. "Maaf, Madam. Saya tak paham dengan apa yang Madam katakan," jawab Meiza sambil menyerahkan teh ke tangan Ratu. "Aku rasa kamu belum tuli, aku ingin kamu menikah dengan Ardi, suamiku!" Ratu mengulangi kalimatnya dengan tidak mengalihkan pandangannya dari wajah Meiza. Meiza menarik napas sambil menggeleng. "Maaf, Madam. Saya gak mau menjadi istri kedua," tegas Meiza. Ia merasa sangat dilecehkan oleh wanita yang bersetatus majikannya itu. Gadis berusia 22 tahun itu memang bekerja sebagai pembantu, tetapi bukan berarti dia mau direndahkan oleh orang yang berstatus majikannya. Meiza adalah lulusan SMK management, tapi dia tak mempunyai biaya meneruskan ke jenjang kuliah, karenanya dia memutuskan untuk bekerja sebagai art, sehingga dia mampu melanjutkan kuliahnya mes

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Maunah Muflih2
Mantap. Semoga bermanfaat bagi pembaca dan juga penulisnya
2024-06-17 22:16:25
0
15 Chapters

Dipaksa Nikah

"Meiza, aku mau kamu menikah dengan Ardi," ujar Ratu dengan penuh penekanan. Wanita angkuh yang divonis mandul itu menatap gadis yang sedang menaruh teh untukknya dengan tajam. Meiza terperanjat mendengar ucapan majikannya. "Maaf, Madam. Saya tak paham dengan apa yang Madam katakan," jawab Meiza sambil menyerahkan teh ke tangan Ratu. "Aku rasa kamu belum tuli, aku ingin kamu menikah dengan Ardi, suamiku!" Ratu mengulangi kalimatnya dengan tidak mengalihkan pandangannya dari wajah Meiza. Meiza menarik napas sambil menggeleng. "Maaf, Madam. Saya gak mau menjadi istri kedua," tegas Meiza. Ia merasa sangat dilecehkan oleh wanita yang bersetatus majikannya itu. Gadis berusia 22 tahun itu memang bekerja sebagai pembantu, tetapi bukan berarti dia mau direndahkan oleh orang yang berstatus majikannya. Meiza adalah lulusan SMK management, tapi dia tak mempunyai biaya meneruskan ke jenjang kuliah, karenanya dia memutuskan untuk bekerja sebagai art, sehingga dia mampu melanjutkan kuliahnya mes
Read more

Dijebak

Semua pekerja itu kini terlihat kebingungan. Mereka saling pandang satu sama lain. "Maaf, Madam, saya tak mencuri, silakan periksa tas dan lemari saya kalau Madam tak percaya," jawab Janet, salah seorang art Ratu juga. "Saya juga tidak," sahut yang lain secara bersamaan termasuk, Meiza. "Bohong, kalian semua! aku akan memeriksa lemari dan tas kalian, ayo, Mary, temani aku!" ujar Ratu pada Mary, art yang berkulit coklat. Mereka pun menuju ruangan yang diperuntukkan bagi para pekerja. Ratu berkeliling ke ranjang dan lemari art-nya dibantu oleh Mary yang membantu menggeledah semua lemari di ruangan itu, hingga akhirnya Mary tiba di depan lemari Meiza. Mary membuka lemari gadis itu, tak lama kemudian, dia menggeledah pakaiannya Meiza, hingga akhirnya dia menemukan sebuah kalung indah di bawah lipatan baju Meiza. "Madam, lihat! aku menemukannya di lemari Meiza!" seru Mary sambil menyerahkan kalung berlian itu ke tangan Ratu. Ratu menerima kalung itu sambil melirik tajam ke arah Meiza
Read more

Terpaksa Menerima

Detik berjalan, menit berlalu, malam kian larut ketika Mona terbangun dari tidurnya. Dia mendapati hari sudah pukul 5 dini hari, tetapi karena pada saat itu sedang berada di musim dingin, maka hari pun masih gelap, azan pun belum berkumandang. Pada musim dingin, di wilayah yang mempunyai empat musim biasanya malam lebih panjang, magrib pada jam 6, dan azan subuh pun bisa jam 6 kurang. Mona melirik ke arah temannya yang masih terlelap. Ia pun pergi ke kamar mandi, setelahnya dia pun melaksanakan Tahajjud. Mona terus berdoa agar diberi petunjuk. Setelah lama berdoa, akhirnya dia memutuskan untuk menolak tawaran Moza. Dia akan berjuang untuk menegakkan keadilan untuk dirinya sendiri. Keesokan harinya, Mona pun diminta memasuki ruangan Moza. "Bagaimana, Mona? Apa kamu sudah mengambil keputusan?" tanya Moza menyelidik. Mata wanita itu tak pernah lepas dari wajah Mona. Dengan sekali tarikan napas, Mona akhirnya berbicara; "Saya tetap tak mau menerima tawaran Anda," jawab Mona.tegas.
Read more

Wali Online

Dengan hati tak menentu, Mona melangkah masuk ke kamar yang disediakan untuknya. Belum sempat Mona istirahat, Moza sudah memanggilnya dan menginginkan Mona melayaninya. “Mona, tolong bawa aku ke kamar mandi!” titah Moza setelah Mona berada di depannya. Tanpa berkata apa pun, Mona langsung membawa majikannya ke kamar mandi dan kemudian membantu memakaikan Moza pakaian. “Dengar Mona, nanti malam Sultan akan membawa seorang Ustadz dan beberapa orang yang bisa menikahkan kalian secara agama, kamu silakan kabari keluarga kamu agar menjadi wali bagi kamu, nanti,” ujar Moza. Mona hanya mengangguk mendengar semua perkataan Moza. “Nanti setelah kamu menikah dengan Sultan, kami akan mendatangkan pembantu ke rumah ini untuk menemani kamu.” “Iya, Madam. Terima kasih,” jawab Mona singkat. Ia sungguh malas berbicara dengan majikannya itu. Mona terus saja menyetujui apa pun yang dikatakan Moza, ia tak sadar bahwa Moza menginginkan dia mengandung, untuk mengambil bayinya. Dalam pikiran Mona
Read more

Syok berat

Sultan melangkah mendekati Mona yang terlentang di atas kasur. Dia mengulum senyum melihat posisi gadis itu ketika tidur. Sebuah pemandangan yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Di mana dia melihat seorang perempuan tertidur dengan kedua tangan dan kaki terentang dan kepala di pinggir ranjang. Di bibir Mona terlihat cairan mengalir ke dagunya. "Gadis buluk, udah mah buluk, jorok lagi, itu kayaknya iler? Duh, bagaimana aku bisa menyentuh wanita macam ini, yang ada aku muntah kalau berdekatan dengannya," gumam Sultan dengan suara yang terdengar jelas, hingga membuat Mona terbangun. "Mister, Anda? Kenapa di kamar saya?" tanya Mona gelagapan. Ia pun beringsut mundur. Ia celingukan mencari hijabnya, tapi sayangnya tak ia temukan. "Ini rumahku, dan kamu sudah sah menjadi istriku, jadi terserah aku mau masuk ke mana pun," jawab Sultan santai. Ia kemudian duduk di tepi ranjang sambil memandangi Mona dengan tatapan sinis. "Meski saya ini istri Anda, kita tidak bisa saling bersentuh
Read more

Mengerjai Sultan

"Mona, kemarilah! antar Madam ke mobil!" seru Sultan pada Mona, Mona pun bergegas memenuhi panggilan Sultan. Dengan hati-hati, Mona mendorong kursi roda yang diduduki Moza menuju garasi."Mona, aku akan pergi ke kota A, kamu tinggal di sini bersama Yati. Nanti Sultan akan kembali ke sini. Kamu harus mempersiapkan diri!" ujar Moza setelah dia berada di dalam mobil. Mona hanya merespon dengan anggukan, kemudian dia kembali ke dalam Villa setelah mobil Sultan pergi meninggalkan Villa mereka. "Mon, kok, kamu gak ikut Madam sama Mister?" tanya Yati tiba-tiba muncul di belakang Mona.Mona pun tersentak mendengar pertanyaan Yati. "Hmm, Madam dan Mister yang bilang saya harus di sini, saya juga gak tahu kenapa. Saya ini cuma pekerja, jadi ya saya harus menuruti kemauan bos, iya kan, Bu?" jawab Mona santai. Ia tak mau orang lain tahu persoalan hidupnya. "Eh, senang ya, kita ditinggal berdua di sini, kita bisa santai bekerja," sahut Yati sambil tertawa, tapi Mona sama sekali tak tertawa. Di
Read more

Dipaksa Melakukan Malam Pertama

Huekk!!" Sultan muntah seketika saat mencium bau tubuh Mona. Dia pun bangkit dari duduknya. "Dasar perempuan gila, apa yang kamu taruh di badanmu? Hueekk!" keluh Sultan sambil keluar dari kamar Mona. Semenatara Mona kini tertawa terpingkal-pinkal di kamarnya. "Dasar laki-laki gak punya hati, untung saja aku dapat ide, meski agak gila sedikit," oceh Mona sambil berjalan menuju kamar mandi dan kemudian membersihkan dirinya dari bau pesing akibat air seni yang dia lulurkan. "Setidaknya ini menghambat laki-laki itu melakukan hal yang tak kuinginkan." Usai mandi, dia pun kini membaringkan diri dan terlelap sampai pagi. Keesokan harinya, Mona pun bergegas keluar dari kamarnya. Mona keluar mencari Yati. "Bu, Bu Yati, Ibu kemana?" teriak Mona manggil nama Bu Yati, tapi dia tak menemukan Bu yati di mana pun. "Kamu cari Yati?" tiba-tiba Mona dikejutkan oleh seseorang yang bertanya di belakangnya. Mona menoleh, ternyata Sultan sudah berdiri di belakangnya dengan tatapan dinginnya
Read more

Pembantu Keppo

"Bangun kamu!" Suara Sultan menggelegar di kamar Mona hingga membuat wanita muda itu terbangun. "Mister, ada apa?" tanya Mona gelagapan. "BIikinkah aku sarapan. Ingat, meski kamu sudah kugauli, bukan berarti kamu sudah menjadi nyonya di rumah ini. Kamu harus tetap bekerja seperti sedia kala, kecuali nanti jika kamu hamil," ujar Sultan dengan wajah dinginnya. "Dasar laki-laki aneh, tadi malam dia sok lembut, sekarang malah kasar!" gerutu Mona dengan suara pelan, tapi masih terdengar dengan jelas oleh Sultan. "Kamu berani membantah?" sergah Sultan sekali lagi. "Tidak, hanya saja, saya ini perawat, jadi ..." Ucapan Mona terpotong kembali oleh bentakan Sultan. "Baik, kalau kamu ada di dekat istriku, kamu akan merawat dia, tapi jika tidak, kerjamu memasak. Paham?" Karena tak mau memperpanjang masalah, Mona akhirnya bergegas keluar dan menuju dapur. Di saat dia masuk ke dapur, ternyata sudah ada pembantu lain selain Yati. "Oh, kenalin ini Sefti, teman kita. Dia akan membantu me
Read more

Belajar Ibadah Suami Istri

"Apa kalian dengar omongan saya?" tanya Sultan mempertegas sambil memandang ke arah Sefti dan Yati secara bergantian."Iya, Mister. Kami tak akan mengulanginya," jawab keduanya sambil tertunduk, tapi mata Sefti tetap melirik ke arah Mona dengan pandangan penuh dendam.Setelah berkata begitu, Sultan berbalik, dia tersenyum penuh arti pada Mona sambil menarik tangan Mona dan menggandengnya tanpa mengatakan apa pun. "Hmm kamu lihat kan? Mister pegang tangannya segala, fix deh, perempuan sialan itu pastinya simpanan Mister," bisik Sefti pada Yati. Sedangkan Yati diam seribu bahasa. Dia merasa Mona adalah gadis baik, tapi kenyataan di depannya kini membuat dia bimbang entah siapa yang harus ia percaya, Mona, atau Sefti.Sementara itu, Mona yang berjalan di samping Sultan dengan terpaksa, kini menghempaskan tangannya. "Mister mau apa lagi?" tanyanya penuh kekesalan. Sultan terlihat tersenyum sinis. "Kamu jangan pura-pura, kamu tahu kan apa yang aku inginkan? Kita akan bersenang-senang lag
Read more

Bagai Mayat Hidup

Mona terkekeh melihat Sultan yang terlihat kikuk karena tak bisa melaksanakan wudu. "Mister apa sebelum ini Anda tak pernah salat?" tanya Mona. "Dulu pernah, tapi sejak masuk kuliah dan berteman dengan orang yang tak mengenal Tuhan, aku pun menjadi lupa dengan Tuhan. Usai melaksanakan wudu, Sultan juga minta diajari salat, tapi karena Mona perempuan, Mona lebih memilih mengajari Sultan dengan video yang tersedia di situs Internet. Sultan tersenyum nakal ketika melihat Mona duduk di depan meja hias dan sudah terlihat rapi dan wangi. "Sayang, aku kan sudah selesai salat, apa sekarang kita boleh melakukannya?" rayu Sultan sambil mengedipkan matanya. Mona tersipu malu mendengar rayuan Sultan, tapi dikala dia ingat bahwa Sultan melakukan ini hanya untuk mendapatkan anak darinya, hatinya pun terasa ngilu. pandangan matanya yang tadinya penuh harapan, kini berubah menjadi nanar. "Mister, apa saya boleh meminta sesuatu pada Anda?" tanya Mona. "Apa yang ingin kamu minta dariku,
Read more
DMCA.com Protection Status