TETANGGA SEBELAH RUMAH

TETANGGA SEBELAH RUMAH

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-21
Oleh:  Kasih DgreenOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
17Bab
2.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Nina yang baru saja pindah ke rumah kontrakan barunya, malah bertemu dengan Seorang Tetangga aneh dan berniat untuk menjadi Pelakor di dalam rumah tangganya.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Tetangga Baru

"Tetangga Sebelah Rumah"

"Baru pindahan ya, Mbak?" tegur salah seorang tetangga kepadaku.

"Iya, Bu, mari mampir, tapi masih berantakan." tawarku kepada tetangga tersebut sambil tersenyum.

"Iya, makasih Mbak. nanti aja kalau udah rapi pindahannya, baru mampir," jawabnya sambil tersenyum.

"Iya nih Bu, emang belum rapi, karena masih diangkatin barang-barangnya," ucapku lagi.

Kami memang baru saja pindah beberapa jam yang lalu, dikarenakan suamiku yang ditempatkan oleh perusahaan tempatnya bekerja di daerah sini, dan akhirnya rumah inilah yang kami tempati sekarang dengan sistem sewa alias ngontrak.

Tak lama datang lagi seorang tetangga, yang sepertinya masih belia, karena kalau dilihat dari wajahnya yang masih muda sekali, kulitnya kuning langsat, rambutnya panjang, tapi tak terlalu cantik, ada kesan judes juga di wajahnya, dia memakai daster selutut.

Dia berdiri disebelah Wanita paruh baya yang tadi mengobrol denganku.

Dia tersenyum sinis padaku, seperti orang yang tak suka akan kehadiranku disini.

"Pindahan darimana, Mbak?" tanya wanita itu padaku.

"Oh, saya dari kota seberang, Mbak." Lalu dia membentuk huruf O di mulutnya.

"Emang Suaminya kerja apa disini?" tanyanya lagi, kepo.

"Suami saya kerja di perusahaan swasta, sebagai karyawan biasa dan kebetulan dimutasi kesini karena pembukaan cabang baru, jadi kami sekeluarga ikut pindah kesini," jelasku pada wanita itu.

"Oh …." dia hanya ber-Oh ria.

"Ya udah, Mbak. Saya duluan ya? semoga betah disini ya? oh iya lupa, kenalin saya Tukijah, panggil saja Ijah. Rumah saya di sebelah sana ya, kapan-kapan mampir kalau senggang," ucapnya ramah sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman, lalu kubalas jabatan tangannya.

"Iya, Bu Ijah. kenalin saya Karina. panggil saja Nina," jawabku sambil tersenyum, sedangkan wanita di sebelah Bu Ijah tadi masih saja terdiam dan sesekali memperhatikan kami berdua.

"Ya udah, Yuk, Mbak Ella, Mbak Nina duluan ya?" lalu Bu Ijah segera berlalu, dan wanita yang aku ketahui namanya barusan ternyata bernama Ella, dia hanya mengangguk tersenyum pada Bu Ijah.

"Mari mampir, Mbak," tawarku sambil tersenyum pada wanita tadi yang masih berdiam diri di tempatnya.

"Nggak makasih." Lalu dia langsung pergi begitu saja, membuatku seketika terpaku dengan sikapnya.

Kenapa ya tuh tetangga? Sikapnya aneh banget.

💋💋💋💋

"Mama, aku mau main ya, disana?" Anakku Rara menunjuk ke sebuah rumah di sebelah kami, yang hanya dibatasi oleh jalan kecil, padahal kami baru saja pindahan hari ini, tapi Rara sudah ingin bermain dengan teman barunya.

"Main disana? emangnya Rara udah kenal sama teman barunya?" tanyaku sambil mensejajarkan tubuhku dengannya, serta merapihkan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Kenal, Mama. Boleh ya?" rajuknya lagi.

"Yaudah boleh, terus Abang Aditnya mana sekarang?" tanyaku lagi pada putri kecil kesayangan papanya.

"Abang Adit disitu juga, lagi main. aku tadi mau ikut, cuma nggak boleh sama Mbak Zahra," jawabnya sambil menyebutkan salah satu nama temannya.

"Ya udah gapapa, tapi nanti sebentar lagi pulang ya? kalau kerjaan Mama udah rapi," ucapku sambil mencubit pipinya yang chubby.

"Makasih, Mama, Muaachh." lalu dia pergi berlari menuju rumah temannya yang persis berada di sebelah rumah kontrakan kami, hanya berbatasan dengan jalan kecil saja rumah tetangga tersebut dengan kontrakan kami.

💋💋💋💋

Mas Rian-Suamiku masih membersihkan bagian lantai atas rumah kami, sedangkan aku membereskan bagian bawah.

Setelah lantai bagian bawah beres, aku berniat untuk memanggil anak-anak untuk segera pulang ke rumah, untuk mengajaknya mandi sekalian beristirahat.

Karena sejak tadi pagi saat kami pindah, mereka kubiarkan bermain di depan rumah sambil berbaur dengan teman baru dan berkenalan.

Kini aku sudah sampai di samping rumah tetangga tersebut, mereka memang tak melihatku yang datang dari arah samping, lamat-lamat kudengar seperti suara Mbak Ella disana yang sepertinya sedang berbicara dengan anakku Adit.

"Adit, mau nggak punya Mama baru? emangnya Mama Adit galak nggak sih?" ujarnya pada Adit.

Sontak saja ucapannya membuat diriku sedikit terkejut, karena rasanya tak pantas dia berkata seperti itu pada anak kecil yang baru berusia tujuh tahun.

 "Nggak mau ah, Tante. Adit nggak mau punya Mama baru. Mama Adit juga baik kok, nggak galak. malah Adit sering dibeliin mainan sama Mama," jawabnya polos.

"Ehm … gitu ya, kalau Papa Adit diambil sama Tante, Adit marah nggak?" pertanyaan apalagi ini? kenapa makin lama makin ngelantur ya? 

Belum sempat Adit menjawab, lalu aku tak mau berlama-lama dan segera menemui mereka berdua yang sedang asik mengobrol. Mbak Ella tampak terkejut dengan kehadiranku, dan aku pun pura-pura tak tahu menahu akan hal tadi yang sudah terlanjur kudengar.

"Eh, Mbak Ella ada disini juga ternyata. Adit, Rara, kita pulang dulu yuk sayang. mau mandi terus bobo siang, besok baru main lagi ya?" Tegurku pada Mbak Ella, sekalian mengajak mereka berdua untuk pulang.

"Iyalah Mbak saya disini. Ini kan emang rumah saya," jawabnya jutek.

"Oh, ini rumah Mbak Ella toh ternyata, maaf ya saya nggak tahu, kan baru pindah disini." ucapku sambil melemparkan senyum padanya, tapi dibalas dengan senyum sinis olehnya. tak apa, yang penting awas saja sampai macam-macam. Apalagi mau berniat mengambil Papanya anak-anak! Huh, jangan harap.

Lalu setelah memanggil anak-anak untuk pulang, aku pun segera berpamitan dengan Mbak Ella.

"Mari, Mbak. saya permisi dulu," pamitku pada Mbak Ella, tapi dia tak menjawab malah melengos.

Astaghfirullah, tetangga aneh. Dasar.

💋💋💋💋

Rumah kami kini sudah rapi, bagian atas juga sudah rapi oleh Mas Rian, kini kami sedang menikmati makan malam yang dibeli melalui pesan antar.

"Mas, tetangga sebelah kita orangnya aneh. sebel aku," ucapku memulai pembicaraan pada Suamiku.

"Aneh, kenapa Mah?" tanyanya sambil menyuap makanan.

"Iya, masa dia ngomong yang aneh-aneh sama Adit. katanya mau ngambil kamu lah dari aku, katanya mau ganti Mama lah, nggak jelas banget. Sumpah." rajukku, kesal kalau ingat kata-kata Mbak Ella tadi.

"Kok dia bisa sampai ngomong gitu sama Adit? Adit itu kan anak kecil, aneh memang," jawabnya.

"Iya makanya, padahal kita baru aja pindah disini. Tapi udah dapet tetangga kaya gitu, ampun deh." Aku menimpali lagi.

Tak lama terdengar suara pintu diketuk, Tok! Tok! Tok!

Aku pun langsung bergegas menuju ke ruang tamu untuk segera membukakan pintu.

Dan ternyata yang datang adalah Mbak Ella, dia membawa sepiring pisang goreng ditangannya.

"Maaf, Mbak. Saya ganggu ya? Ini ada sedikit makanan untuk Suaminya," dia menyodorkan piring berisi pisang goreng tersebut ke arahku, jelas aku terpaku bukan karena pemberiannya tapi karena ucapannya.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
17 Bab
Tetangga Baru
"Tetangga Sebelah Rumah""Baru pindahan ya, Mbak?" tegur salah seorang tetangga kepadaku."Iya, Bu, mari mampir, tapi masih berantakan." tawarku kepada tetangga tersebut sambil tersenyum."Iya, makasih Mbak. nanti aja kalau udah rapi pindahannya, baru mampir," jawabnya sambil tersenyum."Iya nih Bu, emang belum rapi, karena masih diangkatin barang-barangnya," ucapku lagi.Kami memang baru saja pindah beberapa jam yang lalu, dikarenakan suamiku yang ditempatkan oleh perusahaan tempatnya bekerja di daerah sini, dan akhirnya rumah inilah yang kami tempati sekarang dengan sistem sewa alias ngontrak.Tak lama datang lagi seorang tetangga, yang sepertinya masih belia, karena kalau dilihat dari wajahnya yang masih muda sekali, kulitnya kuning langsat, rambutnya panjang, tapi tak terlalu cantik, ada kesan judes juga di wajahnya, dia memakai daster selutut.Dia berdiri disebelah Wanita paruh baya yang tadi mengobrol denganku.Dia tersenyum sinis padaku, seperti orang yang tak suka akan kehadir
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-18
Baca selengkapnya
Undangan Pak Tarno
Tetangga Sebelah RumahPart 2Tak lama terdengar suara pintu diketuk, Tok! Tok! Tok!Aku pun langsung bergegas menuju ke ruang tamu untuk segera membukakan pintu.Dan ternyata yang datang adalah Mbak Ella, dia membawa sepiring pisang goreng di tangannya."Maaf, Mbak. Saya ganggu ya? Ini ada sedikit makanan untuk Suaminya," dia menyodorkan piring berisi pisang goreng tersebut ke arahku, jelas aku terpaku bukan karena pemberiannya tapi karena ucapannya."Mbak, kok bengong sih? ini silahkan diambil," seketika aku terkesiap dan tersadar kembali dari lamunan, dia sedikit memaksa dengan menyuruhku mengambil piring tersebut.Lalu mau tak mau karena aku orangnya yang nggak enakan akhirnya piring tersebut kuambil dari tangannya, dia tersenyum licik."Makasih Mbak Ella, atas pemberian pisang gorengnya. emangnya lagi ada acara apa ya pake acara ngasih pisang goreng segala? mana buat suami saya doang lagi? disini kan juga ada saya juga sama anak-anak?" sindirku."Hhm … nggak ada acara apa-apa sih
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-18
Baca selengkapnya
Membuang Pisang Goreng
Tetangga Sebelah RumahPart 3 (POV ELLA)Pintu rumah Mbak Nina akhirnya terbuka."Ada apa ya Mbak? ngetuk pintunya pelan aja, saya belum budek kok," sontak aku melotot mendengar ucapan Mbak Nina barusan, dasar tetangga aneh."Maksud Mbak apa? kenapa pisang goreng yang saya kasih kemarin malah dikasihin lagi ke Pak Tarno? nggak sopan sama pemberian tetangga!" aku pun langsung memarahi tetangga baru itu."Loh, kan Mbak udah ngasih buat saya ya? terserah saya dong mau saya apain tuh pisang goreng, mau saya ancurin juga urusan saya, bukan urusan Mbak," jawabnya sambil memandangku dengan sinis."Jangan kepedean ya kamu, itu buat suami kamu, bukan buat kamu. Ngerti!" Lalu aku pun langsung pergi sambil menghentak-hentakan kaki, karena rasa kesal yang sudah tak tertahankan.💋💋💋Sejak kemarin daerah kami memang kedatangan tetangga baru, mereka tinggal persis di samping rumahku yang hanya dipisahkan oleh jalan kecil, mereka pindahan dari luar kota. Mereka sepertinya keluarga kecil yang terli
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-18
Baca selengkapnya
Pesona Mas Rian
Tetangga Sebelah RumahPart 4 (POV ELLA)Saat aku berjalan untuk menuju ke arah rumah, aku melihat Suaminya Mbak Nina sedang berboncengan dengan seorang laki-laki yang kemungkinan teman kerjanya.Dia mengendarai motornya menuju ke arahku, bukan deh. lebih tepatnya ke arah rumahnya. Karena kan rumah aku sama rumah dia emang berdekatan.Aku pun buru-buru mengejarnya, agar kami bisa sampai berbarengan.Kini aku pun sudah sampai di dekat rumahnya, aku melihat jelas wajah suaminya Mbak Nina tersebut. ya Allah gantengnya bukan main. beda tipis lah sama Mas Al yang main di sinetron ikatan batin. Mas Aldebaran yang membuat hatiku jadi berdebar tak karuan.Aku makin yakin, kalau dia benar kakak kelasku waktu di SMA dulu. soalnya mirip banget. Apalagi dari dekat gini.Lalu aku berniat untuk pura-pura terjatuh di depannya dan berharap dia menolongku, lalu memandang wajahku dan kami saling jatuh cinta. Uhuy.@@@@Dia sudah sampai di depan rumahnya, tampak istrinya belum keluar dari rumah, apa mun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-18
Baca selengkapnya
Si Tetangga Aneh
Tetangga Sebelah RumahPart 5 Aku benar-benar tak habis pikir dengan tetangga baru itu. baru saja dua hari kami menempati rumah ini, tapi dia sudah mulai membuat resah keluargaku, terutama Suamiku--Mas Rian.Entah kenapa dia sepertinya ingin sekali mencari perhatian dengan Mas Rian. seperti kejadian kemarin sore, dia membawakan sepiring pisang goreng, yang katanya untuk Mas Rian, tapi karena Mas Rian yang nggak mau makan pemberian orang dan aku pun yang sudah kenyang, karena kami baru saja selesai makan bersama, setelah lelah beberes rumah seharian karena baru pindahan.Jadi pisang goreng itu pun akhirnya aku simpan di lemari makan, dan niatnya untuk kuberikan saja pada Bu Ijah besok, daripada sayang dibuang lalu jadi mubazir.@@@Keesokan paginya setelah Mas Rian pergi berangkat untuk bekerja. aku langsung masuk kedalam rumah beserta Anak-anak.Tapi belum sempat aku masuk, ternyata ada seseorang yang memanggilku. lelaki tua yang baru kuketahui bernama Pak Tarno, lalu aku pun mengena
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-01-18
Baca selengkapnya
Bab 6
Ceklek. Pintu pun terbuka dan ternyata benar feelingku kalau itu pasti dia lagi. Huft!"Mbak Ella? ada apa ya?" dia malah senyam-senyum sendiri, membuatku bergidik ngeri. takut-takut kalau ternyata dia lagi kesurupan."Hm … Mbak Nina, aku boleh nggak minta tolong?" jawabnya sok manis sambil garuk-garuk kepalanya sendiri."Minta tolong apa, Mbak? kalau saya bisa ya bakal saya bantu," ujarku lagi."Hm … saya mau pinjem suaminya, eh nggak deh, maksudnya mau minta tolong sama Mas Rian, untuk membetulkan kran air di rumah saya, soalnya suami saya belum pulang kerja, tolong ya Mbak?" seketika mataku terbelalak saat dia bilang mau meminjam suamiku? what? Big No!!@@@Seketika aku tertegun mendengar ucapan si tetangga aneh ini, yang tak lain yaitu Mbak Ella. Astaghfirullah! sabar Nina, istri sabar disayang suami."Mbak, gimana? boleh nggak minjem Mas Rian-nya sebentar? Aku janji nggak bakal sampe semalaman kok, apalagi sampai nginep, hehe." dia mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahku ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-14
Baca selengkapnya
Bab 7
Mas Rian menoleh ke arahku, tanda meminta persetujuan, lalu aku pun berfikir sejenak, dan membolehkannya, tapi dengan syarat aku dan anak-anak harus ikut. "Ya udah, Mah. kamu ikut ya? sekalian ajak anak-anak, tunggu sebentar ya Mbak? kalau nggak duluan aja, nanti saya nyusul kesana," seakan Mas Rian tau isi hatiku, lalu dia menyuruhku untuk segera mengajak anak-anak ke rumah Mbak Ella, namun Mbak Ella malah melongo saat mendengar perkataan Mas Rian. emangnya enak, nggak bisa berduaan! huft.Tampak raut wajah Mbak Ella seperti tak suka, saat tahu kalau aku beserta anak-anak akan ikut bersamanya. ya iyalah gue bakal ikut, mana rela melihat suami berduaan di rumah perempuan yang jelas-jelas kelihatannya ngebet banget.@@@Akhirnya kami berempat sampai juga di depan rumah Mbak Ella, dia menyuruh kami semua untuk masuk, bukan kami sih sebenarnya, hanya Mas Rian yang disuruh masuk, menyebalkan! Tapi aku tetap saja masuk, dan pura-pura nggak dengar omongannya."Mari, silahkan masuk Mas Rian
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-14
Baca selengkapnya
Bab 8
"Ya terserah saya dong, itu kan suami saya. ngapain saya takut Mas Rian selingkuh, saya yakin kok kalau suami saya bakal setia, saya serahin semuanya sama Allah yang maha membolak-balikkan hati manusia," ucapku yakin. Dia memutar bola matanya, meremehkan ucapanku. biarin aja nanti kualat matanya keseleo trus jadi juling. Ggrrr!"Ye ... Mbak tau kan, ibarat kucing kalau tiap hari disodorin ikan asin pasti bakal apa? bakal kesini mulu kan? nah, gitu juga nanti Mas Rian ke aku." Jawabnya kepedean, membuatku makin geleng-geleng kepala.Ya Allah lihat aja nanti, nih wewe gombel bakal aku kerjain, karena sangking geramnya.@@@"Dih, Mbak Ella mah mungkin levelnya ikan asin kali ya kucingnya? Kalau kucing saya levelnya ikan dori kalau nggak ikan salmon, yang mahalan dikit dong, kaya harga diri," sahutku sinis, dia memutarkan bola matanya lagi, mudah-mudahan nggak keseleo tuh mata diputer-puter terus."Terserah Mbak-nya aja ya? udah deh mending sana pulang duluan aja, disini ngeribetin saya d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-15
Baca selengkapnya
Bab 9
Saat aku sedang menangis, tiba-tiba ada tangan yang menoel lenganku, aku pun terperanjat kaget, lalu cepat-cepat menoleh, tanpa kuhiraukan lagi wajah yang sudah amburadul."Nih, tissue. ingusnya udah banyak tuh, sayang jilbabnya pasti kotor," seorang lelaki menawarkanku sebungkus tissue. Aku mengenalnya, dia salah satu staf di supermarket tempatku bekerja, yang terkenal dingin dengan perempuan."Mas Rian?" ucapku terkejut, lalu dia hanya tersenyum kecut."Iya kenapa? kaget ada aku disini?" dia malah bertanya balik, dan meletakkan tissue di tanganku."Kok, Mas Rian ada disini? kenapa belum pulang? bukannya Mas Rian shift pagi ya?" tanyaku lagi dan belum menjawab pertanyaannya yang tadi. Karena kami satu toko, maka kami sering bertemu tapi tak pernah menyapa, karena memang dia lelaki yang sangat dingin pada perempuan.Mas Rian berbicara hanya pada saat Briefing toko saja atau berbicara jika ada perlu pada karyawan-karyawan yang berada di supermarket tersebut."Iya, saya nungguin kamu pu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-15
Baca selengkapnya
Bab 10
Hari ini adalah hari Minggu dan bertepatan dengan pesta pernikahan anaknya Pak Tarno, kami semua berniat untuk datang siang nanti.Karena Mas Rian harus ke toko dulu untuk mengecek laporan stok barang di toko, Mas Rian memang masih bekerja di tempat yang dulu, tapi posisinya sekarang sudah menjadi staff leader."Mah, nanti kamu siap-siap aja dulu ya? jadi nanti pas aku pulang, kamu sama anak-anak udah rapi, dan tinggal berangkat," pesannya sebelum berangkat ke toko."Siap, Pak Bos!" jawabku sambil hormat. dia mencubit pipiku, aku tersipu malu. lalu aku mencium punggung tangannya dan Mas Rian segera berlalu.@@@Sambil mengulur waktu, aku pun pergi ke ruang cuci untuk mencuci pakaian yang belum terlalu banyak. tapi berhubung lagi rajin, akhirnya aku tetap mencuci.Selesai mencuci, aku pun akan menjemurnya di luar depan teras rumah.Saat menjemur aku melihat Bu Ijah lewat di depan rumah, langsung saja kutegur."Bu, mau kemana?" dia menoleh dan tersenyum, serta langsung mendekat ke arahk
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-17
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status