Salah Pengantin

Salah Pengantin

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-10
Oleh:  ARCELYOS  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
38Bab
1.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Jonathan menghilang, tamu telah berkumpul untuk menyaksikan pernikahan kalian. Bagaimana ini, Archy?" Archy bagai disambar petir ketika mendengar calon Pengantinnya itu menghilang di hari Pernikahan. Semua tamu sudah berkumpul pagi itu dan Archy sudah berdandan sangat cantik demi Pernikahannya tersebut. Lalu, sekarang bagaimana? Haruskah Archy membatalkan Pernikahannya hingga membuat malu semua orang dari pihak keluarganya serta keluarga Jonathan? "Aku akan menggantikan Kak Jonathan." Muncul sosok sama persis dengan Jonathan di ruang ganti tersebut, yakni Joseph. Lelaki itu merupakan adik kembar Jonathan yang memiliki kebalikan sifat dari sang Kakak. Archy tidak pernah menyukainya, Joseph ini lebih mirip preman dibanding seorang Pengusaha! Bagaimana bisa ia yang tidak pernah ikut campur urusan keluarga itu tiba-tiba mengajukan diri menggantikan sang Kakak? "Gak! Pengantinku itu Kakaknya, bukan adiknya!" Archy bersikeras menolak saat semua keluarga menatapnya. "Aku bakal nunggu Nathan untuk datang, dia pasti datang!" Joseph berjalan mendekat, ia mencengkram pergelangan tangan Archy hingga gadis itu meringis kesakitan. Sorot mata Joseph sangat tajam dan menakutkan, mungkin karena situasi cukup genting. "Aku juga tidak mau menikah denganmu tahu? Kamu bukan tipeku dan aku tidak tertarik sama sekali dengan pernikahan! Upaya ini kulakukan agar kamu serta keluargaku tidak menanggung malu. Gak usah rese, kita bisa bercerai sesudah ini. Ikuti saja kemauan Ayah dan berhenti merengek anak manja!"

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Pengantin Pria Menghilang

"Archy cantik sekali! Duh, wajah secantik ini ditangani oleh perias pengantin yang profesional tentu kamu jadi terlihat lebih cantik lagi. Nathan pasti lemas melihat calon istrinya yang sangat cantik!" Bu Fatma, pengasuh Archy sejak kecil itu tersenyum ke arah Archy sambil merapikan gaun yang dikenakan gadis itu.Archy mengulas senyum sambil memandang pantulan dirinya di depan cermin. Ia tidak menyangka bila hari itu adalah hari teralisasinya pernikahan antara ia dengan Jonathan sang kekasih. Archy adalah seorang Designer pakaian yang cukup terkenal, lewat profesi itulah ia kenal dengan salah satu owner Perusahaan fashion kelas atas bernama Jonathan.Pertemuan mereka singkat hingga akhirnya saling jatuh cinta dan langsung memutuskan menikah di anniversary mereka yang ke dua tahun. Semuanya berjalan lancar, kedua pihak keluarga juga mendukung semua keinginan mereka hingga tiba di hari bahagia tersebut.Archy tidak bisa menggambarkan bagaimana bahagianya ia pada hari itu. Jonathan adala

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
38 Bab

Pengantin Pria Menghilang

"Archy cantik sekali! Duh, wajah secantik ini ditangani oleh perias pengantin yang profesional tentu kamu jadi terlihat lebih cantik lagi. Nathan pasti lemas melihat calon istrinya yang sangat cantik!" Bu Fatma, pengasuh Archy sejak kecil itu tersenyum ke arah Archy sambil merapikan gaun yang dikenakan gadis itu.Archy mengulas senyum sambil memandang pantulan dirinya di depan cermin. Ia tidak menyangka bila hari itu adalah hari teralisasinya pernikahan antara ia dengan Jonathan sang kekasih. Archy adalah seorang Designer pakaian yang cukup terkenal, lewat profesi itulah ia kenal dengan salah satu owner Perusahaan fashion kelas atas bernama Jonathan.Pertemuan mereka singkat hingga akhirnya saling jatuh cinta dan langsung memutuskan menikah di anniversary mereka yang ke dua tahun. Semuanya berjalan lancar, kedua pihak keluarga juga mendukung semua keinginan mereka hingga tiba di hari bahagia tersebut.Archy tidak bisa menggambarkan bagaimana bahagianya ia pada hari itu. Jonathan adala
Baca selengkapnya

Terpaksa Menikah

Jo benar-benar memangkas rambut Doranya itu hingga sedikit cepak, hanya menyisakan helaian rambut panjang yang jatuh di area poni hingga hair stylish menatanya menjadi lebih basah dan rapi. Tubuh tinggi tegap itu memakai tuxedo rancangan Archy sendiri khusus untuk Nathan. Namun, entah mengapa Archy merasa Jo jauh lebih gagah dalam balutan pakaian yang ia rancang tersebut."Tuan Jo gagah sekali, apa anda seorang model profesional?" tanya salah satu penata rias yang membantu memasangkan pakaian Jo.Jo menaikan satu alis sambil menatap dirinya sendiri dalam cermin besar. Ia nampak menaikan sudut bibirnya sambil mendesah pelan."Tidak, aku bukan yang seperti anda katakan." tutur Jo sambil mematut dirinya."Memang kalian berdua ini kembar dan sama-sama tampan. Sungguh beruntung wanita yang mendapatkan kalian berdua."Archy mendengar itu semua dengan sebal. Beruntung apanya? Ini seperti sebuah drama di mana ia harus menikahi lelaki yang tidak ia inginkan! Tentu semuanya bukan drama, melaink
Baca selengkapnya

Malam Pengantin

"Jo ... tunggu napa? Aku pake gaun panjang nih, susah jalannya!" Archy mengeluh sambil mengikuti langkah kaki Jo yang terasa sangat cepat meninggalkannya. "Mana pake high heels, susah banget buat jalan tahu!"Jo berbalik dan memandang Archy dengan tatapan datar. Ia bisa melihat pengantinnya itu berjalan pelan sekali sambil menarik-narik gaun panjangnya. Jo mendesah pelan, perlahan ia berjalan mendekati Archy dan membantu gadis itu mengangkat gaun."Lagian kenapa cewek ribet-ribet sih? Udah tahu susah masih aja dipake baju megar kayak gini." Jo mengomel sambil mengangkat gaun tersebut. "Lain kali suruh orang, jangan nyuruh gue.""Ih jahat banget sih? Lagian cuma bantu ngangkatin gaun kok kayak dimintai tolong bikin candi?" Archy mendengus kesal. "Ya udah gue jalan sendiri!""Oh ya udah."Jo langsung melepaskan gaun itu dan berjalan duluan tanpa tedeng aling-aling. Dasar manusia kardus! Archy ingin sekali menendang Jo hingga lelaki itu minta ampun kepadanya. Enteng sekali ia berbuat sep
Baca selengkapnya

Menyebalkan

"Jo kamu ngapain Archy sampe pingsan gini sih?! Mana enggak pake baju, pasti kamu paksa ngapa-ngapain ya?!" Mama yang membantu menyadarkan Archy langsung mengomeli putranya saat melihat kondisi Archy."Dih Mama, aku gak nafsu kali sama dia. Tuh lihat, gara-gara cicak nempel di gaunnya dia langsung kerasukan reog!" Jo membela diri sambil menunjukan plastik bening berisi cicak. "Lagian rumah sebagus ini kok bisa ada cicak?""Ya emangnya rumah bagus gak boleh ada cicak? Makannya diam di rumah lebih lama, kamu keluyuran terus travelling jadi gak tahu keadaan rumah."Jo hanya diam mendengar perkataan sang Mama. Bukan tanpa alasan mengapa ia memilih berkeliling dunia daripada mengurus perusahaan yang menjadi privillage dari sang Ayah. Namun, ada sakit yang tidak bisa ia jelaskan, ada perasaan pribadi yang juga tidak bisa ia ungkapkan karena takut menyinggung banyak pihak. Karena itu Jo memilih diam selama ini daripada banyak bicara."Archy, kamu enggak apa-apa nak?" Mama langsung memegang p
Baca selengkapnya

Pertemuan Keluarga

Archy mendapati Jo menghilang pagi itu. Ah, pasti lelaki itu sudah mandi dan meninggalkannya lebih dulu. Archy menggosok matanya dan merasakan kepala yang masih terasa pusing. Seharusnya ia bangun lebih pagi supaya tidak ditinggalkan.Akan tetapi saat Archy bangun dari tempat tidur, ia terkejut melihat Jo di dekat televisi tengah push up dengan mengenakan celana boxer dan bertelanjang dada. Otomatis Archy langsung berteriak seperti meneriaki maling."Chy? Berisik anjir lo malah teriak-teriak." Jo mulai kesal dengan Archy yang selalu membuat keributan.Jo mendekat ke arah Archy dan membungkam bibir Archy. Diperlakukan begitu Archy malah makin menjadi, ia kemudian menendang tepat di arah kemaluan Jo hingga lelaki itu mengaduh kesakitan."Chy, lo jahat banget jadi orang! Aduh." Jo mengaduh sambil memegangi masa depannya itu dalam keadaan membungkuk."Suruh siapa gak pake baju?! Mau pamer body atau gimana sih? Situ bukan idol." Archy mendengus kemudian menyambar handuk. "Keluar, aku mau m
Baca selengkapnya

Selalu Bertengkar

Keluarga besar Jo ternyata banyak sekali. Archy lumayan pusing mengingat nama-nama yang berada di sekitarnya tersebut, apalagi ia canggumg dan sendirian. Tidak ada Nathan di sana sehingga Archy harus mandiri menghadapi beragam sanak saudara dari Jo."Duh ayune Archy ini, Nathan itu jago sekali mencari istri." Komentar salah satu Bibi Nathan di kediaman tersebut. "Sama Jo juga cocok kok."Jo mendengar itu semua sambil makan pudding, ia tiba-tiba batuk mendengarkan komentar Bibinya tersebut."Jangan mentang-mentang kita kembar jadi dianggap cocok ama ni mahluk." Jo mendengus jijik, seolah melihat sosok yang sangat mengerikan.Archy mendelikan matanya, kurang ajar sekali preman ini! Memang Archy apa sehingga ia dikatai mahluk? Ya memang benar dirinya adalah mahluk bumi, tapi kenapa harus disebut mahluk segala sih?"Diem ya Jo, gue juga enggak mau sama lo. Gak usah sok paling ganteng deh, lo juga bukan selera gue." Archy mendesis."Oh ya? Masa? Kan lo sukanya ama Nathan, berarti selera lo
Baca selengkapnya

Tinggal Bersama???

Sepanjang perjalanan pulang Archy dan Jo tidak saling bicara. Malas sekali rasanya bicara pada manusia menyebalkan macam Joseph! Archy lebih baik bungkam daripada harus bicara pada Jo.Archy meraih botol thai tea kesukaannya. Ia hendak membuka tutup botol minum itu dengan sekuat tenaga, akan tetapi nihil, entah mengapa botol thai tea itu tidak mau terbuka di tangannya. Archy melirik Jo yang tengah menyetir, masa ia harus minta tolong? Gengsi!"Ah tar lagi." Archy menaruh kembali botol thai teanya.Jo melirik ke arah Archy, ia berdeham kemudian fokus ke arah jalanan."Kenapa? Mau minta dibukain?" tanya Jo."Enggak usah, ngerepotin. Entar lo ngomel." Archy melipat tangan di atas perut."Dih, mau dikasih bantuan malah ketus. Ya udah gak akan gue tolongin, biar lo haus aja sampe rumah. Mana masih jauh, rasain." Jo menyeringai sambil terus menyetir.Archy jadi kesal pada dirinya sendiri. Kenapa minta tolong seperti itu saja dirinya harus gengsi segala sih? Lagipula Archy tidak minta uang at
Baca selengkapnya

Apa Ini Lengket?!

Archy menatap foto dirinya dan Nathan di dalam ponsel sesudah mandi. Ia sengaja membelakangi kamar mandi karena Jo tengah mandi. Tidak mungkin kan ia memandangi tubuh telanjang Jo yang terpampang nyata dalam kamar mandi tembus pandang seperti itu? Dirinya mendesah, sedih teringat akan Nathan yang lembut dan juga sangat lucu."Archyku sayang, kelinciku, sayangku, cintaku ... Nathan sayaaaang banget sama kamu. Janji buat selamanya hidup sama aku ya cinta?"Kalimat Nathan yang gombal itu terngiang di telinga Archy. Archy bahkan masih bisa merasakan aroma tubuh Nathan, kehangatan pelukan Nathan serta bagaimana tangannya digenggam dengan sangat hangat. Ini menyedihkan, bagaimana bisa Archy harus terjebak pada pernikahan yang sama sekali tidak ia inginkan? Archy benci pada kenyataan, tapi satu sisi juga ia tidak ingin harga diri serta perasaan keluarganya hancur karena Nathan meninggalkan ia di hari pernikahan.Air mata Archy meleleh, ia rindu dan ingin sekali marah pada Nathan. Kenapa lela
Baca selengkapnya

Kok Baper

Archy berbaring di sebelah Jo. Ia mencoba menutup mata tapi karena sudah menangis matanya terasa lebih berat daripada biasanya. Jo sudah tertidur tepat di sampingnya dalam keadaan memunggungi Archy. Insiden ingus itu setidaknya membuat Archy tertawa sejenak melupakan Nathan. Akan tetapi saat ia sendiri, dirinya teringat lagi.Archy berbalik dan menatap punggung Jo. Jo memang sangat menyebalkan juga mengesalkan. Tapi dibalik semua itu ia begitu berani mempertaruhkan nama serta mengorbankan hatinya sendiri hanya demi Archy tidak menanggung malu. Ia juga telah mengesampingkan hatinya demi keluarga. Bukankah Jo adalah pahlawan? Tidak seharusnya kan Archy membenci Jo?"Tidur hey udah malem." Jo yang terbangun itu melirik Archy. "Kamu ngapain melototin punggung aku sih? Mau buang ingus lagi?""Kagak, sori punggung lo kayak tembok jadi enak buat merenung." Archy mendesis kemudian berbalik memunggungi Jo. "Udah balik tidur lagi aja, jangan peduliin gue.""Kalau lo butuh sesuatu bilang aja. Ha
Baca selengkapnya

Bisa Jalan Gak?

Archy dan Jo sudah tiba di kediaman yang hendak ditempati Nathan beserta Archy. Rumah itu indah, aesthetic juga pemilihan perabot serta furniture yang cukup minimalis. Archy membelalakan mata, rumah itu bagus sekali! Apa benar itu akan menjadi rumah tinggalnya bersama Jo?"Gila, kayak rumah Indosiar ya?" Archy bermonolog sambil menarik kopernya. "Wah ada kolam lele.""Alay lu." Jo mencibir. "Lagian ini kolam ikan hias, udah jelas ikannya ikan koi. Dasar aneh."Archy mendelikan mata, lagipula ia juga tahu itu ikan koi. Archy 'kan cuma bercanda, kenapa Jo serius sekali?"Oh iya kah? Di negara aku namanya ikan sapu-sapu, suka dibikin bakso ikan." Archy tersenyum iseng. "Pasti anak orang kaya gak pernah makan bakso ikan.""Sok tahu, gue pas ke Bandung suka jajan Bakso ikan depan Bandung Indah Plaza. Lo pasti belom pernah makan kan? Sok ngatain gue segala." Jo melingkarkan tangannya di leher Archy dan menjitaknya."Gue orang Bandung, jelas tahu lah!" Archy berusaha melepaskan lingkaran len
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status