"Matilah!! Matilah kau bersama ibumu," Teriakan itu menggema di setiap hembusan nafas Girgal. Nyatanya Pria dengan posisi tertinggi di kerajaan, berani mengucapkan itu di hadapan putranya yang telah dia buang. Girgal, adalah putra dari seorang raja agung kerajaan Jinxi. Namun, hidup Girgal menjadi sengsara berkat sang ayah sendiri. Girgal yang putus asa, kemudian bangkit demi membalas dendam. Seakan jantungnya hanya akan berdetak untuk melihat kematian Raja atau Ayahnya di tangan Girgal dengan peninggalan penting sang ibu untuknya menghadapi Raja Jinxi yang kejam. "Sebelum aku memenggal kepalamu, nikmatilah sisa hidupmu bajingan," Girgal yang hanya orang biasa, akan membuktikan dirinya menjadi pendekar yang terkuat dengan pedang pusaka terhebat menurut catatan harian sang ibu untuknya. Akankah Girgal menemukan pedang pusaka itu? Ayo simak cerita perjuangan hidup Girgal.
Lihat lebih banyakKertas yang Girgal pegang terjatuh, dirinya segera berlari menuju bangunan besar tempat Anna di hukum. Namun, langkahnya terhenti saat melihat Pangeran pertama dan beberapa pengawal berdiri di depan pintu."Aku terlalu terburu-buru,""Meskipun kondisi Anna semakin memburuk, ayahnya pasti akan melindunginya,""Ayah katamu? Ayah mana yang mau melihat putrinya terbring lemah dengan racun mematikan di tubuhnya,"Jack membuang muka, dia tak ingin memperpanjang perdebatan mereka demi Anna. "Pelatih Robert akan membawamu pergi, sementara aku yang akan menjaga Anna,""Aku belum memutuskan untuk ikut siapapun-,""Girgal! Ini satu-satunya cara untukmu membalas dendam, jadi fokuslah pada jalanmu. Saat kau menjadi kuat, Anna juga pasti bisa kau selamatkan,"Girgal menatap Jack penuh kekesalan, lalu pergi meninggalkannya. Seminggu berlalu, Anna masih menjalani hukuman penyucian jiwa. Penangkal racun yang Girgal temukan juga bereaksi sama sekali, hingga tubuh Anna mulai pucat keseluruhan. "Aku a
Pangeran pertama berjalan ke arah Girgal, dengan beberapa prajurit di belakangnya. Mata keemasan dan wajah terpahat begitu indah, membuat Girgal menghela nafas kasar."Haruskah aku memberi hormat padamu,"Girgal menatap pria itu dingin, mereka adalah saudara tak seibu. Wajah yang persis sama dengan raja, hingga Girgal sangat ingin merobek wajah itu."Beri hormat pada yang mulia!! Lancang sekali kau!!""Aku bukanlah warganya, aku seorang pengembara yang ingin membalas dendam pada seseorang di wilayah ini,""Pengembara? Balas dendam? Siapa yang kau maksud?" pangeran tampak bingung."Yang mulia, paduka raja sudah tiba di pintu gerbang akademi,"Girgal tersentak, apakah dia sanggup menahan diri saat bertemu langsung dengan raja yang merupakan pembunuh ibunya. Pangeran pertama melenggang pergi, dengan cepat Girgal masuk menyelinap ke gedung besar akademi."Nona, nonaku... Kami akan membawa makanan untukmu. Bangunlah nona, Aku tidak bisa hidup tenang lagi jika anda tiada,""Tiada? Apakah An
"Cepat cari pedang itu!!"Girgal dengan pelan menenggelamkan pedang yang dipegang, lalu menginjaknya agar tidak tampak. Kelima pria itu mencari di sekeliling, Girgal melirik sekilas tempat Boby tertidur. Aku hanya harus mengelabui mereka tanpa harus bertarung, pikir Girgal."Pedangnya tidak ada tuan,""Apa kalian yakin? Pasti dia menyembunyikannya di bawah batu atau pohon,""Huh, kalian sangat tidak sopan. Menyergap seorang pria yang telanjang dengan tiba-tiba,""Kami tidak pernah tertarik dengan omong kosongmu bajingan!!""Aku merasa kasihan jika anak-anak kalian tahu nanti, melihat orang lain mandi dengan sengaja,"Tampak pria dengan panggilan tuan itu mundur, dia pasti sangat mementingkan harga dirinya. Setelah beradu kalimat, ke lima pria itu malah pergi dengan membawa seluruh pakaian Girgal."Arghh, sial ini semakin dingin,""Hahahahaha, pakailah ini kawan,""Jack, apa yang kau lakukan disini?""Seseorang memberikan tugas, untuk menjagamu dari siapapun,""Apa Anna yang memintamu?
Girgal melewati air terjun, mendaki bukit bulgu bersama Boby. Saat berada di sebuah persimpangan jalan, gubuk kecil dengan lentera yang menyala membuat Girgal penasaran. Boby memegang erat tangan Girgal, sepertinya ada seseorang yang sedang singgah juga disana."Permisi, apa ada orang di dalam,"Suara beberapa pria dan wanita di dalam gubuk seketika senyap, mereka terlihat mulai mundur perlahan dari bayangan mereka yang ada di jendela. Pintu terbuka, menampakkan sosok Jack yang tersenyum ke arah Girgal."Apa?!" Girgal menoleh ke dalam melihat Anna, Leo dan Jessy, serta seorang wanita lainnya."Hai Girgal, seperti dugaanku kita pasti bertemu di tempat yang sama lagi,"Tatapan mata Anna dan wanita itu tampak sinis, Girgal membuang muka karena sudah sewajarnya Anna melakukan hal itu padanya."Masuklah, kalian pasti butuh tempat untuk beristirahat,""Tapi..." Girgal sangat ingin pergi dari gubuk itu, tapi Boby yang sudah kelelahan membuatnya menerima ajakan Jack.Girgal dan Boby masuk ke
Pagi buta, Girgal menggendong Bobby menjauh dari rumah besar itu. Tidak ada orang yang terjaga, mereka terlelap begitu nyenyak. Saat melewati bangunan kota, Girgal merasa seseorang sedang mengawasi mereka.Di depan hanyalah ada hutan besar, jika Girgal kembali maka mungkin saja dirinya akan dalam berbahaya. Terpaksa dia memilih jalan menuju hutan, seseorang yang mengikutinya pun menghilang begitu saja."Di depan tampak begitu gelap dan lembab, huh Boby juga sangat berat,"Girgal memperbaiki gendongannya, lalu menerangi jalan dengan sebilah kayu yang diberi percikan api dan minyak. Tidak ada binatang yang melintas, hanya ada suara serangga yang terus menyerang indera mereka."Nak, kau disini?""Siapa disana? Tunjukkan dirimu,""Ini paman, aku menunggu berbulan-bulan lamanya kau tahu. Sampai persediaan makan pun aku tak punya lagi,""Paman, bukankah kita akan bertemu di seberang hutan ini? Kenapa kau menungguku disini?""Berhenti bertanya dan berikan aku makanan. Tapi, ayo kita pergi da
Girgal menatap pedang yang bersandar di lemari, lalu menatap ke sekelilingnya tidak ada satupun orang di kamar. Suara berdengung itu membuat Girgal sadar, bahwa pedang itu terlihat aneh sejak kemarin."Kontrak darah itu sepertinya berjalan lancar, tapi mengapa aku merasa aneh setiap mendengar suara yang dikeluarkan pedang itu,"Girgal bangkit dari duduknya, dia memasang sarung pedang baru agar tidak ada orang yang mengetahui keberadaan pedang itu. Boby pun muncul di balik pintu, sembari membawa secangkir teh hangat untuk Girgal."Paman, seseorang mencarimu di bawah. Mereka tampak mengenalmu dengan baik paman,""Mencariku? Baiklah, aku akan segera turun. Kau berkemaslah, kita akan pergi setelah ini,"Boby mengangguk paham, Girgal segera keluar dari kamar dan menuju lantai bawah. Langkah Girgal sedikit melambat, ketika melihat Jack, Anna dan para siswanya berdiri di dekat meja makan. Dengan langkah berat, Girgal terpaksa bertemu dengan mereka lagi."Lihat, dia adalah paman yang melawan
Girgal mematung, ada banyak pengawal kaisar yang berada di sekitar penginapan. Boby yang sejak pagi sudah pergi untuk mencari informasi, membuat Girgal merasa khawatir jika dirinya melakukan kesalahan, dan membuat Boby dalam masalah."Tuan, mohon maaf sebelumnya. Karena ada inspeksi penyelidikan kasus pencuri benda pusaka, pihak kekaisaran akan menggeledah kamar anda. Mohon untuk menunggu di lantai bawah," ujar sang pemilik penginapan.Girgal mengangguk paham, lalu secepat kilat tangannya menyambar tas nya dan pergi ke lantai bawah untuk menunggu Boby."Apa kalian tahu, bahwa pedang pusaka milik kaisar telah di curi?!""Iya, aku mendengar berita itu di restoran tadi pagi, aku berpikir mungkin hanya bualan saja. Tapi, sepertinya benda yang hilang itu sangat penting,""Ini adalah benda pusaka satu-satunya wilayah Bulgu, beberapa guru besar mengatakan bahwa pedang ini bisa menarik darah penggunanya dan menjadikan orang tua kuat,""Menarik darah? Bukankah itu sedikit berlebihan bung hahah
Pagi buta, Girgal melatih dirinya di daerah padang akademi. Banyak siswa yang memperhatikannya, bahkan mengejek Girgal karena terus mengulang gerakan ratusan kali. Hingga, seorang pria melemparkan pedang kayu ke arah Girgal."Ayo bertarung denganku bodoh!!""Hahahahaha, lihat paman itu bahkan hanya mematung melihat lawannya,""Aku tidak punya waktu untuk bertarung denganmu," ujar Girgal malas.Siswa itu mendorong bahu Girgal keras, lalu mengejeknya dengan perkataan kasar. Akademi yang menurut orang-orang sebagai tempat pendidikan para pendekar, ternyata hanyalah tempat mendidik kesombongan siswanya."Aku tidak berminat jadi, pergilah dasar bocah,""Owh, dia paman yang menabrakku kemarin!!" seru seorang wanita dari jauh."Jessy, aku senang melihatmu disini. Apa yang kau lakukan?""Leo, paman itu menabrakku kemarin. Itulah sebabnya aku datang terlambat," keluh Jessy.Pria yang bernama Leo, mengerutkan keningnya kesal. Girgal menghela nafas panjang, mungkin dia tidak bisa pergi begitu sa
Pria berbaju serba hitam, dengan tongkat kayu di kakinya berjalan melewati Girgal begitu saja. Pria itu menghadap ke atas langit, sambil menadahkan tangan kanannya."Takdir membawamu terlalu jauh, tapi apa yang sedang kau cari tidak ada disini,""Apa yang kau maksud? Jangan sok tau dengan urusanku,""Hmm... sikapmu dan penampilanmu begitu angkuh, cobalah perbaiki itu sebelum mencapai tujuanmu," pria itu menusuk Girgal lurus.Girgal melenggang pergi dari hadapan pria itu, tidak ingin mendengar omong kosong lagi. Tiba-tiba pria itu, meninju perut Girgal keras hingga terjatuh ke tanah. Tanpa ada aba-aba dan gerakan sedikitpun, pukulan yang sangat kuat dari tinju yang tampak lemah itu membuat Girgal mengerang kesakitan."Aaaarggh apa yang kau lakukan, sial ini sakit sekali," erang Girgal."Hahahaha, kau hanya kuat saat melihat lawan yang kuat. Tapi, ketika kau berhadapan dengan pria lemah sepertiku, keangkuhan itu sangat memalukan,"Girgal bangkit dengan sisa tenaganya, lalu mencoba meny
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen