Istri Seksi Sang Casanova

Istri Seksi Sang Casanova

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-18
Oleh:  Madinah Ayyara  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
22 Peringkat. 22 Ulasan-ulasan
68Bab
6.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Setelah sadar kehormatannya diambil paksa di luar kendalinya. Mutia nekat melakukan cara agar Firheith mau bertanggung jawab, karena Mutia tahu. Firheith hanya menjadikan wanita sebagai tempat pelampiasan nafsunya, setelah itu dicampakkan karena berpikir semuanya bisa diselesaikan dengan uang. Mana pernah Firheith berkomitmen menikah? Itu seperti dalam khayalan. Tapi Mutia akan membuktikannya, kalau pria itu akan setuju. Bukan dengan cara menangis atau bunuh diri, melainkan cara lain yang membuat Firheith lemah. "Licik! Hentikan kekonyolanmu dan sebutkan berapa hargamu? Lagi pula, harusnya kamu berterima kasih karena kehangatan yang kuberikan. Dirimu tidak berakhir di kuburan, Mutia!" "Mati lebih terhormat daripada kehormatanku kamu renggut, Fir! Aku tidak butuh uangmu tapi nikahi aku atau...." "Berhenti, Mutia!" Masuk ke dalam keluarga Firheith merupakan petaka, saat ibu dan adiknya tidak menerima karena Mutia yang dianggap miskin. Namun, semakin masuk ke dalam keluarga itu. Mutia menemukan sebuah rahasia yang tidak ia sangka-sangka! 📌Follow Instagram untuk visual dan spoiler cerita: meidiana.ayyara

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 1. Nikmat Berujung Ancaman

"Stop di sana Fir! Jika kamu sampai berani mendekat! Aku tak segan mengubah rekaman ini menjadi live streaming dan mengumumkan kepada seluruh dunia supaya mereka semua tahu, kalau kamu... Telah memperkosaku!" Ancaman itu sukses mengerutkan nyali Firheith seketika, karena Mutia nekat mengarahkan kamera ponselnya saat Firheith dalam kondisi setengah polos. Mulanya Firheith pikir Mutia tak ubahnya seperti para wanita yang pernah ia tiduri sebelumnya. Mudah ia campakkan dan tidak akan berani menuntut apapun setelah pernah tidur dengannya karena yang dilakukannya hanya sekadar bersenang-senang. Tetapi prediksi Firheith salah besar. Semua terjadi di luar dugaan, ternyata Mutia sangatlah berbeda. Ia bukan wanita lemah dan mudah ditekan.Bahkan setelah percekcokan tadi setelah Mutia menyadari dirinya terbangun di sisi pria itu tanpa sehelai benang. Tak lama meratapi kemalangannya, Mutia yang tahu Firheith seperti apa. Cerdik membalik situasi, dengan berhasil merebut ponsel pria itu. Setela

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Icha Chocolate
udah lama banget ga up...nungguin
2024-07-03 13:56:29
0
user avatar
Paprika Hijau
Lanjut kak, tetap semangat kk Ay. Kelanjutan Mutia mau di bawa Fir kemana
2024-05-24 16:21:56
1
user avatar
Icha Chocolate
semangat kakak thor..
2024-05-23 06:28:01
1
user avatar
Madinah Ayyara
Makasih banyak buat kalian semua yang udah baca buku ini ^√^
2024-05-16 22:09:10
0
user avatar
Lavender
Nunggu sambungn bab 57
2024-05-16 03:02:19
0
user avatar
Paprika Hijau
Kalau senggang up dua bab sehari ya Kak Ay hehe
2024-05-16 03:00:17
0
user avatar
Anis Eko
luar biasa......
2024-05-11 04:25:23
0
user avatar
Madinah Ayyara
Bila menyukai buku ini, boleh banget kasih 5 bintang di sini. Supaya aku lebih semangat update bab nya, good readers. Oia, kurang sedikit lagi aku akan update bab kedua. Tungguin ya, mungkin sekitar dua jam lagi. Jangan lupa follow akunku ini dan instagramku: meidiana.ayyara...
2024-05-10 13:36:53
0
user avatar
Icha Chocolate
update yg banyak ya...hhehehe
2024-05-01 11:20:37
1
user avatar
Madinah Ayyara
Hai, hai... Author sudah mengupdate bab kedua malam ini, Dears. Jika kalian menyukai buku ini, tambahkan ke rak baca dan jangan segan memberi ulasan 5 bintang di sini juga vote gem jika ada. Biar Author semangat update lagi, thank you all ^=^
2024-04-27 20:42:19
1
user avatar
Icha Chocolate
double bab
2024-04-25 19:20:42
1
user avatar
Madinah Ayyara
Mau tanya buat silent reader, kali ini tolong komen di ulasan ini dengan memberi ...... bintang 5 untuk buku Istri Seksi Sang Casanova. Kalian sukanya Author per hari update bab 1 kali atau double up? Atau bisa juga komen di bab. Thank you...
2024-04-24 20:43:29
1
user avatar
Awesome Secret
Makin greget ceritanya. Apalgi Fir udh klepek2 sama Mutia
2024-04-22 12:50:31
1
user avatar
Paprika Hijau
Thor, hari ini libur ya? di tunggu gk update 12-04-24
2024-04-12 23:13:18
1
user avatar
Anis Eko
luar biasa keren......
2024-04-07 05:40:29
1
  • 1
  • 2
68 Bab

Bab 1. Nikmat Berujung Ancaman

"Stop di sana Fir! Jika kamu sampai berani mendekat! Aku tak segan mengubah rekaman ini menjadi live streaming dan mengumumkan kepada seluruh dunia supaya mereka semua tahu, kalau kamu... Telah memperkosaku!" Ancaman itu sukses mengerutkan nyali Firheith seketika, karena Mutia nekat mengarahkan kamera ponselnya saat Firheith dalam kondisi setengah polos. Mulanya Firheith pikir Mutia tak ubahnya seperti para wanita yang pernah ia tiduri sebelumnya. Mudah ia campakkan dan tidak akan berani menuntut apapun setelah pernah tidur dengannya karena yang dilakukannya hanya sekadar bersenang-senang. Tetapi prediksi Firheith salah besar. Semua terjadi di luar dugaan, ternyata Mutia sangatlah berbeda. Ia bukan wanita lemah dan mudah ditekan.Bahkan setelah percekcokan tadi setelah Mutia menyadari dirinya terbangun di sisi pria itu tanpa sehelai benang. Tak lama meratapi kemalangannya, Mutia yang tahu Firheith seperti apa. Cerdik membalik situasi, dengan berhasil merebut ponsel pria itu. Setela
Baca selengkapnya

Bab 2. Kontrak Perjanjian

“Menikahimu?” Firheith kaget sekali, matanya sampai melotot. Seumur hidupnya, Firheith tak pernah berpikir untuk menikah. Baginya pernikahan itu kutukan dan merepotkan.“Dengar Mutia, jangan gila! Aku tidak bisa menikahimu, semalam yang kita lakukan tidak sengaja! Sebutkan, berapapun nominal uang atau apapun yang kamu mau. Pasti aku berikan melebihi gajimu sebagai guru honorer yang hanya ratusan ribu!” Bujukan Firheith seperti linggis yang ditancapkan ke jantung Mutia. Ternyata bukan hanya tak sudi menikahinya, namun hinaannya itu membuat air mata yang mengering kembali menetes. Firheith tersenyum angkuh ketika Mutia mengambil uang yang ia sodorkan. ‘Uang berbicara’ pikirnya, Mutia sama saja dengan pelacur atau wanita gampangan yang rela menyerahkan kehormatannya demi uang. Tapi Firheith salah, Mutia malah melempar uang sekitar belasan juta itu balik ke wajahnya. “Kamu pikir aku pelacur yang tubuhnya dinilai dengan uang, huh?” Mutia menyalak dengan suara serak, seraya membuka pint
Baca selengkapnya

Bab 3. Sikap yang Dingin

“Kenapa belum tidur Mutia?”Suara lembut dan hangat dari belakang, justru mengagetkan Mutia yang merenung sendiri di meja dapur malam itu. “Ibu juga belum tidur.” Mutia memeluk lengan Ida, menempelkan pipinya dengan mata terpejam. Menyembunyikan kegelisahannya serang diri. “Mau ambil minum, tapi malah melihat kamu di sini.” Samar-samar Ida melihat arah jam dinding yang menunjukkan angka sebelas malam, lalu mengelus puncak rambut Mutia. “Ibu tahu pernikahan ini berat buatmu. Tapi ibu yakin, suatu saat kalian berdua pasti saling mencintai.”Mutia menghela napas dalam, tersenyum kecut. Keyakinan Ida tak mungkin terjadi, ketika Mutia dan Firheith tak lama lagi akan bercerai. Tepatnya sebulan dan simbiosis mutualisme. Pernikahannya dengan Firheith demi menjaga nama baik keluarganya masing-masing. “Nak, kamu melamun?” Mutia tersenyum tipis dengan alasan, “Kangen ayah, Bu.”“Ayahmu sudah tenang di surga. Pasti ia merestui pernikahanmu dan bahagia melihat dari sana,” kata Ida menghalau se
Baca selengkapnya

Bab 4. Menagih Warisan

Mutia akhirnya lega sampai di kediaman Firheith, walau kondisi tubuhnya lemas akibat mabuk perjalanan panjang. Mengudara lama dengan pesawat dari Indonesia ke Belgia. “Ck, kampungan! Kamu bisa jalan sendiri, kan? Aku tidak sudi menggendongmu!” cibir Firheith dengan sarkas.Teganya ia membiarkan Mutia menyeret kopernya sendiri, malah berlenggang kaki lebih dulu sampai di teras rumahnya. Sementara koper miliknya dibawakan sopir taksi. Mutia menahan kesalnya dalam hati, karena pria itu menunjukkan watak aslinya selama di pesawat. Saat ia muntah atau kelaparan, jangankan menolong. Firheith malah kegenitan menggoda pramugari atau wanita di sana. “Setan!”“Diam atau pulanglah sendiri ke Indonesia!” bentak Firheith melotot. Mutia terdiam lalu menghela napas. ‘Sabarkan aku, Tuhan.’ Jika tak ingat ibunya atau memiliki uang sendiri. Pasti Mutia akan kembali ke bandara dan meninggalkan pria itu. “Seperti suara Tuan Fir?” Pelayan di rumah mewah itu bergumam, melirik ke pintu luar ketika menge
Baca selengkapnya

Bab 5. Kejutan Malam

Dua jam lebih Mutia menangis seorang diri di kamar, menumpahkan segala rasa sakit yang ia rasakan atas hinaan dari ibu mertuanya yang bermulut tajam dan suami brengseknya itu. “Aku tak menyangka Firheith sangat licik! Setuju menikahiku demi mendapatkan warisan dari kedua orang tuanya, dengan menumbalkanku!” Mutia meremas dadanya kuat-kuat seraya merutuki pria itu dengan kasar. “Aku benar-benar bodoh!”Teringat Alda, biasanya ia mencurahkan isi hatinya kepada sahabatnya itu. Jari Mutia hampir menekan nomornya untuk menelepon, tapi urung dilakukan karena sebelum pegi ia tak berpamitan padanya. Gara-gara Firheith yang beralibi tergesa ke bandara. Takut terlambat dan waktunya mepet. “Jangan! Alda pasti marah padaku.” Mutia menggeleng ragu, lalu meletakkan ponselnya lagi ke sisinya berjongkok dengan bersandar lesu di punggung pintu. Sementara Firheith meninggalkannya sendiri dan pergi setelah itu seperti pengecut. Tapi kemudian, Mutia tergesa menghapus air matanya ketika mendengar pintu
Baca selengkapnya

Bab 6. Neraka

"Kelihatannya ada yang senang dengan keputusan papa? Tanpa perlu susah payah bekerja, sudah bisa menikmati hasilnya! Hebat sekali!" sindir Firheith sewaktu ia mengambil pakaian di wardrobe kamarnya. Mutia yang mulanya melamun, terduduk membelakangi Firheith di ranjang itu pun segera menoleh dan memasang senyum terbaiknya pada Firheith. "Oh, terima kasih suamiku ter-brengsek. Tentu aku senang sekali. Memang ini yang aku mau, jadi kita impas, bukan? Setelah kamu membohongiku dengan mengambil keuntungan dari pernikahan ini.""Dasar munafik! Wanita culas!" Firheith memelototi Mutia, terlihat sangat marah hingga kedua tangan di bawahnya praktis terkepal kuat. "Culas? Haha!" Bukannya takut, Mutia justru semakin menghampiri Firheith. "Sialan! Dasar pelacur! Sekarang terbukti kalau kamu itu materialistis!""Bukan materialistis, Fir. Tapi realistis!" sambar Mutia dengan mendongakkan dagunya ke atas, mensejajarkan pandangannya dengan Firheith. "Kurang ajar!!" Firheith yang tak suka dibantah
Baca selengkapnya

Bab 7. Tubuh yang Seksi

Dada Mutia diringkus sesaknya buih bening menandai kedua netranya, hatinya pias. Tidak menyangka jika ibu mertuanya tega mengatakan itu.Tetapi Mutia tidak punya pilihan, selain menyetujui Glady untuk menjadi pembantu di rumah mewah itu daripada ia mati kelaparan. Lagi pula tugasnya sebagai menantu keluarga Lander memang harus berbakti, bukan? Meski statusnya hanya istri sebatas kontrak selama sebulan—lalu bercerai dari Firheith jika terbukti tidak hamil. Semoga saja begitu. Masalah hotel crousant berbalik menjadi miliknya nanti setelah bercerai, Mutia tidak terlalu berharap yang penting ia terbebas dari Firheith yang ternyata sangat berbahaya, kejam dan licik. “Di mana Mutia? Kenapa ia tidak ikut sarapan bersama kita, pagi ini?”Pertanyaan itu ditujukan Gabriel pada Firheith yang sibuk sendiri, karena ia tak melihat Mutia sejak tadi hingga selesai makan. “Mutia di dapur membantu Espen beberes. Padahal aku sudah melarangnya dan menyuruhnya beristirahat, tapi dasar kampungan yang t
Baca selengkapnya

Bab 8. Tiba-tiba Perhatian

Bagian dari Mutia yang empuk, sulit untuk Firheith abaikan. Jari Firheith mengusapnya lembut, dengan kedua bola matanya ikut mengintip pada gundukan Mutia yang terhimpit di balik handuk. Glek! Firheith berjuang keras menyeret ludahnya, di saat tubuhnya mendadak panas dingin. Tidak berbeda jauh dari Mutia yang merasa wangi sabun di tubuhnya berubah lain.“Aku seperti mencium parfum pria? Tunggu... Ini mirip parfum si...,” gumamnya di sela kepalanya yang pening. Demi menepis dugaan, Mutia perlahan membuka mata. Dan alangkah terkejutnya Mutia, wajah Firheith berada tepat di depannya. Memandanginya begitu lekat. Bahkan baru sadar jika tubuhnya menjadi ringan, Firheith menggendongnya. “Tu-turunkan aku, Fir!” Mutia panik, sialnya tak sanggup memberontak karena tubuhnya begitu lemas. Mengusir anggapan Mutia yang bukan-bukan. Firheith seketika mengubah sikapnya menjadi galak. “Jangan cerewet! Kamu kira aku bakal memperkosamu lagi? Sorry, kalau mimpi jangan ketinggian! Karena aku tidak ak
Baca selengkapnya

Bab 9. Ancaman

Detak jantung Mutia berdentum sangat cepat ketika Firheith semakin merapatkan duduk. Mungkin saking kerasnya, sampai Firheith dapat mendengar itu. "Apa yang sebenarnya terjadi padaku?" jawab Mutia gugup seraya menepikan duduknya semakin ke pinggir ranjang. Bersiap kabur ke luar seandainya Firheith akan mencelakainya lagi. "Hmm, jangan berbelit-belit. Aku tidak suka!" sahut Firheith dingin. Dilema menelan Mutia, baru saja Mutia akan menjawab. Tiba-tiba sosok Glady muncul di ambang pintu setelah mengetuk dan dipersilakan Firheith masuk ke dalam kamar. "Mama tidak mengganggu kalian, bukan?" Bibir Glady tersenyum pada Mutia hanya saat Firheith melihat. Tetapi setelah Firheith menarik wajah, mata Glady langsung melotot pada Mutia dengan tatapan seolah mengulitinya hidup-hidup. Kalau begini, tak ada gunanya Mutia mengaku karena Firheith pasti tak percaya dan menganggap Mutia telah memfitnah ibu kandungnya. "Tidak, Ma. Duduk saja," kata Firheith tak terganggu kedatangan Glady, lain hal
Baca selengkapnya

Bab 10. Merasa Bersalah

Teringat ancaman Glady membuat Mutia ketakutan setiap saat, tak hanya kerap melamun tapi juga mulai tak betah tinggal di rumah mewah itu dan ingin kembali pulang ke Indonesia. Hidup Mutia tak ubahnya seperti di neraka, saat Glady sengaja mempekerjakannya secara rodi ketika Gabriel dan Firheith jarang berada di rumah belakangan ini. “MUTIA!”Bentakan sekeras alarm gempa bawah tanah seketika menjingkatkan tubuh kurus Mutia yang sedang mengelap kaca, sampai lap nya terpental ke lantai. Dengan langkah tergesa agak sempoyongan, Mutia hadir dihadapan Glady yang berkacak pinggang. “Ikut Espen belanja bulanan ke swalayan! Di rumah semua bahan makanan habis. Tapi ingat, setelah belanja langsung pulang dan serahkan nota pembeliannya!” perintah Glady dengan sarkas.“Ba-baik, Nyonya,” sahut Mutia patuh, tangannya gemetar menerima catatan belanja dan kartu debit beserta pinnya. Glady mendorong kening Mutia dengan jari. “Awas! Jika kamu ketahuan menguntit uang di kartu debit, aku tidak segan m
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status