Beranda / Romansa / Istri Seksi Sang Casanova / Bab 7. Tubuh yang Seksi

Share

Bab 7. Tubuh yang Seksi

Penulis: Madinah Ayyara
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dada Mutia diringkus sesaknya buih bening menandai kedua netranya, hatinya pias. Tidak menyangka jika ibu mertuanya tega mengatakan itu.

Tetapi Mutia tidak punya pilihan, selain menyetujui Glady untuk menjadi pembantu di rumah mewah itu daripada ia mati kelaparan.

Lagi pula tugasnya sebagai menantu keluarga Lander memang harus berbakti, bukan? Meski statusnya hanya istri sebatas kontrak selama sebulan—lalu bercerai dari Firheith jika terbukti tidak hamil.

Semoga saja begitu. Masalah hotel crousant berbalik menjadi miliknya nanti setelah bercerai, Mutia tidak terlalu berharap yang penting ia terbebas dari Firheith yang ternyata sangat berbahaya, kejam dan licik.

“Di mana Mutia? Kenapa ia tidak ikut sarapan bersama kita, pagi ini?”

Pertanyaan itu ditujukan Gabriel pada Firheith yang sibuk sendiri, karena ia tak melihat Mutia sejak tadi hingga selesai makan.

“Mutia di dapur membantu Espen beberes. Padahal aku sudah melarangnya dan menyuruhnya beristirahat, tapi dasar kampungan yang terbiasa bekerja kasar. Ia tetap saja tidak mau mendengarku!” sahut Glady dengan nada mengejek.

“Apa benar begitu Glad?”

“Tatapanmu seolah meragukanku, Briel! Apa sekarang aku terlihat berbohong?”

“Di setengah usiaku, kita berumah tangga. Aku hafal betul tabiatmu Glady. Apalagi sampai detik ini kamu belum menerima Mutia sebagai istri Fir. Lalu bagaimana bisa aku percaya?”

“Aku tidak menerimanya, karena ia memang tidak layak untuk Fir dari segi apapun. Dan aku yakin dengan keputusan bodohmu kemarin, akan menyengsarakan kita semua! Dasar suami dari dulu tidak ada fungsinya! Menjadi benalu saja!" maki Glady meluapkan emosi.

Gabriel menahan kesabaran dengan meremas garpunya yang tertancap di atas sandwich. Setiap hari, istrinya selalu merendahkannya karena malu punya suami yang berasal dari anak bekas seorang pembantu.

Meremehkan pekerjaannya sebagai kaki tangan organisasi mafia, yang menurutnya berpenghasilan tidak jelas.

Hanya demi Firheith dan menebus rasa bersalahnya telah menghamili Glady, Gabriel pun menikahinya dengan syarat dari wanita itu.

Gabriel harus berhenti dari dunia mafia, sebagai gantinya ia ditugaskan ayah Glady untuk mengelola bisnis akomodasi miliknya. Tetapi gara-gara hal itu, Glady kerap menjadikan alat mendiskriminasi Gabriel.

"Mau tidak mau, kamu harus menerima Mutia sebagai menantu Glady. Aku rasa Mutia adalah gadis baik dan tidak neko-neko. Lihatlah Fir kita sekarang! Sudah mulai berubah sedikit, kan? Itu pasti karena pengaruh Mutia.”

Firheith berusaha mengabaikan pembelaan sang papa pada Mutia dengan melanjutkan sarapan. Sementara itu, Celine sudah pergi lebih dulu ke sekolah karena ada ujian.

"Gadis baik katamu?" Glady tertawa sumbang. "Baik di depan, belum tentu di belakang! Apalagi setelah tahu keputusan gilamu yang akan menyerahkan hotel jerih payah keluargaku padanya jika Fir bercerai?! Pasti wanita itu sekarang jemawa dan menyusun rencana supaya itu terjadi. Lalu, menendang kita semua dari rumah ini!!"

Firheith membenarkan ucapan sang mama barusan. Buktinya, Mutia sendiri mengakuinya kemarin malam. Sial! Kini Firheith terjerat permainannya sendiri. Berniat cari untung dengan pernikahan itu, malah menjadi buntung.

***

"Nona muda, minumlah airnya dulu sembari mengganjal perut?" tawar Espen kasihan, melihat Mutia memegangi perut sejak tadi.

Bibir Mutia juga pucat dan wajahnya kelelahan setelah membantu Espen membersihkan rumah tiga lantai ini dan memasak untuk sarapan keluarga Lander.

"Tidak, Espen. Nanti kalau Nyonya Glady marah bagaimana? Aku tidak mau itu sampai terjadi. Karena kamu juga pasti terkena imbasnya," jelas Mutia.

Espen terharu dengan Mutia yang dirasanya sangat baik dan rendah hati. Hanya saja ia menyayangkan, kenapa Mutia bisa sampai dinikahi Tuan mudanya yang brengsek?

Apakah Mutia tidak tahu kalau Firheith itu casanova? Tidak bisa setia dengan satu wanita dan sulit berkomitmen untuk menikah?

"Anda sangat baik, Nona Muda. Tuan Fir beruntung menikahi bidadari sepertimu."

Mutia menipiskan bibir. “Jangan menyanjungku terlalu berlebihan Espen. Aku juga memiliki kekurangan."

Espen semakin salut dengan kepribadian Mutia, mendadak ia ngefans.

“Tubuhku lengket semua, pasti mandi lagi akan menyegarkanku." Mutia menggeliat sesaat merenggangkan otot, lalu menatap wanita paruh baya itu. "Aku akan ke kamar dulu, Espen.”

“Baik, Nona Muda.”

Setibanya di kamar, Mutia langsung menuju ke kamar mandi. Ia merasa tidak perlu mengunci pintunya, karena Firheith pasti sedang berada di ruang tamu bersama pengacara untuk mengurus peralihan warisannya itu dengan Gabriel dan Glady.

“Akhirnya... Hotel Crousant jatuh ke tanganku." Firheith mengembangkan senyum, sembari melepaskan kaosnya dan bertelanjang dada saat memasuki kamar. "Astaga! Kenapa pagi ini mendadak gerah? Aku ingin mandi lagi."

Bahkan Ac sedikitpun tak membuatnya segar, hingga ia memutuskan berjalan ke arah kamar mandi. Tetapi, langkahnya terjeda begitu Firheith baru menyadari ada seorang wanita di balik kaca transparan itu dengan tubuh polosnya di bawah guyuran shower.

Glek!

Glek!

Sepasang netra tembaga Firheith melotot, menyaksikan keindahan tubuh Mutia. Jakunnya turun naik dengan napas memburu yang membawanya berjalan sendiri semakin dekat. Ingin melihat lebih jelas, lekukan tubuh mulus yang memiliki pinggang bak jam pasir itu.

Firheith meraup wajahnya kasar. "Milikku bangun hanya dengan melihatnya mandi!"

Dengan sorot mendamba, Firheith masih setia mengintip Mutia. Berdiri di depan pintu menyaksikan setiap belaian tangan Mutia mengusap gundukan menantang dan pusat sensitifnya, dengan gerakan yang menggoda iman. Jika saja Firheith tak gengsi sudah pasti ia menerkamnya detik itu juga.

Keparat!!

Firheith yang egonya tinggi itu pun terpaksa membatalkan niatnya mandi. Kemudian duduk di sofa dan sengaja mengalihkan fantasi liarnya dengan bermain game.

"Sial!" umpat Firheith begitu frustasi, berpikir bermain game dapat menurunkan kadar libidunya justru membakarnya. Saat iklan tak senonoh menjeda permainan game nya itu.

Bersamaan Mutia muncul keluar dari kamar mandi, hanya berbungkus handuk se-dada. Tak sengaja tertangkap mata Firheith yang menoleh, begitupun Mutia terkejut mendapati adanya Firheith di kamar itu.

"Ke-kenapa ada di sini? Keluarlah!" Mutia gelagapan, cepat menyilangkan tangan ke depan dada untuk melindungi tubuhnya dari tatapan cabul Firheith.

Firheith tersenyum miring. "Kamu lupa ini kamar siapa? Ini kamarku!"

"Tapi ini juga menjadi kamarku sekarang," sahut Mutia dengan berjalan mundur karena panik. Ia takut Firheith memperkosanya lagi melihatnya seperti ini.

"Kalau begitu, kita harus berbagi kamar. Mengingat hubungan kita yang suami istri!"

"Tiba-tiba saja kamu menganggapku istri? Ingat! Kita hanya menikah kontrak, bukan sungguhan!"

Firheith tak mempedulikan ocehan Mutia, sembari terus berjalan ke arah kamar mandi. Tapi Mutia yang mengira Firheith akan berbuat macam-macam, terlihat ketakutan.

"Aaaaah!” jerit Mutia terpeleset karena tak hati-hati lantai kamar mandinya licin.

Melihat kepala Mutia akan terbentur dinding. Firheith dengan cepat berlari lalu menahan pinggangnya.

"Kamu tidak apa-apa Muti?" tanya Firheith ketika Mutia memegangi kepala.

"Pusing," jawab Mutia lemas, dengan bibirnya yang terbuka.

Firheith melihat bibir ranum itu yang pucat, tapi entah kenapa terlihat begitu menggoda. Apalagi tangannya salah menyentuh bokong Mutia.

Madinah Ayyara

Gimana chapter ini? Hai, aku penulis baru di GoodNovel. Semoga pembaca di sini suka dengan cerita yang aku buat, ya. Aku berharap kalian setia mendukung cerita "Istri Seksi Sang Casanova" Dan mengikutinya hingga akhir. Visual dan spoiler novel ini secara khusus bisa kalian lihat di IG: meidiana.ayyara Terima kasih buat kalian yang membaca bukuku ini. Salam sayang untuk kalian semua... ❤❤

| Sukai
Komen (10)
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Yeaay ....
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Benar kak hihihi
goodnovel comment avatar
Lavender
Kira2 bisa nahan gak ya si Fir? penasaran selanjutnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 8. Tiba-tiba Perhatian

    Bagian dari Mutia yang empuk, sulit untuk Firheith abaikan. Jari Firheith mengusapnya lembut, dengan kedua bola matanya ikut mengintip pada gundukan Mutia yang terhimpit di balik handuk. Glek! Firheith berjuang keras menyeret ludahnya, di saat tubuhnya mendadak panas dingin. Tidak berbeda jauh dari Mutia yang merasa wangi sabun di tubuhnya berubah lain.“Aku seperti mencium parfum pria? Tunggu... Ini mirip parfum si...,” gumamnya di sela kepalanya yang pening. Demi menepis dugaan, Mutia perlahan membuka mata. Dan alangkah terkejutnya Mutia, wajah Firheith berada tepat di depannya. Memandanginya begitu lekat. Bahkan baru sadar jika tubuhnya menjadi ringan, Firheith menggendongnya. “Tu-turunkan aku, Fir!” Mutia panik, sialnya tak sanggup memberontak karena tubuhnya begitu lemas. Mengusir anggapan Mutia yang bukan-bukan. Firheith seketika mengubah sikapnya menjadi galak. “Jangan cerewet! Kamu kira aku bakal memperkosamu lagi? Sorry, kalau mimpi jangan ketinggian! Karena aku tidak ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 9. Ancaman

    Detak jantung Mutia berdentum sangat cepat ketika Firheith semakin merapatkan duduk. Mungkin saking kerasnya, sampai Firheith dapat mendengar itu. "Apa yang sebenarnya terjadi padaku?" jawab Mutia gugup seraya menepikan duduknya semakin ke pinggir ranjang. Bersiap kabur ke luar seandainya Firheith akan mencelakainya lagi. "Hmm, jangan berbelit-belit. Aku tidak suka!" sahut Firheith dingin. Dilema menelan Mutia, baru saja Mutia akan menjawab. Tiba-tiba sosok Glady muncul di ambang pintu setelah mengetuk dan dipersilakan Firheith masuk ke dalam kamar. "Mama tidak mengganggu kalian, bukan?" Bibir Glady tersenyum pada Mutia hanya saat Firheith melihat. Tetapi setelah Firheith menarik wajah, mata Glady langsung melotot pada Mutia dengan tatapan seolah mengulitinya hidup-hidup. Kalau begini, tak ada gunanya Mutia mengaku karena Firheith pasti tak percaya dan menganggap Mutia telah memfitnah ibu kandungnya. "Tidak, Ma. Duduk saja," kata Firheith tak terganggu kedatangan Glady, lain hal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 10. Merasa Bersalah

    Teringat ancaman Glady membuat Mutia ketakutan setiap saat, tak hanya kerap melamun tapi juga mulai tak betah tinggal di rumah mewah itu dan ingin kembali pulang ke Indonesia. Hidup Mutia tak ubahnya seperti di neraka, saat Glady sengaja mempekerjakannya secara rodi ketika Gabriel dan Firheith jarang berada di rumah belakangan ini. “MUTIA!”Bentakan sekeras alarm gempa bawah tanah seketika menjingkatkan tubuh kurus Mutia yang sedang mengelap kaca, sampai lap nya terpental ke lantai. Dengan langkah tergesa agak sempoyongan, Mutia hadir dihadapan Glady yang berkacak pinggang. “Ikut Espen belanja bulanan ke swalayan! Di rumah semua bahan makanan habis. Tapi ingat, setelah belanja langsung pulang dan serahkan nota pembeliannya!” perintah Glady dengan sarkas.“Ba-baik, Nyonya,” sahut Mutia patuh, tangannya gemetar menerima catatan belanja dan kartu debit beserta pinnya. Glady mendorong kening Mutia dengan jari. “Awas! Jika kamu ketahuan menguntit uang di kartu debit, aku tidak segan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 11. Mengecek CCTV

    Tubuh Mutia sampai membentur dada pria itu. Dada kokoh saat jemari Mutia tidak sengaja terkait di antara kulit dan kancing kemeja Firheith yang terbuka. Rambut halus yang menyebar di dada Firheith membuatnya terlihat semakin macho. Seksi dan maskulin yang begitu menggoda. Tapi Mutia tidak sedang tergoda, hanya saja ia mengagumi pria itu yang ternyata tampan jika dilihat dari dekat. “Fir, lepaskan tanganmu dari pinggangku, tolong?” Tumben sekali Mutia memintanya dengan lembut, tidak seperti biasanya suka memberontak. Suaranya yang rendah, sungguh terdengar sensual hingga Firheith harus berdeham beberapa kali mengenyahkan pikiran liarnya tentang bibir mungil Mutia yang menggairahkan. “Apa kamu mau dihukum sekarang?” Selain manik tembaganya menjerat mata jernih Mutia, telapak tangan Firheith juga mencengkeram pinggang Mutia. Tubuh keduanya benar-benar sangat dekat. Mutia sampai bisa merasakan napas hangat Fiheith yang memburu di wajahnya yang dingin.Mutia menggerutu di dalam hati.

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 12. Polos Tapi Berbahaya

    “Boleh kan?” ulang Mutia karena Firheith belum memberi jawaban, sedangkan ia butuh secepatnya. “Sebentar.” Firheith menyela, Mutia mengangguk sabar ketika pria itu meraih kopi yang baru saja ia buatkan atas permintaannya waktu lalu, sebagai imbalan telah berbuat baik yang entah Firheith tak paham maksudnya. Mutia tidak akan terang-terangan mengaku kalau terkait pembelaan Firheith padanya atau makanan yang diberi. Itu akan menghancurkan hubungan Firheith dan mamanya, Mutia tidak terlalu egois tentang itu. "Kopi buatanmu lumayan." Tentu Firheith juga tabu bicara jujur untuk memuji, bisa turun harga dirinya nanti. "Kenapa kamu bisa tahu selera kopiku? Padahal aku belum pernah mengatakan. Apakah mama atau Espen yang memberitahumu?" Mutia tak besar kepala, namun senyumannya yang sempat terlirik terlihat cukup manis. "Terima kasih, mungkin hanya kebetulan," sanggah Mutia dengan memperhatikan pria itu. Firheith menyeruput kopi hitam buatan Mutia yang terasa enak itu lagi, perpaduan gula

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 13. Hatinya Tersengat

    "Baiklah."Mutia bergegas menarik dirinya berpindah ke bagian depan. Pegangan pintu mobil dibukanya lalu duduk di samping Firheith yang mengemudi. Dengan buru-buru Mutia memasang sabuk pengamannya, karena tidak ingin membuat Firheith marah kalaua sampai pria itu terlambat ke kantor. Apalagi dirinya yang jangan sampai memberi kesan negatif di hari pertamanya mengajar. "Aku sudah memasang sabuk pengamanku. Kita bisa berangkat sekarang." Mutia memberitahu Firheith yang sedang mengutak-atik ponsel. Tanpa membalasnya, Firheith langsung mengemudikan mobilnya ke luar dari kediaman mewah Lander menuju jalanan. Keduanya saling diam tanpa ada yang bicara sepanjang perjalanan, Mutia memang tak tahu harus memulai topik apa. Begitupun Firheith yang sosoknya tiba-tiba berubah cool dan tak banyak bicara semenjak menikah. Padahal setahu Mutia, dulu saat Firheith bertemu Richard. Keduanya sangat konyol dan suka bercanda, apalagi membahas soal wanita. Firheith lah yang paling interaktif, tapi sekar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 14. Posesif

    "Terima kasih banyak sudah repot-repot mengantar pulang, Mr. Janssen," ujar Mutia setelah Adam membukakan pintu mobil untuknya. Berkatnya, Mutia tidak perlu berjalan kaki dan kehujanan. "Sama-sama Miss Mutia. Tolong… Lain kali, jangan pernah sungkan." Adam menjeda napas pelan, lalu menatap Niel yang masih terlelap di bangku belakang kemudi. "Niel mau sekolah lagi itu saja sudah membuat saya sangat bahagia."Bagi Adam, Mutia seperti malaikat yang dikirim Tuhan di waktu yang tepat untuk menyelesaikan kesulitannya. "Itu sudah kewajiban saya sebagai guru, Sir," sahut Mutia merendah. "Anda benar. Namun, sepengetahuan saya. Anak kecil itu bisa membedakan mana orang yang benar-benar tulus dan tidak, Miss Mutia?" ungkap Adam kagum. Mutia tidak hanya cantik di luar namun juga cantik dari dalam. Mutia lagi-lagi hanya tersenyum menanggapi pujian Janssen. Sementara itu gurat Adam mendadak murung ketika terkenang mendiang istrinya, Tishya. "Anda bisa saja, Sir. Oia, saya—""Saya tidak menyangk

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 15. Keliaran Firheith

    "Dengan apa?" tanya Mutia begitu panik, menatap Firheith dengan mata terselimuti gairah. Pria itu tidak mabuk, tetapi rupanya kesadarannya mulai menipis hanya begitu ia melihat kedua mata Mutia yang sayu. Tatapan mata tembaga Firheith jatuh pada bibir Mutia yang basah, jarinya mengukir di antara gelombang bibir itu dengan gerakan posesif. Sekalipun tak peduli, jika Mutia terus menghindari jarinya dengan wajah menoleh ke kanan dan kiri. "Fir!" dengkus Mutia melotot, karena ia tak mampu bergerak ketika kedua tangannya dikunci begitu kuat di atas kepala. "Syuuut!" FIrheith menggelengkan kepala, dengan semakin menekan bibir Mutia yang mungil dengan sebelah tangan. "Jangan bicara lagi Mutia...," larangnya dengan suara teramat parau yang penuh dengan pancingan. Sialnya posisi ini membuat suhu tubuh Firheith naik. Panas dan terbakar, seiring di kepalanya yang terbesit bayangan antara interaksi Janssen dan Mutia yang menurutnya terlalu berlebihan sore itu. Apalagi ditambah Niel yang lengke

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 68. Sebuah Keajaiban

    Sebelumnya….“Mutia, tolong dengarkan aku sebentar?”Wanita itu tampak menghela napas, mulanya dia tak ingin mengangkat ponselnya yang terus berdering jika bukan Ida—ibunya. Sayangnya yang malah dia dengar pertama kali adalah suara Jerome, pria yang masih kerabatnya dan menyukai Mutia namun dia tolak. “Kenapa kau masih menggangguku Jer? Sudah kukatakan, lupakan aku karena aku sudah menikah.”Takut Mutia memutus telepon, Jerome yang berstatus pengacara itu pun mengatakan sesuatu yang membuat Mutia syok. “Aku tahu siapa yang membunuh Paman Ekadanta.”Hening, Mutia coba mengatur napasnya dan jantungnya yang berubah cepat.“Siapa?”Dengan suara lirih Jerome mengatakan sesuatu yang mengejutkan. “Pembunuh ayahmu adalah Tuan Gabriel!”Kedua bola mata Mutia Aurora terbelalak, tubuhnya bahkan sedikit terdorong ke dinding mendengar itu. Lalu dengan logikanya Mutia berusaha mencerna ketegangan yang menguasainya, dia tersenyum kaku sambil menggeleng.“Tidak mungkin, Papa Gabriel itu orang

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 67. Meninggalkannya Tiba-tiba

    Firheith mendorong tubuh tak berbusana Mutia di bawahnya. Setiap lekuk tubuhnya tak luput menjadi sasaran pria itu memanjakan lidahnya. "Ough, Fir. Hati-hati di bagian perut!" Mutia menahan dada bidang suaminya ketika Firheith tampak agresif. "Sayang, anggap ini babymoon kita? Ayolah, aku sudah tidak tahan! Berdekatan denganmu selalu membuat pusat diriku tegang." Firheith menggoda Mutia dengan meraba bagian dalam wanita itu. Mutia menggeliat resah dan menggigit bibir, kenikmatan akibat Firheit membuatnya basah. "Kau suka, humm?" "Ahh, iya...," sahut Mutia dengan wajah yang sayu. Firheith memang ahli meningkatkan gairahnya. Melihat ketergantungan Mutia. Suaminya mengulum senyum, perut buncit Mutia lalu diusapnya. Namun bukan dengan tangan melainkan kecupannya yang hangat. "Baby imut, biarkan kedua orang tuamu bersenang-senang ya. Tolong pengertian dan kerjasamanya?" bisik Firheith dengan lembut di perut Mutia, karena jambang Firheith romantisme itu

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 66. Tulusnya Cinta

    “Kita sudah sampai, Baby.” Firheith berujar setelah menggandeng tangan Mutia keluar dari mobil hingga ke tempat tujuan. Sebelumnya Firheith juga mengatakan, jika mereka telah tiba. Namun untuk sampai, butuh menaiki mobil terlebih dulu. “Tapi penutup mataku—”Perkataan Mutia terhenti, saat perlahan-lahan Mutia dapat merasakan kain penutup matanya ditarik oleh Firheith dan terlepas. Bibir Mutia membuncahkan senyum, Firheith pun mendekatkan bibirnya ke daun telinga Mutia. “Coba buka matamu sekarang, Baby.”Mutia mengangguk, kelopak matanya dibuka hati-hati. Agak buram karena terlalu lama tertutup. Akan tetapi saat matanya terbuka sepenuhnya. Mimiknya yang masam berubah ceria. “Kremlin Moskow?” “Yeap.” Firheith yang berdiri di belakang Mutia, lalu melingkatkan kedua tangan di perut istrinya tersebut. “Apa kau suka?”Tak disangka, Mutia menoleh dan menghadiahi Firheith sebuah ciuman yang menggetarkan. “Oh, Honey. Ternyata… Ini kejutan yang kau rahasiakan dariku sejak di Brussel. A

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 65. Tutup Matamu dan Biarkan Aku Mengendalikanmu

    Setelah sarapan bersama di restoran Hotel Crousant pagi itu dengan mesra saling menyuapi dan bersenda gurau, Firheith berniat memberi kejutan untuk Mutia yang baru diangkatnya ke atas pangkuan."Kejutan apa honey?" tanya Mutia menatap Firheith, kali ini suaminya tampak segar dan seksi. Dalam balutan kemeja hitam, membentuk tubuhnya yang proporsional dengan dua kancing terbuka—memperlihatkan dada bidangnya.“Tapi kau harus menutup matamu dengan kain ini.” Firheith mengeluarkan kain warna hitam yang baru saja dimintanya dari Toni.Mutia terperangah. “A-aku harus menutup mataku?” ulangnya lagi dengan nada tak percaya, “Kejutan seperti apa yang akan kau berikan? Wow! Ini pasti sangat menakjubkan.”Firheith tak menjawabnya namun tersenyum. Menunjukkan kain hitam panjang yang berada di telapak tangannya itu, sebagai isyarat permohonan dan Mutia pun mengangguk pertanda setuju.“Baiklah…” Firheith lalu memasangkan kain itu menutupi mata istrinya dan menali nya di belakang kepala, “Selesai.”K

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 64. Milikku Milikmu

    “Honey, kau dari mana saja?” tanya Mutia yang duduk di atas ranjang, menoleh ke arah pintu saat Firheith masuk ke dalam kamar dan menutupnya.Firheith melempar senyumnya pada Mutia lalu berkata, “Tadi aku hanya berbincang dengan Rich, Baby.”“Oh, jadi dia belum pulang? Lalu ke mana Noah? Apa masih di sini juga?” tanya Mutia beruntun yang pertanyaanya terhenti sewaktu Firheith memeluknya dari belakang.Memeluk istri di saat kalut adalah obat mujarab yang membuat hati gelisah menjadi tentram. Nyatanya hal itu yang belakangan inis sering Firheith lakukan.“Kenapa malah diam?” Mutia menoleh, Firheith menaikkan wajahnya yang semula terbenam di ceruk Mutia dan mencium bibir istrinya dengan lumatan lembut.Ciuman Firheith memang memabukkan, Mutia mengimbanginya dengan lidah yang bertali di mulut suaminya itu dan hanya berakhir ketika Mutia kehabisan napas.“Ahh, kau menciumku sangat brutal, Honey,” keluh Mutia napasnya terengah-engah saat Firheith merebahkannya di atas ranjang dan menarik ta

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 63. Dua Sahabat yang Berbaikan

    "Mama!" Noah berteriak sambil berlari menghampiri Mutia yang seketika melihat ke arah bocah berusia tujuh tahunan tersebut. Firheith tak bisa mencegah Noah yang langsung memeluk tubuh Mutia dengan erat. Ketika Firheith melihat kerinduan di mata Noah. Apalagi sejak Noah kecil, Mutia juga turut andil merawatnya ketika di masa lalu Alda sempat mengalami masalah dengan Rich. Sehingga wajar saja, jika Noah tetap memanggil Mutia "Mama" hingga sekarang. "Sayang, kau sekarang sudah tinggi sekali?" Mutia menyanjung Noah, sedikit membungkuk agar bisa mencium pipinya. "Mama, aku rindu sekali padamu," kata Noah yang sudah menganggap Mutia selayaknya Ibu kandung sendiri. Mutia menghela napas panjang, memejamkan matanya sejenak lalu melihat ke bawah Noah berada. Kepergiannya ke Belgia tanpa berpamitan pada Noah dan Mutia sempat mendengar dari Ida. Jika setelah itu, Noah yang sakit terus mencari Mutia. "Oh, Noah sayang. Mama juga merindukanmu," balas Mutia dengan kali ini menci

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 62.

    “Nenek sayang. Aku hanya makan tiga bungkus pepes ikan saja. Iya kan, Baby?” Tatapan Firheith terjatuh pada Mutia, seperti anak kecil mengadu pada ibunya. “Ah, iya.” Mutia mengangguk karena Firheith memang benar. “Kurasa nenek yang membesar-besarkan? Nah! Makanlah pepes ikan mas itu, aku cukup ini saja,” kata Firheith mengalah tak ingin menambah lagi. Tetapi dalam otaknya menginginkan hal lain. Carla tersenyum senang menguasai pepes itu, sampai Gabriel dan Gabby menggelengkan kepala. Sementara Glady di hatinya mencibirnya kekanak-kanakan. “Bagus! Kau memang cucu nenek yang pengertian,” sambung Carla sambil memakannya dengan lahap. Jika Carla, dirasa wajar karena sudah tua renta yang pada akhirnya akan kembali ke siklus awal seperti bayi. Namun untuk Firheith? Bagi Mutia terlihat aneh! Ia tidak biasanya begitu dan kini sangat manja sekali dengan Mutia. Apakah karena pengaruh kehamilan Mutia? Memang, setelah mual-mual dan pingsan pertama kali saat diketahuinya Mutia hamil. Wanit

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 61. Disayang Keluarga Suami

    Tanpa melepas tautan bibir, Adam berhasil menurunkan handuk yang membungkus tubuh seksi Celine ke bawah. Menindihnya ke atas ranjang. Tanpa satu jengkal kulit Celine pun lalai dari cumbuan Adam yang liar. Sebelum menyatukan dirinya mengisi wanita muda itu setelah tak mampu lagi menahan gairah dalam tubuhnya yang terbakar. “Adam…,” desah Celine rendah, kedua tangannya meremas rambut pria itu yang tengah mengecapi bulatan kenyalnya dan menanamkan kerucut mengeras Celine ke dalam basah mulutnya.Telah lama menduda membuat Adam haus akan kehangatan. Seperti kini, sambil memejamkan mata. Adam membayangkan wajah Mutia. Seolah tengah bercinta dengan wanita seksi itu. Tepukan kulit menyapa, karena kerasnya Adam mendorong pinggulnya semakin ganas di area pribadi Celine yang sempit. Walau telah sekali Adam pernah merasakan liang cinta wanita muda itu. Rasanya luar biasa sama nikmatnya, Adam enggan berhenti dan semakin cepat saat klimaks itu datang. “A… Adam, ugh! Aku tidak tahan lagi!” C

  • Istri Seksi Sang Casanova   Bab 60. Suara Desahan yang Membuat Gila

    “Apa maksudmu menyuruhku tidak boleh berhenti, Mr. Janssen?” Mutia bertanya dengan galak, juga waspada menepis semua sentuhan tangan Adam di tubuhnya. “Hey, kenapa kau marah? Aku hanya berkata kalau tidak bisa berhenti karena musiknya belum selesai? Lihatlah mereka semua! Menari juga, bukan?” Adam menunjuk semua anggota keluarga Lander yang bergembira menari dengan pasangan masing-masing. Dada Mutia kembang-kempis. Sekarang Mutia merasa bahwa apa yang dikatakan Firheith itu benar! Adam menyukainya. Tarian salsa ini hanya dimanfaatkan pria itu untuk bisa mendekatinya. “Biarkan mereka menari, karena tujuan mereka jelas. Sementara kau, tidak!” Mutia menekankan dengan tegas dan berlalu meninggalkan Adam tanpa pamit. “Tunggu, Mutia. Kau hanya salah paham?” panggil Adam diabaikan wanita ayu itu. Masa bodoh! Lagi pula Adam bukan siapa-siapanya? Gelagatnya juga membuat Mutia muak dan kini wanita itu tengah berjalan tergesa menuju meja minuman. Firheith mengawasi istrinya dari jauh, t

DMCA.com Protection Status