Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri. Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya. Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia .... Malam ini, dia akhirnya sadar!
Lihat lebih banyak"Bagaimana kalau begini saja ...."Saat berbicara, Lisman langsung melangkah maju, lalu mengangkat lengannya dan membalikkan sebuah meja panjang.Saat itu juga, meja panjang yang dipenuhi dengan botol anggur itu langsung terjatuh ke lantai dan hancur berkeping-keping.Dalam sekejap, berbagai aroma alkohol bergabung menjadi satu dan menyelimuti seluruh ruangan.Pecahan-pecahan botol yang berserakan di lantai, membuat orang bergidik ngeri hanya dengan melihatnya saja.Lisman mengalihkan pandangannya ke arah Ardika. Sambil menyipitkan matanya, dia berkata dengan tersenyum palsu, "Bocah, dengan mempertimbangkan Nona Rosa, kalau kamu merangkak di atas ini, lalu bersujud sebanyak 49 kali di hadapanku, aku akan menganggap masalah ini berakhir sampai di sini.""Adapun mengenai kamu bilang kamu ingin merobohkan Hainiken, aku juga akan berpura-pura nggak mendengarnya.""Bagaimana?"Mendengar kata-katanya, suara orang-orang tersentak langsung memenuhi ruangan tersebut.Merangkak di lantai yang su
"Dengar-dengar, dia pernah terlibat dalam kasus pembantaian keluarga yang mengenaskan. Dalam satu malam, dia menghabisi musuhnya keluarga yang berjumlah 36 orang, lalu kabur ke luar negeri, bahkan masuk dalam daftar orang yang dicari pihak pemerintahan Negara Nusantara.""Siapa sangka ternyata dia bersembunyi di Hainiken, menjalani hidup dengan tenang tepat di bawah pengawasan pihak kepolisian!"Saat ini, bahkan orang-orang yang masih asing mendengar nama Lisman, begitu mendengar ini, ekspresi mereka saat menatap Lisman langsung berubah.Kasus pembantaian keluarga dengan mengenaskan yang terjadi beberapa tahun yang lalu, sangatlah terkenal di ibu kota provinsi.Sejak kejadian itu pula, nama Lisman ini mengguncang seluruh ibu kota provinsi. Bahkan sampai orang-orang kalangan atas membicarakannya pun, ekspresi mereka akan berubah.Selama ini, sosok yang luar biasa ganas ini tidak melarikan diri ke luar negeri, melainkan bersembunyi di Hainiken. Hal ini benar-benar di luar bayangan semua
Ardika tahu jelas.Hainiken bisa berdiri kokoh selama bertahun-tahun, kekuatan pengamanan internal tempat ini pasti bukan hanya sekadar puluhan orang petugas keamanan pecundang ini.Dalam kondisi linglung, Mitha mengeluarkan walkie-talkie, lalu berteriak dengan suara melengking, "Lisman, cepat kemari sekarang juga! Ada orang luar kota yang menghantam kepalaku dengan botol anggur! Dia bahkan mengatakan ingin merobohkan Hainiken!""Kamu bawa orang-orangmu kemari sekarang juga.""Habisi dia! Kamu harus habisi dia!"Setelah meneriakkan beberapa patah kata itu, Mitha juga tidak bisa bertahan lagi. Dia langsung terjatuh ke lantai dan jatuh pingsan.Dua menit kemudian.Pintu ruangan ditendang hingga terbuka dari luar.Belasan orang pria bersetelan jas langsung menerjang masuk.Penampilan fisik orang-orang ini tidak terlihat terlalu meyakinkan. Kalau dibandingkan dengan puluhan orang pria kekar sebelumnya, orang-orang ini adalah tipe orang yang akan terabaikan.Namun, hanya dengan melihat peli
Ardika mencibir dan berkata, "Kalau berlian itu benar-benar ditemukan di tubuhku, kamu pasti sudah mengambil pisau dan memotong jariku secara pribadi, 'kan?""Tuan Ardika, kamu ini hanya cari ribut saja!"Mitha tetap bersikeras mempertahankan opininya. "Sudah kubilang, hal ini perlu diselidiki dengan saksama. Bahkan kalau pihak yang berwenang menyelidiki sebuah kasus, juga butuh waktu, apalagi Hainiken.""Sepertinya bukan ini yang kamu katakan tadi."Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Bukankah tadi kamu bilang aturan Hainiken adalah hukum?""Sebelumnya saat kamu baru masuk dengan membawa anak buahmu dan memintaku untuk menyerahkan berliannya, apa kamu ada bilang butuh waktu untuk menyelidikinya?""Kamu langsung meyakini aku yang telah mencuri berlian itu. Bagi orang yang nggak tahu, mungkin akan mengira orang-orang Hainiken adalah detektif andal.""Sekarang di saat diri sendiri yang berada di posisi yang nggak menguntungkan, kamu mulai berbicara tentang hukum denganku? Menuntut adan
"Bam ....""Kamu adalah dalang di balik pemfitnahanku, 'kan? Kamu masih berani maju dengan percaya diri?""Bam ....""Keluarga Gunardi bahkan masih belum masuk dalam kategori keluarga kaya, siapa yang memberimu nyali bersikap begitu arogan?""Bam ....""Masih ingin memintaku untuk berlutut dan bersujud atau nggak?""Bam ...."Kali ini, Ardika bahkan sudah malas untuk melayangkan tamparan. Dia langsung memainkan tendangan.Akibat tendangan Ardika, Werdi terpental ke sana kemari di permukaan lantai ruangan tersebut sambil mengeluarkan teriakan menyedihkan tanpa henti.Sepanjang proses ini berlangsung, bahkan sudah ada kursi, meja dan yang lainnya yang hancur. Namun, Ardika sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.Melihat sosok Tuan Muda Keluarga Gunardi saat ini ditendang ke sana kemari oleh Ardika seperti bola, raut wajah para nona itu pun mulai memucat. Mereka mulai diliputi perasaan takut.Bibir Kalris juga gemetaran, raut wajahnya mulai memucat.Awalnya dia juga ingin
Rosa mengerutkan keningnya.Walaupun dia juga tidak setuju dengan tindakan Mitha, Werdi dan yang lainnya, tetapi bisa-bisanya Ardika ingin menantang Hainiken. Pria ini sudah sedikit tidak tahu diri.Mitha menyunggingkan seulas senyum palsu dan berkata, "Tuan Ardika, bicara itu nggak boleh sembarangan.""Aku hanya menjalankan tugas sesuai aturan. Sejak awal kamu memang nggak berhak untuk muncul di acara kalangan kelas atas seperti ini.""Aku hanya akan mengatakan satu kalimat lagi. Kamu pergi sendiri, atau orang-orangku yang membantumu.""Apa pilihanmu?"Ardika menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak memilih keduanya.""Bagus, bagus, aku sudah memberimu pilihan, tapi kamu tetap saja keras kepala!"Mitha langsung melambaikan tangannya dan berkata, "Serang!""Bocah ini cukup pandai bertarung, serang saja secara bersamaan!"Begitu dia selesai berbicara, belasan orang pria kekar dengan ekspresi ganas langsung menerjang ke arah Ardika."Kak Ardika, kamu ...."Saking ketakutannya, Fut
"Baiklah, Ardika, aku akui aku sudah meremehkanmu. Hari ini kamu berhasil lolos.""Tapi lain kali, kamu nggak akan seberuntung ini lagi.""Kita lihat saja nanti!"Selesai berbicara, Werdi langsung berbalik, hendak meninggalkan tempat tersebut.Dia sudah malu setengah mati, tidak ingin berlama-lama di tempat itu lagi.Melihat pemandangan itu, Kalris dan Raina juga ingin ikut pergi."Eh, tunggu dulu, apa aku sudah mengizinkan kalian pergi?"Tiba-tiba, Ardika melontarkan kalimat itu dengan acuh tak acuh.Gagal memfitnahnya, mereka ingin pergi begitu saja?Oh, tidak bisa.Lihat nanti? Kenapa harus menunggu nanti?Malam ini dia akan menangani beberapa orang itu."Eh, Ardika, apa maksudmu? Kami ingin pergi, membutuhkan persetujuan darimu?""Memangnya kamu pikir kamu siapa?!"Werdi dan yang lainnya berbalik, menatap Ardika dengan tatapan dingin, tampak diliputi amarah.Malam ini mereka benar-benar malu setengah mati.Ardika tidak memedulikan mereka. Dia melirik Mitha sekilas, lalu berkata, "B
"Berlian!""Berliannya ada di dalam gelas Ardika!"Ada orang yang langsung menunjuk gelas anggur Ardika sambil berteriak dengan keras.Sedari tadi gelas anggur ini tidak pernah terlepas dari genggaman Ardika.Sebelumnya, semua orang mengira bocah ini belum pernah menikmati kehidupan kalangan kelas atas, jadi sengaja berlagak hebat di sana.Siapa sangka, ternyata berlian itu ada di dalam gelas anggur Ardika.Werdi dan yang lainnya membuka mulut mereka lebar-lebar, seolah-olah bisa dimasukkan sebutir telur ayam.Gila!Bagaimana bisa hal ini tidak terpikirkan oleh mereka?!Bahkan mulut kecil Rosa yang tampak seksi itu juga sedikit terbuka. Sangat jelas dia sangat terkejut.Dia juga sama sekali tidak menyangka Ardika akan menyembunyikan berlian di dalam gelas anggur, bahkan gelas anggur tersebut terpampang jelas di hadapan semua orang."Ardika, kamu masih bilang kamu nggak mencuri berlian.""Cepat serahkan berlian itu!"Seperti orang yang telah memenangkan pertempuran, Raina kembali bersik
"Minggir sana!""Dasar sekelompok orang ceroboh! Aku sendiri saja yang menggeledahnya!"Mitha segera melangkah maju, menarik seorang pria kekar menjauh, lalu memasukkan tangannya ke dalam saku sebelah kanan mantel Ardika.Namun, setelah melakukan pencarian cukup lama, pada akhirnya dia tetap tidak menemukan apa pun.Ekspresi Werdi berubah menjadi makin muram. "Berlian belum tentu ada di tubuhnya, juga ada kemungkinan dia menyembunyikannya di tempat lain! Cepat geledah! Geledah ruangan ini secara menyeluruh!""Satu hal lagi! Adik iparnya, Futari! Mungkin saja wanita itu sudah bersekongkol dengannya!"Saking kesalnya, Futari langsung berkata dengan penuh amarah, "Werdi, dasar sialan! Aku nggak mungkin mencuri barang! Juga nggak mungkin bersekongkol dengan kakak iparku untuk melakukan hal seperti itu!"Werdi hanya memasang ekspresi muram tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi.Demi membalas Ardika, dia sudah tidak memedulikan apa pun lagi.Saat ini, jangankan Futari, bahkan kalau ayah da
"Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ....""Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ....""Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...."Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika.Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara.Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona.Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh.Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot."Sayang, apa yang terjadi selama tiga tahun ini? Kenapa kamu menjadi seperti ini?" ucap Luna sambil terisak.Tiga tahun lalu, Ardika tiba-tiba menghilang di malam pertama mereka.D...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen