Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 3 Calon Pewaris

Share

Bab 3 Calon Pewaris

Author: Sarjana
"Ardika, jangan-jangan ... kamu sudah pulih?"

Melihat tatapan Ardika yang jernih, Luna menutup mulutnya dengan tangan dan tampak tidak percaya.

"Ya, aku sudah pulih, sayang."

Ardika menatap ke arah Luna, dia yang begitu tegas dalam medan perang, ternyata bisa merasa sedih juga.

Seketika, air mata mengenang di mata Luna. Rasa bahagia membuatnya ikut menangis.

Ardika langsung memeluk Luna. Beberapa tahun ini, Luna sudah menderita.

"Huh! Memangnya kenapa kalau sudah pulih?"

Wulan berkata dengan sinis, "Dia tetap saja seorang pecundang."

Sambil berkata, Wulan kembali duduk di kursinya. Sambil menunjuk kursi lipat di pojokan, dia pun berkata, "Duduk sana! Berkontribusi 20 triliun? Jangan membuatku tertawa."

Ketika Ardika yang mengernyit ingin berkata, Luna segera menghentikannya dan menariknya untuk duduk.

Mereka berempat duduk di kursi lipat yang ada di pojokan. Melihat makanan yang mahal dan enak di meja lain, di atas meja mereka hanya ada empat mangkuk mi.

Melihat suasana yang begitu hidup dan ramai, Tuan Besar Basagita merasa bangga.

"Semuanya tenang dulu, aku ingin mengumumkan sesuatu."

Setelah mendengarnya, semua orang segera meletakkan alat makan.

Sambil mengangguk puas, Tuan Besar Basagita lalu berkata, "Semalam, seharusnya kalian sudah mendengar kabar bahwa Grup Angkasa Sura datang ke kota ini."

"Grup Angkasa Sura merupakan perusahaan permodalan kelas dunia yang sangat besar. Kali ini, kedatangan mereka di Kota Banyuli akan memberikan perubahan kekuatan para keluarga besar di kota ini. Ini juga kesempatan bagi Keluarga Basagita."

"Meskipun Keluarga Basagita termasuk keluarga kelas dua yang tampak hebat, kita tetap saja mudah dilewati oleh keluarga lain."

"Jadi, Grup Angkasa Sura merupakan pihak yang perlu kita gandeng."

"Walaupun mendapatkan sedikit investasi saja, Keluarga Basagita juga bisa naik kelas dan hidup dengan kemewahan."

Tuan Besar Basagita makin bersemangat, dia lalu melanjutkan dengan wajah merah, "Aku umumkan bahwa siapa pun anggota Keluarga Basagita yang bisa mendapatkan investasi dari Grup Angkasa Sura, akan diberi saham perusahaan 10 persen, serta ...."

"Jabatan manajer umum grup kita!"

Duar!

Pengumuman yang sangat penting ini menggemparkan semua orang.

"Saham perusahaan 10 persen merupakan uang yang sangat banyak. Dengan uang sebanyak itu, kita bisa berfoya-foya."

"Terutama jabatan manajer umum yang berada di atas semua orang."

"Tapi, sepertinya sangat sulit. Aku dengar bahwa banyak keluarga yang berbaris di depan kantor Grup Angkasa Sura ...."

Ketika semua orang sedang berdiskusi, Wulan tiba-tiba berdiri.

"Kakek, tenang saja. Aku pasti akan mendapatkan investasi itu. Aku sudah meminta bantuan Tuan Muda David untuk menyerahkan proposal, sepertinya kita akan segera mendapat kabar."

Ucapan itu mengejutkan semua orang.

Punya kenalan yang hebat memang berbeda.

Tuan Muda David yang disebut oleh Wulan adalah pacarnya. David Buana, Tuan Muda Pertama dari Keluarga Buana yang merupakan keluarga kelas atas di Kota Banyuli.

Dengan bantuan David, bukankah mendapatkan investasi adalah hal yang mudah?

"Bagus, bagus, bagus! Kamu memang cucu paling hebat. Tiga hari lagi kamu akan ulang tahun, kakek pasti akan merayakannya dengan meriah,"

Tuan Besar Basagita berkata dengan gembira, "Kalau Wulan bisa mendapatkan investasi dari Grup Angkasa Sura, kamu akan menjadi pewaris keluarga."

Ucapan itu membuat ekspresi Luna sekeluarga berubah.

Sebagai sesama anggota Keluarga Basagita, Luna yang merupakan keluarga dari istri kedua sangat sensitif terhadap posisi pewaris.

Sebagai keluarga dari istri pertama, Wulan sekeluarga selalu bersikap buruk terhadap Luna dan keluarganya. Kalau Tuan Besar meninggal dan Wulan menjadi kepala keluarga, kehidupan Luna dan keluarganya akan makin menderita.

Melihat ekspresi ayah dan ibu mertua yang pucat, Ardika pun berkata, "Kakek, kalau Luna bisa mendapatkan investasi, dia juga bisa menjadi pewaris keluarga, ya?"

Suasana menjadi hening.

Pfft!

Wisnu yang berada tidak jauh tidak bisa menahan tawanya, dia pun berkata, "Ardika, penyakitmu kambuh lagi? Apa yang bisa diandalkan Luna untuk mendapatkan investasi? Mengandalkan idiot sepertimu?"

"Makan saja mi di depanmu! Mungkin setelah ini, kalian sekeluarga harus kelaparan."

Wulan mengangkat kepalanya, lalu berkata dengan nada merendahkan, "Kamu baru saja pulih, jadi mungkin nggak tahu. Luna memiliki utang yang besar, dia sudah coba meminjam uang ke mana-mana. Hanya saja nggak tahu apakah dia sempat menjual dirinya atau nggak."

"Oh ya, tiga hari lagi adalah ulang tahun Luna. Melihat tampang kalian yang miskin itu, sebaiknya kalian pungut saja kue di lantai untuk dimakan tiga hari lagi."

Semua orang tertawa terbahak-bahak, tatapan mereka terhadap Luna dan Ardika dipenuhi oleh ekspresi hina.

Penghinaan seperti itu membuat Luna menangis. Dia berkata sambil tersedak, "Wulan, di mana hati nuranimu? Padahal kamu yang merebut perusahaanku, lalu ditukar dengan perusahaan yang penuh utang itu. Semua utangku saat ini karena kamu ...."

Wulan segera memotongnya, "Luna, jangan asal omong! Aku akan menamparmu. Kamu sendiri yang nggak berguna, tapi masih berani menyalahkanku?"

Perseteruan mereka membuat suasana di dalam vila menegang.

"Cukup, cukup."

Tuan Besar Basagita melambaikan tangannya untuk merelai. Dia pun berkata kepada Ardika, "Ardika, kalau Luna bisa mendapatkan investasi dari Grup Angkasa Sura, aku akan membayar semua utang perusahaan Luna, kemudian mengembalikan semua bonus selama beberapa tahun ini."

Setelah mendengarnya, Desi dan suaminya tampak senang.

Sejak Ardika menghilang di malam pertama pernikahan, Tuan Besar Basagita terus menahan bonus mereka. Kalau dijumlahkan, totalnya mencapai miliaran.

Kalau bisa mendapatkannya, kehidupan mereka pasti akan berubah.

Lalu, sebelum ekspresi bahagia di wajah mereka menghilang, Tuan Besar Basagita segera menambahkan, "Tapi ada satu syarat, Luna harus menagih utang ke Kak Herkules."

Desi dan suaminya langsung tertegun.

Banyak orang yang ikut terkejut.

Herkules merupakan bos preman di Kota Banyuli. Sebelumnya, anggota Keluarga Basagita yang pergi menagih utang dihajar sampai setengah mati.

Persyaratan Tuan Besar sama saja mempersulit Luna.

Desi yang panik pun berkata, "Nggak bisa, Ayah! Menagih utang ke Kak Herkules sama saja bertaruh nyawa."

"Bagaimana kalau sampai Luna kenapa-napa ketika menagih utang?"

Wulan yang melihatnya segera berkata, "Bibi, nggak usah pergi juga nggak masalah. Hanya saja, kalian sekeluarga nggak akan bisa bangkit lagi."

Setelah mendengarnya, ekspresi Luna sekeluarga menjadi pucat.

Seketika, Luna mulai ragu.

Pada saat ini, Ardika menggenggam erat tangan Luna, lalu berbisik di telinganya, "Sayang, setujui saja."

Apa?

Luna mengira dia salah dengar.

Sambil mengernyit, Luna berkata dengan nada rendah, "Ardika, apa yang kamu katakan? Orang itu adalah Kak Herkules, kita nggak mungkin bisa menagih utangnya."

Ardika justru berkata dengan percaya diri, "Sayang, percayalah padaku. Setujui saja. Aku akan membantumu menagih utangnya."

Comments (3)
goodnovel comment avatar
hadi bahwono
gedang doyaaaan???
goodnovel comment avatar
Dewy Sartika Dewy
cerita nya mirip dg cerita Harvey York,, sama persis cuman diganti nama2 pemain nya alur cerita sama persis gk ada bedah
goodnovel comment avatar
Sarfan Bahri
Kok Mirip banget cerita Harvey York. JanganĀ² nyontek
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 4 Herkules

    Melihat Ardika yang percaya diri, Luna pun merasa ragu. Setelah memikirkan kondisi keluarganya sekarang, dia pun menggertakkan gigi, lalu berdiri dan berkata, "Kakek, aku akan pergi menagih utang.""Kamu! Kamu sudah gila, ya? Kalau sampai wajahmu rusak karena dipukul Kak Herkules, Tuan Muda Tony pasti akan meninggalkanmu."Desi langsung panik.Semua orang terkejut, bahkan Tuan Besar Basagita juga tidak menyangka Luna akan menyetujuinya.Wisnu dan yang lain hanya mendengkus dingin.Wisnu tiba-tiba mengeluarkan sepuluh ribu dari sakunya, lalu dilemparkan ke kaki Luna sambil berkata, "Melihat keberanianmu itu, aku kasih sepuluh ribu untuk naik transportasi umum."Wulan juga menyilangkan tangannya di dada, lalu mengangkat alisnya sambil berkata, "Kamu sendiri yang mau pergi, ya? Kalau dihajar sampai lumpuh, jangan bilang Keluarga Basagita yang memaksamu."Ardika melirik beberapa orang itu dengan tatapan dingin. Dia tidak ingin memedulikan orang-orang tidak penting ini.Ardika langsung berd

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 5 Ketakutan

    Bernama Ardika?Sambil melirik Ardika, Herkules menjawab dengan bingung, "Ada seseorang yang bernama Ardika Mahasura, saya sedang bersiap untuk menghajarnya."Dari ujung telepon tiba-tiba terdengar suara keras.Herkules buru-buru bertanya, "Tuan John, Anda kenapa?"Detik selanjutnya, teriakan penuh amarah memasuki telinga Herkules."Kenapa denganku? Bajingan kamu! Kamu ingin aku mati, ya?""Aku kasih tahu! Kamu harus menuruti semua permintaannya, kamu harus melayaninya seperti seorang bos, mengerti?"Herkules tertegun. Selama bertahun-tahun, dia tidak pernah melihat John kehilangan kontrol diri seperti sekarang.Herkules lalu bertanya, "Tuan John, sepertinya Anda salah. Dia hanyalah seorang menantu pecundang dari Keluarga Basagita.""Herkules, kamu ingin mati, ya? Di matanya, kamu dan aku hanyalah rumput liar yang tak berguna. Dia bisa membunuh kita dengan mudah.""Tuan John ... ini ...."Setelah mendengarnya, Herkules mulai berkeringat dingin."Aku ingatkan terakhir kali, dia adalah s

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 6 Restoran Gatotkaca

    "Ck." Saking marahnya, Tina pun tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, aku ingin melihatnya. Nggak perlu yang terlalu jauh, apakah kamu tahu hari ini Tuan Muda Tony mengajak mereka makan di mana?""Lantai tiga Restoran Gatotkaca! Tempat yang selamanya nggak mungkin dimasuki oleh pecundang sepertimu."Ketika mendengarnya, kedua mata Desi tampak berbinar. Dia lalu berkata, "Lantai tiga Restoran Gatotkaca? Tempat itu hanya bisa dipesan oleh anggota emas."Di Kota Banyuli, Restoran Gatotkaca termasuk restoran kelas atas. Orang yang menghabiskan puluhan miliar baru bisa mendapatkan kartu anggota emas. Di Keluarga Basagita, hanya Tuan Besar Basagita seorang yang memiliki kartu anggota emas.Adapun lantai tiga ke atas, biaya yang perlu dihabiskan oleh anggota bahkan lebih mengejutkan.Tina menoleh ke arah Ardika, lalu tersenyum sambil berkata, "Ardika, itulah perbedaan antara kamu dan Tuan Muda Tony. Aku nggak tahu kenapa kamu masih percaya diri untuk berada di sisi Luna.""Tina, nggak usah pe

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 7 Ingin Bertemu Orang Penting

    "Bukankah bosnya Kak Herkules itu Tuan John?"Tina tidak bisa menahan tawanya, lalu berkata, "Ardika, apakah kamu tahu siapa Tuan John? Dia adalah orang penting yang sangat berkuasa. Seorang bos preman yang bahkan harus dihormati oleh Ayahku. Beraninya kamu bilang Tuan John datang meminta maaf? Kamu ingin mati, ya?""Tina, kalau kamu nggak percaya, kamu boleh ikut ke atas," jawab Ardika dengan santai. Namun, Tina malah memelototinya.Setelah sadar kembali dari keterkejutan, Tony pun berkata sambil tersenyum, "Aku rasa dia melihat mobil Tuan John di depan pintu, jadi sengaja berkata seperti itu. Untung saja nggak ada orang luar di sini. Kalau sampai Tuan John mendengar ucapannya, kita semua akan mati."Semua orang langsung terkejut."Aku benar-benar nggak tahan lagi!" bentak Desi dengan kesal sambil menepuk meja. "Tiap hari hanya bisa bersikap bodoh seperti itu, memalukan saja! Cepat pergi, kalau nggak, aku akan menghajarmu.""Ardika, kamu pergi dulu .... Aku akan pulang setelah makan."

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 8 Memukul Tuan Muda Axel

    Tina tampak berseri-seri, dia juga ingin melihat orang penting tersebut."Luna, ayo kita tunggu di depan pintu lift," ajak Tina sambil menarik baju Luna."Nggak usah, aku akan pulang bersama Ardika ...."Setelah minum satu gelas anggur, wajah Luna yang sedikit mabuk tampak kemerahan.Tina pun menasihatinya dengan kesal, "Aduh, kenapa kamu terus memikirkan Ardika si idiot itu? Kali ini adalah kesempatan yang sangat langka. Kalau kita bisa meninggalkan kesan baik untuk orang penting itu, utang keluarga kalian nggak perlu dikhawatirkan lagi, 'kan?""Hmm ... baiklah."Tak lama kemudian, Axel mengangkat panggilan telepon.Semua orang langsung menahan napas.Apakah orang penting tersebut akan turun?Setelah beberapa saat, Axel pun meletakkan ponselnya dengan ekspresi tak berdaya. Dia lalu berkata, "Ayahku baru saja meneleponku, dia bilang perjamuannya sudah selesai dan orang penting tersebut sudah pergi lebih awal.""Aduh, kita kurang beruntung, nggak bisa bertemu orang penting itu ...."Sem

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 9 Keluarga Basagita yang Tidak Tahu Malu

    Tina juga mendengkus dingin.Tony yang menyipitkan matanya tiba-tiba mengangguk, lalu berkata dengan nada bercanda, "Ardika, boleh juga. Kamu yang rayakan saja, biar aku bisa melihatnya."Tony malas berdebat dengan seorang pecundang.Lagi pula dengan keuangannya, selama Tony mau, dia bisa membuat Luna hidup mewah setiap hari.Kali ini, dia akan membiarkan Ardika mengacaukannya.Tanpa kekurangan yang ditunjukkan oleh si pecundang, kehebatan Tony tentu saja tidak terlihat, 'kan?Desi langsung mengabaikan Ardika, dia lalu bertanya, "Tony, apakah kamu bisa mengundang Kak Herkules ke pesta ulang tahun Luna? Kami harus berterima kasih kepadanya karena sudah membayar utang."Senyuman di wajah Tony langsung menghilang.Hari ini, dia sempat menelepon Herkules. Setelah memarahinya, Herkules langsung menutup telepon dengan kesal. Siapa sangka ternyata Herkules malah membayar utangnya, hal itu sudah cukup mengejutkan Tony.Mengundang Herkules ke ulang tahun Luna?Tony tidak percaya dia punya kehor

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 10 Hadiah Ulang Tahun

    Apa?Utangnya sudah dibayar?Mana mungkin? Bukankah Herkules sudah marah?Wulan dan yang lainnya langsung bengong, bahkan Tuan Besar Basagita juga tertegun. Dia menggaruk telinga sambil bertanya, "Kalian ... kalian benar-benar berhasil mendapatkan uangnya?"Sambil mengangguk, Luna segera memberikan buktinya dengan hormat."Kakek, ini ceknya, Kakek lihat dulu."Setelah melihatnya beberapa kali, Tuan Besar Basagita pun menghela napas lega. Dia lalu mengangguk dan berkata, "Ini memang cek milik perusahaan Herkules."Ekspresi tegang di wajah setiap anggota Keluarga Basagita pun menjadi lebih lega.Kalau bisa mendapatkan uangnya, hal itu membuktikan bahwa Herkules tidak marah. Keluarga Basagita juga akan baik-baik saja."Huh! Kalian kira utangnya dibayar gara-gara kalian? Jangan mimpi!" Saat ini, Wulan tiba-tiba maju ke depan dan berkata, "Kalau bukan karena aku dipukul oleh Kak Herkules, mana mungkin kalian bisa mendapatkan uangnya?""Pasti karena Kak Herkules ingin meminta maaf kepadaku,

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 11 Tamu Terhormat Bank

    "Masih berpura-pura! Dari mana seorang idiot punya uang untuk membeli Hati Peri?"Sambil pamer ke arah Luna, Wulan pun berkata, "Nanti aku akan memakai Hati Peri untuk pesta ulang tahun, kemudian memakainya untuk tanda tangan kontrak dengan Grup Angkasa Sura. Bahagia sekali ...."Wisnu juga memuji adiknya, "Wulan, nantinya kamu akan menjadi wanita paling menarik perhatian di Kota Banyuli. Adapun beberapa orang, mereka bahkan nggak pantas berada di sisimu."Semua orang merasa iri. Tuan Muda David sangat baik hati, dia bahkan membelikan hadiah seperti Hati Peri.Kaya sekali.Ardika merasa kesabarannya sudah habis. Dia mengepalkan tangannya dan berjalan maju, tetapi dihentikan oleh Luna."Ardika, tenangkan dirimu.""Astaga, coba lihat tampang si idiot ini, dia ingin memukulku, ya?" ucap Wulan sambil berpura-pura takut."Kalau dia berani memukulku, aku akan menyuruh Kakek untuk mengusirnya dari Keluarga Basagita.""Gila! Orang idiot ini mau pukul orang."Tidak sedikit anggota Keluarga Basa

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 2018 Ahli Bela Diri yang Luar Biasa Hebat

    "Apa yang kamu takutkan?"Tepat pada saat ini, Vanya tiba-tiba meliriknya sekilas.Hanko langsung merasa gugup setengah mati, seperti ada sebilah pisau yang ditempelkan di lehernya."Brak!"Hanko langsung berlutut dan bersujud di lantai, tidak berani bersuara.Dia tahu siapa orang yang dihubungi oleh Wirhan.Orang itu tidak lain adalah Kakoi, yang menyelinap masuk ke Negara Nusantara beberapa waktu yang lalu.Sebelumnya, Ardika telah membunuh Ruth, Sirilus, yang merupakan ketua cabang Organisasi Snakei Provinsi Denpapan dan putranya. Suami Ruth adalah Jiglo, wakil ketua cabang Organisasi Snakei Gotawa.Demi membalaskan dendam istri dan keluarga istrinya, Jiglo diam-diam mengundang Kakoi, ninja yang luar biasa hebat dari Sekolah Bela Diri Yamano Negara Jepara ke Negara Nusantara.Sementara itu, Kakoi mendatangi Kota Banyuli dengan alasan dimintai bantuan oleh Bank Sakura untuk membalaskan dendam Shimizu.Karena itulah, selain beberapa orang saja, tidak ada yang tahu Jiglo yang mengundan

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 2017 Orang Negara Jepara

    "Bagaimana kalau kita bernegosiasi sejenak, kamu minta orang yang ingin membunuhku itu untuk datang sekarang?"Ardika mendongak menatap Wirhan, mengucapkan kata-kata itu sambil tersenyum tipis.Wirhan mencibir dan berkata, "Kenapa? Apa kamu sudah takut? Ingin memohon pengampunan di hadapan orang itu?"Ardika menggelengkan kepalanya, lalu mengucapkan satu kata dengan santai. "Bodoh!""Kamu mengataiku apa?!"Wirhan langsung marah besar.Ardika malas untuk beromong kosong dengan pecundang itu. Dia langsung melangkah maju, lalu melayangkan satu tamparan hingga Wirhan terjatuh ke lantai."Krak ...."Detik berikutnya, Ardika langsung menginjak kaki Wirhan, hingga membuat tulang kaki pria itu patah."Ahh ...."Wirhan mengeluarkan suara teriakan menyedihkan. Saking kesakitannya, dia sampai berguling-guling di lantai.Mikues dan yang lainnya membelalak kaget, menatap Ardika dengan tercengang.Mereka tidak menyangka Ardika sebrutal itu. Dia langsung menginjak kaki Wirhan hingga patah begitu saja

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 2016 Masih Ada Kartu As

    "Ardika, aku dan Tuan Muda Wirhan sudah minta maaf padamu, jangan keterlaluan!"Mikues juga melontarkan kata-kata itu dengan ekspresi masam."Oh? Setelah kalian meminta maaf, sudah seharusnya aku langsung terima saja, begitu?"Ardika tertawa dingin dan berkata, "Kalau begitu, sekarang aku beri tahu kalian, aku nggak menerima permintaan maaf kalian.""Berlututlah dan meminta maaf terlebih dulu, baru dibicarakan bagaimana penyelesaian masalah hari ini.""Kalau nggak, masalah ini nggak akan berakhir begitu saja. Hari ini kalian juga jangan harap bisa meninggalkan Grup Susanto Raya!"Mendengar ucapan ini, ekspresi Wirhan dan Mikues berubah menjadi masam.Meminta mereka untuk berlutut meminta maaf terlebih dulu, baru penyelesaian masalah ini akan dibicarakan. Sangat jelas kalau si Ardika itu ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk memeras mereka.Bagaimana bisa ada orang licik yang begitu tidak tahu malu?Bahkan orang-orang yang hanya datang untuk menyaksikan pertunjukan, juga tidak bisa be

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 2015 Meminta Maaf

    Sekujur tubuh Mikues gemetaran sejenak. Kemudian, dia berjalan menghampiri Vanya dengan hati-hati.Mikues menangkupkan tangannya pada Vanya, lalu berkata dengan gigi terkatup, "Ratu Ular, Ardika sudah berhenti menjabat sebagai Wali Kota Banyuli, tapi dia masih ingin menjadi penguasa Kota Banyuli. Dia juga yang memprovokasi Keluarga Bangsawan Basagita Suraba terlebih dulu, jadi wajar saja kalau aku menekan perusahaannya, bukan?"Dia tahu kalau sudah jatuh ke tangan Vanya, pasti sudah tidak bisa memperoleh keuntungan lagi. Namun, dia tidak ingin ditampar dengan ganas tepat di hadapan banyak orang seperti Wirhan."Plak!"Namun, detik berikutnya, tamparan Vanya tetap mendarat dengan keras tepat di wajahnya."Di satu sisi, kamu sedang memperebutkan posisi sebagai Wali Kota Banyuli, di sisi lain kamu malah menekan perusahaan lokal tanpa memedulikan kepentingan rakyat demi dendam pribadi. Tapi, bisa-bisanya kamu bilang ini wajar saja?""Plak!""Sebenarnya Ardika yang memprovokasi duluan, atau

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 2014 Melayangkan Tamparan dengan Ganas

    "Ratu Ular!"Wirhan berusaha menahan perasaan terhina yang menyelimuti hatinya, lalu berkata sambil menggertakkan giginya, "Keluarga Rewind Kota Gamiga adalah anggota inti kalangan keluarga kaya Kota Gamiga. Selama ini kalangan keluarga kaya Kota Gamiga adalah satu kesatuan ....""Plak!"Sebelum dia selesai berbicara, Gina mengangkat lengannya dan melayangkan satu tamparan ke wajahnya lagi."Oh? Memangnya kenapa kalau kalian adalah satu kesatuan? Apa kalangan keluarga kaya Kota Gamiga ini memberontak?" Suara acuh tak acuh Vanya kembali terdengar.Begitu mendengar ucapannya, ekspresi Wirhan langsung berubah drastis.Biarpun diberi delapan ratus nyali, dia juga tidak berani menerima tuduhan Vanya itu.Bahkan seluruh kalangan keluarga kaya Kota Gamiga juga tidak bisa menanggung tuduhan sebagai pemberontak."Nggak berani!"Wirhan segera melangkah mundur satu langkah. Sambil menutupi wajahnya, dia berkata dengan marah, "Ratu Ular, apa pantas kamu memukulku seperti ini hanya karena Grup Susa

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 2013 Ratu Ular Sudah Datang

    "Vanya?"Ardika menyipitkan matanya, dia segera mengenali identitas wanita yang memimpin kelompok tersebut.Walaupun dia belum pernah bertemu Vanya, tetapi saat ini bahkan Gina yang disebut sebagai murid Yang Mulia di Organisasi Snakei pun bersikap merendah dan mengikuti wanita itu dari belakang. Dengan begitu, tentu saja identitas wanita itu tidak sulit ditebak lagi.Ardika sedikit mengerutkan keningnya, dia sudah mengerti tujuan kedatangan Vanya.Saat ini, sosok pemimpin Organisasi Snakei ini memancarkan aura gelap dewa, membuat orang lain tidak berani menatapnya secara langsung."Hanko, memimpin sebagian murid cabang Organisasi Snakei Gotawa, memberi hormat kepada Yang Mulia!"Tepat pada saat semua orang sedang menebak sebenarnya apa identitas wanita ini, Hanko tiba-tiba membawa belasan bawahannya melangkah maju beberapa langkah dengan cepat.Namun, saat masih berjarak belasan langkah dari lokasi di mana Vanya dan yang lainnya berada, dia langsung berlutut.Penyambutan dengan berlut

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 2012 Jatuh Hingga Mencapai di Bawah Harga Awal

    "Oke, masukkanlah dana 20 triliun itu! Semoga saat Pak Ardika sampai di neraka, juga punya uang yang nggak ada habisnya!"Melihat Wirhan menepuk tangannya, pengikutnya segera mulai melakukan panggilan telepon.Tak lama kemudian, seluruh pasar transaksi pun menggila.Pergolakan akibat 14 triliun sebelumnya masih berlanjut, sekarang dana sebesar 20 triliun kembali masuk.Terlebih lagi, Keluarga Rewind Kota Gamiga yang melakukannya! Mereka juga mulai bertindak untuk menjatuhkan Hongkem!Terlepas dari saham seberapa kuat pun itu, menghadapi serangan dana sebesar ini, juga pasti tidak akan bisa bertambah lagi.Ditambah lagi dengan pengaruh Keluarga Rewind Kota Gamiga di pasar saham Gamiga, hanya dalam sekejap mata saja, saham Hongkem langsung terjatuh ke paling bawah seperti melompat ke bawah dari gedung tinggi.Dua puluh ribu!Ya, tidak salah lagi, sekarang harga saham Hongkem hanya tersisa 20 ribu.Hari ini, orang-orang yang memperhatikan pasar transaksi pun tercengang.Setelah hidup sela

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 2011 Lanjut Masukkan Dana

    "Bagi yang memberi dukungan kepada Ardika, seharusnya kalian sudah tahu apa yang harus kalian lakukan!"Begitu Hanko selesai berbicara, suasana di dalam ruangan tersebut sangat tegang.Keluarga Bangsawan Basagita Suraba dan Keluarga Rewind Kota Gamiga masih lumayan.Bagaimanapun juga, mereka berlokasi jauh di Wilayah Selatan, ditambah lagi merupakan keluarga kaya dan keluarga bangsawan. Saat melakukan apa pun, mereka masih punya pertimbangan sendiri. Paling, mereka hanya akan memberi tekanan melalui finansial.Namun, berbeda halnya dengan Organisasi Snakei.Organisasi khusus semacam ini benar-benar mampu melenyapkanmu seutuhnya, mengancam nyawamu!Apalagi, kebetulan berlokasi di Gotawa. Orang-orang yang berkuasa di dunia preman Gotawa, bisa menemukan alasan untuk melawanmu.Mungkinkah kamu tidak takut?"Hahaha, bagus!"Mikues tertawa dengan liar. "Aku mau lihat siapa yang berani melawan kami, tiga pihak dengan kekuatan yang luar biasa ini!"Sebelumnya, dia dipermalukan oleh Ardika lagi

  • Menantu Pahlawan NegaraĀ Ā Ā Bab 2010 Apa Kamu Puas

    "Ini adalah sikapku."Ardika menatap Wirhan yang terjatuh di lantai itu dengan tatapan arogan, lalu bertanya dengan seulas senyum tipis, "Tuan Muda Wirhan, apa kamu puas?""Pfftt!"Wirhan yang baru saja merangkak bangkit dengan susah payah, begitu mendengar kata-kata sindiran Ardika itu, darah langsung menyembur keluar dari mulutnya saking emosinya."Tuan Muda Wirhan!""Tuan Muda baik-baik saja, 'kan?!"Para pengikut Wirhan baru tersadar kembali saat ini. Mereka bergegas menghampiri Wirhan untuk memapahnya berdiri."Minggir!"Setelah berdiri, Wirhan langsung menepis tangan orang-orang yang memapahnya itu. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Bisa membuat seorang tuan muda elegan seperti Wirhan marah saking malunya, sangat jelas saat ini dia sangat marah.Wirhan mengangkat lengannya untuk menyeka bekas darah di sudut bibirnya. Dia menatap Ardika dengan lekat, niat membunuh tampak jelas di matanya."Ardika, berani-beraninya kamu memukulku! Kamu cari mati!"Wirhan berteriak dengan nada

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status