Mantan Istriku Ternyata Kaya 7 Turunan

Mantan Istriku Ternyata Kaya 7 Turunan

Oleh:  Nhaya_97  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
86Bab
1.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Halo, mantan suami. Mengapa wajahmu tampak terkejut seperti itu?" Di pesta yang megah dan khusus orang terpandang, Cassandra Veronica membuat mantan suami dan keluarganya terkejut setengah mati! Siapa sangka, gadis yang dulu selalu dihina dan diabaikan itu adalah pewaris kekayaany yang tak habis 7 turunan?!

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
86 Bab

Bab 1: Diceraikan Begitu saja

“Hah? Aku tidak salah dengar? Kau ingin ikut ke pesta yang hanya diperuntukkan bagi kaum berduit seperti kami? Jangan bermimpi, Cassandra!” Cassandra tersentak mendengar ucapan kakak tertua dari suaminya itu.Penuh cemoohan, seolah dirinya tak layak. Padahal, ada sesuatu yang harus dilakukannya di pesta itu.Gadis itu sontak melihat ke arah sang suami--mencari pembelaan.Namun, Jovan Attrick malah mengatakan kalimat yang menyakiti hatinya. “Tidak bisa. Kuotanya sudah penuh. Kau harus memiliki undangan baru jika ingin ikut,” jawabnya dingin.“Sudahlah, Cassandra. Kau ikut saja dengan kami ke mall, untuk membeli beberapa gaun yang harus kami kenakan. Setidaknya kau bisa membeli baju baru untuk dirimu sendiri.” Agnes, kakak Jovan, lagi-lagi berkata dengan nada tak bersahabat.Tubuh Cassandra gemetar.Rasanya, dia ingin memberontak.Sebab, sejak menikah dengan Jovan, tak pernah sekalipun ia menolak apapun yang diperintahkan oleh keluarga suaminya.Namun, semakin lama, mereka semakin m
Baca selengkapnya

Bab 2: Malam Pesta yang Memukau

Malam itu, suasana di 'The Golden Hotel' begitu meriah. Sorak-sorai tawa dan gemerlap cahaya lampu memancar di setiap sudut ruangan, menyelimuti pesta istimewa yang mencerminkan kemegahan dan kemewahan hotel ternama di kota ini.Di tengah keriuhan tersebut, tiba-tiba pintu masuk hotel terbuka. Seorang wanita anggun memasuki ruangan, mengundang decak kagum dari para tamu.Cassandra Veronica, begitu menakjubkan, melangkah dengan elegan dan anggun. Gaun mewah yang membalut tubuhnya seolah menjadi magnet, menarik perhatian setiap mata yang hadir.Sejenak, ruangan itu terdiam, membiarkan kehadiran Cassandra menciptakan aura keanggunan yang luar biasa.Perhiasan yang menghiasi tubuhnya bersinar gemilang, menambah pesona pada penampilannya yang memukau. Tatapan kagum dan bisikan-bisikan tak terelakkan mengiringi langkahnya menuju pusat perhatian."Siapa wanita itu? Begitu memesona. Pasti ada cerita di balik kehadirannya," bisik seorang tamu kepada pasangannya."Aku tidak yakin. Tapi sepertin
Baca selengkapnya

Bab 3: Sungguh Mengejutkan

Cassandra sudah merasakan bahwa mereka tidak akan percaya pada pengakuannya. Namun, hal itu tidak mengganggu pikirannya.“Aku tidak peduli dengan hinaan yang kau katakan padaku. Karena hinaan itu sudah biasa aku dengar. Selama tiga tahun ini, saat masih menjadi bagian dari keluarga kalian!”Dengan sikap teguh, Cassandra memilih untuk tidak terlalu memusingkan hal tersebut. Dia hanya menunggu ibunya keluar dari kandang, yakin bahwa kehadiran ibunya akan mengkonfirmasi bahwa Cassandra adalah pemilik sebenarnya dari hotel tersebut.“Sudah, Agnes. Jangan ladeni wanita gila ini!”Medina menghampiri Cassandra dengan pandangan hinanya. “Hei! Wanita hina tidak tahu diri, sebaiknya cepat pergi dari pesta ini. Kau tahu? Tempat ini benar-benar tidak pantas untukmu!”Medina kembali mengusir Cassandra, menginginkannya pergi dari tempat itu. Namun, Cassandra semakin meradang karena perlakuan yang terus menerus diusir di acara pesta miliknya sendiri. Keinginannya untuk menegaskan identitasnya semaki
Baca selengkapnya

Bab 4: Jangan Diam saja!

“Maafkan kami, Cassandra. Kami telah menilai buruk dirimu selama ini,” ucap Agnes penuh penyesalan.Medina, yang sebelumnya merendahkan dan memperlakukannya dengan buruk, kini menatapnya dengan mata penuh penyesalan.“Aku menyadari betapa salahnya aku telah memperlakukanmu, betapa aku telah menyia-nyiakan seorang putri yang begitu berharga,” ucapnya dengan lirih.Orang-orang yang dulu mengejek dan mencemoohinya, sekarang mengangkat kepalanya dengan malu.Namun, Cassandra hanya menatap datar wajah Agnes yang tampak menyesal karena telah memperlakukan buruk Cassandra selama ini.“Kalian menyadari semuanya karena aku seorang putri kaya raya, kan?” ucap Cassandra penuh dengan ketegasan.Medina kembali terdiam mendengar ucapan Cassandra tadi. Pun dengan Jovan yang duduk di antara mereka dengan tatapan yang penuh penyesalan.Dia menyadari betapa besar kesalahannya, meninggalkan cinta sejati yang selama ini bersamanya.“Jovan. Jangan diam saja. Kenapa kau ini?” ucap Agnes mulai kesal pada ad
Baca selengkapnya

Bab 5: Tidak akan Bisa Diperbaiki

“Bahkan kalian pun tahu jika Cassandra sangat membenci kita,” ucap Jovan dengan suara lemasnya.Medina menatap datar wajah anak bungsunya itu."Jovan, aku tahu bahwa kesalahan yang telah terjadi sangat menyakitkan bagi Cassandra. Namun, aku percaya bahwa cinta dan pengampunan masih memiliki tempat dalam hatinya."Jovan mendengarkan dengan hati yang terbuka, namun ekspresinya terlihat tegang.Dia merenung sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Ibu, aku juga merasa sangat menyesal atas segala yang telah terjadi. Aku tahu aku telah menyakiti Cassandra dengan tindakan dan keputusanku. Tapi bagaimana aku bisa yakin bahwa dia akan mau kembali padaku setelah semua yang telah terjadi?"Medina menghela napas dalam-dalam, mencoba untuk menemukan kata-kata yang tepat untuk menguatkan hati Jovan."Jovan, aku tidak ingin mendengar alasan apa pun darimu! Memangnya kau tidak menyangkan semuanya, huh? Cassandra pewaris kaya raya di kota ini, Jovan. Kau akan menjadi pebisnis hebat setelah berhasil menari
Baca selengkapnya

Bab 6: Seseorang untuk Cassandra

"Bukankah kau sangat mencintaiku?" katanya dengan suara yang penuh keyakinan."Bagaimana bisa, seseorang yang begitu mencintai tiba-tiba menjadi begitu membenci dengan sangat? Tidakkah ada ruang untukku di hatimu? Aku ingin kembali padamu, Cassandra,” pinta Jovan dengan suara nyaris tak terdengar.Dia mencoba meruntuhkan tembok yang dibangun oleh Cassandra dengan kata-kata yang penuh dengan keinginan untuk rekonsiliasi."Dulu mungkin aku mencintaimu dengan segenap hatiku," jawab Cassandra, suaranya bergetar oleh keberanian yang terpendam."Namun, apa yang telah terjadi telah mengubah segalanya. Kepercayaan dan cinta yang dulu aku miliki telah hancur bersama dengan perbuatanmu. Aku sudah membuang cinta itu, Jovan.”Dia menatap Jovan dengan tatapan yang tegas. "Aku sangat tidak ingin kembali padamu," ucapnya."Kau telah membuat pilihanmu dan sekarang aku membuat pilihanku. Aku memilih untuk menjalani hidupku tanpamu. Maka dari itu, jangan pernah bermimpi aku akan kembali padamu!”Kata-k
Baca selengkapnya

Bab 7: Pertemuan Pertama

“Ya, Kendrick. Dia adalah pria yang memiliki banyak kesamaan denganmu, Cassandra. Dia pintar, berbakat, dan memiliki kepribadian yang hangat. Dia juga merupakan orang yang sangat dermawan, dia memiliki kekayaan yang luar biasa. Seorang pengusaha terkenal nan tampan.”"Apa maksudmu, Ibu? Apakah kamu mencoba menjodohkanku dengannya?" tanyanya kemudian.Tamara menangkap kekhawatiran dalam suara putrinya. Dia mencoba meyakinkannya dengan lembut. "Aku hanya ingin memberimu kesempatan untuk mengenalnya, Cassandra. Tidak ada yang kamu harus terburu-buru. Aku hanya ingin melihatmu bahagia."Cassandra menatap keluar jendela, merenung sejenak. Dia tahu ibunya hanya ingin yang terbaik baginya, tetapi pikirannya masih berputar-putar dalam keragu-raguan. "Tapi, Ibu, aku belum siap untuk bertemu seseorang. Aku masih ingin fokus pada pekerjaanku dan merencanakan masa depanku sendiri."Tamara menggenggam tangan putrinya dengan lembut. "Aku mengerti, Sayang. Tapi, terkadang, cinta datang kepada kita k
Baca selengkapnya

Bab 8: Keputusanku sudah Matang

Mata Cassandra berbinar-binar mendengarnya. “Apa kau serius, Kendrick?”“Ya, tentu saja. Aku tidak akan mengecewakanmu, Cassandra.”“Oh my God. Aku benar-benar sangat senang bisa mengenalmu, Kendrick.”“Bagaimana, Cassandra? Kau setuju, bekerja sama denganku?”Cassandra mengangguk antusias. “Tentu saja. Aku memang sedang mencari partner. Kebetulan kau menawarkan diri, aku senang sekali. Terima kasih, Kendrick.” Cassandra tersenyum lebar.Bahkan tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya sebab Kendrick bisa mewujudkan impiannya.Setelah beberapa jam, mereka meninggalkan kafe dengan senyum di wajah masing-masing. Cassandra merasa lega mengetahui bahwa pertemuan itu tidak seburuk yang dia bayangkan. Dia bahkan mulai merasa tertarik untuk mengenal Kendrick lebih lanjut.“Terima kasih, untuk waktunya, Cassandra. Aku harap kau tidak keberatan jika aku ingin mengajakmu bertemu kembali,” ucap Kendrick ketika ia mengantar Cassandra pulang.“Ya. Atur saja jadwalnya. Aku akan menunggu kabar darimu.
Baca selengkapnya

Bab 9: Sulit Membuka Hati Kembali

Jovan menggelengkan kepalanya dengan ekspresi campuran antara kekecewaan dan kebingungan yang mendalam. "Tak menyangka jika kau akan memutuskan kerja sama ini. Apakah ini semua karena perceraian yang telah kulayangkan padamu? Apakah kau ingin balas dendam?"Cassandra menggeleng dengan tegas, matanya memancarkan keputusan yang telah ia pertimbangkan matang-matang."Tidak, Jovan. Ini bukan tentang balas dendam. Aku hanya ingin menghapus semua yang berkaitan denganmu dari hidupku."Jovan terdiam, tatapannya kosong ke arah Cassandra, mencoba memahami alasan di balik keputusannya. Namun, dalam keheningan itu, suasana ruangan terasa tegang, diisi dengan ketegangan yang sulit diungkapkan.Setelah beberapa saat berlalu, Cassandra akhirnya memutuskan untuk menjelaskan lebih lanjut, meskipun suaranya tetap tenang dan mantap."Jovan, apakah kau melupakan bagaimana kau memperlakukanku selama pernikahan kita? Bukankah kau yang tidak memiliki kesabaran, yang akhirnya membuangku seperti baju kotor,
Baca selengkapnya

Bab 10: Masih Mencintai Cassandra

Cassandra menatap Kendrick dengan senyum tulus di wajahnya. "Terima kasih, Kendrick, karena sudah mau menemaniku makan siang hari ini. Aku benar-benar butuh waktu untuk bersantai sejenak."Kendrick tersenyum balas, matanya bersinar penuh kehangatan, memantulkan ketulusan Cassandra. "Tidak perlu berterima kasih, Cassandra. Sebaliknya, aku yang berterima kasih karena kau mau meluangkan waktu untukku."Di tengah deru lembut percakapan di sekitar mereka, mereka memulai makan siang dengan penuh antusiasme.Makanan yang tersaji di depan mereka menjadi saksi bisu obrolan mereka, cerita demi cerita terungkap, tawa renyah mengiringi setiap suap. Mereka berbagi kisah masa lalu dan impian masa depan, mempererat ikatan yang kian kuat di antara mereka.Setelah beberapa saat menikmati makanan dan kebersamaan, Cassandra mengangkat tatapannya, matanya menyiratkan keraguan yang lama terpendam. "Kendrick, bolehkah aku bertanya sesuatu? Apakah kau memiliki masa lalu yang menyakitkan?"Kendrick menatapny
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status