Detik itu juga, rekaman yang menampilkan Luna dan Jovan tersebar ke seluruh media setelah Arch berhasil merekam momen tersebut.Dengan berpura-pura menjadi pramusaji, ia berhasil merekam adegan mereka di ruang VIP restoran yang telah dipesan oleh Jovan.Ketika Jovan telah pergi dan Luna tersisa sendirian, Arch dengan cepat mengambil botol anggur yang telah kosong, memastikan bahwa semua terdokumentasi.Di ruangan kontrol, Arch menyaksikan rekaman tersebut sambil menahan napas. Hatinya berdegup kencang ketika ia menyadari bahwa ini adalah bukti yang sangat penting untuk membongkar tipu daya Jovan dan Luna.‘Oh! Astaga. Ternyata itu semua hanya permainan Jovan agar bisa mengambil Cassandra kembali.’‘Aku tidak menyangka jika kita baru saja dibohongi oleh pria itu. Itu sangat menyebalkan!’‘Sejak awal pun aku sudah curiga pada pria itu. Dan ternyata benar. Ini semua hanya jebakan saja!’
Luna dan Jovan bertemu di apartemen Jovan. Raut wajah Luna penuh kepanikan, sementara Jovan terlihat frustrasi dan bingung.Mereka berdiri di ruang tamu yang remang-remang, cahayanya hanya berasal dari lampu meja di sudut ruangan.“Jovan. Ada apa ini? Kenapa percakapan kita jadi tersebar ke mana-mana?” tanya Luna, suaranya penuh kekhawatiran.Jovan menggelengkan kepalanya dengan keras, menatap Luna dengan mata yang penuh kemarahan dan ketidakmengertian.“Aku pun tidak tahu, Luna. Sungguh. Aku tidak tahu kenapa ini bisa terjadi. Atau kau, yang telah melakukan ini?” tuduhnya akhirnya, matanya menyala-nyala dengan kecurigaan.“Apa? Kau menuduhku? Untuk apa aku melakukan hal gila itu, Jovan? Itu sama saja dengan bunuh diri!” ucap Luna dengan suara tinggi, tidak terima dituduh seperti itu. Matanya berkilat dengan kemarahan yang sama.Jovan menjambak rambutnya frustasi, menarik napas panjang dan berat. “Ak
Di sebuah gedung perkantoran yang megah, Jovan sedang duduk di meja kerjanya yang luas, dikelilingi oleh tumpukan dokumen dan peralatan teknologi canggih.Pikirannya masih dipenuhi oleh kemarahan dan dendam terhadap Kendrick. Namun, suasana yang semula tenang tiba-tiba berubah ketika pintu kantornya didobrak oleh beberapa petugas kepolisian yang berpakaian seragam lengkap."Saudara Jovan. Anda ditahan karena telah melakukan tindakan korupsi sebesar lima puluh juta dollar sehingga merugikan banyak perusahaan dan juga pemerintah. Anda bisa memanggil kuasa hukum Anda setelah pemeriksaan selama dua puluh empat jam!" salah satu petugas polisi, seorang perwira berwajah tegas, mengumumkan dengan suara keras dan jelas.Jovan terperangah, wajahnya berubah pucat. "Tidak, tidak. Aku tidak melakukan itu. Kalian salah tangkap!" teriak Jovan, suaranya menggema di ruangan yang besar itu. Ia berusaha berdiri, tetapi tangannya segera diborgol oleh salah satu petugas."Seb
Di sebuah kantor mewah dengan pemandangan kota yang menakjubkan, Rebeca berdiri memandangi layar laptop di hadapannya.Senyumnya tipis, namun matanya berbinar penuh kepuasan. Di sebelahnya, Serly berdiri dengan map berisi dokumen yang baru saja diperoleh dari Kendrick dan timnya."Woah! Ternyata benar. Wanita ini yang telah memanipulasi data kita," ucap Rebeca sembari menggeleng-gelengkan kepalanya saat Serly memperlihatkan data yang berhasil Kendrick dan Arch dapatkan. Wajahnya menunjukkan rasa tidak percaya sekaligus kemarahan yang tertahan.Di depan mereka, Kendrick duduk dengan tenang, senyumnya penuh keyakinan. "Terima kasih, karena telah membantu kami mencari tahu orang yang telah mencuri karya kami, Tuan Kendrick. Aku benar-benar berutang budi pada Anda," ucap Rebeca dengan tulus, matanya tak lepas dari Kendrick.Kendrick mengulas senyumnya. "Senang bekerja sama dengan Anda, Nyonya Rebeca. Aku tahu, ini sangat berarti untukmu. Aku harap kau memberi
Satu bulan kemudian, suasana di rumah Kendrick dan Cassandra jauh lebih tenang. Namun, berita tentang Jovan dan Luna masih menjadi topik yang hangat dibicarakan di media. Sidang mereka telah selesai, dan keputusan hakim memberikan kelegaan bagi banyak pihak.Jovan dijatuhi hukuman dua puluh tahun penjara, sementara Luna mendapat hukuman lima belas tahun. Keputusan ini berdasarkan bukti yang kuat dan tak terbantahkan yang dikumpulkan selama penyelidikan.Di ruang keluarga yang nyaman, Kendrick dan Cassandra duduk bersama menikmati pagi yang tenang. Di layar televisi, berita tentang kasus Jovan dan Luna kembali muncul. Kendrick memegang remote dan memperbesar volume sedikit, memperhatikan laporan yang tengah disampaikan."Aku dengar, kuasa hukum Jovan mengundurkan diri karena bukti yang pengadilan pegang sangat kuat," kata Kendrick sambil memandang ke layar.Cassandra menoleh pelan ke arah Kendrick, alisnya sedikit terangkat. "Oh, ya? Aku baru tahu. Aku tid
Cassandra duduk di sofa ruang tamu dengan tangan mengusap lembut perutnya yang membesar.Usia kandungannya sudah memasuki sembilan bulan, dan setiap gerakan bayi di dalam rahimnya membuatnya semakin bersemangat dan penuh harapan.Matahari pagi yang masuk melalui jendela memberikan kehangatan yang menyenangkan, namun Cassandra tetap merasa sedikit cemas menghadapi persalinan yang tinggal menghitung hari.Di dapur, Kendrick sedang mempersiapkan sarapan. Aroma roti panggang dan telur mengisi udara, menciptakan suasana rumah yang nyaman dan tenang.Dia terlihat sibuk, namun tetap berusaha agar tidak menimbulkan kebisingan yang bisa mengganggu istrinya.Setelah selesai, Kendrick membawa nampan sarapan ke ruang tamu dan meletakkannya di meja di depan Cassandra. "Sayang, ini sarapan untukmu," katanya dengan senyum hangat. "Kamu harus tetap makan yang cukup untuk menjaga stamina."Cassandra tersenyum, merasakan cinta dan perhatian dari suaminya. "Te
“Hah? Aku tidak salah dengar? Kau ingin ikut ke pesta yang hanya diperuntukkan bagi kaum berduit seperti kami? Jangan bermimpi, Cassandra!” Cassandra tersentak mendengar ucapan kakak tertua dari suaminya itu.Penuh cemoohan, seolah dirinya tak layak. Padahal, ada sesuatu yang harus dilakukannya di pesta itu.Gadis itu sontak melihat ke arah sang suami--mencari pembelaan.Namun, Jovan Attrick malah mengatakan kalimat yang menyakiti hatinya. “Tidak bisa. Kuotanya sudah penuh. Kau harus memiliki undangan baru jika ingin ikut,” jawabnya dingin.“Sudahlah, Cassandra. Kau ikut saja dengan kami ke mall, untuk membeli beberapa gaun yang harus kami kenakan. Setidaknya kau bisa membeli baju baru untuk dirimu sendiri.” Agnes, kakak Jovan, lagi-lagi berkata dengan nada tak bersahabat.Tubuh Cassandra gemetar.Rasanya, dia ingin memberontak.Sebab, sejak menikah dengan Jovan, tak pernah sekalipun ia menolak apapun yang diperintahkan oleh keluarga suaminya.Namun, semakin lama, mereka semakin m
Malam itu, suasana di 'The Golden Hotel' begitu meriah. Sorak-sorai tawa dan gemerlap cahaya lampu memancar di setiap sudut ruangan, menyelimuti pesta istimewa yang mencerminkan kemegahan dan kemewahan hotel ternama di kota ini.Di tengah keriuhan tersebut, tiba-tiba pintu masuk hotel terbuka. Seorang wanita anggun memasuki ruangan, mengundang decak kagum dari para tamu.Cassandra Veronica, begitu menakjubkan, melangkah dengan elegan dan anggun. Gaun mewah yang membalut tubuhnya seolah menjadi magnet, menarik perhatian setiap mata yang hadir.Sejenak, ruangan itu terdiam, membiarkan kehadiran Cassandra menciptakan aura keanggunan yang luar biasa.Perhiasan yang menghiasi tubuhnya bersinar gemilang, menambah pesona pada penampilannya yang memukau. Tatapan kagum dan bisikan-bisikan tak terelakkan mengiringi langkahnya menuju pusat perhatian."Siapa wanita itu? Begitu memesona. Pasti ada cerita di balik kehadirannya," bisik seorang tamu kepada pasangannya."Aku tidak yakin. Tapi sepertin