Menikahi Mantan

Menikahi Mantan

last updateLast Updated : 2024-09-10
By:  CEAVEN  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
58Chapters
867views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Jasmine gadis yang cantik juga berwawasan. Namun, satu kelemahannya terlalu sibuk berkerja sampai di usianya yang ke 28 tahun itu belum juga mendapatkan dabatan hati. Bunda Fatma adalah orang tua angkat Jasmine yang hadir mengadopsinya ketika gadis itu berada di titik terendah dalam hidupnya. Ditinggal pergi kedua orang tuanya selamanya akibat kecelakaan mobil yang mengakibatkan meninggal di tempat. Ketika kesal terus dijodohkan oleh sang bunda dengan anak dari rekan bisnisnya. Jasmine selalu pergi balapan guna melampiaskannya. Sampai pada saat terjadinya kecelakaan di sirkuit balapan, Jasmine yang menjadi korbannya itu bertemu dengan Alan. Siapakah Alan? Jasmine yang ditakdirkan bertemu dengan Alan kembali itu memilih berpura-pura lupa ingatan. Kira-kira apa alasan Jasmine memilih berpura-pura lupa ingatan? Alan yang menyadari lebih dahulu kepura-puraan Jasmine lupa ingatan itu berjuang kembali meyakinkan hati gadis itu untuk bisa ia miliki kembali. Alan masuk pada kehidupan Jasmine yang kembali kesepian sepeninggalan bunda Fatma, orang tua angkatnya. Alan juga bertaruh nyawa demi keselamatan Jasmine. Alan berjanji pada Jasmine akan membantu menemukan pelaku penyebab sang bunda meninggal secara janggal. Satu persatu bukti di kantongi. Pernikahan yang awalnya sebagai formalitas memenuhi syarat isi wasiat pun berlanjut. Kira-kira apa alasan mereka melanjutkan pernikahan bohongannya? Setelah mengetahui kepergian bunda Fatma direncanakan. Bagaimana cara Alan dan Jasmine membokar pelaku pembunahnnya? Kira-kira siapa dalang di baliknya? Akan ada sedikit Spil kisah cinta Tio dan Gina juga di dalamnya. Di kisah akhirnya. Jasmine berhasil mengesahkan wasiat Fatma. Namun, gadis itu memilih melepaskan semua aset yang di dapatnya. Kira-kira apa alasannya?

View More

Latest chapter

Free Preview

Dua Kata Sakral

DUA KATA SAKRAL"Jasmine tolong berhenti balapan, Sayang!"Kata-kata larangan sang bunda untuk Jasmine kembali terngiang. Namun, gadis itu tetap pergi setelah mengiyakan permintaan sang bunda membawa dua orang bodyguard bersamanya.Di pertandingan balapan kali ini, tidak ada yang tahu selain penyelenggara jika salah satu peserta mereka adalah seorang wanita. Jasmine memang sengaja menutupi identitasnya. Semua mudah dengan uang, semua yang Jasmine butuhkan terpenuhi. Seruan penonton di arena balap motor sport begitu bergemuruh, memberi semangat pada jagoan mereka masing-masing.Jasmine yang sudah lama tidak balapan hari itu tidak kalah bersemangat kala terjun dalam sirkuit balapan.Jasmine yang kembali di minta sang bunda untuk menikah, memilih menyalurkan rasa kesalnya pada hobi balapnya. Mau secara langsung menolak permintaan sang bunda, gadis itu nyatanya tidak sanggup mengutarakan. Sebab sampai detik ini pun dirinya belum juga memiliki sosok untuk ia jadikan sandaran hati

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Ririichan13
ceritanya seru nih
2024-06-22 00:43:56
0
58 Chapters

Dua Kata Sakral

DUA KATA SAKRAL"Jasmine tolong berhenti balapan, Sayang!"Kata-kata larangan sang bunda untuk Jasmine kembali terngiang. Namun, gadis itu tetap pergi setelah mengiyakan permintaan sang bunda membawa dua orang bodyguard bersamanya.Di pertandingan balapan kali ini, tidak ada yang tahu selain penyelenggara jika salah satu peserta mereka adalah seorang wanita. Jasmine memang sengaja menutupi identitasnya. Semua mudah dengan uang, semua yang Jasmine butuhkan terpenuhi. Seruan penonton di arena balap motor sport begitu bergemuruh, memberi semangat pada jagoan mereka masing-masing.Jasmine yang sudah lama tidak balapan hari itu tidak kalah bersemangat kala terjun dalam sirkuit balapan.Jasmine yang kembali di minta sang bunda untuk menikah, memilih menyalurkan rasa kesalnya pada hobi balapnya. Mau secara langsung menolak permintaan sang bunda, gadis itu nyatanya tidak sanggup mengutarakan. Sebab sampai detik ini pun dirinya belum juga memiliki sosok untuk ia jadikan sandaran hati
Read more

Bertemu Kembali

BERTEMU KEMBALI"Menikahlah denganku."Jasmine jatuh pingsan setelah mengucapkan dua kata sakral itu pada Alan. Darah segar dari kepala Jasmine terlihat mengalir di kening putih gadis itu."Hei, Kamu bangun!"Alan menggoncang berkali-kali tubuh wanita yang masih ada di pangkuannya itu. Namun, nihil wanita itu sama sekali tidak merespon.Tanpa berpikir untuk berteriak meminta pertolongan Alan lekas membopong tubuh Jasmine menuju mobil ambulans yang memang sudah tersedia di sana.Beruntung setiap balapan berlangsung memang selalu tersedia mobil ambulans lengkap dengan alat medis pertolongan pertama, sebagai wujud antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi seperti kali ini."Tolong, cepat!" seru Alan. Pria itu terlihat panik bukan main dengan tubuh Jasmine yang masih berada di gendongannya. Dengan langkah gontai pria itu berlari membawa gadis yang belum ia ketahui namanya itu mendekat pada dua petugas sirkuit yang membawa tandu darurat.Kini Jasmine terkulai tak berdaya dalam ambul
Read more

Gadis Yang Dirindukan

GADIS YANG DIRINDUKAN"Mimi ... jika itu sungguh kamu. Aku merasa sangat bahagia bisa bertemu denganmu kembali seperti ini."Alan terus meracau berbicara meski hanya didengar angin. Antara terharu karena dipertemukan kembali, juga sedih mengingat kisah cintanya pernah kandas tanpa penjelasan.Alan duduk di bangku samping hospital bed yang tersedia. Meraih tangan Jasmine, mengusap lembut punggung tangan gadis yang baru bertemu kembali dengannya itu.Padahal selama ini Alan selalu menjaga pandangan dari wanita manapun. Namun, dengan Jasmine, Alan seolah lupa segalanya saat ini. Pergerakan yang ia lakukan ibarat insting dengan naluri yang begitu saja terjadi.Entah bagaimana bisa? Alan yang terkenal angkuh dan dingin pada wanita manapun. Detik ini tengah menangis di samping gadis yang baru ditolongnya itu.Waktu terus berlalu. Kesunyian kamar rawat Jasmine seolah menjadi saksi bisu kebahagiaan Alan yang tidak bisa pria itu utarakan dengan kata-kata.Akhirnya merasa lebih tenang. Alan
Read more

Menjadi Pusat Perhatian

MENJADI PUSAT PERHATIAN" Kamu siapa?" tanya Jasmine pada Alan.Saat melihat Alan, Jasmine sebenarnya mengingat sosok Alan yang menolongnya saat kecelakaan waktu itu. Jasmine juga mengingat ucapannya dirinya ketika reflek mengajak Alan menikah, sebelum pingsan.Dua kata sakral yang pernah Jasmine ungkapkan murni diucapkan sebab kemunculan Alan yang mirip dengan mantan kekasihnya dahulu. Bohong jika Jasmine bilang sudah hilang rasa, nyatanya baru melihat pria yang mirip dengan masa lalunya saja langsung mengajaknya menikah.Saat ini Jasmine terpaksa memilih berpura-pura lupa ingatan. Dirinya tidak mungkin bisa menahan malu, jika ketahuan kemarin dalam keadaan setengah sadar telah mengajaknya menikah.Jasmine sebenarnya tidak menyangka juga dipertemukan kembali dengan pria yang mirip mantan kekasihnya itu di sirkuit balapan motor sport. Jasmine mengira nama Alan yang di koar-koarkan penonton di arena balapan saat itu bukanlah Alan mantan kekasihnya.Alan mematung mendengar pertanyaa
Read more

Tempat Favorit

TEMPAT FAFORIT" Pria mana lagi yang kamu kencani, Mimi? Berita kamu lagi-lagi menjadi trending topik di media sosial."Gina memberikan iPad di tangannya pada Jasmine. Membiarkan gadis itu melihat berita tentang dirinya." Aku nggak sengaja ketemu dia kemarin di sirkuit! Dan jelas pertemuan kita kemarin bukan kencan Gina. Kita sedang latihan balapan," terang Jasmine.Jasmine tidak menyangka pertemuan tidak sengaja dirinya dan Alan itu bisa tertangkap Paparazzi. Bagaimana entah dirinya nanti akan menjelaskan pada Alan tentang berita ini. Jasmine khawatir Alan akan tidak nyaman sebab berita itu. Segera Jasmine mencari ponsel miliknya untuk meminta maaf. Namun, sangat kebetulan sekali ketika ponsel itu ditemukan terdapat notifikasi panggilan masuk dari Alan." Aku baru mau telfon kamu," cicit Jasmine pada Alan di seberang sana."Kenapa ?" tanya Alan.Jasmine bukan langsung menjawab justru bertanya kembali pada Alan. " Kamu sendiri telepon ada apa?" " Ladies first!" titah Alan. Pria itu
Read more

Bayangan Kematian

" Di sini tempat ternyaman. Selain pemandangan hijau dedaunan, bunga-bunga yang indah juga bantu bikin mood langsung happy lagi setelah suntuk dengan pekerjaan."Lagi-lagi Alan hanya fokus pada setiap pergerakan Jasmine tanpa berkomentar. Alan bahkan reflek langsung memeluk gadis itu saat ini. Alan sangat merindukan Jasmine.Jasmine yang kaget tentu reflek ingin melepaskan diri dari pelukan Alan. " Sebentar saja," racau Alan.Jasmine tidak mengindahkan permintaan Alan, gadis itu terus berontak meminta dilepaskan." Mimi, sebentar saja! 30 detik izinkan aku memelukmu!"Jasmine yang mendengar Alan memanggilnya Mimi sontak kaget dan bingung, " apa dia tahu selama ini aku pura-pura lupa ingatan?" tanya Jasmine dalam hati.Meski begitu Jasmine tidak ingin tahu lebih lanjut. Gadis itu memilih melanjutkan aktingnya, dan menganggap barusan ia baru saja salah dengar." Aku kangen," racau Alan, lagi.Pria itu akhirnya mengurai pelukannya pada Jasmine." Aku nggak salah dengar? Kamu kangen ak
Read more

Tawa Di Atas Duka

" Alan, aku mau ikut mereka pulang saja! Aku nggak mau sendirian."Jasmine terlihat kalut kali ini. Alan yang melihat keadaan gadis itu ikut merasa terpukul atas apa yang menimpamya."Kamu ada aku! Kamu tidak pernah sendiri."Alan membawa Jasmine kedalam pelukannya. Alan usap punggung rapuh gadis itu naik turun, berharap bisa memberikan sedikit ketenangan di sana.Sedang di hadapan Jasmine dan Alan terlihat dua pasang orang terakhir meninggalkan makam tanpa berpamitan. "Kita pulang juga, yuk!" Alan mencoba membujuk Jasmine pulang. Namun, gelengan saja yang pria itu dapat."Hari sudah mulai petang. Kita bisa berkunjung lagi besok," bujuk Alan, lagi. Pria itu tidak menyerah membujuk Jasmine. Sampai akhirnya Jasmine mau mengikuti bujukan Alan untuk turut pulang bersama.Alan mengantar Jasmine pulang ke apartemen setelah sebelumnya bertanya. Ya, saat itu Jasmine memang butuh waktu untuk menenangkan dirinya sendiri. Di tinggal pergi kembali oleh orang tua selamanya nyatanya membuat Jasmi
Read more

Menyelidiki Yang Janggal

Kalimat sang wanita menggantung ketika mendengar langkah memasuki ruangan yang terbuka lebar pintunya itu."Siapa kamu sebenarnya? Mengapa terus bersama Jasmine sedari kemarin?"Sang wanita menatap penuh tanya pada Alan yang memasukan ke dua tangan ke saku celana ketika masuk ke sana. Pembawaannya yang tenang membuat Alan berkali-kali lebih tampan, sama sekali tidak merasa terintimidasi oleh suasana yang sedang tegang di sana.Alan bukannya menjawab justru menoleh kearah Jasmine. Jasmine sendiri yang melihat kakak iparnya mengalihkan pembicaraan pun semakin geram kemudian angkat bicara kembali." Kita sedang bicara! Kamu jangan coba mengalihkan pembicaraan, ya!" Protes Jasmine. Gadis itu tidak terima kakak iparnya justru fokus pada Alan.Meski bukan anak kandung dari bunda Fatma, Jasmine lah yang paling dekat keberadaannya sebagai seorang anak semasa hidup Fatma. Dua anak Fatma lainya terlalu sibuk dengan urusan mereka, bahkan sekedar hanya untuk meluangkan waktu menemani makan bersa
Read more

Memiliki Alasan Kuat

"Kita perlu selidiki ini?"Alan menyerahkan botol yang ia temukan itu pada Jasmine. "Ini biasa bunda konsumsi. Kemarin ketika sedang telepon aku, bunda juga bilang baru mau minum vitamin. Tapi setelahnya ...,"Jasmine tidak melanjutkan kalimatnya. Mata yang tadi fokus membaca tulisan di botol obat yang gadis itu bolak-balik, kini beradu tatap dengan Alan."Jangan- jangan!"Alan dan Jasmine berucap serempak. Nyatanya saat ini isi pikiran mereka sama. Segera Alan menghubungi temannya yang bekerja di bagian farmasi. Pria itu yakin temannya akan mengecek dan mendapatkan hasil analisanya lebih cepat dari pada di tempat umum yang harus mengantri terlebih dahulu.Setelah menghubungi teman Alan, dan menyatakan menyanggupi. Alan mengajak Jasmine pergi ke sana bersamanya.Tidak membutuhkan waktu lama bagi Alan sampai di lokasi yang kebetulan berjarak 30 menit saja dari perumahan elit tempat almarhum bunda Fatma tinggal."Apa yang harus gue bantu, bro?" Teman Alan menyapa ketika Alan dan Jasmin
Read more

Mencari Kebohongan

"Mama kamu yang membuat aku harus pergi dari hidup kamu."Jasmine mendorong tubuh Alan yang semakin dekat padanya tadi."Aish! Sial!"Alan mengumpat juga terlihat kesal, dari raut wajahnya terlihat jelas pria itu sedang marah saat ini."Dia bukan mama kandungku," terang Alan, pelan. Saking pelannya Jasmine sampai meminta Alan mengulanginya, " hah?""Iya, mami kandungku tinggal di Jepang. Baru satu tahun terakhir beliau kembali ke sini," jelas Alan, yang kemudian melanjutkannya kembali, "Papaku menikahi dia karena di jebak.""Kamu? Tidak sedang berbohong, kan?"Jasmine menanggapi penjelasan Alan dengan pertanyaan yang seakan meragukan semua ucapan pria itu."Astaga! Buat apa aku bohong? Apa terlihat di wajahku, aku seorang pembohong, Hem?"Alan tidak habis pikir dengan pertanyaan yang baru Jasmine lontarkan padanya."Selama ini aku benci kamu, sebab wanita itu juga yang sudah menyebabkan kematian kedua orang tuaku."Jasmine menatap lekat ke dua iris hazel milik Alan. Mencari kebohonga
Read more
DMCA.com Protection Status