Kebangkitan Naga Terakhir

Kebangkitan Naga Terakhir

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-03
Oleh:  OrekyuOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
8
9 Peringkat. 9 Ulasan-ulasan
30Bab
2.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Ketika Klan Naga dihancurkan, tidak ada yang mengira bila pewaris terakhir berhasil selamat dari tangan kotor penghianat—Klan Singa. Jadi, saat identitas pewaris sah Kerajaan Eros—Yuu—mulai diketahui, rencana pembunuhan pun dilancarkan. Lantas, bagaimana Yuu akan menghadapi semua serangan mematikan yang diarahkan kepadanya? Akankah dia menuntut balas atas peristiwa yang terjadi pada Klannya?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bagian 1

Sekuat-kuatnya sebuah kekuatan, tidak dapat dipungkiri tetap memiliki kelemahan. Sama halnya ketika Klan Naga di Kerajaan Eros dimusnahkan oleh oknum pengkhianat, kendati klan tersebut diagungkan sebagai yang terkuat. Klan, yang konon tidak akan musnah meski seribu tahun berlalu dan akan tetap menduduki takhta.

Lantas, apa kelemahan Klan Naga?

Terlalu naif!

Benar, meski disebut klan terkuat sepanjang sejarah Eros, tetapi Klan Naga begitu naif, berpikir semua klan akan selalu damai di atas kepemimpinan mereka. Tidak akan ada pemberontakan, perang, bahkan kematian yang sia-sia karena rasa dengki. Tanpa sadar menumbuhkan kelengahan lantaran terlalu lama menjadi penguasa. Meski Klan Naga benar pemegang kekuasaan Eros yang sah.

Dasarnya, Klan Naga memimpin tiga klan kuat lainnya: Klan Singa, Klan Rubah, dan Klan Kuda.

Hanya saja, tidak semua klan akan sependapat terlebih mereka yang haus kekuasaan. Memanfaatkan kelengahan Klan Naga, sosok lain dengan aura kelicikan sepekat malam mulai mendekat dan merusak Klan Naga dari dalam. Pada akhirnya, klan tersebut musnah dalam pembantaian yang dikenal sebagai malam merah. Malam, di mana nyaris semua Klan Naga saling melukai hingga membunuh satu sama lain.

Impian yang sudah mereka bangun sejak lama nyatanya berbalik menyerang.

"Runtuhkan Klan Naga! Mereka tidak pantas lagi memimpin Kerajaan Eros! Bunuh semua penerus Klan Naga!"

"Hancurkan mereka!"

"Jangan sisakan siapapun, bahkan pelayan!"

Perintah itu terdengar bagai meriam mematikan, hendak meluluhlantakkan Klan Naga. Sosok yang dulu dikenal sebagai teman dekat pemimpin Klan Naga, seakan tidak memiliki beban mengucapkan titah tersebut. Dia tahu klan lain akan mengikuti.

Sementara sosok di balik topeng singa—simbol Klan Singa—tentu tidak bisa menyembunyikan senyum lebar yang mengembang di sudut bibirnya menyaksikan Klan Naga berada di ambang kehancuran.

"Tuan Fredrick, saya tidak pernah berpikir bahwa Anda akan berhasil mengalahkan Klan Naga."

Pemimpin Klan Singa—Fredrick Ams—tersenyum kecil. "Bukan aku," ucapnya, "dasarnya, klan manapun tidak akan pernah menang melawan mereka dalam adu kekuatan." Fredrick menggeleng. "Tetapi klan naif inilah yang termakan kepercayaannya sendiri. Lihat, mereka saling melenyapkan satu sama lain. Tugasku hanya memberi sedikit pemicu dan ... boom! Mereka meledak dan saling melukai!"

"Anda benar, Tuan."

Pria yang berdiri di sebelah Fredrick mendadak beku. Entah mengapa, dia merasa gemetar hanya dengan berdiri berdampingan dengan pemimpin klannya tersebut. Bahkan jika Fedrick tidak melakukan apapun selain menyeringai dan memerintahkan klan lain membereskan sisa-sisa Klan Naga, aura pekatnya masih saja terasa.

Sejak awal, Fredrick memasuki kehidupan pemimpin Klan Naga. Bersumpah setia menjadi teman sekaligus bawahan. Menunggu waktu yang tepat hingga celah itu terbuka, membiarkan Klan Naga rusak dan runtuh dari dalam hanya dengan beberapa kebohongan yang dia buat.

"Yang Mulia, kerabat Anda telah diam-diam mengejek Anda. Tidakkah Yang Mulia melakukan sesuatu untuk mendisiplinkan mereka agar kembali menjadi keluarga yang baik?" bisik Fredrick kepada raja Kerajaan Eros di masa lalu, dan ini adalah awal bencana bagi klan itu.

Tidak tanggung-tanggung, Fredrick mengambil hati banyak klan untuk membantunya di saat-saat terakhir, seperti yang terjadi malam ini.

Pemusnahan Klan Naga!

Fredrick lantas mengangkat dagunya tinggi ketika mendapati salah seorang bawahan berlari mendekat ke arahnya. Pria itu berdiri di atas undakan tanah, mengamati sekutu-sekutunya melenyapkannya sisa-sisa Klan Naga.

Sementara Bawahan itu mendekat, berlutut dan mengeluarkan suara gemetar dari belah bibirnya. "T-tuan, semua Klan Naga telah dilenyapkan. Mayat mereka pun telah dibakar bersama istana naga."

"Bagus!" Senyum Fredrick mengembang. Tangannya terangkat tinggi bersamaan suaranya yang menggelegar. "Wahai sekutuku! Mulai sekarang, tidak akan ada lagi Klan Naga yang kerap menganggap kita lemah! Kita telah bebas!"

"BEBAS!!"

Hanya sahut-sahutan disertai sorakan itulah yang mengisi pekatnya malam bersamaan lenyapnya Klan Naga, seolah menjadi pengiring kepergian mereka yang sama sekali tidak wajar.

Lantas, kabar menyebar secepat hembusan angin menerpa kulit. Datang membawa berita mengejutkan ke seluruh pelosok daratan Pulau Enn, tempat di mana tiga kerajaan besar berdiri: Eros, Ernes, dan Erdamus.

'KLAN NAGA MUSNAH! SALING MEMBUNUH DI ISTANA MEREKA SENDIRI!'

***

Hanya saja, tidak ada yang pernah tahu bahwa seorang pelayan yang tidak diberkati kekuatan apapun, telah berhasil membawa pergi satu-satunya garis keturunan pemimpin Klan Naga yang tersisa.

Di tengah malam gelap yang hampa, sepasang tungkai muda berlari sekuat tenaga menerjang rintangan. Membelah hutan belantara membabi buta seolah tidak peduli semua luka yang dia dapatkan. Yang dia tahu hanya harus berlari dan menjauh dari istana Kerajaan Eros yang kini terang benderang termakan luapan bara api.

"Pangeran, saya pasti akan menyelamatkan Anda." Perkataan tersebut benar-benar dilumuri perasaan sedih, terluka.

Dia telah bertekad untuk memenuhi tugas terakhir yang diberikan Raja Ryuu, pemimpin Klan Naga.

"Ini kesalahanku! Keluargaku hancur karena kebodohanku!" Raja Ryuu mencengkram kuat pergelangan tangan Ervan sementara pemuda itu telah berderai air mata. "Selamatkan Pangeran Yuu! Ini perintah terakhirku untukmu," pintanya di tengah rasa sakit akibat luka menganga di dada.

Ervan menggeleng. "Yang Mulia, Anda harus bertahan."

"Tidak ada waktu! Pergilah sementara aku akan menahan yang lain!"

Itu benar-benar penggalan ingatan mengerikan yang tidak akan pernah mati di benak Ervan.

Selama 17 tahun hidupnya, Ervan tidak sekalipun melihat kekerasan. Tidak, hingga malam berdarah ini terjadi dan kehancuran klan yang telah merawatnya dengan kasih akan berakhir mengenaskan.

Tanpa sadar, di tengah pelarian dan rasa takutnya, Ervan menumpahkan air mata. Bersamaan dengan cengkraman kuatnya di balik keranjang yang acap kali dia gunakan untuk mengumpulkan tanaman. Sebuah keranjang anyaman yang menjadi saksi bisu pelariannya bersama penerus Kerajaan Eros yang sah.

"Aku tidak akan pernah lupa apa yang kau lakukan kepada Klan Naga, Fredrick! Tanah Eros pasti akan menolakmu!" teriaknya, di antara air mata, laju larinya, dan amarah yang melebur menjadi satu.

Sementara hari terus berjalan, Ervan tidak pernah berpikir bahwa dia telah mengarungi hutan belantara selama delapan hari. Tanpa tidur yang cukup dan dalam kondisi perut kosong. Bahkan jika Pangeran Yuu terkadang rewel akibat kelaparan, Ervan masih bisa menahan diri. Sayangnya, kemampuan bertahan itu harus berakhir. Kabar baiknya, Ervan telah berpijak di depan sungai berarus deras—perbatasan Kerajaan Eros dan Kerajaan Ernes.

"Kita akhirnya tiba, Pangeran," ujar Ervan lesu, nyaris ambruk.

Tetapi, dia tidak sendirian. Sesosok berjubah di seberang sungai diam-diam mengamati datangnya pemuda Eros itu. Mengintai seolah dia baru saja mendapati mangsa baru yang berharga.

Dia menyeringai. Bibir yang kemerahan di antara kumis dan janggut tipis itu, kemudian berkata,

"Aku rasa telah mendapatkan budak bernilai tinggi."

Dan, ini adalah awal kisah perjalanan hidup sang naga terakhir.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Sape Piye
masih lanjutkah novel nih thor?
2024-02-28 22:24:39
1
user avatar
Orekyu
Terima kasih yang sudah vote :)
2024-01-17 08:32:59
1
user avatar
Orekyu
Sudah update, yah. Selamat membaca :)
2023-09-18 22:49:14
1
user avatar
Orekyu
Ayo! Beri nilai dan ulasan terbaik kalian untuk buku ini! :)
2023-09-11 16:27:08
1
user avatar
Rfs NAGA
klu ini bab 18 tamatnya tor?
2023-09-08 16:44:56
1
user avatar
Orekyu
Terima kasih sudah membaca
2023-09-07 10:44:46
1
user avatar
Orekyu
Jangan lupa tinggalkan komentar kalian yah, :)
2023-07-20 22:20:01
1
user avatar
Orekyu
Bismillahirrahmanirrahim, semoga pada suka, yah! :)
2023-07-06 14:28:23
1
user avatar
Toni Sutoni
mana lanjutannya Min...?
2023-09-05 23:40:48
1
30 Bab
Bagian 1
Sekuat-kuatnya sebuah kekuatan, tidak dapat dipungkiri tetap memiliki kelemahan. Sama halnya ketika Klan Naga di Kerajaan Eros dimusnahkan oleh oknum pengkhianat, kendati klan tersebut diagungkan sebagai yang terkuat. Klan, yang konon tidak akan musnah meski seribu tahun berlalu dan akan tetap menduduki takhta.Lantas, apa kelemahan Klan Naga? Terlalu naif!Benar, meski disebut klan terkuat sepanjang sejarah Eros, tetapi Klan Naga begitu naif, berpikir semua klan akan selalu damai di atas kepemimpinan mereka. Tidak akan ada pemberontakan, perang, bahkan kematian yang sia-sia karena rasa dengki. Tanpa sadar menumbuhkan kelengahan lantaran terlalu lama menjadi penguasa. Meski Klan Naga benar pemegang kekuasaan Eros yang sah. Dasarnya, Klan Naga memimpin tiga klan kuat lainnya: Klan Singa, Klan Rubah, dan Klan Kuda.Hanya saja, tidak semua klan akan sependapat terlebih mereka yang haus kekuasaan. Memanfaatkan kelengahan Klan Naga, sosok lain dengan aura kelicikan sepekat malam mulai men
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-12
Baca selengkapnya
Bagian 2
17 tahun kemudian...."Ya! Kalahkan dia, King! Bunuh bocah itu!" "Bunuh!""Bunuh!" Sorak-sorai terdengar bergemuruh. Memekakkan gendang telinga meski mungkin tidak satupun peduli. Lalu, di tengah-tengah arena pertarungan para budak, tatapan setajam elang milik pemuda berusia 17 tahun tak sekalipun goyah menghunus lawan yang jauh lebih besar darinya. Bahkan jika nyaris semua pendukung bersorak bukan untuknya, hal itu sama sekali tidak menyurutkan tekadnya. "Menyerahlah, Nak!" Pria berbadan besar tersebut jelas tidak terlihat bersimpati. Sebaliknya, perkataannya justru terdengar mengejek. Toh, sekalipun pemuda itu mengangkat tangan untuk menyerah di pertandingan pertamanya, pertarungan akan tetap berlangsung. Sebagai budak di pasar gelap Kerajaan Ernes, mereka dituntut untuk bertarung di usia 17 tahun. Mereka telah dilatih sejak dini hanya untuk hari ini. "Aku tidak akan terprovokasi," sahut si Pemuda. Kilat dingin di balik tatapannya menghunus lurus ke arah lawan. Meski saling
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-12
Baca selengkapnya
Bagian 3
"Kau yakin dia tidak mati?" "Bisakah kau tenang sedikit? Aku hanya membuatnya pingsan, tidak lebih." Ruangan berukuran kecil ini benar-benar tidak mampu meredam gema suara pertengkaran dua orang di sudut pintu masuk. Terlalu keras hingga mungkin dapat membangunkan orang mati sekalipun. "Siapa kalian?" Benar saja, sosok lain di dalam ruangan telah terbangun. Suasana mendadak hening. Gadis bertubuh mungil tetapi bersuara lantang bergegas menoleh, nyaris bersamaan dengan pria tinggi kekar ditambah poin plus wajah rupawan yang eksotis. Tatapan mereka bertemu, tetapi detik berikutnya, gadis itu bergerak cepat menyembunyikan diri di balik punggung pria di sebelahnya. "Oh, Ash, tolong sembunyikan aku. Dia benar-benar menakutkan." Pria tampan bernama Ash, memutar bola mata, teramat jengkel tetapi di satu sisi tidak dapat melakukan apapun pada gadis itu. "Tenanglah, jika dia menggigit, aku hanya harus membunuhnya," balasnya, acuh tak acuh."Kau gila!" Gadis itu berteriak protes."SIAPA
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-12
Baca selengkapnya
Bagian 4
Hari sudah mulai gelap ketika Yuu tiba di depan gerbang permukiman para budak. Pemuda itu jelas siap untuk menerima segala bentuk hukuman lantaran telah berani meninggalkan area tersebut tanpa izin. Hanya saja, Yuu terkejut ketika penjaga memberitahu bahwa dia dan ayahnya telah ditebus. Dalam artian, seseorang telah membeli mereka. Langkah Yuu bergerak lebih cepat. Satu-satunya tujuannya hanyalah rumah dan berharap dapat menemukan ayahnya di sana. Lalu ketika kepanikan melanda pemuda itu, berpikir ayahnya telah dibawa pergi oleh si Pembeli, namun ketegangan yang semula menerpanya mendadak terurai. Yuu mendapati seorang pria paruh baya tengah mengumpulkan kayu bakar di samping rumah dan tersenyum ke arahnya.Pria itu melangkah mendekati Yuu. Tanpa sadar menjatuhkan potongan-potongan kayu bakar di tangan, tatkala tubuhnya bergerak cepat merengkuh puteranya. "Oh, Yuu, aku pikir kau tidak akan kembali setelah pertandingan ini." Pria itu menangis keras. "Syukurlah, kau selamat." Yuu ters
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-12
Baca selengkapnya
Bagian 5
DUAR!!Sesaat setelah ledakan terjadi, asap mengepul ke udara bersamaan dengan puing-puing tanah disertai serpihan bangunan. Berhamburan tak tentu arah kemudian terhempas jatuh di sekitar titik ledakan. Hanya saja, tidak ada aroma daging terbakar atau bahkan tubuh hangus milik Yuu. Menyadari hal itu, pria misterius yang masih berdiri tegak tidak jauh dari posisi di mana dia hendak mengeksekusi mati Yuu, kontan mendengkus keras. "Kau selalu saja menjadi pengganggu, Ash!" ujarnya rendah, tetapi terdengar tajam. Dia kemudian berbalik hanya untuk menemukan sosok Ash di belakang tubuhnya. Tidak ada Yuu di sana. "Di mana dia?" tanyanya, kesal.Ash tersenyum remeh. "Wah, apa sekarang kau beralih membunuh seorang bocah, Drake?" celetuk Ash, mengejek."Kau tahu betul apa yang aku incar, pengkhianat!" Suaranya naik satu oktaf.Ash justru tertawa. "Pengkhianat?" ulangnya. Tatapan Ash balik menajam. "Kalianlah pengkhianatnya, sialan!" Tidak pikir panjang, Ash maju lebih dulu, menerjang dengan ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-06-12
Baca selengkapnya
Bagian 6
"Yuu, sejak awal kau bukanlah Puteraku. Kau adalah Pangeran Kerajaan Eros yang sah seperti yang dikatakan oleh mereka berdua. Dan aku, Ervan, diperintahkan langsung oleh Raja Ryuu untuk menyelamatkanmu." Yuu tercengang ketika menyaksikan Ervan mendadak berlutut di hadapannya. "Yang Mulia, sepertinya, memang sudah saatnya Anda kembali ke tempat asal Anda," ujarnya formal, terdengar asing di telinga Yuu.Sementara kini, duduk di kamar dengan wajah pias, Yuu masih tidak habis pikir ketika kalimat itu terngiang kembali di kepalanya. Bagai terkena serangan kejut yang lebih mengejutkan ketimbang berhadapan dengan sosok pembunuh seperti Drake, pikirnya. Tidak ada dugaan sedikitpun bahwa pria yang selama ini dia anggap ayah, bukanlah benar apa yang dia harapkan.Rasanya, ini lebih menakutkan. Meremas rambut dengan kuat, Yuu mengerang dengan wajah kesal."Kau terlihat sangat frustasi." Yuu menghela napas, sesaat setelah mendengar suara Ash yang nyatanya telah berdiri sembari bersandar di kuse
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-11
Baca selengkapnya
Bagian 7
Ameera menatap sendu ke luar jendela kamar yang terbuka, sementara di sana penampakan tak elok terpampang nyata. Sisa-sisa pertarungan sengit antara Drake dan Ash telah meninggalkan kerusakan yang cukup mengesankan. Bahkan jika hanya puing-puing yang terlihat, tetapi tampaknya itu tidak membuat Ameera berpaling barang sejenak. Pandangannya lurus menghunus ke arah depan tanpa peduli jika di atas tempat tidur, ada Ash yang tengah terbaring miring menghadap ke arahnya dalam raut bosan. Ini sudah 1 jam berlalu dan Ameera seolah belum terbangun dari lamunan panjang yang tak berujung. Bangkit dari pembaringannya, Ash kemudian berjalan mendekat ke arah Ameera. Dia berkata, "Hei, apa kau akan terus diam seperti ini? Kau tidak lupa, kan? Sejak satu jam yang lalu Yuu dan Ervan sudah meninggalkan tempat ini. Bukankah seharusnya kita mengejarnya?" Ketika Ash pikir Ameera mungkin tidak akan mendengarkan, sebaliknya dia cukup terkejut begitu mendengar ada respon yang berasal dari manusia mirip ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-19
Baca selengkapnya
Bagian 8
Singgasana raja Kerajaan Eros tampak suram. Aura pekat yang membawa ketidaknyamanan benar-benar telah melingkupi seisi aula istana. Kesan temaram yang menambah kelam seolah ingin membangunkan kejahatan terbesar yang telah lama tertidur.Sementara itu, satu sosok agung yang telah menduduki takhta kerajaan dan membawanya dalam kegelapan yang nyata, tengah menopang dagu didampingi sorot datar dari atas kursi kebesarannya.Lalu, beberapa meter di bawah singgasana raja, bersimpuh lah sosok lain dalam kekhawatiran. Ada getaran di tubuhnya tak kala menyadari kemarahan tuannya telah menanti lantaran tugas yang dibebankan kepadanya sama sekali tidak dapat dijalankan dengan baik. Menunduk sembari memelankan suara untuk menarik perhatian pria berkuasa di atas sana, dia berkata, "Kali ini Hamba akan memastikan Anak itu terbunuh, Yang Mulia!"Hanya saja, satu decakan keras yang berhasil lolos dari belah bibir sang raja telah membuat hati pria itu menggigil seolah dia baru saja diterjang hawa dingi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-20
Baca selengkapnya
Bagian 9
"Kemungkinan besar kita baru akan tiba di pintu gerbang perbatasan Ernes dan Erdamus besok pagi, Ayah." Yuu mendongak menatap langit yang nyaris gelap. Pepohonan besar dan lebat seolah menghalangi binar cahaya lolos menembus tanah hutan yang lembab. Hari bahkan masih sore, tetapi keadaan sekitar seolah menunjukkan malam telah tiba. "Mungkin ada baiknya kita membuat kemah," Yuu menambahkan.Ervan ikut mengamati sekitar kemudian mengangguk. "Kurasa kamu benar, Yuu.""Kalau begitu, biar aku yang mencari kayu bakar. Ayah bisa beristirahat dan serahkan pekerjaan ini padaku." Selebihnya Ervan hanya mengangguk dan membiarkan Yuu melakukan apapun. Pria baya itu duduk tepat di bawah pohon berbatang besar dengan daun rimbun. Menyandarkan punggung mengingat rasa lelah seolah telah merajam tulang punggung beserta tungkainya lantaran telah berjalan sejauh ini. Sembari mengamati Yuu, mendadak teringat ketika dia seusianya. Ervan pun harus bertahan hidup di hutan belantara sembari membawa sang pange
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-20
Baca selengkapnya
Bagian 10
(Beberapa jam sebelum Yuu terbangun.)"Kupikir kau akan membiarkan Yuu menderita hingga dia sendiri yang memohon pertolongan?" Ash bertanya pada Ameera, ketika dia teringat perkataan gadis itu sebelum memutuskan menyusul.Bagi Ash, tidak butuh usaha dan waktu yang lama mengejar ketertinggalan, bahkan jika kedua orang itu sudah setengah perjalanan menuju perbatasan Ernes dan Erdamus.Tidak jauh dari tempat di mana Yuu dan Ervan tidur dengan api padam, Ash bersama Ameera justru bersembunyi di balik batang pohon besar sembari mengamati keduanya. Tepatnya, Ameera yang menyeret Ash melakukan petak umpat ini. Ameera tidak menoleh ke arah Ash saat dia menjawab dengan ketus, "Aku berubah pikiran," katanya, yang seketika mendapati kekehan Ash. "Jangan bersuara, atau Yuu akan tahu kita sudah berada di sini. Kamu tahu dia sangat pemarah," imbuhnya."Jika aku menjadi kau, aku tidak akan membuang waktu."Kali ini Ameera menoleh sembari melempar pelototan. "Kita tunggu sedikit lebih lama. Aku punya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-21
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status