Mawar Berduri di Istana Kaisar

Mawar Berduri di Istana Kaisar

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Oleh:  Azura NuciferaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
5Bab
16Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Ruyan adalah seorang putri dari Kerajaan Yunxi. Ruyan juga merupakan putri Kerajaan Yunxi yang keberadaannya tidak pernah dianggap. Suatu ketika, terjadi konflik antara Kerajaan Yunxi dengan Kekaisaran Tianlong. Sebagai kesepakatan damai, Raja Kerajaan Yunxi memberikan Ruyan pada Kaisar Kekaisaran Tianlong. Ruyan harus menjadi salah satu dari banyak selir yang dimiliki sang kaisar. Ruyan menyadari bahwa kehidupannya di istana kaisar ini tidaklah mudah. Ruyan harus memutar otaknya agar dia bisa bertahan hidup di istana kaisar yang kejam ini.

Lihat lebih banyak

Bab 1

1

"Ruyan, kau harus pergi ke Kekaisaran Tianlong." Itu adalah kalimat yang selalu dinantikan oleh Ruyan selama ini. Ruyan sudah menantikan hari di mana dia bisa terbebas dari istana yang kejam ini. 

“Apakah saya boleh tahu apa alasannya, Ayah?” tanya Ruyan pada ayahnya sekaligus raja dari Kerajaan Yunxi. 

“Aku akan memberikan dirimu pada Kaisar Tianlong sebagai sandera untuk menghindari konflik dengan mereka,” kata Xi Yuefeng, sang raja. 

Ruyan sudah menduga hal ini akan terjadi. Dia sudah tahu bahwa dia pasti akan dibuang oleh ayahnya sendiri suatu hari nanti. Tapi, Ruyan sama sekali tidak merasa sedih akan hal tersebut. Ruyan justru merasa sangat bahagia saat dia tahu bahwa dia akhirnya terbebas dari orang tuanya. 

“Sandera? Apakah Anda menjual saya?” tanya Ruyan sambil menyembunyikan senyuman di wajahnya.

“Kau tidak memiliki hak untuk protes. Setidaknya buat dirimu berguna untuk kami. Kerjaanmu hanya mengurung diri di kamar selama ini. Dasar putri tidak berguna. Besok, kau akan mengenakan gaun pengantin dan Kaisar Tianlong akan menjemputmu,” kata Yuefeng. 

“Gaun pengantin? Apa saya akan menjadi selir Kaisar?” tanya Ruyan. 

“Aku tidak peduli apa yang akan Kaisar itu lakukan padamu. Yang terpenting kau besok harus memakai gaun pengantin saat kau dijemput,” kata Yefeng. 

“Baiklah, Ayah,” kata Ruyan.

“Bagus, setidaknya kau menurut kali ini. Jangan sampai kau membuat masalah. Kalau kau membuat masalah, aku akan menyingkirkan pengasuh kesayanganmu itu,” kata Yuefeng. 

Ruyan biasanya kesal jika ayahnya mengancamnya dengan pengasuhnya yang sudah pensiun itu. Tapi kali ini dia sama sekali tidak kesal karena dia akhirnya bisa pergi dari tempat ini walaupun dia harus menjadi selir kaisar.  Ruyan tidak peduli apakah kaisar itu sudah tua atau belum. Yang ada di pikirannya saat ini adalah terbebas dari jeratan orang tuanya. 

“Saya tidak akan membuat masalah, Ayah,” kata Ruyan. 

“Tidak biasanya kau menurut seperti ini. Apakah ada sesuatu yang merasukimu?” tanya Yuefeng. 

“Saya hanya ingin menjadi anak yang berbakti, Ayah,” kata Ruyan.  

“Baguslah kalau kau sudah bertobat. Jangan sampai kau membuat kami malu atau melakukan sesuatu yang dapat membuat Kaisar berubah pikiran,” kata Yuefeng. 

“Baiklah, ayah,” kata Ruyan.

“Kalau kau melakukan sesuatu yang bodoh yang bisa merusak perjanjian ini, bukan hanya pengasuhmu yang akan aku habisi tapi kau juga,” ancam Yuefeng lagi.

“Tenang saja, Ayah. Saya tidak akan mengecewakan Anda kali ini,” kata Ruyan. 

“Kembalilah ke kamarmu,” kata Yuefeng. 

“Semoga Yang Mulia diberkahi ketenangan jiwa,” kata Ruyan sambil membungkuk pada ayahnya. 

Ruyan berbalik lalu berjalan kembali ke kamarnya. Sampailah dia di dalam kamarnya, kamar yang sangat sempit dan tua. Di sinilah Ruyan tinggal. Dinding kamar ini sudah lapuk, dan bahkan jendela dan pintunya sudah mulai tidak berfungsi. 

Ruyan adalah seorang putri kerajaan. Namun, bagaimana dia bisa berakhir di tempat seperti ini? Tentu saja karena ulah sang ratu. 

Dulu, Yuefeng sangat menyayangi Ruyan saat ibu kandungnya masih hidup. Namun, saat ibu Ruyan meninggal akibat ulah salah satu selir ayahnya, ayahnya jadi terpengaruh oleh selir tersebut. Ayahnya kini terus menganggap bahwa Ruyan adalah anak yang tidak berguna. 

Bahkan ayahnya juga menutup matanya saat melihat Ruyan ditindas oleh selir itu, yang kini sudah naik takhta menjadi ratu. Terkadang ayahnya juga ikut menindasnya padahal dia sama sekali tidak melakukan suatu kesalahan.

Ruyan menyimpan dendam pada ayahnya dan wanita yang disebut ratu itu. Bagaimana tidak? Wanita itu jelas-jelas menghilangkan nyawa ibu kandungnya dan ayahnya seolah menutup mata akan kematian ibu Ruyan. Ayahnya tidak mengusut tuntas kasus kematian ibunya dan malah langsung mengangkat wanita itu menjadi ratu. 

Karena merasa tidak dianggap, Ruyan sangat jarang menampakkan diri pada mereka. Sekalinya Ruyan menampakkan diri pada mereka, mereka pasti tidak segan untuk menampar atau memukul Ruyan walaupun dia tidak melakukan apa-apa. 

Ruyan sering kabur dari istana karena dia tidak tahan untuk terus berada di istana. Dia memerlukan suasana yang lebih baik di luar sana. Namun, Ruyan tidak bisa benar-benar pergi dari istana selamanya. Dia harus menunjukkan wajahnya setiap akhir pekan untuk kumpul keluarga. Kalau sampai dia tidak menunjukkan wajahnya, ayahnya pasti akan melakukan sesuatu pada pengasuhnya yang sudah pensiun itu. Ruyan tidak bisa benar-benar bebas karena ayahnya menyandera pengasuhnya. 

Ruyan mengganti pakaiannya dan menyamar sebagai gadis biasa untuk keluar dari istana ini. Dia sudah terbiasa melakukan hal ini selama bertahun-tahun dan tidak ada seorang pun yang menyadarinya. Bahkan para pelayan yang selalu mengantarkan makanan padanya juga tidak curiga bahwa dia menghilang dari istana. Yang orang-orang tahu, Ruyan hanya mengurung dirinya di kamar. 

Ruyan keluar dari area istana melalui jalan rahasia yang hanya diketahui oleh dirinya sendiri. Dia berjalan ke arah kota untuk pergi menuju ke kedai yang sering dia kunjungi akhir-akhir ini. 

“Mao, aku sudah menunggumu dari tadi,” kata Lihan, pemilik kedai ini. 

Mao adalah nama samaran Ruyan. Ruyan tidak bisa menggunakan nama aslinya ketika dia sedang menyamar sebagai gadis biasa di luar istana. 

Ruyan menatap wajah si pemilik kedai dengan berbinar-binar. Ruyan sudah menyukai pria itu sejak pertemuan pertama mereka. Sayangnya, Ruyan adalah seorang putri yang pastinya akan dijual pada pemimpin negara lain. Jadi, Ruyan hanya bisa memendam perasaannya saja. Namun, Ruyan sama sekali tidak tahu bahwa Lihan sebenarnya adalah kaisar yang akan menjemputnya besok. 

Lihan sebenarnya sudah tahu bahwa Mao yang dia kenal adalah Putri Xi Ruyan. Lihan sudah memata-matainya selama beberapa bulan ini jadi dia tahu seluk beluk Ruyan.

“Kau terlihat sangat senang hari ini,” kata Lihan. 

“Ya, tentu saja. Akhirnya aku bisa terbebas dari orang tuaku,” kata Ruyan. 

“Bagaimana bisa?” tanya Lihan. 

“Aku akan dijual,” jawab Ruyan. 

“Dijual?”

“Aku akan diberikan pada pria asing,” kata Ruyan.

“Apa maksudmu menjadi budak?” tanya Lihan dengan nada bercanda. 

“Tidak. Bukan budak. Aku disuruh untuk memakai gaun pengantin besok lalu pria asing itu akan menjemputku. Lalu akhirnya aku bebas,” kata Ruyan. 

“Bilang saja kau akan dinikahkan. Kalau kau bilang kau akan dijual, itu memiliki kesan kau akan dijual sebagai budak,” kata Lihan. 

“Sama saja,” kata Ruyan tidak peduli. 

“Sepertinya kau sangat senang ya? Bagaimana kalau pria asing yang akan menjemputmu itu ternyata pria tua mesum yang suka menggoda gadis muda?” tanya Lihan. 

“Itu bisa dipikir nanti. Yang terpenting aku bisa terbebas dari neraka itu,” kata Ruyan sambil tertawa. 

“Astaga, kau ini memang perempuan yang aneh. Biasanya perempuan lain tidak mau dinikahkan seperti itu,” kata Lihan.

“Kalau bisa keluar dari neraka itu, kenapa tidak?” kata Ruyan. 

“Ya, kau benar juga,” kata Lihan. 

***

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
5 Bab
1
"Ruyan, kau harus pergi ke Kekaisaran Tianlong." Itu adalah kalimat yang selalu dinantikan oleh Ruyan selama ini. Ruyan sudah menantikan hari di mana dia bisa terbebas dari istana yang kejam ini. “Apakah saya boleh tahu apa alasannya, Ayah?” tanya Ruyan pada ayahnya sekaligus raja dari Kerajaan Yunxi. “Aku akan memberikan dirimu pada Kaisar Tianlong sebagai sandera untuk menghindari konflik dengan mereka,” kata Xi Yuefeng, sang raja. Ruyan sudah menduga hal ini akan terjadi. Dia sudah tahu bahwa dia pasti akan dibuang oleh ayahnya sendiri suatu hari nanti. Tapi, Ruyan sama sekali tidak merasa sedih akan hal tersebut. Ruyan justru merasa sangat bahagia saat dia tahu bahwa dia akhirnya terbebas dari orang tuanya. “Sandera? Apakah Anda menjual saya?” tanya Ruyan sambil menyembunyikan senyuman di wajahnya.“Kau tidak memiliki hak untuk protes. Setidaknya buat dirimu berguna untuk kami. Kerjaanmu hanya mengurung diri di kamar selama ini. Dasar putri tidak berguna. Besok, kau akan menge
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya
2
Matahari baru saja terbit, para pelayan berbondong-bondong masuk ke kamar Ruyan untuk mendandani Ruyan agar terlihat sangat cantik. Hal ini sama sekali belum pernah terjadi sebelumnya. Ruyan belum pernah mendapatkan perlakuan yang begitu istimewa seperti ini setelah ibunya tiada. Ruyan tampak begitu cantik dengan tubuh yang berbalutkan gaun pengantin berwarna merah serta rambut yang dihias dengan sedemikian rupa. Tak lupa wajah Ruyan juga didandani agar terlihat lebih cantik.Sementara Ruyan masih bersiap di kamarnya, dua kereta kuda dan rombongan dari Kekaisaran Tianlong sudah sampai di area istana. Raja dan ratu kerajaan Yunxi sudah bersiap di depan pintu utama istana untuk menyambut kedatangan Kaisar Long Shengli. Shengli keluar dari kereta kudanya dan membuat pandangan semua orang tertuju padanya. Sosoknya yang terlihat sangat tampan, gagah dan berwibawa, membuat siapa saja yang melihatnya langsung merasa terintimidasi. Shengli memakai jubah kaisarnya yang berwarna merah, jubah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya
3
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih selama dua bulan, akhirnya Ruyan sampai di Istana Kekaisaran Tianlong. Ruyan sampai di istana ini tanpa Shengli karena mereka berpisah di perbatasan. Shengli harus mengecek kondisi di perbatasan. Jadi Shengli menyuruh Ruyan untuk pergi ke istana duluan. Ruyan turun dari kereta kuda. Dia langsung disambut oleh seorang pelayan yang sudah menunggu kedatangan Ruyan. "Selamat datang di Istana Kekaisaran Tianlong, Yang Mulia Selir Xi," kata pelayan itu sambil membungkuk pada Ruyan. Ruyan mengangguk pada pelayan itu. "Yang Mulia, Yang Mulia Permaisuri sudah menunggu," kata pelayan itu. "Baiklah, tunjukkan jalannya," kata Ruyan. Pelayan tersebut segera menunjukkan jelan ke Paviliun Mahkota Langit, tempat tinggal Permaisuri Zhao Wanyin. Ruyan terus berjalan mengikuti pelayan itu sambil melihat sekeliling istana. Setelah beberapa saat, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Di dalam kamar, sang permaisuri terlihat sedang mengecek laporan. Wanyin
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya
4
"Yang Mulia, ada selir baru yang baru masuk istana. Dan dia sudah berani mempermalukan saya dengan memaksa saya berlutut padanya selama dua jam," kata Yuyan.Yuyan saat ini sedang berada di Paviliun Seruni Jingga, paviliun milik selir agung. Yuyan berada di sini karena dia ingin mengadu pada selir agung atas perbuatan Ruyan padanya. "Selir baru? Aku tidak tahu kalau ada selir baru," kata Selir Agung Shang Lianyi. "Yang Mulia Kaisar membawa selir baru dari Kerajaan Yunxi," kata Yuyan. "Sepertinya Yang Mulia Kaisar berencana memperluas wilayah dengan besar-besaran. Sebelumnya Yang Mulia Kaisar membawa putri dari Kerajaan Fengxu, lalu putri dari Kerajaan Lingxao, dan sekarang dari Kerajaan Yunxi," kata Lianyi. "Yang Mulia, wanita yang kali ini benar-benar sangat sombong. Padahal dia sangat jelek tapi dia sama sekali tidak sadar diri. Saya benar-benar tidak suka padanya," kata Yuyan. "Aku jadi penasaran padanya. Panggilkan dia ke sini," kata Lianyi pada seorang pelayannya. Pelayan y
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya
5
Sudah sekitar dua minggu sejak Ruyan berselisih dengan Yuyan. Hingga saat ini Yuyan terus mencoba untuk memprovokasi Ruyan. Namun, Ruyan mengabaikan Yuyan. Saat ini hari sudah malam. Ruyan sudah bersiap untuk tidur di kamarnya. Namun, Yuyan datang ke paviliunnya lagi. Yuyan sudah menyiapkan cara baru untuk memprovokasi Ruyan malam ini. Yuyan berada di halaman Paviliun Embun Pagi bersama dengan beberapa pelayannya. Dia membuat suara berisik dengan memukul benda-benda yang bisa membuat suara berisik dan berteriak-teriak tidak jelas.Niat Yuyan adalah membuat Ruyan memanggil penjaga untuk mengusir dirinya. Setelah hal itu terjadi, Yuyan akan melaporkan pada permaisuri bahwa dia diusir dengan sangat kasar oleh Ruyan. Tentu saja, dia akan memutar balikkan fakta dalam kejadian ini saat melapor pada permaisuri. "Yang Mulia, bukankah sebaiknya kita memanggil penjaga saja?" saran Mei. Mei sudah tidak tahan dengan kelakuan Yuyan selama beberapa hari terakhir ini. "Aku tidak bisa mendengarm
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status