Share

Bab 7

"Jangan bilang Kak Yovita seperti itu. Mungkin dia cuma lagi kesal. Semua ini salahku. Kalau bukan gara-gara aku, Kak Yovita nggak akan semarah itu sama Kakak."

Lagi-lagi, Safira berpura-pura baik. Bagaimanapun juga, aku tetap tidak bisa menghubungkan gadis di depanku ini dengan ibu yang lembut di dalam foto. Apa mereka benar-benar mirip?

"Kamu memang murah hati, Safira. Meski Yovita memperlakukanmu dengan buruk, kamu selalu membelanya." Kakakku mengusap rambut Safira dengan lembut.

"Dalam surat wasiat Ayah dulu, hartanya dibagi rata untukku dan Yovita. Tapi, melihatnya bersikap gila sekarang, mana mungkin dia pantas jadi adikku? Jadi, rencananya aku mau ubah surat wasiat itu dan memberikan bagiannya padamu."

Perasaan mual yang tak bisa dijelaskan mulai menjalar dari perutku. Aku ingin pergi, tetapi rasanya seperti jiwaku terbelenggu. Aku bahkan tidak bisa bergerak dan kepalaku terasa berdengung.

Suara kakakku masih terdengar di telingaku. "Sebenarnya, waktu Ayah masih sempat diselama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status