Share

Bab 6

Aku melihat wajah kakakku yang muram terbenam di sofa, kini akhirnya menampakkan sedikit senyuman. Aku tahu, itu karena jam pulang sekolah adik perempuanku sudah hampir tiba.

Saat aku masih duduk di sekolah dasar, adik perempuan yang tidak memiliki hubungan darah denganku ini datang ke rumah kami. Katanya, wajah adik itu lumayan mirip dengan almarhum ibuku.

Mungkin itulah alasan kakakku bersikap baik padanya. Aku sering berpikir, seandainya saja aku bisa sedikit mirip dengan Ibu, mungkin keadaannya akan lebih baik. Setidaknya, Ayah dan Kakak tidak akan begitu membenciku.

Safira melompat-lompat mendekati mobil kakakku dengan mengenakan gaun putih seperti seorang putri. Dengan senyuman manis di wajahnya dan hidungnya yang sedikit memerah, penampilannya membuat orang merasa simpati padanya. Senyumannya tampak begitu cerah.

Safira adalah seorang putri yang dimanja. Dia sangat pandai menyenangkan hati Kakak dan Ayah, serta mendapatkan kasih sayang semua orang. Tidak seperti aku yang tidak p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status