Share

Bab 12

Setiap hari yang kuhabiskan bersama Lydia adalah hari yang penuh kebahagiaan. Dia benar-benar bagaikan sinar matahari kecil yang membawa kegembiraan dan kebahagiaan bagi orang-orang di sekitarnya. Setidaknya, dia adalah matahari dalam hidupku.

Aku tidak hanya sekali berkata padanya, "Lydia, tanpa kamu, aku pasti sudah mati."

Dia menepuk tanganku sambil tersenyum, "Kata-katamu lebih indah daripada semua kebohongan yang pernah diucapkan mantan pacarku."

Aku mengangguk karena aku memang tidak berbohong.

Setelah terdiam sejenak, dia memegang wajahku dengan lembut dan berkata dengan serius, "Jadi, mulai sekarang ... Yovita, kamu nggak boleh mati tanpa seizinku."

Namun, aku melanggar janji itu. Padahal, aku sangat ingin menepatinya. Setelah bersama Lydia, depresiku semakin berkurang. Tak lama kemudian, aku berhenti minum obat.

Sebab, Lydia akan selalu mengajakku makan makanan lezat. Saat ulang tahunku, dia menuliskan "Selamat ulang tahun untuk adikku tersayang" di atas kue. Dia membawaku nai
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status