Share

Bab 15

"Yovita, kamu nggak tahu malu sekali. Kamu ingin sekali ditiduri pria?"

Ketika mendengar hinaan itu, amarahku berkecamuk. Aku melayangkan tamparan ke wajah Maxim dengan sekuat tenaga.

Seketika, terlihat bekas tamparan yang jelas di wajah kakakku. Tatapannya penuh ketidakpercayaan. Ini pertama kali dan terakhir kalinya aku melawannya, karena aku ingin meninggalkan rumah ini.

"Kak, ini terakhir kalinya aku memanggilmu begini. Kamu membesarkanku selama 18 tahun dan aku menderita selama 18 tahun. Kamu nggak pantas jadi kakakku."

Maxim mengernyit dan memicingkan matanya. Dia bak harimau ganas yang berusaha keras menahan emosinya. Saat berikutnya, dia meraih bahuku dan mengguncang tubuhku dengan kuat.

"Yovita, kamu benar-benar sudah gila. Setelah kamu nyesal, aku nggak bakal maafin kamu atau kasih kamu masuk rumahku lagi."

Aku mendengus dan menatap mata Maxim lekat-lekat.

"Baguslah kalau begitu. Aku yakin ini adalah keputusan terbaik yang kubuat selama 18 tahun ini."

Kemudian, aku langsung m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status