Ribuan tahun yang lalu di kota terpencil bernama Yuzheng. Masyarakat hidup berpasang-pasangan sesuai dengan belahan jiwanya masing-masing. Namun, suatu hari kekecewaan tuan kota memuncak ketika dia tahu belahan jiwanya bukanlah wanita cantik seperti yang dia inginkan. Tuan kota murka dan menolak belahan jiwa pilihan dewa. Dia menginginkan Yun Jiao yang berparas cantik bak seorang dewi. Tuan kota semakin marah kala Yun Jiao memilih mengakhiri hidup demi menolak bersamanya. Akibatnya dia memerintahkan orang untuk membakar Mo Qifeng, dia tidak ingin pria tersebut menggunakan kekuatan belahan jiwa untuk menghidupkan Yun Jiao kembali. Pemberontakan tuan kota membuat dewa marah dan membakar kota Yuzheng dengan komet. Kota yang dipenuhi pohon ceri blossom rata dengan lautan api, tak satupun yang hidup, kecuali kekuatan cinta Mo Qifeng dan Yun Jiao yang abadi. Tapi bagaimana jika kekuatan belahan jiwa hidup di pasangan konyol Timmy dan Li Xiao Le di abat ke-20? Akankah kekuatan itu memperkuat cinta mereka? Ataukah menjadi bumerang dalam pernikahan mereka?
view moreTimmy segera menengok ke arah tangga, dan benar, ada kepala manusia yang mulai terlihat. Zhang Zui sedang berjalan menaiki tangga.'Bagus, langit benar-benar memberiku keberuntungan.'Dengan senang hati Timmy kembali memeluk sambil menciumi puncak kepala Li Xiao Le memamerkan kemesraan.Saat Zhang Zui tiba, wajahnya benar-benar sangat buruk.Tidak seperti sebelumnya yang terlihat seperti komedian. Kali ini berubah pada mode serius dan menegang, kemarahannya tersulut melihat calon istrinya dipelukan laki-laki lain.Tangannya mengepal geram akibat terbakar api cemburu."Nona Li!" seru Zhang Zui.Li Xiao Le menoleh santai sambil melepaskan pelukannya pada Timmy, pura-pura baru mengetahui kedatangan Zhang Zui."Oh, kamu. Ada apa? Apa sudah selesai memasak?"Kejam!Calon istri gak punya akhlak!Capek-capek dimasakin, dianya malah mesra-mesraan dengan laki-laki lain.Entah kejahatan macam apa yang telah Zhang Zui lakukan di kehidupannya terdahulu, hingga mempunyai nasip buruk seperti ini.
Dalam kebingungan Li Xiao Le, Timmy justru mengulangi pertanyaannya, intonasinya terdengar lembut, tapi penuh penekanan."Xiao Le, maukah kamu berjaji padaku?""I-iya aku bejanji. Aku akan menyempatkan waktuku untuk memberimu kabar setiap hari.""Bisakah kamu berjanji tidak akan menyakiti dirimu sendiri lagi? Hatiku terasa hancur ketika melihat luka di tubuhmu.""I-iya aku berjanji, tidak akan menyakiti diriku sendiri.""Xiao Le, I love you.""I love you too," jawab Li Xiao Le sepontan.Tapi matanya langsung melebar. 'Apa yang baru saja aku katakan?'Saat itu tatapan Timmy semakin intens. Wajahnya yang berjarak beberapa senti dari Li Xiao Le perlahan mendekat dan mendaratkan kecupan lembut dan juga perlahan di bibir Li Xiao Le.Li Xiao Le membeku, tidak bisa menolak atau bergerak.Napasnya pun tersendat karena perbuatan Timmy.'Apa ini? Aku sedang apa?'Li Xiao Le ingin memberontak, tapi aneh, tubuhnya tak bisa diajak kompromi.Entah bagaimana mata itu justru terpejam, meresapi setiap
Refleks Li Xiao Le merapatkan kakinya, dan kedua tangan mencengkeram rok dengan kuat agar supaya tidak terbuka ke atas.Bukannya menjawab pertanyaan Li Xiao Le, Timmy justru balik bertanya, "Apakah masih sakit?""Hah?""Aku bertanya apakah masih sakit?"Li Xiao Le segera menunduk dan melihat lutut yang luka dan sudah mulai mengering.Setelah makan malam tahun baru, Li Xiao Le terus terlihat sedih. Karena itu Li Jingmi memberikan hadiah kelinci gemuk dari daratan Tibet untuk menghibur Li Xiao Le.Saat festival lampion seminggu yang lalu Li Xiao Le terlalu asik bermain dengan kelincinya.Karena tidak hati-hati dia terjatuh dan lututnya terluka.Saat itu Timmy langsung menelpon dengan membawa kepanikan.Bagaimana Timmy bisa tahu jika dia terluka?Li Xiao Le jadi curiga jika ada rahasia di balik kedekatan mereka.Untuk membuktikannya Li Xiao Le malah mengambil batu dan memukul kakinya yang terluka.Saat itu Timmy menghardik keras, agar Li Xiao Le menghentikan kebodohannya.Saat Li Xiao L
Empat pria tercengang menyaksikan Timmy dan Li Xiao Le tiba-tiba mual-mual berlari kalang kabut menuju toilet.Mereka cukup penasaran apa yang ada di dalam lemari pendingin sehingga membuat Timmy dan Li Xiao Le mual-mual, padahal mereka berempat tidak mencium bau menyengat sedikitpun.Wei Lian, Wang Wei, dan juga Zhang Zui segera mendekati Gendut dan melihat isi dari lemari pendingin.Sejauh mata memandang isi dari lemari pendingin tampak normal-normal saja.Hanya ada berbagai bahan makanan mentah dan berbagai minuman dingin. Tidak ada satupun yang busuk di dalam lemari."Ada apa dengan mereka? Perasaan tidak ada yang aneh dengan lemari ini," gumam Gendut lirih."Sudah aku bilang, pasti tuan dan nyonya alergi dengan kedatangan makhluk asing ini," seloroh Wang Wei."Kok aku lagi sih yang di salahin?" Zhang Zui bersungut-sungut."Soalnya sebelum kamu datang kemari tuan dan nyonya tidak pernah mual dan muntah-muntah seperti sekarang," tambah Wei Lian."Ish… itu pasti akal-akalan kalian s
"Tuan tampan, ternyata rumahmu bagus juga," ucap Zhang Zui sesampainya di apartemen.Tidak ada yang menanggapi.Tapi tidak setelah Li Xiao Le membuka suara, keriuhan mulai kembali bersahut-sahutan dari mulut kelima laki-laki yang berada di rumah itu."Kak Timmy, aku haus," ucap Li Xiao Le sembari memegangi lehernya."Gendut, ambilkan minum!" perintah Timmy."Siap, Bos," sahut Gendut."Eh, tidak usah biar aku saja yang mengambilkan minum untuk nona Li." Zhang Zui ingin melangkah ke pantry, tapi segera dicegah Wei Lian dan Wang Wei."Apa-apaan ini? Minggir kalian berdua!" hardik Zhang Zui.Tapi Wei Lian dan Wang Wei malah memasang badan seperti robot.Sepertinya dendam kesumat mereka terhadap Zhang Zui belum hilang."Aku bilang minggir!""Maaf, kami tidak akan membiarkanmu mencemari dapur kami," ucap Wang Wei dengan tatapan sinis, tapi malah terlihat lucu.Orang yang biasanya tidak banyak bicara tiba-tiba menanggapi orang paling cerewet sedunia itu terlihat sangat aneh, Li Xiao Le malah
"Woi… Bapak jangan sembarangan ya. Bapak pikir aku anak di bawah umur, aku sudah lulus sekolah tahu!" seru Li Xiao Le tidak terima security itu mengatainya anak kecil.Pandangan Li Xiao Le beralih pada dua laki-laki yang wajahnya cemong-cemong seperti pantat kera.Plak!Plak!Keplakan yang cukup keras mendarat di lengan Timmy dan Zang Zui."Ini gara-gara kalian berdua, jadi batal 'kan nontonnya!" umpat Li Xiao Le kesal."Sayang, ini salah makhluk asing itu, dia tidak melihat ke layar bioskop tapi malah memandangimu, aku 'kan jadi tidak terima," ujar Timmy sembari memegangi lengannya."Yee… apa salahnya coba, orang cuma mau memandangi calon istri sendiri." Zhang Zui juga memegangi lengannya."Makanya mata itu dijaga, jangan jelalatan tidak karuan, kacau semua 'kan jadinya." Wang Wei yang masih kesal karena dituduh yang tidak-tidak oleh Zhang Zui ikut bicara."Mulut juga tu, jangan asal mangap. Mentang-mentang bicara tidak perlu bayar, asal jeplak seenak jidatnya sendiri." Wei Lian juga
"Semua ini gara-gara kamu. Lihat, Nona Li jadi marah sekarang." Zhang Zui jadi kesal karena Li Xiao Le meninggalkannya dan memilih menggandeng dua bodyguard Timmy."Tch …."Timmy hanya berdecak kemudian meninggalkan Zhang Zui mengikuti Li Xiao Le yang sudah masuk duluan bersama Wang Wei dan Wei Lian.Kemudian diikuti Gendut yang membawa beberapa cup popcorn dan beberapa botol minuman.Dan mau tidak mau Zhang Zui juga membuntut di belakang mereka.Li Xiao Le duduk di tengah diapit Wei Lian dan Wang Wei. Gendut duduk di sebelah Wei Lian. Sedangkan Tmmy duduk di samping Wang Wei. Dan Zhang Zui duduk di samping Timmy.Mereka duduk berjajar menikmati film sembari menyantap popcorn. Sejenak melupakan keributan Timmy dan Zhang Zui yang tak berujung.Tapi baru sebentar Li Xiao Le merilekskan pikiran, tiba-tiba sudah kembali terdengar kegaduhan yang disebabkan Timmy dan Zhang Zui di sebelah.Ternyata mata Zhang Zui tidak melihat ke arah layar film, dan malah sibuk menatap Li Xiao Le, hingga me
"WEI LIAN, BAWA AKU PERGI DARI SINI!!""Siap, nyonya." Wei Lian kembali tancap gas melajukan mobilnya.Seketika Timmy dan Zhang Zui segera menutup mulut rapat-rapat menyadari kemarahan Li Xiao Le yang sudah berada di puncak umbun-umbun.Gendut dan Wang Wei hanya bisa menggelengkan kepala melihat kekacauan di dalam mobil.Sejenak mobil menjadi hening dan damai, hanya deru mesin yang terdengar samar.Tapi kedamaian itu tidak bertahan lama sesampainya di gedung bioskop.Persaingan antara Timmy dan Zhang Zui berlanjut, dan menjadi tontonan yang sudah biasa bagi Gendut, Wei Lian, dan Wang Wei. Membuat kepala Li Xiao Le kembali pusing tujuh turunan dan tujuh tanjakan.Dua laki-laki yang memperebutkannya tak berhenti berdebat untuk menarik perhatian Li Xiao Le.Dari ribut memilih film apa yang mau ditonton, sampai meributkan hal yang sangat receh, yaitu memilih rasa popcorn yang ingin mereka beli."Nona Li, ki
Zhang Zui sama sekali tak ingin berpisah dengan Li Xiao Le.Bagaimanapun dia adalah calon suami yang dipilih kakek Li secara langsung.Masa kalah dengan laki-laki tampan yang tiba-tiba mengaku sebagai kekasih Li Xiao Le?Tapi siapa sangka, tawaran Zhang Zui justru menyinggung tiga laki-laki jomblo."Enak saja cuma bertiga, lalu kita bertiga bagaimana?" Tiba-tiba Gendut nyeletuk dari arah samping."Hei, panda gendut, kamu ini siapa? Ikut-ikutan saja!""Hei, makhluk asing, kami ini juga orang penting di kehidupan nyonya Li.""Benar, kami akan selalu melindungi nyonya dimanapun dia berada," sahut Wei Lian."Apalagi dari alien sepertimu." Wang Wei menguatkan.Melihat orang-orang aneh itu melotot, sudah pasti mereka tidak bisa ditinggalkan, mau tidak mau Zhang Zui harus mengajak mereka bertiga juga."Haish… baiklah, semua ikut nonton. Bagaimana Nona Li yang imut cantik jelita?""Terserah."Li Xiao Le yang sudah pusing dengan tingkah semua laki-laki di sekelilingnya ini, dan langsung pergi
Di bawah pohon ceri blossom yang hampir mati, Timmy berdiri tenang menatap riak air danau yang bergerak lembut tersapu angin di musim ini.Setelah dua tahun berlalu, hanya itu yang bisa Timmy lakukan acap kali merindukan Li Xiao Le.'Cinta kalian adalah kutukan! Bercerailah dengan Li Xiao Le, jika ingin perempuan itu tetap hidup!'Sampai detik ini kutukan kakek Li masih menggema di ingatkan Timmy.Kenangan pahit akan kecelakaan yang menimpa Li Xiao Le kembali hadir membuat jantungnya berdebar sangat kencang.'Aku harap jantungmu masih berdetak seperti ini, Xiao Le. Jangan pernah berhenti.'Suara hati Timmy terbang terbawa udara dingin yang membelai wajah seputih batu giok.Bersamaan dengan itu suara derap sepatu sayup-sayup terdengar dari kejauhan.Arah pandang Timmy beralih pada suara yang kian mendekat dengan langkah terburu-buru.Mata sipit itu pun melebar.Terkejut melihat sosok ramping yang datang dengan pesona yang tak dapat Timmy abaikan.Bukankah dia Li Xiao Le, istrinya?Pere...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments