Share

4. Pulang

Author: Kerry Pu
last update Last Updated: 2025-02-27 10:02:51

Selama ini Timmy masih berusaha lunak, berharap suatu hari nanti, saat ingatan Li Xiao Le benar-benar sudah pulih, kakek Li akan mengembalikan Li Xiao Le padanya.

Tapi sepertinya orang tua itu tak pernah mempunyai itikad baik.

Timmy menghela napas dalam.

Bagaimanapun Li Xiao Le adalah istrinya. Mana mungkin dia membiarkan laki-laki lain menikahinya?

Timmy akan membuat Li Xiao Le mendapatkan ingatannya kembali sebelum pernikahan itu terjadi.

"Kalau kita adalah teman, seberapa dekat kita?" Li Xiao Le kembali bertanya setelah melihat Timmy melamun.

"Sangat dekat, kita seperti keluarga. Setiap hari kamu selalu berada di rumahku."

"Benarkah?"

"Benar, bahkan saat aku sedang tidak ada di rumah karena sibuk syuting, kamu tetap berada di rumahku."

"Oh, jadi kamu artis?"

Alis tebal Timmy kembali mengernyit kala dia membatin, 'Hah, jadi dia tidak tahu jika aku artis?'

'Apa gadis ini tidak pernah nonton televisi atau bagaimana?'

'Apa kakek terlalu mengekangnya dan menutup semua informasi tentangku?'

'Bagaimana cara hidup Li Xiao Le selama dua tahun ini?'

Setelah bermonolog dalam hati Timmy hanya bisa mengangguk samar menjawab pertanyaan Li Xiao Le.

"Umm … aku senang kamu terlihat sehat sekarang. Setelah kecelakaan, kamu sudah tidak pernah terlihat, aku pikir kamu kembali ke negara I."

'Oh, jadi pria ini tahu juga kalau aku berasal dari negara I. Baiklah, sekarang aku percaya kalau dia adalah temanku.' batin Li Xiao Le.

Li Xiao Le merasa lega dan menjawab, "Tidak, aku berada di Hefei dua tahun ini. Hanya saja aku memang tidak pernah keluar dari rumah. Kakek tidak memperbolehkanku. Saat aku keluar bersama kak Jingmi aku juga harus dikawal dengan begitu banyak bodyguard. Sangat menyedihkan, kakek memperlakukan aku seperti kriminal yang hendak kabur dari penjara."

"Bukan kriminal. Kamu adalah putri kesayangan jadi sudah sewajarnya kamu harus mendapatkan pengawalan yang begitu ketat."

"Iya, aku adalah seorang putri. Putri yang dikekang." Li Xiao Le mendesah kesal.

Timmy tertegun, dia bisa menangkap dengan jelas aura ketidakbahagiaan di raut wajah Li Xiao Le saat ini.

Sudah pasti kakek Li membatasinya dengan sangat ketat agar perempuan itu tidak kembali padanya.

"Umm … ngomong-ngomong, kamu kabur dari pengawalmu, kamu mau pergi ke mana?" Timmy mencairkan suasana yang mendadak sempat membeku.

"Entahlah, aku sendiri juga bingung mau pergi ke mana."

Li Xiao Le diam sejenak. Ekspresinya datar dengan pandangan kosong menerawang di udara.

"Apakah kamu tahu? Sebenarnya ingatanku terganggu setelah kecelakaan dua tahun yang lalu. Aku merasa telah kehilangan sesuatu yang sangat penting, tapi aku tidak tahu apa. Dengan keluar rumah, aku berharap akan menemukan sesuatu yang aku cari."

Dada Timmy berdebar.

'Xiao Le, mungkinkah aku yang sedang kamu cari?'

Rasa ingin memberitahu bahwa dia adalah suaminya membuncah.

Tapi Timmy masih takut, jika dia mengatakan yang sebenarnya, Li Xiao Le akan kembali sakit seperti dulu.

Timmy terus menelan saliva mencegah kata itu keluar dari mulutnya.

"Oh ya, kamu bilang, kamu adalah teman dekatku, pasti kamu tahu masa laluku. Ceritakan padaku seperti apa aku dulu. Apa saja yang biasa aku lakukan?" ucap Li Xiao Le kemudian.

"Kamu adalah vlogger tentu saja kamu sering merekam video, setiap hari kamu juga selalu sibuk dengan produk endorse. Kadang-kadang kamu juga menari saat kamu ingin," terang Tian dengan lancar.

"Menari? Kamu juga tahu kalau aku bisa menari? Bahkan kakek dan kak Jingmi saja tidak tahu jika aku bisa menari."

Li Xiao Le terkejut mengetahui bakat tersembunyi yang tidak pernah dia tunjukan pada siapapun.

Timmy tersenyum enteng dan bergumam dalam hati.

'Bagaimana aku mengatakan padamu, Xiao Le? Bahkan aku tahu ukuran pakaian dalammu.'

Timmy tidak menjawab, ia mulai berdiri dan berucap, "Aku ingin pulang, kamu mau ikut denganku tidak?"

Timmy sempat melihat keraguan di wajah Li Xiao Le perihal tawarannya.

Tapi senyum Timmy melengkung samar.

Kala dia berjalan, ternyata perempuan itu mengikuti.

Sembari mengekor di belakang Timmy, Li Xiao Le bertanya, "Apa rumahmu jauh?"

"Tidak, dekat kok," jawab Timmy santai tak menghentikan langkahnya.

Namun, setelah beberapa waktu berjalan, Timmy melirik Li Xiao Le yang matanya terus tertuju pada pohon ceri blossom di pinggir danau buatan.

"Ada apa?" pertanyaan Timmy mengejutkan Li Xiao Le.

"Oh, tidak, hanya sedang melihat pemandangan, danaunya bagus."

Timmy tersenyum dan berucap, "Itu adalah tempat favoritmu."

"Oh, pantas saja aku merasa sangat akrab dengan tempat itu."

Timmy kembali tersenyum, sedikit demi sedikit dia pasti bisa membuat ingatan Li Xiao Le kembali.

Dia tidak tahu jika dua kuncup bunga ceri blossom saat ini kembali tumbuh dan bermekaran.

"Baiklah, selamat datang kembali di rumah," ucap Timmy sambil membukakan pintu apartemennya.

Sambutan Timmy terdengar sangat aneh di telinga Li Xiao Le. "Apa kamu tidak berlebihan? Kamu berkata seakan aku adalah tuan rumah di tempat ini."

Timmy hanya tersenyum, karena pada kenyataannya Li Xiao Le adalah nyonya di rumah itu.

Sementara Gendut, Wei Lian, dan Wang Wei yang berada di rumah langsung terkejut sekaligus senang melihat Timmy pulang bersama Li Xiao Le.

Gendut yang pada dasarnya sangat akrab dengan Li Xiao Le, sungguh sangat bahagia dan tidak bisa menahan diri untuk menyambut nyonya rumah yang lama tak kembali.

"Nyonya, akhirnya kamu pulang juga. Kami semua sangat merindukanmu. Apakah kamu sudah sembuh sekarang?" Gendut tampak kegirangan dan bertanya dengan penuh semangat.

Li Xiao Le langsung bingung dengan pertanyaan Gendut.

Timmy juga terkejut dengan pertanyaan Gendut yang begitu jujur, dia takut pertanyaan itu membuat Li Xiao Le syok.

Dia yang berdiri di belakang Li Xiao Le segera memberi isyarat pada Gendut untuk calm down.

"Kamu siapa? Kenapa kamu memanggilku nyonya? Apa maksudnya aku akhirnya pulang juga?"

Li Xiao Le memberondong dengan tiga pertanyaan sekaligus, bingung.

"Xiao Le, dia adalah asisten pribadiku, namanya Feng You, tapi kami biasa memanggilnya Gendut. Aku tadi sudah mengatakan jika kamu sering datang ke sini, bukan? Rumah ini sudah seperti rumahmu juga. Aku menganggapmu sebagai keluarga, makanya mereka menganggapmu sebagai majikan mereka juga." Timmy mencoba menjelaskan pada Li Xiao Le agar perempuan itu tidak bingung.

"Iya Nyonya, maksudku begitu, kamu sudah lama tidak datang kemari, kami sangat senang dengan kunjunganmu lagi." Gendut mulai paham jika Li Xiao Le masih belum bisa mengingat mereka.

"Kenapa kamu memanggilku nyonya lagi? Aku belum menikah, kamu membuatku terdengar sangat tua." Li Xiao Le masih belum terima dengan panggilan tersebut.

Timmy mengisyaratkan pada Gendut untuk memanggil Li Xiao Le nona.

Gendut yang paham segera menurut, "Baiklah Nona Li, maafkan aku."

"Gendut ambilkan kita minum," perintah Timmy, yang sebenarnya adalah mengusir Gendut pergi untuk mencegah asistennya salah bicara lagi.

Li Xiao Le menatap Wei Lian dan Wang Wei yang tampak berdiri mematung. Dua pengawal itu tersenyum dan menunduk memberi hormat ketika Li Xiao Le menatapnya.

Li Xiao Le membalas dua pria itu dengan senyuman. Lantas pandangannya beralih pada ruangan yang terasa sangat akrab dengannya.

Kenangan yang sangat kabur mulai menghampiri pikiran.

Patahan-patahan ingatan datang silih berganti, tampak suram dan tidak jelas.

Li Xiao Le terus mencoba menggali, tapi tiba-tiba rasa sakit yang begitu menusuk menyerang kepalanya.

Dia pun memekik kesakitan sembari memegangi kepala.

"Ah …."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Jodoh Pilihan Dewa   5. Canggung

    Timmy sangat panik begitu melihat Li Xiao Le kesakitan. Dia segera mengangkat tubuh Li Xiao Le dan membawanya duduk di sofa."Gendut cepat ambil air!" pintanya.Gendut pergi dan kembali datang mengulurkan satu botol air mineral pada Timmy."Xiao Le, minumlah dulu." Timmy membuka botol dan membantu Li Xiao Le minum."Terima kasih," kata Li Xiao Le sambil menyeka keringat dingin yang tiba-tiba membanjiri kening."Kamu kenapa? Apa kepalamu sakit?" Timmy masih tampak cemas.Li Xiao Le mengangguk dan menjawab, "Iya, tadi tiba-tiba sakit, tapi sekarang tidak lagi.""Xiao Le, kamu jangan terlalu banyak berpikir, jangan terlalu berusaha mengingat sesuatu, santai saja," kata Timmy sambil mengelap keringat dingin di kening Li Xiao Le."Bagaimana kamu tahu, kalau aku sedang mengingat sesuatu?" tanya Li Xiao Le sambil menatap Timmy, dia sedikit merasa aneh.Kenapa dia tidak merasa risih saat laki-laki itu menyentuhnya seperti ini?"Tentu saja aku tahu, saat kamu mencoba mengingatku di rumah sakit

    Last Updated : 2025-02-27
  • Jodoh Pilihan Dewa   6. Li Xiao Le Putus Asa

    Berada sedekat ini dengan Li Xiao Le membuat jantung Timmy berdebar sangat kencang.Hanya dengan sedikit gerakan saja sudah pasti bibir mereka akan menyatu dengan sempurna.Tapi hatinya sedang diselimuti dilema, dia hanya mengaku sebagai teman pada Li Xiao Le, bukankah tidak pantas jika dia mencium Li Xiao Le?Beberapa kali jakun di lehernya bergerak naik turun saat dia menelan saliva menahan gejolak yang begitu menggebu di dalam dada.Dengan alunan musik syahdu yang masih mendayu, tentu saja suasana saat ini sangat mendukung.Begitu juga dengan Li Xiao Le, dia sangat tersihir dengan tatapan Timmy, tubuhnya benar-benar membeku dan tidak bisa digerakkan.Ada perasaan aneh yang muncul di hatinya.Timmy bilang mereka hanya berteman, tapi kenapa dia begitu mendambakan pria di bawahnya?Rasanya ada magnet yang menariknya untuk menyatu dengan laki-laki itu.Di waktu yang sama, satu ranting pohon ceri blossom di pinggir danau, tiba-tiba dipenuhi bunga yang bermekaran.Timmy hampir tidak bisa

    Last Updated : 2025-02-27
  • Jodoh Pilihan Dewa   7. Tidak Tahu Siapa yang Dirindukan

    Samsak yang digantung bergoyang ketika tangan kecil Li Xiao Le meninjunya dengan keras.Ingin menyerah dan memberitahu pada kakek Li atas niatnya, tapi hati mendadak sakit.Sebelum tinggal di Hefei, Li Xiao Le merasa sangat hebat dan mandiri.Dikendalikan seperti ini hanya membuatnya marah.Masih ragu jika menikah dengan Zhang Zui adalah pilihan yang benar.Dari kejauhan Li Jingmi mulai mendekat, dia tahu suasana hati adiknya sedang tidak baik."Kakek memarahimu lagi?" tanya Li Jingmi pelan.Li Xiao Le mengangguk samar, sementara tangannya terus meninju dengan penuh amarah."Karena kamu kabur tadi pagi?" Lagi Li Jingmi bertanya.'Apa lagi?' batin Li Xiao Le tanpa mengangguk.Namun, Li Xiao Le segera menghentikan tinjunya meski amarahnya belum cukup tersalurkan.Dia duduk di lantai dengan peluh yang membasahi seluruh tubuh. Diikuti oleh Li Jingmi yang juga duduk di sampingnya.

    Last Updated : 2025-04-01
  • Jodoh Pilihan Dewa   8. Memanjat Pagar

    Entah bagaimana caranya keesokan harinya wajah imut Li Xiao Le kembali hadir di hadapan Timmy saat ia membukakan pintu."Hai, teman, aku datang lagi," sapa Li Xiao Le datar tanpa ekspresi sembari melambaikan tangannya.Timmy tersenyum lebar, dan berucap, "Masuklah."Li Xiao Le segera memasuki rumah dengan membawa paper bag di tangannya."Apa yang kamu bawa?" tanya Timmy cukup penasaran dengan benda yang Li Xiao Le bawa."Oh ... ini, aku mengembalikan jaketmu. Terima kasih telah meminjamkan kepadaku." Li Xiao Le mengulurkan paper bag itu pada Timmy, wajahnya tampak kurang senang."Ada apa denganmu? Jika tidak ingin mengembalikan jaketku ambil saja tidak apa-apa." Timmy tidak jadi menerima paper bag yang diulurkan Li Xiao Le."Tch …." Li Xiao Le langsung meraih tangan Timmy dan meletakan paper bag itu di tangannya. "Untuk apa aku menginginkan jaketmu, ini juga kebesaran kalau aku pakai."Timmy mulai menautkan alis tebalnya, lantas bertanya, "Lalu kenapa wajahmu seburuk itu?"Li Xiao Le

    Last Updated : 2025-04-01
  • Jodoh Pilihan Dewa   1. Kembali Bertemu

    Di bawah pohon ceri blossom yang hampir mati, Timmy berdiri tenang menatap riak air danau yang bergerak lembut tersapu angin di musim ini.Setelah dua tahun berlalu, hanya itu yang bisa Timmy lakukan acap kali merindukan Li Xiao Le.'Cinta kalian adalah kutukan! Bercerailah dengan Li Xiao Le, jika ingin perempuan itu tetap hidup!'Sampai detik ini kutukan kakek Li masih menggema di ingatkan Timmy.Kenangan pahit akan kecelakaan yang menimpa Li Xiao Le kembali hadir membuat jantungnya berdebar sangat kencang.'Aku harap jantungmu masih berdetak seperti ini, Xiao Le. Jangan pernah berhenti.'Suara hati Timmy terbang terbawa udara dingin yang membelai wajah seputih batu giok.Bersamaan dengan itu suara derap sepatu sayup-sayup terdengar dari kejauhan.Arah pandang Timmy beralih pada suara yang kian mendekat dengan langkah terburu-buru.Mata sipit itu pun melebar.Terkejut melihat sosok ramping yang datang dengan pesona yang tak dapat Timmy abaikan.Bukankah dia Li Xiao Le, istrinya?Pere

    Last Updated : 2025-02-27
  • Jodoh Pilihan Dewa   2. Membangkitkan Li Xiao Le

    Dua tahun yang lalu Timmy masih sangat ingat kala dokter keluar dari bangsal dengan membawa kabar duka."Nyonya Li telah meninggal."Saat itu Timmy bagai disambar petir.Dengan susah payah akhirnya Timmy berhasil masuk ke dalam bangsal, usai mengerahkan tenaga berbaku hantam dengan para pengawal kakek Li.Timmy mendapati wajah Li Jingmi yang memerah dengan derai air mata bercucuran memeluk jasat adiknya yang terbaring di ranjang pasien.Sementara kakek Li berdiri dengan angkuh menatap cucu perempuannya yang telah tiada.Sebelumnya Li Xiao Le mengalami kecelakaan mobil dan berada dalam keadaan koma selama satu bulan.Layar elektrokardiogram yang hanya menunjukan garis lurus membuat Timmy tak bisa membendung cairan yang tumpah dari pelupuk mata.Timmy melempar tubuh Li Jingmi dan menubruk Li Xiao Le untuk memeluknya dengan erat."Xiao Le …."Timmy menangis sejadi jadinya, belum bisa menerima jika Li Xiao Le telah pergi meninggalkannya setelah dua kali gagal memberinya keturunan.Tangann

    Last Updated : 2025-02-27
  • Jodoh Pilihan Dewa   3. Kakek Memaksaku Berkencan Buta

    Mentari pagi menyentuh hangat memberi energi positif untuk melakukan hal yang baik.Satu set pakaian olahraga membalut tubuh Timmy yang tinggi dan juga tegap.Postur yang sempurna membuat laki-laki itu selalu cocok saat mengenakan pakaian apapun.Tak heran jika dia selalu mengantongi penghargaan sebagai top model pria Asia terbaik setiap tahunnya.Kaki jenjangnya masih berlari-lari kecil, ketika kembali mendengar derap sepatu yang berlari mendekat.Bibirnya melengkung samar manakala melihat wajah Li Xiao Le kembali hadir di pelupuk mata.Sudah pasti perempuan itu melarikan diri lagi dari pengawalnya.Tapi pagi-pagi begini kenapa perempuan itu sudah sampai di dekat rumahnya?Rumah kakek Li dan rumah Timmy cukup jauh, dan hampir tiga puluh menit jika mengendarai mobil menuju rumahnya.'Siapa yang peduli?''Bukankah itu malah bagus?'Dengan cepat Timmy menarik tubuh Li Xiao Le dalam dekapan, usai membatin.Li Xiao Le terkejut, tapi dia juga butuh tempat persembunyian, jadi dia diam saja

    Last Updated : 2025-02-27

Latest chapter

  • Jodoh Pilihan Dewa   8. Memanjat Pagar

    Entah bagaimana caranya keesokan harinya wajah imut Li Xiao Le kembali hadir di hadapan Timmy saat ia membukakan pintu."Hai, teman, aku datang lagi," sapa Li Xiao Le datar tanpa ekspresi sembari melambaikan tangannya.Timmy tersenyum lebar, dan berucap, "Masuklah."Li Xiao Le segera memasuki rumah dengan membawa paper bag di tangannya."Apa yang kamu bawa?" tanya Timmy cukup penasaran dengan benda yang Li Xiao Le bawa."Oh ... ini, aku mengembalikan jaketmu. Terima kasih telah meminjamkan kepadaku." Li Xiao Le mengulurkan paper bag itu pada Timmy, wajahnya tampak kurang senang."Ada apa denganmu? Jika tidak ingin mengembalikan jaketku ambil saja tidak apa-apa." Timmy tidak jadi menerima paper bag yang diulurkan Li Xiao Le."Tch …." Li Xiao Le langsung meraih tangan Timmy dan meletakan paper bag itu di tangannya. "Untuk apa aku menginginkan jaketmu, ini juga kebesaran kalau aku pakai."Timmy mulai menautkan alis tebalnya, lantas bertanya, "Lalu kenapa wajahmu seburuk itu?"Li Xiao Le

  • Jodoh Pilihan Dewa   7. Tidak Tahu Siapa yang Dirindukan

    Samsak yang digantung bergoyang ketika tangan kecil Li Xiao Le meninjunya dengan keras.Ingin menyerah dan memberitahu pada kakek Li atas niatnya, tapi hati mendadak sakit.Sebelum tinggal di Hefei, Li Xiao Le merasa sangat hebat dan mandiri.Dikendalikan seperti ini hanya membuatnya marah.Masih ragu jika menikah dengan Zhang Zui adalah pilihan yang benar.Dari kejauhan Li Jingmi mulai mendekat, dia tahu suasana hati adiknya sedang tidak baik."Kakek memarahimu lagi?" tanya Li Jingmi pelan.Li Xiao Le mengangguk samar, sementara tangannya terus meninju dengan penuh amarah."Karena kamu kabur tadi pagi?" Lagi Li Jingmi bertanya.'Apa lagi?' batin Li Xiao Le tanpa mengangguk.Namun, Li Xiao Le segera menghentikan tinjunya meski amarahnya belum cukup tersalurkan.Dia duduk di lantai dengan peluh yang membasahi seluruh tubuh. Diikuti oleh Li Jingmi yang juga duduk di sampingnya.

  • Jodoh Pilihan Dewa   6. Li Xiao Le Putus Asa

    Berada sedekat ini dengan Li Xiao Le membuat jantung Timmy berdebar sangat kencang.Hanya dengan sedikit gerakan saja sudah pasti bibir mereka akan menyatu dengan sempurna.Tapi hatinya sedang diselimuti dilema, dia hanya mengaku sebagai teman pada Li Xiao Le, bukankah tidak pantas jika dia mencium Li Xiao Le?Beberapa kali jakun di lehernya bergerak naik turun saat dia menelan saliva menahan gejolak yang begitu menggebu di dalam dada.Dengan alunan musik syahdu yang masih mendayu, tentu saja suasana saat ini sangat mendukung.Begitu juga dengan Li Xiao Le, dia sangat tersihir dengan tatapan Timmy, tubuhnya benar-benar membeku dan tidak bisa digerakkan.Ada perasaan aneh yang muncul di hatinya.Timmy bilang mereka hanya berteman, tapi kenapa dia begitu mendambakan pria di bawahnya?Rasanya ada magnet yang menariknya untuk menyatu dengan laki-laki itu.Di waktu yang sama, satu ranting pohon ceri blossom di pinggir danau, tiba-tiba dipenuhi bunga yang bermekaran.Timmy hampir tidak bisa

  • Jodoh Pilihan Dewa   5. Canggung

    Timmy sangat panik begitu melihat Li Xiao Le kesakitan. Dia segera mengangkat tubuh Li Xiao Le dan membawanya duduk di sofa."Gendut cepat ambil air!" pintanya.Gendut pergi dan kembali datang mengulurkan satu botol air mineral pada Timmy."Xiao Le, minumlah dulu." Timmy membuka botol dan membantu Li Xiao Le minum."Terima kasih," kata Li Xiao Le sambil menyeka keringat dingin yang tiba-tiba membanjiri kening."Kamu kenapa? Apa kepalamu sakit?" Timmy masih tampak cemas.Li Xiao Le mengangguk dan menjawab, "Iya, tadi tiba-tiba sakit, tapi sekarang tidak lagi.""Xiao Le, kamu jangan terlalu banyak berpikir, jangan terlalu berusaha mengingat sesuatu, santai saja," kata Timmy sambil mengelap keringat dingin di kening Li Xiao Le."Bagaimana kamu tahu, kalau aku sedang mengingat sesuatu?" tanya Li Xiao Le sambil menatap Timmy, dia sedikit merasa aneh.Kenapa dia tidak merasa risih saat laki-laki itu menyentuhnya seperti ini?"Tentu saja aku tahu, saat kamu mencoba mengingatku di rumah sakit

  • Jodoh Pilihan Dewa   4. Pulang

    Selama ini Timmy masih berusaha lunak, berharap suatu hari nanti, saat ingatan Li Xiao Le benar-benar sudah pulih, kakek Li akan mengembalikan Li Xiao Le padanya.Tapi sepertinya orang tua itu tak pernah mempunyai itikad baik.Timmy menghela napas dalam.Bagaimanapun Li Xiao Le adalah istrinya. Mana mungkin dia membiarkan laki-laki lain menikahinya?Timmy akan membuat Li Xiao Le mendapatkan ingatannya kembali sebelum pernikahan itu terjadi."Kalau kita adalah teman, seberapa dekat kita?" Li Xiao Le kembali bertanya setelah melihat Timmy melamun."Sangat dekat, kita seperti keluarga. Setiap hari kamu selalu berada di rumahku.""Benarkah?""Benar, bahkan saat aku sedang tidak ada di rumah karena sibuk syuting, kamu tetap berada di rumahku.""Oh, jadi kamu artis?"Alis tebal Timmy kembali mengernyit kala dia membatin, 'Hah, jadi dia tidak tahu jika aku artis?''Apa gadis ini tidak pernah nonton televisi atau bagaimana?''Apa kakek terlalu mengekangnya dan menutup semua informasi tentangk

  • Jodoh Pilihan Dewa   3. Kakek Memaksaku Berkencan Buta

    Mentari pagi menyentuh hangat memberi energi positif untuk melakukan hal yang baik.Satu set pakaian olahraga membalut tubuh Timmy yang tinggi dan juga tegap.Postur yang sempurna membuat laki-laki itu selalu cocok saat mengenakan pakaian apapun.Tak heran jika dia selalu mengantongi penghargaan sebagai top model pria Asia terbaik setiap tahunnya.Kaki jenjangnya masih berlari-lari kecil, ketika kembali mendengar derap sepatu yang berlari mendekat.Bibirnya melengkung samar manakala melihat wajah Li Xiao Le kembali hadir di pelupuk mata.Sudah pasti perempuan itu melarikan diri lagi dari pengawalnya.Tapi pagi-pagi begini kenapa perempuan itu sudah sampai di dekat rumahnya?Rumah kakek Li dan rumah Timmy cukup jauh, dan hampir tiga puluh menit jika mengendarai mobil menuju rumahnya.'Siapa yang peduli?''Bukankah itu malah bagus?'Dengan cepat Timmy menarik tubuh Li Xiao Le dalam dekapan, usai membatin.Li Xiao Le terkejut, tapi dia juga butuh tempat persembunyian, jadi dia diam saja

  • Jodoh Pilihan Dewa   2. Membangkitkan Li Xiao Le

    Dua tahun yang lalu Timmy masih sangat ingat kala dokter keluar dari bangsal dengan membawa kabar duka."Nyonya Li telah meninggal."Saat itu Timmy bagai disambar petir.Dengan susah payah akhirnya Timmy berhasil masuk ke dalam bangsal, usai mengerahkan tenaga berbaku hantam dengan para pengawal kakek Li.Timmy mendapati wajah Li Jingmi yang memerah dengan derai air mata bercucuran memeluk jasat adiknya yang terbaring di ranjang pasien.Sementara kakek Li berdiri dengan angkuh menatap cucu perempuannya yang telah tiada.Sebelumnya Li Xiao Le mengalami kecelakaan mobil dan berada dalam keadaan koma selama satu bulan.Layar elektrokardiogram yang hanya menunjukan garis lurus membuat Timmy tak bisa membendung cairan yang tumpah dari pelupuk mata.Timmy melempar tubuh Li Jingmi dan menubruk Li Xiao Le untuk memeluknya dengan erat."Xiao Le …."Timmy menangis sejadi jadinya, belum bisa menerima jika Li Xiao Le telah pergi meninggalkannya setelah dua kali gagal memberinya keturunan.Tangann

  • Jodoh Pilihan Dewa   1. Kembali Bertemu

    Di bawah pohon ceri blossom yang hampir mati, Timmy berdiri tenang menatap riak air danau yang bergerak lembut tersapu angin di musim ini.Setelah dua tahun berlalu, hanya itu yang bisa Timmy lakukan acap kali merindukan Li Xiao Le.'Cinta kalian adalah kutukan! Bercerailah dengan Li Xiao Le, jika ingin perempuan itu tetap hidup!'Sampai detik ini kutukan kakek Li masih menggema di ingatkan Timmy.Kenangan pahit akan kecelakaan yang menimpa Li Xiao Le kembali hadir membuat jantungnya berdebar sangat kencang.'Aku harap jantungmu masih berdetak seperti ini, Xiao Le. Jangan pernah berhenti.'Suara hati Timmy terbang terbawa udara dingin yang membelai wajah seputih batu giok.Bersamaan dengan itu suara derap sepatu sayup-sayup terdengar dari kejauhan.Arah pandang Timmy beralih pada suara yang kian mendekat dengan langkah terburu-buru.Mata sipit itu pun melebar.Terkejut melihat sosok ramping yang datang dengan pesona yang tak dapat Timmy abaikan.Bukankah dia Li Xiao Le, istrinya?Pere

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status