Share

5. Canggung

Author: Kerry Pu
last update Last Updated: 2025-02-27 10:11:52

Timmy sangat panik begitu melihat Li Xiao Le kesakitan. Dia segera mengangkat tubuh Li Xiao Le dan membawanya duduk di sofa.

"Gendut cepat ambil air!" pintanya.

Gendut pergi dan kembali datang mengulurkan satu botol air mineral pada Timmy.

"Xiao Le, minumlah dulu." Timmy membuka botol dan membantu Li Xiao Le minum.

"Terima kasih," kata Li Xiao Le sambil menyeka keringat dingin yang tiba-tiba membanjiri kening.

"Kamu kenapa? Apa kepalamu sakit?" Timmy masih tampak cemas.

Li Xiao Le mengangguk dan menjawab, "Iya, tadi tiba-tiba sakit, tapi sekarang tidak lagi."

"Xiao Le, kamu jangan terlalu banyak berpikir, jangan terlalu berusaha mengingat sesuatu, santai saja," kata Timmy sambil mengelap keringat dingin di kening Li Xiao Le.

"Bagaimana kamu tahu, kalau aku sedang mengingat sesuatu?" tanya Li Xiao Le sambil menatap Timmy, dia sedikit merasa aneh.

Kenapa dia tidak merasa risih saat laki-laki itu menyentuhnya seperti ini?

"Tentu saja aku tahu, saat kamu mencoba mengingatku di rumah sakit kamu juga seperti ini. Jadi mulai sekarang kamu tidak boleh berpikir keras lagi, santai saja. Aku tidak ingin melihatmu sakit lagi, oke?"

Lagi, apa yang keluar dari mulut Timmy menunjukan kecemasan seorang keluarga yang begitu perhatian dan sangat mengayomi.

Hingga tanpa sadar Li Xiao Le pun mengangguk.

Timmy tersenyum dan segera mengusap kepala Li Xiao Le.

Dan lagi-lagi usapan itu terasa begitu nyaman di hati, Li Xiao Le pun merasa mendapatkan tempat untuk berteduh.

"Kak Timmy," ucap Li Xiao Le tiba-tiba.

Dada Timmy kembali berdesir, tidak ada yang memanggilnya seindah ini selain Li Xiao Le.

"Hmm?" Suara singkat dan pelan Timmy menyambut panggilan Li Xiao Le.

"Apa aku pernah merayakan ulang tahun di sini? Sepertinya aku pernah meletakan kue ulang tahun di meja itu." Li Xiao Le menunjuk meja makan.

Timmy segera mengulas senyum dan menjawab, "Oh, itu adalah ulang tahunku, kamu yang membuat kuenya. Itu adalah karya pertamamu membuat kue."

Alis Li Xiao Le yang tertata rapi langsung terangkat, tidak percaya dia memasak, tapi bukan itu intinya, hingga membuat Li Xiao Le kembali bertanya, "Tapi kenapa kue itu berantakan di atas meja?"

Timmy tersenyum tipis dan menjawab, "Karena tidak sengaja aku mengacaukannya. Itu adalah pesta yang buruk, kamu tidak perlu mengingatnya."

Alis Li Xiao Le yang tertata rapi akhirnya berkerut ketika kembali melontarkan pertanyaan. "Tapi aku juga seperti melihat ada pakaian yang bertebaran di mana-mana, apa itu juga bagian dari pesta?"

Kali ini Timmy tersedak, tubuhnya terguncang bersamaan dengan gestur tubuhnya yang salah tingkah.

Dia bingung bagaimana cara menjelaskan pada Li Xiao Le, jika setelah makan kue mereka bergumul dengan sangat hebat di situ.

"Umm … itu … itu … itu kesalahan Gendut, dia mau membawa pakaian kotor ke binatu tapi dia terpeleset, jadi pakaian kotornya berhamburan di mana-mana." Timmy mulai melontarkan alasan dengan senyum canggung yang terlihat aneh.

Tawa Gendut nyaris meledak, untung saja Timmy segera melotot sambil mengacungkan tinju di belakang tubuh Li Xiao Le.

Gendut pun menggerutu dalam hati, tapi juga geli melihat tingkah majikannya.

'Ya ampun, dulu aku yang membereskan kekacauan yang mereka buat. Sekarang aku lagi yang ditumpahi kesalahan, nasib … nasib ….'

Li Xiao Le sempat menangkap wajah aneh Gendut saat melihat Timmy, dia menatap Timmy juga. Timmy pun menyemaikan senyum imut kepadanya.

Li Xiao Le sedikit menyeringai, dia merasa orang-orang yang berada di rumah itu sangat aneh.

"Umm … aku ingin meminjam toiletmu sebentar, apakah boleh?" Suara Li Xiao Le terdengar lembut ketika meminta izin.

'Astaga Xiao Le, kenapa kamu sopan sekali? Padahal dulu kamu sangat pecicilan.'

Timmy hanya bisa bertanya dalam hati, dan berucap untuk memberikan izin.

"Tentu saja boleh, kamu tidak perlu bersopan santun seperti itu di rumah ini. Santai saja, kamu bebas melakukan apapun di sini."

"Oh ...." Ucapan singkat Li Xiao Le, dia masih tampak kaku.

Li Xiao Le segera menghilang di balik pintu toilet, setelah Timmy menunjukan letak toiletnya.

"Bos kenapa kamu tidak memberi tahu pada nyonya, jika kamu adalah suaminya?" Gendut buru-buru bertanya setelah Li Xiao Le berlalu, dan langsung mendapat semprotan dari Timmy.

"Pelan-pelan saja, bodoh. Itu akan membuat Li Xiao Le syok. Apa kamu tidak lihat, dia langsung sakit kepala saat ingin mengingat sesuatu? Lain kali jaga bicaramu, jangan mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan yang membuat Li Xiao Le terkejut."

Gendut pun meringis dan meminta maaf. "Maaf Bos, nyonya datang bersamamu, aku pikir ingatan nyonya sudah pulih. Tapi bagaimana nyonya bisa ikut denganmu pulang? Jika nyonya belum tahu kalau kamu adalah suaminya."

Alis tebal Timmy berkerut menandakan dia ingin protes dengan menunjukan kesombongannya. "Tch … apa kamu sedang meremehkanku? Aku adalah aktor profesional, merayu wanita adakah hal yang sangat mudah bagiku."

Gendut yang sudah hafal dengan tabiat majikannya malah tergelak dan kembali berucap, "Hahaha … setelah kamu putus dengan Anna, bahkan aku belum pernah melihatmu merayu wanita, selain nyonya."

Timmy menarik salah satu sudut bibirnya, kesal nama mantannya yang pernah menyakiti Li Xiao Le di sebut-sebut.

"Itu karena aku sangat setia, bodoh. Lagi pula kenapa aku harus merayu perempuan? Di mana-mana para gadis lah yang selalu mengejarku. Sudah, pergi sana, sembunyikan semua foto pernikahanku dengan Li Xiao Le, aku tidak ingin kesayanganku terkejut saat melihat semua itu."

"Siap, Bos."

"Wang Wei, Wei Lian, kalian juga pergi, jangan muncul jika aku tidak memanggil kalian. Aku hanya ingin berdua dengan istriku," titah Timmy pada kedua pengawalnya.

Kedua pengawal itu segera mengangguk. Sementara Gendut langsung terkekeh dan mengumbar ejekan, menggoda Timmy. "Selamat melepas rindu Bos, tapi bajunya jangan sampai berserakan lagi ya …."

"Diam kamu Gendut, pergi sana!" ucap Timmy sambil menendang pelan pantat asistennya yang gembul.

Gendut, Wei Lian, dan Wang Wei, pergi seraya terkekeh.

"Di mana Gendut dan juga pengawalmu? Kenapa sepi sekali?" Pertanyaan Li Xiao Le mengalun setelah tiba.

Suara Li Xiao Le membuat Timmy yang sedang memainkan gadgetnya di sofa menoleh.

"Oh, aku menyuruhnya membereskan sesuatu." Timmy menjawab santai dan mempersilahkan Li Xiao Le duduk.

"Oh ...." Li Xiao Le kembali berucap singkat dan duduk di sebelah Timmy.

Mendadak suasana menjadi sangat canggung, mereka hanya saling diam dan sesekali melirik satu sama lain.

Jantung mereka berdebar, ada perasaan aneh yang tiba-tiba muncul menguasai keadaan.

Mulut mereka tidak mampu berucap, tapi hati mereka terus berbicara dengan berisik pada diri sendiri.

'Astaga Li Xiao Le, kamu mendatangi rumah seorang laki-laki, apa yang akan kamu lakukan? Ini benar-benar sangat canggung.' Li Xiao Le menggerutu dalam hati.

'Sial, kenapa suasananya jadi begini? Tenang Timmy, rileks, Li Xiao Le adalah istrimu, jangan terlalu gugup, bukankah dulu kamu biasa saja saat dekat seperti ini? Bahkan kamu pernah lebih dari sekedar dekat dengan Li Xiao Le, jadi sekarang santai saja, tidak perlu gugup, oke?' Timmy terus mengomel dalam hati, menasehati dirinya sendiri.

Ia mulai menarik napas dalam dan mengembuskan perlahan, berusaha menata hatinya.

"Sepi ya, biar aku menyalakan musik." Timmy mencoba mencairkan suasana.

Li Xiao Le mengangguk. Tangan Timmy menyahut remot, dan musik pun mengalun dengan indah setelah dia menekan tombol on.

Sial!

Alunan musik romantis malah semakin membuat suasana menjadi sangat syahdu, dan mengaduk-aduk perasaan mereka membuat suasana semakin canggung.

'Hah, sudah cukup! Ini benar-benar sangat canggung, lebih baik aku pergi saja.' Li Xiao Le kembali berbicara dalam hati.

"Umm … sepertinya aku sudah lama tinggal di rumahmu, sebaiknya sekarang aku pulang. Mungkin kakek sudah menyuruh para pengawal mengobrak abrik seluruh isi kota untuk mencariku."

Li Xiao Le pamit, dia merasa tidak nyaman dengan suasana yang ada.

Tapi begitu dia berdiri, dia malah kehilangan keseimbangan, tubuhnya terhuyung dan jatuh menimpa Timmy.

Bibirnya yang dipoles dengan lipstik warna nude, nyaris mendarat di bibir Timmy, jika dia tidak berhasil mendaratkan telapak tangan di sofa untuk menyangga tubuh.

Mereka membeku, di saat tatapan beradu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Jodoh Pilihan Dewa   6. Li Xiao Le Putus Asa

    Berada sedekat ini dengan Li Xiao Le membuat jantung Timmy berdebar sangat kencang.Hanya dengan sedikit gerakan saja sudah pasti bibir mereka akan menyatu dengan sempurna.Tapi hatinya sedang diselimuti dilema, dia hanya mengaku sebagai teman pada Li Xiao Le, bukankah tidak pantas jika dia mencium Li Xiao Le?Beberapa kali jakun di lehernya bergerak naik turun saat dia menelan saliva menahan gejolak yang begitu menggebu di dalam dada.Dengan alunan musik syahdu yang masih mendayu, tentu saja suasana saat ini sangat mendukung.Begitu juga dengan Li Xiao Le, dia sangat tersihir dengan tatapan Timmy, tubuhnya benar-benar membeku dan tidak bisa digerakkan.Ada perasaan aneh yang muncul di hatinya.Timmy bilang mereka hanya berteman, tapi kenapa dia begitu mendambakan pria di bawahnya?Rasanya ada magnet yang menariknya untuk menyatu dengan laki-laki itu.Di waktu yang sama, satu ranting pohon ceri blossom di pinggir danau, tiba-tiba dipenuhi bunga yang bermekaran.Timmy hampir tidak bisa

    Last Updated : 2025-02-27
  • Jodoh Pilihan Dewa   7. Tidak Tahu Siapa yang Dirindukan

    Samsak yang digantung bergoyang ketika tangan kecil Li Xiao Le meninjunya dengan keras.Ingin menyerah dan memberitahu pada kakek Li atas niatnya, tapi hati mendadak sakit.Sebelum tinggal di Hefei, Li Xiao Le merasa sangat hebat dan mandiri.Dikendalikan seperti ini hanya membuatnya marah.Masih ragu jika menikah dengan Zhang Zui adalah pilihan yang benar.Dari kejauhan Li Jingmi mulai mendekat, dia tahu suasana hati adiknya sedang tidak baik."Kakek memarahimu lagi?" tanya Li Jingmi pelan.Li Xiao Le mengangguk samar, sementara tangannya terus meninju dengan penuh amarah."Karena kamu kabur tadi pagi?" Lagi Li Jingmi bertanya.'Apa lagi?' batin Li Xiao Le tanpa mengangguk.Namun, Li Xiao Le segera menghentikan tinjunya meski amarahnya belum cukup tersalurkan.Dia duduk di lantai dengan peluh yang membasahi seluruh tubuh. Diikuti oleh Li Jingmi yang juga duduk di sampingnya.

    Last Updated : 2025-04-01
  • Jodoh Pilihan Dewa   8. Memanjat Pagar

    Entah bagaimana caranya keesokan harinya wajah imut Li Xiao Le kembali hadir di hadapan Timmy saat ia membukakan pintu."Hai, teman, aku datang lagi," sapa Li Xiao Le datar tanpa ekspresi sembari melambaikan tangannya.Timmy tersenyum lebar, dan berucap, "Masuklah."Li Xiao Le segera memasuki rumah dengan membawa paper bag di tangannya."Apa yang kamu bawa?" tanya Timmy cukup penasaran dengan benda yang Li Xiao Le bawa."Oh ... ini, aku mengembalikan jaketmu. Terima kasih telah meminjamkan kepadaku." Li Xiao Le mengulurkan paper bag itu pada Timmy, wajahnya tampak kurang senang."Ada apa denganmu? Jika tidak ingin mengembalikan jaketku ambil saja tidak apa-apa." Timmy tidak jadi menerima paper bag yang diulurkan Li Xiao Le."Tch …." Li Xiao Le langsung meraih tangan Timmy dan meletakan paper bag itu di tangannya. "Untuk apa aku menginginkan jaketmu, ini juga kebesaran kalau aku pakai."Timmy mulai menautkan alis tebalnya, lantas bertanya, "Lalu kenapa wajahmu seburuk itu?"Li Xiao Le

    Last Updated : 2025-04-01
  • Jodoh Pilihan Dewa   1. Kembali Bertemu

    Di bawah pohon ceri blossom yang hampir mati, Timmy berdiri tenang menatap riak air danau yang bergerak lembut tersapu angin di musim ini.Setelah dua tahun berlalu, hanya itu yang bisa Timmy lakukan acap kali merindukan Li Xiao Le.'Cinta kalian adalah kutukan! Bercerailah dengan Li Xiao Le, jika ingin perempuan itu tetap hidup!'Sampai detik ini kutukan kakek Li masih menggema di ingatkan Timmy.Kenangan pahit akan kecelakaan yang menimpa Li Xiao Le kembali hadir membuat jantungnya berdebar sangat kencang.'Aku harap jantungmu masih berdetak seperti ini, Xiao Le. Jangan pernah berhenti.'Suara hati Timmy terbang terbawa udara dingin yang membelai wajah seputih batu giok.Bersamaan dengan itu suara derap sepatu sayup-sayup terdengar dari kejauhan.Arah pandang Timmy beralih pada suara yang kian mendekat dengan langkah terburu-buru.Mata sipit itu pun melebar.Terkejut melihat sosok ramping yang datang dengan pesona yang tak dapat Timmy abaikan.Bukankah dia Li Xiao Le, istrinya?Pere

    Last Updated : 2025-02-27
  • Jodoh Pilihan Dewa   2. Membangkitkan Li Xiao Le

    Dua tahun yang lalu Timmy masih sangat ingat kala dokter keluar dari bangsal dengan membawa kabar duka."Nyonya Li telah meninggal."Saat itu Timmy bagai disambar petir.Dengan susah payah akhirnya Timmy berhasil masuk ke dalam bangsal, usai mengerahkan tenaga berbaku hantam dengan para pengawal kakek Li.Timmy mendapati wajah Li Jingmi yang memerah dengan derai air mata bercucuran memeluk jasat adiknya yang terbaring di ranjang pasien.Sementara kakek Li berdiri dengan angkuh menatap cucu perempuannya yang telah tiada.Sebelumnya Li Xiao Le mengalami kecelakaan mobil dan berada dalam keadaan koma selama satu bulan.Layar elektrokardiogram yang hanya menunjukan garis lurus membuat Timmy tak bisa membendung cairan yang tumpah dari pelupuk mata.Timmy melempar tubuh Li Jingmi dan menubruk Li Xiao Le untuk memeluknya dengan erat."Xiao Le …."Timmy menangis sejadi jadinya, belum bisa menerima jika Li Xiao Le telah pergi meninggalkannya setelah dua kali gagal memberinya keturunan.Tangann

    Last Updated : 2025-02-27
  • Jodoh Pilihan Dewa   3. Kakek Memaksaku Berkencan Buta

    Mentari pagi menyentuh hangat memberi energi positif untuk melakukan hal yang baik.Satu set pakaian olahraga membalut tubuh Timmy yang tinggi dan juga tegap.Postur yang sempurna membuat laki-laki itu selalu cocok saat mengenakan pakaian apapun.Tak heran jika dia selalu mengantongi penghargaan sebagai top model pria Asia terbaik setiap tahunnya.Kaki jenjangnya masih berlari-lari kecil, ketika kembali mendengar derap sepatu yang berlari mendekat.Bibirnya melengkung samar manakala melihat wajah Li Xiao Le kembali hadir di pelupuk mata.Sudah pasti perempuan itu melarikan diri lagi dari pengawalnya.Tapi pagi-pagi begini kenapa perempuan itu sudah sampai di dekat rumahnya?Rumah kakek Li dan rumah Timmy cukup jauh, dan hampir tiga puluh menit jika mengendarai mobil menuju rumahnya.'Siapa yang peduli?''Bukankah itu malah bagus?'Dengan cepat Timmy menarik tubuh Li Xiao Le dalam dekapan, usai membatin.Li Xiao Le terkejut, tapi dia juga butuh tempat persembunyian, jadi dia diam saja

    Last Updated : 2025-02-27
  • Jodoh Pilihan Dewa   4. Pulang

    Selama ini Timmy masih berusaha lunak, berharap suatu hari nanti, saat ingatan Li Xiao Le benar-benar sudah pulih, kakek Li akan mengembalikan Li Xiao Le padanya.Tapi sepertinya orang tua itu tak pernah mempunyai itikad baik.Timmy menghela napas dalam.Bagaimanapun Li Xiao Le adalah istrinya. Mana mungkin dia membiarkan laki-laki lain menikahinya?Timmy akan membuat Li Xiao Le mendapatkan ingatannya kembali sebelum pernikahan itu terjadi."Kalau kita adalah teman, seberapa dekat kita?" Li Xiao Le kembali bertanya setelah melihat Timmy melamun."Sangat dekat, kita seperti keluarga. Setiap hari kamu selalu berada di rumahku.""Benarkah?""Benar, bahkan saat aku sedang tidak ada di rumah karena sibuk syuting, kamu tetap berada di rumahku.""Oh, jadi kamu artis?"Alis tebal Timmy kembali mengernyit kala dia membatin, 'Hah, jadi dia tidak tahu jika aku artis?''Apa gadis ini tidak pernah nonton televisi atau bagaimana?''Apa kakek terlalu mengekangnya dan menutup semua informasi tentangk

    Last Updated : 2025-02-27

Latest chapter

  • Jodoh Pilihan Dewa   8. Memanjat Pagar

    Entah bagaimana caranya keesokan harinya wajah imut Li Xiao Le kembali hadir di hadapan Timmy saat ia membukakan pintu."Hai, teman, aku datang lagi," sapa Li Xiao Le datar tanpa ekspresi sembari melambaikan tangannya.Timmy tersenyum lebar, dan berucap, "Masuklah."Li Xiao Le segera memasuki rumah dengan membawa paper bag di tangannya."Apa yang kamu bawa?" tanya Timmy cukup penasaran dengan benda yang Li Xiao Le bawa."Oh ... ini, aku mengembalikan jaketmu. Terima kasih telah meminjamkan kepadaku." Li Xiao Le mengulurkan paper bag itu pada Timmy, wajahnya tampak kurang senang."Ada apa denganmu? Jika tidak ingin mengembalikan jaketku ambil saja tidak apa-apa." Timmy tidak jadi menerima paper bag yang diulurkan Li Xiao Le."Tch …." Li Xiao Le langsung meraih tangan Timmy dan meletakan paper bag itu di tangannya. "Untuk apa aku menginginkan jaketmu, ini juga kebesaran kalau aku pakai."Timmy mulai menautkan alis tebalnya, lantas bertanya, "Lalu kenapa wajahmu seburuk itu?"Li Xiao Le

  • Jodoh Pilihan Dewa   7. Tidak Tahu Siapa yang Dirindukan

    Samsak yang digantung bergoyang ketika tangan kecil Li Xiao Le meninjunya dengan keras.Ingin menyerah dan memberitahu pada kakek Li atas niatnya, tapi hati mendadak sakit.Sebelum tinggal di Hefei, Li Xiao Le merasa sangat hebat dan mandiri.Dikendalikan seperti ini hanya membuatnya marah.Masih ragu jika menikah dengan Zhang Zui adalah pilihan yang benar.Dari kejauhan Li Jingmi mulai mendekat, dia tahu suasana hati adiknya sedang tidak baik."Kakek memarahimu lagi?" tanya Li Jingmi pelan.Li Xiao Le mengangguk samar, sementara tangannya terus meninju dengan penuh amarah."Karena kamu kabur tadi pagi?" Lagi Li Jingmi bertanya.'Apa lagi?' batin Li Xiao Le tanpa mengangguk.Namun, Li Xiao Le segera menghentikan tinjunya meski amarahnya belum cukup tersalurkan.Dia duduk di lantai dengan peluh yang membasahi seluruh tubuh. Diikuti oleh Li Jingmi yang juga duduk di sampingnya.

  • Jodoh Pilihan Dewa   6. Li Xiao Le Putus Asa

    Berada sedekat ini dengan Li Xiao Le membuat jantung Timmy berdebar sangat kencang.Hanya dengan sedikit gerakan saja sudah pasti bibir mereka akan menyatu dengan sempurna.Tapi hatinya sedang diselimuti dilema, dia hanya mengaku sebagai teman pada Li Xiao Le, bukankah tidak pantas jika dia mencium Li Xiao Le?Beberapa kali jakun di lehernya bergerak naik turun saat dia menelan saliva menahan gejolak yang begitu menggebu di dalam dada.Dengan alunan musik syahdu yang masih mendayu, tentu saja suasana saat ini sangat mendukung.Begitu juga dengan Li Xiao Le, dia sangat tersihir dengan tatapan Timmy, tubuhnya benar-benar membeku dan tidak bisa digerakkan.Ada perasaan aneh yang muncul di hatinya.Timmy bilang mereka hanya berteman, tapi kenapa dia begitu mendambakan pria di bawahnya?Rasanya ada magnet yang menariknya untuk menyatu dengan laki-laki itu.Di waktu yang sama, satu ranting pohon ceri blossom di pinggir danau, tiba-tiba dipenuhi bunga yang bermekaran.Timmy hampir tidak bisa

  • Jodoh Pilihan Dewa   5. Canggung

    Timmy sangat panik begitu melihat Li Xiao Le kesakitan. Dia segera mengangkat tubuh Li Xiao Le dan membawanya duduk di sofa."Gendut cepat ambil air!" pintanya.Gendut pergi dan kembali datang mengulurkan satu botol air mineral pada Timmy."Xiao Le, minumlah dulu." Timmy membuka botol dan membantu Li Xiao Le minum."Terima kasih," kata Li Xiao Le sambil menyeka keringat dingin yang tiba-tiba membanjiri kening."Kamu kenapa? Apa kepalamu sakit?" Timmy masih tampak cemas.Li Xiao Le mengangguk dan menjawab, "Iya, tadi tiba-tiba sakit, tapi sekarang tidak lagi.""Xiao Le, kamu jangan terlalu banyak berpikir, jangan terlalu berusaha mengingat sesuatu, santai saja," kata Timmy sambil mengelap keringat dingin di kening Li Xiao Le."Bagaimana kamu tahu, kalau aku sedang mengingat sesuatu?" tanya Li Xiao Le sambil menatap Timmy, dia sedikit merasa aneh.Kenapa dia tidak merasa risih saat laki-laki itu menyentuhnya seperti ini?"Tentu saja aku tahu, saat kamu mencoba mengingatku di rumah sakit

  • Jodoh Pilihan Dewa   4. Pulang

    Selama ini Timmy masih berusaha lunak, berharap suatu hari nanti, saat ingatan Li Xiao Le benar-benar sudah pulih, kakek Li akan mengembalikan Li Xiao Le padanya.Tapi sepertinya orang tua itu tak pernah mempunyai itikad baik.Timmy menghela napas dalam.Bagaimanapun Li Xiao Le adalah istrinya. Mana mungkin dia membiarkan laki-laki lain menikahinya?Timmy akan membuat Li Xiao Le mendapatkan ingatannya kembali sebelum pernikahan itu terjadi."Kalau kita adalah teman, seberapa dekat kita?" Li Xiao Le kembali bertanya setelah melihat Timmy melamun."Sangat dekat, kita seperti keluarga. Setiap hari kamu selalu berada di rumahku.""Benarkah?""Benar, bahkan saat aku sedang tidak ada di rumah karena sibuk syuting, kamu tetap berada di rumahku.""Oh, jadi kamu artis?"Alis tebal Timmy kembali mengernyit kala dia membatin, 'Hah, jadi dia tidak tahu jika aku artis?''Apa gadis ini tidak pernah nonton televisi atau bagaimana?''Apa kakek terlalu mengekangnya dan menutup semua informasi tentangk

  • Jodoh Pilihan Dewa   3. Kakek Memaksaku Berkencan Buta

    Mentari pagi menyentuh hangat memberi energi positif untuk melakukan hal yang baik.Satu set pakaian olahraga membalut tubuh Timmy yang tinggi dan juga tegap.Postur yang sempurna membuat laki-laki itu selalu cocok saat mengenakan pakaian apapun.Tak heran jika dia selalu mengantongi penghargaan sebagai top model pria Asia terbaik setiap tahunnya.Kaki jenjangnya masih berlari-lari kecil, ketika kembali mendengar derap sepatu yang berlari mendekat.Bibirnya melengkung samar manakala melihat wajah Li Xiao Le kembali hadir di pelupuk mata.Sudah pasti perempuan itu melarikan diri lagi dari pengawalnya.Tapi pagi-pagi begini kenapa perempuan itu sudah sampai di dekat rumahnya?Rumah kakek Li dan rumah Timmy cukup jauh, dan hampir tiga puluh menit jika mengendarai mobil menuju rumahnya.'Siapa yang peduli?''Bukankah itu malah bagus?'Dengan cepat Timmy menarik tubuh Li Xiao Le dalam dekapan, usai membatin.Li Xiao Le terkejut, tapi dia juga butuh tempat persembunyian, jadi dia diam saja

  • Jodoh Pilihan Dewa   2. Membangkitkan Li Xiao Le

    Dua tahun yang lalu Timmy masih sangat ingat kala dokter keluar dari bangsal dengan membawa kabar duka."Nyonya Li telah meninggal."Saat itu Timmy bagai disambar petir.Dengan susah payah akhirnya Timmy berhasil masuk ke dalam bangsal, usai mengerahkan tenaga berbaku hantam dengan para pengawal kakek Li.Timmy mendapati wajah Li Jingmi yang memerah dengan derai air mata bercucuran memeluk jasat adiknya yang terbaring di ranjang pasien.Sementara kakek Li berdiri dengan angkuh menatap cucu perempuannya yang telah tiada.Sebelumnya Li Xiao Le mengalami kecelakaan mobil dan berada dalam keadaan koma selama satu bulan.Layar elektrokardiogram yang hanya menunjukan garis lurus membuat Timmy tak bisa membendung cairan yang tumpah dari pelupuk mata.Timmy melempar tubuh Li Jingmi dan menubruk Li Xiao Le untuk memeluknya dengan erat."Xiao Le …."Timmy menangis sejadi jadinya, belum bisa menerima jika Li Xiao Le telah pergi meninggalkannya setelah dua kali gagal memberinya keturunan.Tangann

  • Jodoh Pilihan Dewa   1. Kembali Bertemu

    Di bawah pohon ceri blossom yang hampir mati, Timmy berdiri tenang menatap riak air danau yang bergerak lembut tersapu angin di musim ini.Setelah dua tahun berlalu, hanya itu yang bisa Timmy lakukan acap kali merindukan Li Xiao Le.'Cinta kalian adalah kutukan! Bercerailah dengan Li Xiao Le, jika ingin perempuan itu tetap hidup!'Sampai detik ini kutukan kakek Li masih menggema di ingatkan Timmy.Kenangan pahit akan kecelakaan yang menimpa Li Xiao Le kembali hadir membuat jantungnya berdebar sangat kencang.'Aku harap jantungmu masih berdetak seperti ini, Xiao Le. Jangan pernah berhenti.'Suara hati Timmy terbang terbawa udara dingin yang membelai wajah seputih batu giok.Bersamaan dengan itu suara derap sepatu sayup-sayup terdengar dari kejauhan.Arah pandang Timmy beralih pada suara yang kian mendekat dengan langkah terburu-buru.Mata sipit itu pun melebar.Terkejut melihat sosok ramping yang datang dengan pesona yang tak dapat Timmy abaikan.Bukankah dia Li Xiao Le, istrinya?Pere

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status