แชร์

5. Canggung

ผู้เขียน: Kerry Pu
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-02-27 10:11:52

Timmy sangat panik begitu melihat Li Xiao Le kesakitan. Dia segera mengangkat tubuh Li Xiao Le dan membawanya duduk di sofa.

"Gendut cepat ambil air!" pintanya.

Gendut pergi dan kembali datang mengulurkan satu botol air mineral pada Timmy.

"Xiao Le, minumlah dulu." Timmy membuka botol dan membantu Li Xiao Le minum.

"Terima kasih," kata Li Xiao Le sambil menyeka keringat dingin yang tiba-tiba membanjiri kening.

"Kamu kenapa? Apa kepalamu sakit?" Timmy masih tampak cemas.

Li Xiao Le mengangguk dan menjawab, "Iya, tadi tiba-tiba sakit, tapi sekarang tidak lagi."

"Xiao Le, kamu jangan terlalu banyak berpikir, jangan terlalu berusaha mengingat sesuatu, santai saja," kata Timmy sambil mengelap keringat dingin di kening Li Xiao Le.

"Bagaimana kamu tahu, kalau aku sedang mengingat sesuatu?" tanya Li Xiao Le sambil menatap Timmy, dia sedikit merasa aneh.

Kenapa dia tidak merasa risih saat laki-laki itu menyentuhnya seperti ini?

"Tentu saja aku tahu, saat kamu mencoba mengingatku di rumah sakit kamu juga seperti ini. Jadi mulai sekarang kamu tidak boleh berpikir keras lagi, santai saja. Aku tidak ingin melihatmu sakit lagi, oke?"

Lagi, apa yang keluar dari mulut Timmy menunjukan kecemasan seorang keluarga yang begitu perhatian dan sangat mengayomi.

Hingga tanpa sadar Li Xiao Le pun mengangguk.

Timmy tersenyum dan segera mengusap kepala Li Xiao Le.

Dan lagi-lagi usapan itu terasa begitu nyaman di hati, Li Xiao Le pun merasa mendapatkan tempat untuk berteduh.

"Kak Timmy," ucap Li Xiao Le tiba-tiba.

Dada Timmy kembali berdesir, tidak ada yang memanggilnya seindah ini selain Li Xiao Le.

"Hmm?" Suara singkat dan pelan Timmy menyambut panggilan Li Xiao Le.

"Apa aku pernah merayakan ulang tahun di sini? Sepertinya aku pernah meletakan kue ulang tahun di meja itu." Li Xiao Le menunjuk meja makan.

Timmy segera mengulas senyum dan menjawab, "Oh, itu adalah ulang tahunku, kamu yang membuat kuenya. Itu adalah karya pertamamu membuat kue."

Alis Li Xiao Le yang tertata rapi langsung terangkat, tidak percaya dia memasak, tapi bukan itu intinya, hingga membuat Li Xiao Le kembali bertanya, "Tapi kenapa kue itu berantakan di atas meja?"

Timmy tersenyum tipis dan menjawab, "Karena tidak sengaja aku mengacaukannya. Itu adalah pesta yang buruk, kamu tidak perlu mengingatnya."

Alis Li Xiao Le yang tertata rapi akhirnya berkerut ketika kembali melontarkan pertanyaan. "Tapi aku juga seperti melihat ada pakaian yang bertebaran di mana-mana, apa itu juga bagian dari pesta?"

Kali ini Timmy tersedak, tubuhnya terguncang bersamaan dengan gestur tubuhnya yang salah tingkah.

Dia bingung bagaimana cara menjelaskan pada Li Xiao Le, jika setelah makan kue mereka bergumul dengan sangat hebat di situ.

"Umm … itu … itu … itu kesalahan Gendut, dia mau membawa pakaian kotor ke binatu tapi dia terpeleset, jadi pakaian kotornya berhamburan di mana-mana." Timmy mulai melontarkan alasan dengan senyum canggung yang terlihat aneh.

Tawa Gendut nyaris meledak, untung saja Timmy segera melotot sambil mengacungkan tinju di belakang tubuh Li Xiao Le.

Gendut pun menggerutu dalam hati, tapi juga geli melihat tingkah majikannya.

'Ya ampun, dulu aku yang membereskan kekacauan yang mereka buat. Sekarang aku lagi yang ditumpahi kesalahan, nasib … nasib ….'

Li Xiao Le sempat menangkap wajah aneh Gendut saat melihat Timmy, dia menatap Timmy juga. Timmy pun menyemaikan senyum imut kepadanya.

Li Xiao Le sedikit menyeringai, dia merasa orang-orang yang berada di rumah itu sangat aneh.

"Umm … aku ingin meminjam toiletmu sebentar, apakah boleh?" Suara Li Xiao Le terdengar lembut ketika meminta izin.

'Astaga Xiao Le, kenapa kamu sopan sekali? Padahal dulu kamu sangat pecicilan.'

Timmy hanya bisa bertanya dalam hati, dan berucap untuk memberikan izin.

"Tentu saja boleh, kamu tidak perlu bersopan santun seperti itu di rumah ini. Santai saja, kamu bebas melakukan apapun di sini."

"Oh ...." Ucapan singkat Li Xiao Le, dia masih tampak kaku.

Li Xiao Le segera menghilang di balik pintu toilet, setelah Timmy menunjukan letak toiletnya.

"Bos kenapa kamu tidak memberi tahu pada nyonya, jika kamu adalah suaminya?" Gendut buru-buru bertanya setelah Li Xiao Le berlalu, dan langsung mendapat semprotan dari Timmy.

"Pelan-pelan saja, bodoh. Itu akan membuat Li Xiao Le syok. Apa kamu tidak lihat, dia langsung sakit kepala saat ingin mengingat sesuatu? Lain kali jaga bicaramu, jangan mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan yang membuat Li Xiao Le terkejut."

Gendut pun meringis dan meminta maaf. "Maaf Bos, nyonya datang bersamamu, aku pikir ingatan nyonya sudah pulih. Tapi bagaimana nyonya bisa ikut denganmu pulang? Jika nyonya belum tahu kalau kamu adalah suaminya."

Alis tebal Timmy berkerut menandakan dia ingin protes dengan menunjukan kesombongannya. "Tch … apa kamu sedang meremehkanku? Aku adalah aktor profesional, merayu wanita adakah hal yang sangat mudah bagiku."

Gendut yang sudah hafal dengan tabiat majikannya malah tergelak dan kembali berucap, "Hahaha … setelah kamu putus dengan Anna, bahkan aku belum pernah melihatmu merayu wanita, selain nyonya."

Timmy menarik salah satu sudut bibirnya, kesal nama mantannya yang pernah menyakiti Li Xiao Le di sebut-sebut.

"Itu karena aku sangat setia, bodoh. Lagi pula kenapa aku harus merayu perempuan? Di mana-mana para gadis lah yang selalu mengejarku. Sudah, pergi sana, sembunyikan semua foto pernikahanku dengan Li Xiao Le, aku tidak ingin kesayanganku terkejut saat melihat semua itu."

"Siap, Bos."

"Wang Wei, Wei Lian, kalian juga pergi, jangan muncul jika aku tidak memanggil kalian. Aku hanya ingin berdua dengan istriku," titah Timmy pada kedua pengawalnya.

Kedua pengawal itu segera mengangguk. Sementara Gendut langsung terkekeh dan mengumbar ejekan, menggoda Timmy. "Selamat melepas rindu Bos, tapi bajunya jangan sampai berserakan lagi ya …."

"Diam kamu Gendut, pergi sana!" ucap Timmy sambil menendang pelan pantat asistennya yang gembul.

Gendut, Wei Lian, dan Wang Wei, pergi seraya terkekeh.

"Di mana Gendut dan juga pengawalmu? Kenapa sepi sekali?" Pertanyaan Li Xiao Le mengalun setelah tiba.

Suara Li Xiao Le membuat Timmy yang sedang memainkan gadgetnya di sofa menoleh.

"Oh, aku menyuruhnya membereskan sesuatu." Timmy menjawab santai dan mempersilahkan Li Xiao Le duduk.

"Oh ...." Li Xiao Le kembali berucap singkat dan duduk di sebelah Timmy.

Mendadak suasana menjadi sangat canggung, mereka hanya saling diam dan sesekali melirik satu sama lain.

Jantung mereka berdebar, ada perasaan aneh yang tiba-tiba muncul menguasai keadaan.

Mulut mereka tidak mampu berucap, tapi hati mereka terus berbicara dengan berisik pada diri sendiri.

'Astaga Li Xiao Le, kamu mendatangi rumah seorang laki-laki, apa yang akan kamu lakukan? Ini benar-benar sangat canggung.' Li Xiao Le menggerutu dalam hati.

'Sial, kenapa suasananya jadi begini? Tenang Timmy, rileks, Li Xiao Le adalah istrimu, jangan terlalu gugup, bukankah dulu kamu biasa saja saat dekat seperti ini? Bahkan kamu pernah lebih dari sekedar dekat dengan Li Xiao Le, jadi sekarang santai saja, tidak perlu gugup, oke?' Timmy terus mengomel dalam hati, menasehati dirinya sendiri.

Ia mulai menarik napas dalam dan mengembuskan perlahan, berusaha menata hatinya.

"Sepi ya, biar aku menyalakan musik." Timmy mencoba mencairkan suasana.

Li Xiao Le mengangguk. Tangan Timmy menyahut remot, dan musik pun mengalun dengan indah setelah dia menekan tombol on.

Sial!

Alunan musik romantis malah semakin membuat suasana menjadi sangat syahdu, dan mengaduk-aduk perasaan mereka membuat suasana semakin canggung.

'Hah, sudah cukup! Ini benar-benar sangat canggung, lebih baik aku pergi saja.' Li Xiao Le kembali berbicara dalam hati.

"Umm … sepertinya aku sudah lama tinggal di rumahmu, sebaiknya sekarang aku pulang. Mungkin kakek sudah menyuruh para pengawal mengobrak abrik seluruh isi kota untuk mencariku."

Li Xiao Le pamit, dia merasa tidak nyaman dengan suasana yang ada.

Tapi begitu dia berdiri, dia malah kehilangan keseimbangan, tubuhnya terhuyung dan jatuh menimpa Timmy.

Bibirnya yang dipoles dengan lipstik warna nude, nyaris mendarat di bibir Timmy, jika dia tidak berhasil mendaratkan telapak tangan di sofa untuk menyangga tubuh.

Mereka membeku, di saat tatapan beradu.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Jodoh Pilihan Dewa   6. Li Xiao Le Putus Asa

    Berada sedekat ini dengan Li Xiao Le membuat jantung Timmy berdebar sangat kencang.Hanya dengan sedikit gerakan saja sudah pasti bibir mereka akan menyatu dengan sempurna.Tapi hatinya sedang diselimuti dilema, dia hanya mengaku sebagai teman pada Li Xiao Le, bukankah tidak pantas jika dia mencium Li Xiao Le?Beberapa kali jakun di lehernya bergerak naik turun saat dia menelan saliva menahan gejolak yang begitu menggebu di dalam dada.Dengan alunan musik syahdu yang masih mendayu, tentu saja suasana saat ini sangat mendukung.Begitu juga dengan Li Xiao Le, dia sangat tersihir dengan tatapan Timmy, tubuhnya benar-benar membeku dan tidak bisa digerakkan.Ada perasaan aneh yang muncul di hatinya.Timmy bilang mereka hanya berteman, tapi kenapa dia begitu mendambakan pria di bawahnya?Rasanya ada magnet yang menariknya untuk menyatu dengan laki-laki itu.Di waktu yang sama, satu ranting pohon ceri blossom di pinggir danau, tiba-tiba dipenuhi bunga yang bermekaran.Timmy hampir tidak bisa

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-27
  • Jodoh Pilihan Dewa   7. Tidak Tahu Siapa yang Dirindukan

    Samsak yang digantung bergoyang ketika tangan kecil Li Xiao Le meninjunya dengan keras.Ingin menyerah dan memberitahu pada kakek Li atas niatnya, tapi hati mendadak sakit.Sebelum tinggal di Hefei, Li Xiao Le merasa sangat hebat dan mandiri.Dikendalikan seperti ini hanya membuatnya marah.Masih ragu jika menikah dengan Zhang Zui adalah pilihan yang benar.Dari kejauhan Li Jingmi mulai mendekat, dia tahu suasana hati adiknya sedang tidak baik."Kakek memarahimu lagi?" tanya Li Jingmi pelan.Li Xiao Le mengangguk samar, sementara tangannya terus meninju dengan penuh amarah."Karena kamu kabur tadi pagi?" Lagi Li Jingmi bertanya.'Apa lagi?' batin Li Xiao Le tanpa mengangguk.Namun, Li Xiao Le segera menghentikan tinjunya meski amarahnya belum cukup tersalurkan.Dia duduk di lantai dengan peluh yang membasahi seluruh tubuh. Diikuti oleh Li Jingmi yang juga duduk di sampingnya.

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-01
  • Jodoh Pilihan Dewa   8. Memanjat Pagar

    Entah bagaimana caranya keesokan harinya wajah imut Li Xiao Le kembali hadir di hadapan Timmy saat ia membukakan pintu."Hai, teman, aku datang lagi," sapa Li Xiao Le datar tanpa ekspresi sembari melambaikan tangannya.Timmy tersenyum lebar, dan berucap, "Masuklah."Li Xiao Le segera memasuki rumah dengan membawa paper bag di tangannya."Apa yang kamu bawa?" tanya Timmy cukup penasaran dengan benda yang Li Xiao Le bawa."Oh ... ini, aku mengembalikan jaketmu. Terima kasih telah meminjamkan kepadaku." Li Xiao Le mengulurkan paper bag itu pada Timmy, wajahnya tampak kurang senang."Ada apa denganmu? Jika tidak ingin mengembalikan jaketku ambil saja tidak apa-apa." Timmy tidak jadi menerima paper bag yang diulurkan Li Xiao Le."Tch …." Li Xiao Le langsung meraih tangan Timmy dan meletakan paper bag itu di tangannya. "Untuk apa aku menginginkan jaketmu, ini juga kebesaran kalau aku pakai."Timmy mulai menautkan alis tebalnya, lantas bertanya, "Lalu kenapa wajahmu seburuk itu?"Li Xiao Le

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-01
  • Jodoh Pilihan Dewa   9. Mendadak Kecewa

    "Manager Lin, kapan dimulai syutingnya?"Timmy mengalihkan pembicaraan sambil menarik lengan manager Lin untuk menjauh, takut kesehatan Li Xiao Le kembali terganggu dengan pertanyaan itu.Sementara Li Xiao Le yang masih terpaku memikirkan sapaan manajer Lin, tiba-tiba saja kepalanya kembali diserang rasa sakit begitu ingin mengingat sesuatu.Dia seperti pernah mendengar nama Jiang, tapi entah nama siapa itu."Nyonya Li, kamu sakit lagi?" Gendut segera membantu Li Xiao Le duduk sebuah bangku.Timmy sedikit menahan napas dia juga bisa merasakan sakit yang dialami Li Xiao Le melakui jantungnya tanpa melihat Li Xiao Le yang sedang memegangi kepalanya yang kembali berdenyut nyeri.Tapi tidak berani mendekat, takut Li Xiao Le bertanya lebih banyak dan membuatnya semakin sakit."Nyonya, apakah masih sakit?"Gendut memastikan keadaan Li Xiao Le yang napasnya masih terengah-engah dengan keringat dingin yang menyelimuti tubuhnya.Li Xiao Le menggelengkan kepala, wajahnya nanar juga napas yang b

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-02
  • Jodoh Pilihan Dewa   10. Merusak Dengan Hubungan Lain

    "Sebaiknya kita harus menjaga jarak mulai sekarang," ucap Li Xiao Le lirih kemudian.Namun, Timmy justru terkekeh mendengar itu, yang tidak Li Xiao Le ketahui apa penyebabnya.Karena sangat aneh Li Xiao Le pun kembali bertanya, "Apa yang kamu tertawakan?"Timmy menatap Li Xiao Le lekat untuk waktu yang cukup lama, kilat matanya yang jernih masih binar senyuman yang sangat manis, dan berucap, "Xiao Le, meskipun kita sangat dekat dia tidak akan pernah marah."Li Xiao Le mulai menaikan kedua alisnya dan kembali bertanya, "Benarkah? Apakah dia juga mengenalku?""Bukan hanya mengenal, tapi dia sangat mengenalmu," karena dia adalah kamu Li Xiao Le, imbuh Timmy dalam hati."Dia tinggal di mana?""Di hatiku.""Tch… jangan bercanda."Timmy hanya tersenyum lebar, dan kembali memasukan makanannya ke dalam mulut."Siapa namanya? Ceritakan seperti apa dia."Timmy menatap Li Xiao Le santai, dia kembali menghentikan aktivitas mengunyah yang dia kerjakan, kemudian menjawab, "Aku biasa memanggilnya Li

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-02
  • Jodoh Pilihan Dewa   11. Tidak Akan Merusak Persahabatan

    Li Xiao Le mengintip di balik boneka besar yang dia peluk, ternyata itu kakaknya, Li Jingmi.Tarikan napas lega langsung berembus samar.Untung bukan kakeknya yang dia tabrak, kalau iya, sudah pasti Li Xiao Le akan mendapatkan omelan yang bertubi-tubi karena sudah kabur seharian."Dari mana saja kamu seharian ini? Kakek sangat khawatir mencarimu." Li Jingmi mengulangi pertanyaannya."Hanya bersenang-senang. Kakek terlalu berlebihan, aku sudah bilang aku bukan anak kecil, tidak perlu mengkhawatirkanku terlalu berlebihan." Li Xiao Le menjawab enteng."Kamu membeli boneka sebesar ini, apa kakek memberi uang saku hari ini?""Hah, seandainya itu terjadi pasti aku akan sangat senang. Aku mendapatkan ini secara cuma-cuma?""Jangan bilang kalau kamu mencuri.""Kak Jingmi … jangan konyol! Mana ada orang mencuri barang yang tidak bisa disembunyikan di tubuhnya?" Li Xiao Le sedikit gusar dengan tuduhan kakaknya.Li Jingmi terkekeh. "Lalu dari mana kamu mendapatkannya?""Aku menang bermain Duck S

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-03
  • Jodoh Pilihan Dewa   12. Siapa yang Mengatakan Itu Padaku?

    Keesokan harinya.Li Jingmi terkekeh mendapati Li Xiao Le sedang mengendap-endap menuju ruang makan. Sudah pasti gadis itu sedang menghindari kakek pagi ini."Xiao Le."Li Xiao Le melonjak terkejut dan memekik, "Kak Jingmi, jangan mengagetkanku."Li Jingmi kembali terkekeh. "Jangan mengendap-endap seperti pencuri begitu, ayo kita sarapan!"Li Jingmi meraih kepala adiknya ke dalam dekapan dan mengajaknya menuju meja makan.Kebetulan meja masih kosong, mungkin kakek sudah terlebih dahulu sarapan atau mungkin malah belum tiba di meja itu.Yang jelas Li Xiao Le sangat senang karena tidak ada kakeknya, jadi dia tidak perlu mendengar omelannya pagi ini.Para pelayan segera menyiapkan sarapan untuk mereka berdua."Xiao Le, pulang kerja aku akan mengajakmu makan hotpot.""Tidak mau.""Kenapa?""Makanan pedas tidak akan baik untuk lambung."Li Jingmi menaikan salah satu alisnya.Ada yang berbeda dengan adiknya pagi ini."Sepertinya ada yang berubah denganmu. Apa kamu mendapatkan pencerahan set

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-03
  • Jodoh Pilihan Dewa   13. Kenapa Sakit Ketika Timmy Terluka?

    Orang-orang di sekitarnya tidak pernah jujur ketika ditanya tentang apa yang terjadi selama dua tahun terakhir.Karena itu Li Xiao Le mencoba mencari tahu sendiri, apa yang terjadi.Bisikan di pinggir danau terdengar sangat nyata, seakan itu adalah memori yang pernah terlupakan.Tapi ketika menengok ke arah jari-jarinya, semua terlihat kosong melompong.'Apakah aku menolak lamaran itu?'Tapi perasaan bahagia saat mendengar kata lamaran seperti menunjukkan bahwa dia setuju.'Mustahil aku menolaknya.''Tapi siapa? Siapa yang telah melamarku?'Li Xiao Le semakin sering mendatangi distrik Sushan, berharap ingatannya akan kembali.Sementara pengawal Li Xiao Le berpikir jika nona muda mereka ini sangat mencintai keindahan danau sehingga terus mendatanginya setiap hari."Bagaimana? Kemana dia pergi akhir-akhir ini?" tanya kakek Li pada pengawal Li Xiao Le."Nona Muda hanya pergi ke distrik Su

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-04-04

บทล่าสุด

  • Jodoh Pilihan Dewa   48. Aku Akan Dipenjara

    Suara Li Xiao Le tertahan akibat membekap mulutnya sendiri menahan sesuatu yang ingin keluar dengan paksa."Nona Li, kamu sakit?" Zhang Zui menghentikan aktivitas makannya begitu melihat Li Xiao Le yang ingin muntah."Tidak, aku hanya alergi dengan omong kosong. Aku mau ke toilet dulu, permisi."Zhang Zui terkekeh ringan sambil menggelengkan kepala, menatap punggung Li Xiao Le yang menjauh.Sepertinya dia harus extra sabar untuk mendapatkan hati calon istrinya yang bebal dan kekanak-kanakan itu.Li Xiao Le sudah tidak tahan lagi, sesampainya di toilet dia segera mengeluarkan seluruh isi perut dengan menyedihkan."CEO sialan! Bisa-bisanya dia terus merayu seperti itu, membuatku mual saja," umpat Li Xiao Le sembari menyeka keringat dingin di dahinya.Setelah keadaan mulai membaik Li Xiao Le mengendap-endap menuju pintu toilet. Ingin kabur.Tapi dua bodyguard Zhang Zui terus mengikuti, membuat Li Xiao Le kesal."Shit!"Dua bodyguard Zhang Zui berdiri mematung di dekat pintu masuk toilet

  • Jodoh Pilihan Dewa   47. Terpaksa Kencan

    Timmy masih kesal, bukan takut Li Xiao Le akan berpaling darinya. Dia yakin cinta Li Xiao Le seluas samudera dan setegar batu karang, Li Xiao Le tidak akan mudah berpaling pada laki-laki lain.Tapi Zhang Zui ini benar-benar orang tak tahu diri yang sangat menjengkelkan membuatnya mengumpat berkali-kali.Namun, rasa kesalnya sedikit pudar. Senyumnya mengembang, moodnya kembali cerah ketika ponselnya berdering dan menampilkan nama Little Wife pada layar gadget."Ada apa, sayang?" sapa Timmy dengan mesra setelah menerima panggilan Li Xiao Le."Woi, teman somplak, tidak punya akhlak! Apa yang kamu lakukan pada leherku?" Suara dari seberang terdengar kencang dan berapi-api.Timmy langsung tertawa terbahak-bahak. "Apa sayang? Aku hanya memberikan tanda cintaku saja kok, tidak lebih.""Teman gak punya akhlak! Ini gimana cara ngilanginnya? Mana seperti macan tutul begini! Aku 'kan jadi malu kalau ada yang lihat!""Hahaha… bukank

  • Jodoh Pilihan Dewa   46. Masih Menjadi Penghalang

    Timmy sudah sangat senang Li Xiao Le mengusir Zhang Zui. Mendadak dia menjadi sombong."Dengerin tu, PULANG!" Timmy memperjelas kata-kata Li Xiao Le, kemudian menjulurkan lidah, mengejek Zhang Zui."Kak Timmy, kamu juga pulang!""Hah?" mata Timmy langsung melebar.Kini gantian Zhang Zui yang tertawa terbahak-bahak."Xiao Le, kenapa kamu mengusirku juga?" Timmy bersungut-sungut."Pokoknya pulang! Kalian berdua pulang! Aku sudah lelah dengan pertengkaran kalian!" Li Xiao Le kembali berkata dengan tegas tidak dapat diganggu gugat.Zhang Zui langsung berdiri dan menghampiri Timmy."Wukong, ayo kita pulang. Kamu harus ke barat mencari kitab suci bersama guru Tong," kata Zhang Zui merangkul leher Timmy kemudian menyeretnya."Hei, makhluk asing, jangan memelukku seperti itu, Xiao Le bisa salah paham!" pekik Timmy sambil terus berjalan keluar karena diseret Zhang Zui.Dia sempat menoleh pada Li Xiao Le

  • Jodoh Pilihan Dewa   45. Persaingan di Meja Makan

    Timmy tidak mengucapkan apa-apa. Tapi sorot matanya jelas sangat memprovokasi, hingga menyulut emosi Zhang Zui."Tidak perlu menyombongkan diri, kamu juga tidak lebih baik dariku, hanya mencium aroma lemari pendingin saja juga muntah-muntah tidak jelas, jadi siapa yang lebih memalukan sekarang?""Itu gara-gara aku alergi dengan kunjungan alien bodoh sepertimu!" sahut Timmy asal-asalan."Enak saja kamu bilang aku alien! Hei, Wukong, kalau sudah jadi biksu itu yang bener kalau ngomong. Disentil Budha Julai baru tahu rasa kamu!""Hei, makhluk asing, jangan sembarangan. Siapa bilang aku biksu? Cepat kembali ke planetmu sana, ditangkap pemburu alien baru tau rasa kamu!""Emangnya aku takut!""Ya sudah menyerahkan diri sana. Biar di bedah, dijadikan bahan penelitian para profesor botak di laboratorium forensik."Astaga… mereka sedang membicarakan apa coba?Li Xiao Le langsung tepuk jidat, puyeng, dengan percakapan tidak jelas dua orang aneh di depannya.Timmy dan Zhang Zui terus beradu mulu

  • Jodoh Pilihan Dewa   44. Mendadak Pembalap

    Wajah Zhang Zui menunjukkan senyuman. Tidak menyangka Li Xiao Le akan berpihak padanya."Xiao Le…." Timmy menunjukkan sikap keberatan dengan keputusan Li Xiao Le."Kak Timmy, dia yang mengajakku keluar, jika aku tidak pulang bersamanya, kakek pasti akan menyalahkannya nanti.""Ya biarkan saja, kenapa kamu peduli dengannya?""Bukan karena aku peduli padanya. Aku sangat lelah sekarang, aku ingin cepat-cepat pulang dan istirahat.""Ya istirahat saja di sini, ini juga rumahmu. Bukankah aku sudah mengatakan kalau kamu adalah keluargaku." Timmy benar-benar tidak rela kalau Li Xiao Le harus pulang ke rumah kakek Li sekarang."Iya, masalahnya kalau aku tidak pulang, dia juga tidak akan pulang. Kalau kalian bersama, pasti kalian akan bertengkar lagi, aku sudah lelah melihat kalian bertengkar terus seharian ini."Arah pandang Timmy beralih pada Zhang Zui, meski dia tidak senang, tapi dia mulai sedikit meminta, "Makhluk asing, apa kamu tidak bisa pulang sendirian saja? Biarkan Xiao Le tinggal di

  • Jodoh Pilihan Dewa   43. Aku Akan Pulang Bersamanya

    Timmy segera menengok ke arah tangga, dan benar, ada kepala manusia yang mulai terlihat. Zhang Zui sedang berjalan menaiki tangga.'Bagus, langit benar-benar memberiku keberuntungan.'Dengan senang hati Timmy kembali memeluk sambil menciumi puncak kepala Li Xiao Le memamerkan kemesraan.Saat Zhang Zui tiba, wajahnya benar-benar sangat buruk.Tidak seperti sebelumnya yang terlihat seperti komedian. Kali ini berubah pada mode serius dan menegang, kemarahannya tersulut melihat calon istrinya dipelukan laki-laki lain.Tangannya mengepal geram akibat terbakar api cemburu."Nona Li!" seru Zhang Zui.Li Xiao Le menoleh santai sambil melepaskan pelukannya pada Timmy, pura-pura baru mengetahui kedatangan Zhang Zui."Oh, kamu. Ada apa? Apa sudah selesai memasak?"Kejam!Calon istri gak punya akhlak!Capek-capek dimasakin, dianya malah mesra-mesraan dengan laki-laki lain.Entah kejahatan macam apa yang telah Zhang Zui lakukan di kehidupannya terdahulu, hingga mempunyai nasip buruk seperti ini.

  • Jodoh Pilihan Dewa   42. Peluk Aku, Cepat!

    Dalam kebingungan Li Xiao Le, Timmy justru mengulangi pertanyaannya, intonasinya terdengar lembut, tapi penuh penekanan."Xiao Le, maukah kamu berjaji padaku?""I-iya aku bejanji. Aku akan menyempatkan waktuku untuk memberimu kabar setiap hari.""Bisakah kamu berjanji tidak akan menyakiti dirimu sendiri lagi? Hatiku terasa hancur ketika melihat luka di tubuhmu.""I-iya aku berjanji, tidak akan menyakiti diriku sendiri.""Xiao Le, I love you.""I love you too," jawab Li Xiao Le sepontan.Tapi matanya langsung melebar. 'Apa yang baru saja aku katakan?'Saat itu tatapan Timmy semakin intens. Wajahnya yang berjarak beberapa senti dari Li Xiao Le perlahan mendekat dan mendaratkan kecupan lembut dan juga perlahan di bibir Li Xiao Le.Li Xiao Le membeku, tidak bisa menolak atau bergerak.Napasnya pun tersendat karena perbuatan Timmy.'Apa ini? Aku sedang apa?'Li Xiao Le ingin memberontak, tapi aneh, tubuhnya tak bisa diajak kompromi.Entah bagaimana mata itu justru terpejam, meresapi setiap

  • Jodoh Pilihan Dewa   41. Itu Akting Apa Sungguhan?

    Refleks Li Xiao Le merapatkan kakinya, dan kedua tangan mencengkeram rok dengan kuat agar supaya tidak terbuka ke atas.Bukannya menjawab pertanyaan Li Xiao Le, Timmy justru balik bertanya, "Apakah masih sakit?""Hah?""Aku bertanya apakah masih sakit?"Li Xiao Le segera menunduk dan melihat lutut yang luka dan sudah mulai mengering.Setelah makan malam tahun baru, Li Xiao Le terus terlihat sedih. Karena itu Li Jingmi memberikan hadiah kelinci gemuk dari daratan Tibet untuk menghibur Li Xiao Le.Saat festival lampion seminggu yang lalu Li Xiao Le terlalu asik bermain dengan kelincinya.Karena tidak hati-hati dia terjatuh dan lututnya terluka.Saat itu Timmy langsung menelpon dengan membawa kepanikan.Bagaimana Timmy bisa tahu jika dia terluka?Li Xiao Le jadi curiga jika ada rahasia di balik kedekatan mereka.Untuk membuktikannya Li Xiao Le malah mengambil batu dan memukul kakinya yang terluka.Saat itu Timmy menghardik keras, agar Li Xiao Le menghentikan kebodohannya.Saat Li Xiao L

  • Jodoh Pilihan Dewa   40. Menyibak Rok

    Empat pria tercengang menyaksikan Timmy dan Li Xiao Le tiba-tiba mual-mual berlari kalang kabut menuju toilet.Mereka cukup penasaran apa yang ada di dalam lemari pendingin sehingga membuat Timmy dan Li Xiao Le mual-mual, padahal mereka berempat tidak mencium bau menyengat sedikitpun.Wei Lian, Wang Wei, dan juga Zhang Zui segera mendekati Gendut dan melihat isi dari lemari pendingin.Sejauh mata memandang isi dari lemari pendingin tampak normal-normal saja.Hanya ada berbagai bahan makanan mentah dan berbagai minuman dingin. Tidak ada satupun yang busuk di dalam lemari."Ada apa dengan mereka? Perasaan tidak ada yang aneh dengan lemari ini," gumam Gendut lirih."Sudah aku bilang, pasti tuan dan nyonya alergi dengan kedatangan makhluk asing ini," seloroh Wang Wei."Kok aku lagi sih yang di salahin?" Zhang Zui bersungut-sungut."Soalnya sebelum kamu datang kemari tuan dan nyonya tidak pernah mual dan muntah-muntah seperti sekarang," tambah Wei Lian."Ish… itu pasti akal-akalan kalian s

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status