2nd (second)  Destiny

2nd (second) Destiny

last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-09
Oleh:  Ryu_kiraraOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
214 Peringkat. 214 Ulasan-ulasan
159Bab
12.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Menolong dua orang yang sedang terluka parah yang menghampirinya ternyata merubah takdirnya secara drastis. Risha gadis perantauan berumur 25tahun harus dihadapkan dengan kenyataan yang begitu mengejutkan dikala sadar dari koma yang terjadi ketika kecelakaan yang dialaminya dan menjadi tunangan Seseorang yang pernah ia tolong serta menjalani kehidupan yang berubah hampir 180derajat seketika. Apakah ia sanggup? Akankan ada kejutan kejutan lain yang telah menunggunya? Hanya takdir yang tau jawabannya. ~~ Vote, Like dan Komen jika menyukai cerita ini. Augusta.R / Ryu-kirara

Lihat lebih banyak

Bab 1

1. Pertemuan tak dibayangkan

Braaakkk

Suara keras benda menabrak mengagetkan Risha yang sedang membersihkan lantai dapur di Restoran tempatnya bekerja.

Dengan sedikit gusar dan takut dia melangkah menuju arah suara berasal yang sepertinya berasal dari depan pintu Restoran.

Risha mengamati sekeliling kaca Restoran yang sudah tertutup rapat dan lampu Restoran pun sudah sebagian dia matikan.

Braakkk

Nampak seseorang yang sedang menggedor pintu kaca restoran sambil membopong seseorang yang nampaknya sedang terluka di sebelahnya yang mana dapat dilihat dari bajunya yang sudah berlumuran darah dan beberapa luka di wajahnya.

"Tolong! Cepat buka, tolong lah kami. Kumohon," ucap seseorang di depan pintu yang nampak remang-remang sambil menggedor pintu.

Dilihat dari gerakannya nampaknya orang itu juga sedang terluka. 

Awalnya Risha ragu, tapi dia tetap membukakan pintu Restoran dan membantu membopong seseorang yang sedang terluka masuk ke dalam restoran sambil menoleh kekanan dan kekiri mengamati keadaan di luar restoran yang kemudian bergegas menutup pintu harmonika restoran dan kelambu kaca restoran. 

"Aakh!" teriak risha tatkala melihat dua orang sudah tergeletak di lantai restoran yang mana salah satunya dengan kondisi yang mengenaskan.

"Cepat obati kakakku!" ucap seseorang yang masih sadar sambil memegang perutnya berusaha berdiri semampunya. 

"Lebih baik jangan disini, masih kuat berjalan? Tempat tinggalku ada di beberapa petak rumah dari sini," ucap Risha dengan nada datar berusaha menetralkan kegugupannya. 

Tanpa berpikir panjang Risha membantu membopong orang yang sedang terluka tersebut dengan susah payah. Walaupun tubuhnya lebih kecil dan ringkih dibanding orang yang ia bopong.

"Terima kasih"lirih seseorang yang ia rangkul dengan menahan rasa sakit akibat lukanya.

Dengan susah payah akhirnya mereka bertiga sampai di tempat tinggal Risha.

"Tunggu di sini," ucap Risha hendak meninggalkan rumahnya setelah membaringkan orang tersebut di ranjangnya.

Greppp

Salah seorang yang tadi segera membekap mulut Risha sambil menodongkan pistol kearah leher Risha.

"Jangan sekali kali mencoba lapor polisi," ucap orang itu penuh penekanan dan dengan nafas beratnya. 

Risha hanya bisa mengangguk pelan dengan bulir-bulir air mata yang sudah mengalir di kedua pipinya.

Kemudian Risha pergi sambil memakai jaket yang ia ambil digantungan baju di belakang pintu. 

Tak beberapa lama kemudian Risha datang dengan membawa satu kantong plastik obat-obatan dan merawat dua orang tadi dengan hati-hati. 

Hampir 2 jam Risha merawat orang yang terbaring di ranjangnya berbekal obat seadanya dan pengalaman sebisanya yang ia punya dengan di awasi oleh seseorang yang duduk tak jauh dari ranjang sambil terus mengarahkan pistol kearah Risha. 

Setelah selesai Risha menghapiri orang duduk yang sedari tadi memperhatikannya, "diam disitu!" perintah orang itu dengan dingin dan pandangan menatap tajam Risha.

Tapi Risha terus berjalan dan berjongkok di depan orang itu tanpa rasa takut, "lukamu juga harus diobati, jika masih sayangn nyawamu," ucap dingin Risha sambil mengambil pistol ditangan orang itu tanpa takut dan meletakkan di atas nakas di sebelah tempat tidur, orang itu hanya menurut apa yg dikatakan Risha tanpa perlawanan sambil membuka pakaiannya dengan sedikit mendesis lirih penuh rasa kesakitan.

Risha molai membersihkan luka dan mengobati orang itu dengan serius dan tenang.

Walau pandangan dingin orang itu tak pernah lepas dari Risha sedetikpun. 

"Minumlah obat ini! Jangan kuatir, ini bukan racun, hanya obat antibiotik dan penghilang rasa nyeri saja," ucap Risha yang pergi hendak mengambilkan air minum guna diminum bersama obat tadi.

Sekembalinya dari dapur dengan membawa segelas air putih Risha terkejut mendapati obat yang ia taruh di meja sudah tidak ada. 

"Aku bukan orang cemen yang meminum obat dengan air putih," ucap orang itu dengan tatap dingin. 

"Terserah!" jawab Risha acuh sambil meletakkan air putih diatas nakas kemudian berlalu pergi. 

Tak berapa lama orang yang duduk itu pun terlelap di kursinya. 

Keesokan paginya, Sammuel terbangun dan melihat sekeliling dengan panik, "kemana wanita itu?" ucap Sammuel yang tersentak bangun dari tidurnya.

"Ini sudah pukul 8 pagi, tapi dia tidak ada. Apa semalaman ia tak pulang habis mengobati kita? apa dia kabur? atau jangan-jangan dia lapor polisi?" guman lirih Sammuel sambil berjalan menuju ranjang yang terdapat sang kakak sedang terbaring disana sambil mengecek denyut nadi dileher kakaknya.

"Aku masih hidup Sam," ucap Edward lirih kala merasakan tangan Sammuel menempel dilehernya. 

"Kau sudah siuman kak?" Ucap Sammuel cemas sambil menggenggam tangan Edward. 

"Sudah sejak tadi, hanya saja aku merasa begitu lelah, ingin merasakan nikmatnya berbaring dengan tenang," jawab Edward sambil membuka mata memandang langit-langit atap rumah. 

"Dia belum kembali sejak tadi malam," ucap Sammuel cemas, "jangan-jangan dia melapor ke polisi tentang kita," lanjut Sammuel dengan sedikit emosi.

"Jangan terlalu berpikiran buruk! Jika dia mau, sudah sejak tadi malam kita sudah jadi mayat tanpa repot-repot mengobati kita berjam-jam lamanya," jawab Edward sambil memandang Sammuel.

Tak sengaja pandangan Sammuel tertuju pada kantong plastik yang tadi malam di gunakan Risha. Sammuel segera menyahut kantong plastik berwarna putih susu itu dan melihat isinya serta memilah-milah isinya dengan marah dan penuh emosi. 

"Ada apa dengan raut wajahmu?" tanya Edward yang mengetahui adiknya memasang muka emosi. 

"Lihat kak! Bukankah ini obat untuk binatang?" ucap Sammuel sambil menunjukkan tulisan logo yang tercetak di kantong plastik itu yang mana tertulis nama dan alamat salah satu klinik dokter hewan di kota itu.

"Sialan! kita diberi obat untuk binatang!" ketus Sammuel sambil melempar kantong plastik itu hingga isinya berhamburan berserakan di lantai. 

Tak berapa lama suara langkah kaki mendekat kearah kamar mereka, yang mana membuat Sammuel waspada dan bersembunyi di balik pintu sambil memegang pisau lipat di tangannya.

Ceklek

Suara pintu terbuka dan..

Grepp 

Tangan Sammuel sudah melingkar di leher Risha dengan pisau yang sudah menempel di leher Risha bahkan sudah menggores kulit lehernya hingga mengeluarkan darah yang sudah mengalir mengenai kerah baju Risha.

Risha yang terkejut langsung mengangkat tangannya dan dua buah kantong plastik yang ia bawa sudah jatuh ke lantai seketika. 

"Ini aku," jawab Risha pelan mencoba bersikap santai, "Aku hanya membawakan sarapan untuk kalian."

"Jangan bohong!" pekik Sammuel sambil terus menekan pisau di leher Risha.

Rasa sakit dan perih di leher tak Risha hiraukan bahkan ia dengan sadar memegang pisau yang berada di lehernya yang mana membuat Sammuel terkejut dengan tindakan Risha yang tak takut akan ancaman Sammuel. 

"Bukalah kalau tak percaya," ucap Risha berjongkok mengambil dua kantong plastik yang sudah tergeletak di lantai diikuti Sammuel dan Risha menyodorkan bungkusan yang terdapat di dalamnya dua bungkus makanan ke dada Sammuel.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
100%(214)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
214 Peringkat · 214 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
Luluk Latem
rajin up ea thorr... :* :*
2023-02-19 22:10:53
2
user avatar
Latem Iku Luluk
akhirnyaaa ^_^
2023-02-19 20:39:15
1
user avatar
Luluk Latem
up donkkk... :(
2023-02-18 21:31:53
1
user avatar
Latem Iku Luluk
kapan d up lg thor..??
2023-02-14 06:04:19
1
user avatar
Luluk Latem
tamat ka...???
2023-02-11 19:43:27
1
user avatar
Dy Legra
Sukaa sukaaa ayooo lanjutin kisahnya Akankah berahir happy tp kykx berbau² sad ending nihhh
2021-05-26 22:34:33
0
user avatar
Dy Legra
Sukaa sukaaa ayooo lanjutin kisahnya Akankah berahir happy tp kykx berbau² sad ending nihhh
2021-05-26 22:34:33
0
user avatar
Dy Legra
Sukaa sukaaa ayooo lanjutin kisahnya Akankah berahir happy tp kykx berbau² sad ending nihhh
2021-05-26 22:34:33
1
user avatar
Dy Legra
Sukaa sukaaa ayooo lanjutin kisahnya Akankah berahir happy tp kykx berbau² sad ending nihhh
2021-05-26 22:34:32
0
user avatar
Dy Legra
Sukaa sukaaa ayooo lanjutin kisahnya Akankah berahir happy tp kykx berbau² sad ending nihhh
2021-05-26 22:34:32
0
user avatar
Dy Legra
Sukaa sukaaa ayooo lanjutin kisahnya Akankah berahir happy tp kykx berbau² sad ending nihhh
2021-05-26 22:34:32
0
user avatar
Dy Legra
Sukaa sukaaa ayooo lanjutin kisahnya Akankah berahir happy tp kykx berbau² sad ending nihhh
2021-05-26 22:34:32
0
user avatar
Dy Legra
Sukaa sukaaa ayooo lanjutin kisahnya Akankah berahir happy tp kykx berbau² sad ending nihhh
2021-05-26 22:34:31
0
user avatar
Dy Legra
Sukaa sukaaa ayooo lanjutin kisahnya Akankah berahir happy tp kykx berbau² sad ending nihhh
2021-05-26 22:34:31
0
user avatar
Dy Legra
Sukaa sukaaa ayooo lanjutin kisahnya Akankah berahir happy tp kykx berbau² sad ending nihhh
2021-05-26 22:34:30
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 15
159 Bab
1. Pertemuan tak dibayangkan
Braaakkk Suara keras benda menabrak mengagetkan Risha yang sedang membersihkan lantai dapur di Restoran tempatnya bekerja.   Dengan sedikit gusar dan takut dia melangkah menuju arah suara berasal yang sepertinya berasal dari depan pintu Restoran. Risha mengamati sekeliling kaca Restoran yang sudah tertutup rapat dan lampu Restoran pun sudah sebagian dia matikan. Braakkk Nampak seseorang yang sedang menggedor pintu kaca restoran sambil membopong seseorang yang nampaknya sedang terluka di sebelahnya yang mana dapat dilihat dari bajunya yang sudah berlumuran darah dan beberapa luka di wajahnya. "Tolong! Cepat buka, tolong lah kami. Kumohon," ucap seseorang di depan pintu yang nampak remang-remang sambil menggedor pintu. Dilihat dari gerakannya nampaknya orang itu juga sedang terluka.    Awalnya Risha ragu, tapi dia tetap membukakan pintu Restoran dan membantu membopong ses
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-21
Baca selengkapnya
2. Amarah yang ambigu
Di kamar Risha, tepatnya kamar yang sekarang di tempati oleh Edward dan Sammuel yang sedang dalam masa penyembuhan itu terdapat suasana bersitegang antara Sammuel dan Risha. Yang membuat suasana agak sedikit ramai dan lebih hidup menurut dari pandangan Edward, ia menyaksikan pertengkaran adiknya dengan sang penolongnya dengan senyum tipisnya.  Karena menurut Edward baru kali ini untuk pertama kalinya Adik kesayangan satu-satunya itu menunjukkan emosi yang normal untuk seukuran Sammuel yang terkenal dingin dan killer, bahkan lawan Sammuel kali ini adalah seorang perempuan. Bukankah suatu kemajuan?   Sangat berbanding terbalik dengan sifat Sammuel yang selalu bertindak langsung tanpa ampun,  bahkan dari sudut pandang Edward wanita yang sekarang berada di hadapannya mempunyai sifat dan sikap yang menarik serta unik.    "Trus apa maksudnya dengan itu hah!" Pekik Sammuel sambil menunjuk kantong plastik yang isinya sudah berhamburan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-21
Baca selengkapnya
3. Kecurigaan tak berujung.
Awalnya Risha sudah lelah dan jenuh meladeni dua manusia yang telah ia tolong selama beberapa hari ini. Tapi dia hanya bisa pasrah dan masih memberikan segala keperluan dua manusia yang sekarang tinggal di kamarnya.    Risha orang yang menjunjung tinggi prinsipnya. Jika ia sudah menolong seseorang ia akan membantu sebisanya dan semampu mungkin dengan tanpa pamrih, serta dia juga tipe orang yang pantang menyerah. Apapun yang dia lalui dan dia mulai maka sekuat tenaga dia akan berusaha menyelesaikannya, itu prinsip yang di pegang teguh Risha selama ini.   Seperti saat ini,  dia bisa saja meninggalkan dua manusia bar-bar dan arogan yang sekarang tinggal di penginapan yang ia jaga serta mengusir mereka seketika, tetapi nyatanya tak pernah ia lakukan.     Tapi sebetulnya dia masih bertanya-tanya siapa kedua orang itu? Dilihat dari luka mereka kemarin itu bukan luka akibat perampokan atau tindak kejahatan t
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-21
Baca selengkapnya
4. Konsekuensi hasil perbuatan.
Setelah beberapa lama berkeliling mencari informasi dan melihat situasi yang mereka hadapi hingga tak terasa hari sudah beranjak petang. Mereka kembali ke penginapan yang mana mendapati penginapan masih dalam keadaan gelap gulita serta lampu jalan dan lampu teras masih tak menyala lampunya. Seketika mereka merasa was-was dan waspada.    "Kak, kenapa masih gelap?" tanya Sammuel kemudian mengambil pistol berperedam yang terselip di pinggangnya dengan pandangan awas.    Edward yang mendapati sepatu Risha masih dalam posisi semula dan tak berubah sama sekali di depan kamar pojok menatap curiga.   Edward berjalan mendekat di arah pintu masuk kamar pojok sambil menyalakan saklar lampu jalan di sebelah tiang bangunan utama yang mana ia ketahui ketika mengamati keseharian Risha dalam empat hari ini dari balik jendela di kamarnya. Seketika lampu penginapan menyala kemudian Edward berjalan menuju kamar pojok yang membuat
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-21
Baca selengkapnya
5. Antara keraguan.
Di Rumah Sakit Sammuel bersikeras melarang Edward agar tidak mengisi formulir persyaratan rawat inap Risha. Namun ternyata usahanya sia-sia, Edward tetap bersikeras membantah larangan adiknya dan mencoba menenangkan Sammuel yang terlihat cemas dan khawatir akan keselamatan mereka berdua.    Sedangkan disisi lain Sammuel tampak gelisah sambil terus waspada mengamati sekitar Ruang Lobi Rumah Sakit dengan sedikit was-was penuh kejelian.    "Permisi, silahkan lengkapi formulir ini Pak dan Membayar biaya administrasi awal terlebih dahulu. Apa bapak membawa kartu identitas pasien guna melengkapi data kami?" tanya perawat tadi sambil menyodorkan beberapa lembar kertas dan pena.    Edward hanya mengangguk dan menyerahkan kartu identitas Risha yang dia ambil dari dompet Risha.   "Dari mana kakak dapat itu?" tanya heran Sammuel yang terkejut mendapati dompet Risha sudah berada di tangan Edward.&
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-21
Baca selengkapnya
6. Siapa mereka?
Sudah dua hari Risha di rawat di Rumah Sakit dan yang merawat serta yang mendampingin Risha adalah Sisil. Dan Risha baru sadar setelah berhasil melewati masa kritisnya setelah dua hari.    "Kenapa kamu gak bilang klo kamu sakit? Berarti kemaren lusa pas kamu pucat itu sudah sakit kamunya, tapi kamu gak percaya," celoteh Sisil sambil mengupas Apel di sebelah brankar Risha.   "Maaf," lirih Risha dengan mata sayu memandang Sisil yang berada di sampingnya.   "Untung saja di penginapan ada orang, kalau nggak ada, sudah gentayangan kamu disana," sambung Sisil yang masih bernada emosi sambil menyodorkan sepiring buah apel yang sudah dikupasnya.   "hmm, nanti kalau aku sudah gentayangan kamu dulu yang aku hampiri," jawab santai Risha sambil mengunyah apel pemberian Sisil.    "Hust ngawur aja, bikin parno gua aja lu," bentak Sisil dengan cemas dan sedikit emosi.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-21
Baca selengkapnya
7. Perpisahan yang tak direncanakan.
Setelah Risha keluar dari Rumah Sakit,  kehidupan Risha kembali normal tapi masih menyisahkan misteri bahwa sampai detik ini Risha masih belum mengetahui siapa nama kedua laki laki yang ia tolong bahkan ketika mereka pergipun tak sempat untuk berpamitan ataupun sekedar menyapa.    Sedangkan yang Risha kejutkan dia mendapatkan Fee atau tip yang begitu banyak yang di titip kan ke Pak Dandi selaku pemilik penginapan tempatnya bekerja. Kehidupan Risha berjalan dengan normal kembali dan berjalan seperti sediakala.    Enam bulan kemudian.  "Risha,beneran kamu mau pulang kampung?" tanya Pak Dandi pemilik Restoran dan penginapan tempat Risha bekerja.  "Iya Pak, sudah 2 tahun saya tidak pulang kampung. Kasian ibu sama bapak di kampung sudah kangen katanya," jawab Risha pasti.    "Tapi pasti balik kesini lagi kan?" Tanya Dandi penuh harap.    "Kalau itu sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-21
Baca selengkapnya
8. Sudah terjadi.
Sejak meninggalkan negara yang Risha tempati, Edward menyuruh beberapa anak buahnya untuk mengawasi dan memantau kondisi Risha dari jauh serta melaporkan kepadanya hampir setiap hari.    Edward bahkan menempatkan mata-mata bayangan di tempat Risha bekerja dan di Lingkungan dimana Risha tinggal. Berkat laporan setiap hari yang Edward terima baik berupa foto maupun video, Edward lama-lama mempunyai perasaan yang lebih terhadap Risha walaupun yang bersangkutan tak mengetahui bila mempunyai penggemar rahasia.   Bahkan laporan mengenai Risha merupakan hiburan tersendiri bagi Edward untuk melepas kepenatan dan kejenuhan yang ia hadapi di tempat kerja.    Senyum bulan sabit tercipta dengan mata penuh cahaya bahagia kala memandang foto Risha yang sudah memenuhi galeri di handphone nya, "tunggu aku disana malaikat kecilku," lirih Edward sambil mengusap lembut benda pipih yang berada di tangannya yang mana ada gambar Ris
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-22
Baca selengkapnya
9. Kejutan dan permohonan.
Sejak kejadian kecelakaan tenggelamnya kapal feri yang Risha tumpangi tenggelam, yang mana menyebabkan banyak korban jiwa dan salah Satunya Risha yang saat ini sedang terbaring dalam kondisi koma sejak kejadian yang menimpanya. Edward selalu berada di samping Risha menunggu dan menjaga selama berhari-hari.  Sehari setelah kejadian nahas itu, Sammuel langsung menyusul sang kakak dan mememani Edward selalu.  Seminggu kemudian. "Maaf dok, kondisi pasien tenggelam di ICU semakin lemah," ucap salah satu perawat yang datang menghampiri dokter jaga yang sedang berjaga diruangan di sebelah ICU.    "Cepat lakukan tindakan," jawab dokter tersebut sambil berlari menuju kedalam ruang ICU. Tetapi di tengah jalan dia di cegah oleh Edward.   "Apa yang terjadi!" pekik Edward yang mengetahui Ruangan ICU tempat Risha dirawat menjadi ricuh.    "Apapun yang terjadi selamatkan dia, jika
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-22
Baca selengkapnya
10. Warna baru.
Semenjak kedatangan Orang Tua Risha di California tepatnya di los Angeles. Edward dan Sammuel lebih merasakan hari-harinya penuh warna dengan kehangatan dan perhatian yang di berikan oleh Orang Tua Risha.    Apa lagi bagi Sammuel, kehadiran Orang Tua Risha membawa warna baru di kehidupan Sammuel.  Dia bisa merasakan hangatnya rasa mempunyai keluarga dimana yang tak pernah ia rasakan selama ini.    Seminggu kemudian Pak Danu dan Bu Marni pulang ke kampung halaman. Pada awalnya baik Edward maupun Sammuel tak rela jika Orang Tua Risha pulang ke kampung halamannya, tetapi apa boleh dikata, rela ataupun tak rela mereka harus merelakan Orang Tua Risha kembali.    Sedangkan Risha masih dalam keadaan koma dan dirawat Rumah Sakit ternama di Los Angeles dengan pengawasan penuh. Bahkan Edward menempatkan beberapa Dokter dan Perawat khusus untuk memantau keadaan Risha setiap saat tanpa terlewat sedeti
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-05-23
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status