Home / Romansa / Jodoh Pilihan Dewa / 2. Membangkitkan Li Xiao Le

Share

2. Membangkitkan Li Xiao Le

Author: Kerry Pu
last update Last Updated: 2025-02-27 09:40:00

Dua tahun yang lalu Timmy masih sangat ingat kala dokter keluar dari bangsal dengan membawa kabar duka.

"Nyonya Li telah meninggal."

Saat itu Timmy bagai disambar petir.

Dengan susah payah akhirnya Timmy berhasil masuk ke dalam bangsal, usai mengerahkan tenaga berbaku hantam dengan para pengawal kakek Li.

Timmy mendapati wajah Li Jingmi yang memerah dengan derai air mata bercucuran memeluk jasat adiknya yang terbaring di ranjang pasien.

Sementara kakek Li berdiri dengan angkuh menatap cucu perempuannya yang telah tiada.

Sebelumnya Li Xiao Le mengalami kecelakaan mobil dan berada dalam keadaan koma selama satu bulan.

Layar elektrokardiogram yang hanya menunjukan garis lurus membuat Timmy tak bisa membendung cairan yang tumpah dari pelupuk mata.

Timmy melempar tubuh Li Jingmi dan menubruk Li Xiao Le untuk memeluknya dengan erat.

"Xiao Le …."

Timmy menangis sejadi jadinya, belum bisa menerima jika Li Xiao Le telah pergi meninggalkannya setelah dua kali gagal memberinya keturunan.

Tangannya tak pernah lepas, memeluk dengan kokoh tubuh mungil yang lunglai tak bertenaga, hanya tarikan napas tersengal yang terdengar pilu dan menyayat hati.

Pria tampan itu terus berbisik dengan pelan di telinga perempuan mungil yang jiwanya telah terpisah dari raga.

"Xiao Le, kembalilah, jangan tinggalkan aku."

Timmy memejamkan mata, hingga kristal bening kembali bergulir membasahi pipi.

Dunianya benar-benar lenyap bagai ruangan kosong yang gelap tak bertuan.

Kesedihan membuatnya mati rasa, kala ia mulai putus asa bagai bunga ceri blossom yang berguguran dari ranting.

Dadanya terasa sesak dan teriris, seperti ada sembilu yang terus menyayat jantung.

Jantung??

Mata sipit Timmy melebar memikirkan kata itu.

Bukankah jantung mereka terhubung??

Jika salah satu dari mereka masih berdetak bukankah yang lain juga merasakannya??

Timmy kembali bersemangat, kala secercah harapan mulai menghampiri.

Timmy menghapus airmata, dan mulai berbisik, "Xiao Le, aku tidak mengizinkanmu pergi, aku akan membuatmu kembali kepadaku."

Beberapa kali Timmy mengecup pipi dan dahi Li Xiao Le, kemudian kembali membaringkan tubuh perempuan mungil itu di ranjang rumah sakit.

Ia mulai berdiri, dan memukul keras wajahnya, hingga darah segar keluar dari lubang hidung.

Li Jingmi terkejut dengan kelakuan adik iparnya. "Jiang Tim, apa kamu sudah gila? Bukan begitu cara menyelesaikan masalah yang benar."

Timmy tidak peduli, ia terus menyakiti dirinya sendiri, wajahnya memar, dan bukan hanya hidung yang mengeluarkan darah, tapi sudut bibirnya juga mulai mengeluarkan cairan segar berwarna merah.

Rasa sakit yang ia derita sama sekali tak dihiraukannya.

Timmy hanya berharap jantung kecil Li Xiao Le kembali berdetak lantaran merasakan sakit yang sama, seperti yang mereka rasakan selama ini saat berada dalam bahaya.

"Jiang Tim, sudah cukup! Kamu pikir Xiao Le akan senang melihatmu seperti ini?" Li Jingmi tidak tega melihat Timmy begitu frustrasi hingga terus menyakiti dirinya sendiri.

Kakek Li yang sedari tadi hanya berdiri diam, tampak tersenyum kecut, mecibir kelakuan Timmy yang di luar nalar ini.

Pria tua itu sama sekali tidak bersimpati atau iba terhadap keadaan Timmy saat ini.

"Jingmi, biarkan saja pria bodoh itu menyakiti dirinya sendiri. Dia sudah tidak waras. Seandainya dia menjaga Li Xiao Le dengan baik, semua ini tidak akan terjadi. Kematian Li Xiao Le adalah akibat kesalahannya sendiri."

Timmy tidak peduli dengan kata-kata kakek Li. Dia masih mencoba membangkitkan Li Xiao Le dengan menyakiti dirinya sendiri.

Berharap jantung Li Xiao Le kembali berdetak dan memompa darahnya menuju paru-paru, hingga perempuan mungil itu kembali bernapas dan hidup kembali.

"Xiao Le, cepat bangun! Atau aku akan benar-benar menyakiti hatimu yang sudah kamu titipkan kepadaku!" teriak Timmy pada perempuan mungil yang masih terbaring di ranjang rumah sakit, dan masih tidak menunjukan respon sedikitpun.

Tidak tahan lagi melihat kelakuan Timmy, Li Jingmi mulai emosi dan segera memukul Timmy hingga pria itu jatuh tersungkur ke lantai.

"Jiang Tim, sudah cukup!! Sadarlah!! Xiao Le tidak akan senang melihatmu seperti ini."

Sejenak Timmy berhenti menyakiti dirinya sendiri. Dengan napas yang berantakan, ia beringsut duduk dengan pandangan kosong yang melayang di udara.

Pria itu sudah sangat kacau dengan wajah lebam yang berdarah.

Tapi tidak lama kemudian Timmy melihat rona biru yang berterbangan bagai glitter masuk ke tubuh Li Xiao Le perlahan.

Timmy tahu usahanya tidak sia-sia, semangat kembali bangkit dan berteriak, "Xiao Le, bangun!"

Brak!

Kursi telah dihantamkan Timmy ke kepalanya sendiri hingga cairan merah segar kembali mengalir ke wajah.

Tepat pada saat itu serbuk biru glitter semakin menguap dari tubuh Timmy dan berterbangan mengitari bangsal.

Serbuk indah itu menyusup masuk ke tubuh Li Xiao Le dengan cepat, diikuti tarikan napas berat dari tenggorokan Li Xiao Le.

Tubuh mungil terhentak, seolah baru saja mendapatkan hantaman keras hingga melonjak tajam.

Layar elektrokardiogram yang semula hanya menampilkan garis lurus, kini mulai bergerak bergelombang.

Jantung Li Xiao Le kembali berdetak, ia kembali bernapas.

Senyum Timmy mengembang saat kesadarannya mulai menipis.

"Xiao Le, kamu kembali?" gumam Timmy nyaris tak terdengar.

Detik berikutnya pandangan Timmy menggelap, ia tak sadarkan diri.

Namun, saat ia bangun, ia kembali dikejutkan dengan pertanyaan Li Xiao Le.

"Kamu siapa?"

Timmy mencoba menjelaskan, tapi Li Xiao Le langsung dilanda kesakitan yang parah pada kepalanya, hingga bola matanya memutih menimbulkan kepanikan.

Kakek Li semakin geram dan kembali mengusir Timmy dari bangsal tempat Li Xiao Le dirawat.

Terlebih ketika dokter mengatakan bahwa Li Xiao Le telah kehilangan memorinya selama dua tahun terakhir, jika memaksa Li Xiao Le mengingat kembali maka akan berakibat fatal.

Timmy memilih pergi setelah mendengar kutukan dari kakek Li, meski enggan menandatangani perjanjian perceraian yang disodorkan orang tua tersebut.

Karena itu sampai detik ini Timmy sangat takut memberi tahu yang sebenarnya pada Li Xiao Le.

Timmy ingin jantung istrinya terus berdetak meski mereka harus hidup terpisah.

Hari mulai menggelap, Timmy masih mengikuti ke mana Li Xiao Le pergi. Ia tidak tega melihat perempuan itu pergi sendirian tanpa pengawalan.

Melihat Li Xiao Le kembali ke rumah kakeknya, Timmy kembali tersenyum, ternyata selama ini Li Xiao Le masih berada di Hefei.

Dari kejauhan Timmy dapat melihat Li Jingmi kakak kandung Li Xiao Le yang sedang menunggu adiknya di depan gerbang.

"Xiao Le, kamu ke mana saja? Aku sangat mengkhawatirkanmu, katanya kamu melarikan diri dari para pengawal ya?" tanya Li Jingmi pada adiknya.

"Iya, aku pergi jalan-jalan. Aku tidak suka mereka terus menguntitku, jadi aku melarikan diri."

Li Xiao Le sama sekali tak memperlihatkan rasa bersalah padahal sudah merepotkan semua anak buah sang kakek yang mencarinya.

Melihat jaket kebesaran yang dikenakan adiknya, Li Jingmi tak tahan untuk bertanya, "Ini jaket siapa yang kamu pakai? Sepertinya ini jaket laki-laki?"

"Tidak tahu, tadi aku bertemu orang baik di jalan, dia meminjamkan jaketnya padaku."

Dari balik pohon palem Timmy hanya tersenyum mendengar percakapan Li Xiao Le dengan kakaknya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Jodoh Pilihan Dewa   3. Kakek Memaksaku Berkencan Buta

    Mentari pagi menyentuh hangat memberi energi positif untuk melakukan hal yang baik.Satu set pakaian olahraga membalut tubuh Timmy yang tinggi dan juga tegap.Postur yang sempurna membuat laki-laki itu selalu cocok saat mengenakan pakaian apapun.Tak heran jika dia selalu mengantongi penghargaan sebagai top model pria Asia terbaik setiap tahunnya.Kaki jenjangnya masih berlari-lari kecil, ketika kembali mendengar derap sepatu yang berlari mendekat.Bibirnya melengkung samar manakala melihat wajah Li Xiao Le kembali hadir di pelupuk mata.Sudah pasti perempuan itu melarikan diri lagi dari pengawalnya.Tapi pagi-pagi begini kenapa perempuan itu sudah sampai di dekat rumahnya?Rumah kakek Li dan rumah Timmy cukup jauh, dan hampir tiga puluh menit jika mengendarai mobil menuju rumahnya.'Siapa yang peduli?''Bukankah itu malah bagus?'Dengan cepat Timmy menarik tubuh Li Xiao Le dalam dekapan, usai membatin.Li Xiao Le terkejut, tapi dia juga butuh tempat persembunyian, jadi dia diam saja

    Last Updated : 2025-02-27
  • Jodoh Pilihan Dewa   4. Pulang

    Selama ini Timmy masih berusaha lunak, berharap suatu hari nanti, saat ingatan Li Xiao Le benar-benar sudah pulih, kakek Li akan mengembalikan Li Xiao Le padanya.Tapi sepertinya orang tua itu tak pernah mempunyai itikad baik.Timmy menghela napas dalam.Bagaimanapun Li Xiao Le adalah istrinya. Mana mungkin dia membiarkan laki-laki lain menikahinya?Timmy akan membuat Li Xiao Le mendapatkan ingatannya kembali sebelum pernikahan itu terjadi."Kalau kita adalah teman, seberapa dekat kita?" Li Xiao Le kembali bertanya setelah melihat Timmy melamun."Sangat dekat, kita seperti keluarga. Setiap hari kamu selalu berada di rumahku.""Benarkah?""Benar, bahkan saat aku sedang tidak ada di rumah karena sibuk syuting, kamu tetap berada di rumahku.""Oh, jadi kamu artis?"Alis tebal Timmy kembali mengernyit kala dia membatin, 'Hah, jadi dia tidak tahu jika aku artis?''Apa gadis ini tidak pernah nonton televisi atau bagaimana?''Apa kakek terlalu mengekangnya dan menutup semua informasi tentangk

    Last Updated : 2025-02-27
  • Jodoh Pilihan Dewa   5. Canggung

    Timmy sangat panik begitu melihat Li Xiao Le kesakitan. Dia segera mengangkat tubuh Li Xiao Le dan membawanya duduk di sofa."Gendut cepat ambil air!" pintanya.Gendut pergi dan kembali datang mengulurkan satu botol air mineral pada Timmy."Xiao Le, minumlah dulu." Timmy membuka botol dan membantu Li Xiao Le minum."Terima kasih," kata Li Xiao Le sambil menyeka keringat dingin yang tiba-tiba membanjiri kening."Kamu kenapa? Apa kepalamu sakit?" Timmy masih tampak cemas.Li Xiao Le mengangguk dan menjawab, "Iya, tadi tiba-tiba sakit, tapi sekarang tidak lagi.""Xiao Le, kamu jangan terlalu banyak berpikir, jangan terlalu berusaha mengingat sesuatu, santai saja," kata Timmy sambil mengelap keringat dingin di kening Li Xiao Le."Bagaimana kamu tahu, kalau aku sedang mengingat sesuatu?" tanya Li Xiao Le sambil menatap Timmy, dia sedikit merasa aneh.Kenapa dia tidak merasa risih saat laki-laki itu menyentuhnya seperti ini?"Tentu saja aku tahu, saat kamu mencoba mengingatku di rumah sakit

    Last Updated : 2025-02-27
  • Jodoh Pilihan Dewa   6. Li Xiao Le Putus Asa

    Berada sedekat ini dengan Li Xiao Le membuat jantung Timmy berdebar sangat kencang.Hanya dengan sedikit gerakan saja sudah pasti bibir mereka akan menyatu dengan sempurna.Tapi hatinya sedang diselimuti dilema, dia hanya mengaku sebagai teman pada Li Xiao Le, bukankah tidak pantas jika dia mencium Li Xiao Le?Beberapa kali jakun di lehernya bergerak naik turun saat dia menelan saliva menahan gejolak yang begitu menggebu di dalam dada.Dengan alunan musik syahdu yang masih mendayu, tentu saja suasana saat ini sangat mendukung.Begitu juga dengan Li Xiao Le, dia sangat tersihir dengan tatapan Timmy, tubuhnya benar-benar membeku dan tidak bisa digerakkan.Ada perasaan aneh yang muncul di hatinya.Timmy bilang mereka hanya berteman, tapi kenapa dia begitu mendambakan pria di bawahnya?Rasanya ada magnet yang menariknya untuk menyatu dengan laki-laki itu.Di waktu yang sama, satu ranting pohon ceri blossom di pinggir danau, tiba-tiba dipenuhi bunga yang bermekaran.Timmy hampir tidak bisa

    Last Updated : 2025-02-27
  • Jodoh Pilihan Dewa   7. Tidak Tahu Siapa yang Dirindukan

    Samsak yang digantung bergoyang ketika tangan kecil Li Xiao Le meninjunya dengan keras.Ingin menyerah dan memberitahu pada kakek Li atas niatnya, tapi hati mendadak sakit.Sebelum tinggal di Hefei, Li Xiao Le merasa sangat hebat dan mandiri.Dikendalikan seperti ini hanya membuatnya marah.Masih ragu jika menikah dengan Zhang Zui adalah pilihan yang benar.Dari kejauhan Li Jingmi mulai mendekat, dia tahu suasana hati adiknya sedang tidak baik."Kakek memarahimu lagi?" tanya Li Jingmi pelan.Li Xiao Le mengangguk samar, sementara tangannya terus meninju dengan penuh amarah."Karena kamu kabur tadi pagi?" Lagi Li Jingmi bertanya.'Apa lagi?' batin Li Xiao Le tanpa mengangguk.Namun, Li Xiao Le segera menghentikan tinjunya meski amarahnya belum cukup tersalurkan.Dia duduk di lantai dengan peluh yang membasahi seluruh tubuh. Diikuti oleh Li Jingmi yang juga duduk di sampingnya.

    Last Updated : 2025-04-01
  • Jodoh Pilihan Dewa   8. Memanjat Pagar

    Entah bagaimana caranya keesokan harinya wajah imut Li Xiao Le kembali hadir di hadapan Timmy saat ia membukakan pintu."Hai, teman, aku datang lagi," sapa Li Xiao Le datar tanpa ekspresi sembari melambaikan tangannya.Timmy tersenyum lebar, dan berucap, "Masuklah."Li Xiao Le segera memasuki rumah dengan membawa paper bag di tangannya."Apa yang kamu bawa?" tanya Timmy cukup penasaran dengan benda yang Li Xiao Le bawa."Oh ... ini, aku mengembalikan jaketmu. Terima kasih telah meminjamkan kepadaku." Li Xiao Le mengulurkan paper bag itu pada Timmy, wajahnya tampak kurang senang."Ada apa denganmu? Jika tidak ingin mengembalikan jaketku ambil saja tidak apa-apa." Timmy tidak jadi menerima paper bag yang diulurkan Li Xiao Le."Tch …." Li Xiao Le langsung meraih tangan Timmy dan meletakan paper bag itu di tangannya. "Untuk apa aku menginginkan jaketmu, ini juga kebesaran kalau aku pakai."Timmy mulai menautkan alis tebalnya, lantas bertanya, "Lalu kenapa wajahmu seburuk itu?"Li Xiao Le

    Last Updated : 2025-04-01
  • Jodoh Pilihan Dewa   1. Kembali Bertemu

    Di bawah pohon ceri blossom yang hampir mati, Timmy berdiri tenang menatap riak air danau yang bergerak lembut tersapu angin di musim ini.Setelah dua tahun berlalu, hanya itu yang bisa Timmy lakukan acap kali merindukan Li Xiao Le.'Cinta kalian adalah kutukan! Bercerailah dengan Li Xiao Le, jika ingin perempuan itu tetap hidup!'Sampai detik ini kutukan kakek Li masih menggema di ingatkan Timmy.Kenangan pahit akan kecelakaan yang menimpa Li Xiao Le kembali hadir membuat jantungnya berdebar sangat kencang.'Aku harap jantungmu masih berdetak seperti ini, Xiao Le. Jangan pernah berhenti.'Suara hati Timmy terbang terbawa udara dingin yang membelai wajah seputih batu giok.Bersamaan dengan itu suara derap sepatu sayup-sayup terdengar dari kejauhan.Arah pandang Timmy beralih pada suara yang kian mendekat dengan langkah terburu-buru.Mata sipit itu pun melebar.Terkejut melihat sosok ramping yang datang dengan pesona yang tak dapat Timmy abaikan.Bukankah dia Li Xiao Le, istrinya?Pere

    Last Updated : 2025-02-27

Latest chapter

  • Jodoh Pilihan Dewa   8. Memanjat Pagar

    Entah bagaimana caranya keesokan harinya wajah imut Li Xiao Le kembali hadir di hadapan Timmy saat ia membukakan pintu."Hai, teman, aku datang lagi," sapa Li Xiao Le datar tanpa ekspresi sembari melambaikan tangannya.Timmy tersenyum lebar, dan berucap, "Masuklah."Li Xiao Le segera memasuki rumah dengan membawa paper bag di tangannya."Apa yang kamu bawa?" tanya Timmy cukup penasaran dengan benda yang Li Xiao Le bawa."Oh ... ini, aku mengembalikan jaketmu. Terima kasih telah meminjamkan kepadaku." Li Xiao Le mengulurkan paper bag itu pada Timmy, wajahnya tampak kurang senang."Ada apa denganmu? Jika tidak ingin mengembalikan jaketku ambil saja tidak apa-apa." Timmy tidak jadi menerima paper bag yang diulurkan Li Xiao Le."Tch …." Li Xiao Le langsung meraih tangan Timmy dan meletakan paper bag itu di tangannya. "Untuk apa aku menginginkan jaketmu, ini juga kebesaran kalau aku pakai."Timmy mulai menautkan alis tebalnya, lantas bertanya, "Lalu kenapa wajahmu seburuk itu?"Li Xiao Le

  • Jodoh Pilihan Dewa   7. Tidak Tahu Siapa yang Dirindukan

    Samsak yang digantung bergoyang ketika tangan kecil Li Xiao Le meninjunya dengan keras.Ingin menyerah dan memberitahu pada kakek Li atas niatnya, tapi hati mendadak sakit.Sebelum tinggal di Hefei, Li Xiao Le merasa sangat hebat dan mandiri.Dikendalikan seperti ini hanya membuatnya marah.Masih ragu jika menikah dengan Zhang Zui adalah pilihan yang benar.Dari kejauhan Li Jingmi mulai mendekat, dia tahu suasana hati adiknya sedang tidak baik."Kakek memarahimu lagi?" tanya Li Jingmi pelan.Li Xiao Le mengangguk samar, sementara tangannya terus meninju dengan penuh amarah."Karena kamu kabur tadi pagi?" Lagi Li Jingmi bertanya.'Apa lagi?' batin Li Xiao Le tanpa mengangguk.Namun, Li Xiao Le segera menghentikan tinjunya meski amarahnya belum cukup tersalurkan.Dia duduk di lantai dengan peluh yang membasahi seluruh tubuh. Diikuti oleh Li Jingmi yang juga duduk di sampingnya.

  • Jodoh Pilihan Dewa   6. Li Xiao Le Putus Asa

    Berada sedekat ini dengan Li Xiao Le membuat jantung Timmy berdebar sangat kencang.Hanya dengan sedikit gerakan saja sudah pasti bibir mereka akan menyatu dengan sempurna.Tapi hatinya sedang diselimuti dilema, dia hanya mengaku sebagai teman pada Li Xiao Le, bukankah tidak pantas jika dia mencium Li Xiao Le?Beberapa kali jakun di lehernya bergerak naik turun saat dia menelan saliva menahan gejolak yang begitu menggebu di dalam dada.Dengan alunan musik syahdu yang masih mendayu, tentu saja suasana saat ini sangat mendukung.Begitu juga dengan Li Xiao Le, dia sangat tersihir dengan tatapan Timmy, tubuhnya benar-benar membeku dan tidak bisa digerakkan.Ada perasaan aneh yang muncul di hatinya.Timmy bilang mereka hanya berteman, tapi kenapa dia begitu mendambakan pria di bawahnya?Rasanya ada magnet yang menariknya untuk menyatu dengan laki-laki itu.Di waktu yang sama, satu ranting pohon ceri blossom di pinggir danau, tiba-tiba dipenuhi bunga yang bermekaran.Timmy hampir tidak bisa

  • Jodoh Pilihan Dewa   5. Canggung

    Timmy sangat panik begitu melihat Li Xiao Le kesakitan. Dia segera mengangkat tubuh Li Xiao Le dan membawanya duduk di sofa."Gendut cepat ambil air!" pintanya.Gendut pergi dan kembali datang mengulurkan satu botol air mineral pada Timmy."Xiao Le, minumlah dulu." Timmy membuka botol dan membantu Li Xiao Le minum."Terima kasih," kata Li Xiao Le sambil menyeka keringat dingin yang tiba-tiba membanjiri kening."Kamu kenapa? Apa kepalamu sakit?" Timmy masih tampak cemas.Li Xiao Le mengangguk dan menjawab, "Iya, tadi tiba-tiba sakit, tapi sekarang tidak lagi.""Xiao Le, kamu jangan terlalu banyak berpikir, jangan terlalu berusaha mengingat sesuatu, santai saja," kata Timmy sambil mengelap keringat dingin di kening Li Xiao Le."Bagaimana kamu tahu, kalau aku sedang mengingat sesuatu?" tanya Li Xiao Le sambil menatap Timmy, dia sedikit merasa aneh.Kenapa dia tidak merasa risih saat laki-laki itu menyentuhnya seperti ini?"Tentu saja aku tahu, saat kamu mencoba mengingatku di rumah sakit

  • Jodoh Pilihan Dewa   4. Pulang

    Selama ini Timmy masih berusaha lunak, berharap suatu hari nanti, saat ingatan Li Xiao Le benar-benar sudah pulih, kakek Li akan mengembalikan Li Xiao Le padanya.Tapi sepertinya orang tua itu tak pernah mempunyai itikad baik.Timmy menghela napas dalam.Bagaimanapun Li Xiao Le adalah istrinya. Mana mungkin dia membiarkan laki-laki lain menikahinya?Timmy akan membuat Li Xiao Le mendapatkan ingatannya kembali sebelum pernikahan itu terjadi."Kalau kita adalah teman, seberapa dekat kita?" Li Xiao Le kembali bertanya setelah melihat Timmy melamun."Sangat dekat, kita seperti keluarga. Setiap hari kamu selalu berada di rumahku.""Benarkah?""Benar, bahkan saat aku sedang tidak ada di rumah karena sibuk syuting, kamu tetap berada di rumahku.""Oh, jadi kamu artis?"Alis tebal Timmy kembali mengernyit kala dia membatin, 'Hah, jadi dia tidak tahu jika aku artis?''Apa gadis ini tidak pernah nonton televisi atau bagaimana?''Apa kakek terlalu mengekangnya dan menutup semua informasi tentangk

  • Jodoh Pilihan Dewa   3. Kakek Memaksaku Berkencan Buta

    Mentari pagi menyentuh hangat memberi energi positif untuk melakukan hal yang baik.Satu set pakaian olahraga membalut tubuh Timmy yang tinggi dan juga tegap.Postur yang sempurna membuat laki-laki itu selalu cocok saat mengenakan pakaian apapun.Tak heran jika dia selalu mengantongi penghargaan sebagai top model pria Asia terbaik setiap tahunnya.Kaki jenjangnya masih berlari-lari kecil, ketika kembali mendengar derap sepatu yang berlari mendekat.Bibirnya melengkung samar manakala melihat wajah Li Xiao Le kembali hadir di pelupuk mata.Sudah pasti perempuan itu melarikan diri lagi dari pengawalnya.Tapi pagi-pagi begini kenapa perempuan itu sudah sampai di dekat rumahnya?Rumah kakek Li dan rumah Timmy cukup jauh, dan hampir tiga puluh menit jika mengendarai mobil menuju rumahnya.'Siapa yang peduli?''Bukankah itu malah bagus?'Dengan cepat Timmy menarik tubuh Li Xiao Le dalam dekapan, usai membatin.Li Xiao Le terkejut, tapi dia juga butuh tempat persembunyian, jadi dia diam saja

  • Jodoh Pilihan Dewa   2. Membangkitkan Li Xiao Le

    Dua tahun yang lalu Timmy masih sangat ingat kala dokter keluar dari bangsal dengan membawa kabar duka."Nyonya Li telah meninggal."Saat itu Timmy bagai disambar petir.Dengan susah payah akhirnya Timmy berhasil masuk ke dalam bangsal, usai mengerahkan tenaga berbaku hantam dengan para pengawal kakek Li.Timmy mendapati wajah Li Jingmi yang memerah dengan derai air mata bercucuran memeluk jasat adiknya yang terbaring di ranjang pasien.Sementara kakek Li berdiri dengan angkuh menatap cucu perempuannya yang telah tiada.Sebelumnya Li Xiao Le mengalami kecelakaan mobil dan berada dalam keadaan koma selama satu bulan.Layar elektrokardiogram yang hanya menunjukan garis lurus membuat Timmy tak bisa membendung cairan yang tumpah dari pelupuk mata.Timmy melempar tubuh Li Jingmi dan menubruk Li Xiao Le untuk memeluknya dengan erat."Xiao Le …."Timmy menangis sejadi jadinya, belum bisa menerima jika Li Xiao Le telah pergi meninggalkannya setelah dua kali gagal memberinya keturunan.Tangann

  • Jodoh Pilihan Dewa   1. Kembali Bertemu

    Di bawah pohon ceri blossom yang hampir mati, Timmy berdiri tenang menatap riak air danau yang bergerak lembut tersapu angin di musim ini.Setelah dua tahun berlalu, hanya itu yang bisa Timmy lakukan acap kali merindukan Li Xiao Le.'Cinta kalian adalah kutukan! Bercerailah dengan Li Xiao Le, jika ingin perempuan itu tetap hidup!'Sampai detik ini kutukan kakek Li masih menggema di ingatkan Timmy.Kenangan pahit akan kecelakaan yang menimpa Li Xiao Le kembali hadir membuat jantungnya berdebar sangat kencang.'Aku harap jantungmu masih berdetak seperti ini, Xiao Le. Jangan pernah berhenti.'Suara hati Timmy terbang terbawa udara dingin yang membelai wajah seputih batu giok.Bersamaan dengan itu suara derap sepatu sayup-sayup terdengar dari kejauhan.Arah pandang Timmy beralih pada suara yang kian mendekat dengan langkah terburu-buru.Mata sipit itu pun melebar.Terkejut melihat sosok ramping yang datang dengan pesona yang tak dapat Timmy abaikan.Bukankah dia Li Xiao Le, istrinya?Pere

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status