Aletta Derandra terpaksa menikah dengan anak dari majikannya yang telah di vonis bahwa hanya akan memiliki waktu kurang lebih 6 bulan di dunia karena sakit parahnya. Aletta tidak memiliki pilihan lain karena ibunya membutuhkan banyak biaya untuk menjalani operasi hingga ia memutuskan untuk menerima tawaran yang diberikan oleh majikannya. Aaron B. Matteo, itulah nama pria yang akan menjadi suami Aletta. Pria itu begitu dingin dan memiliki tatapan mengintimidasi membuat Aletta selalu merasa segan kepadanya. Awalnya Aletta pikir menikah dengan seorang pria yang tengah mengidap penyakit parah bukanlah hal yang buruk karena pernikahannya tidak akan berlangsung lama. Aletta menandatangi perjanjian, menjalin ikatan pernikahan dengan seorang pria yang selalu mempertanyakan tentang kebenaran cintanya. Ini tentang Aaron yang menyimpan rahasia dan Aletta yang tidak pernah mencari tahu tentangnya hingga rahasia itu menghancurkan mereka berdua. Sosial media penulis ; Rissma_arr
View More"Ini kita mau ke mana?" tanya Aletta saat Aaron menuntunnya berjalan dengan mata yang tertutup kain berwarna merah."Ada sedikit kejutan untukmu," jawab Aaron sembari menggenggam erat tangan Aletta.Wanita itu hanya tersenyum kecil, jantungnya terasa berdebar-debar karena merasa penasaran dengan kejutan apa yang akan Aaron lakukan. Dapat Aletta rasakan hembusan angin pantai yang begitu kencang, mereka berdua terus berjalan hingga rasanya kepala Aletta berputar karena dia tidak terbiasa berjalan dengan mata tertutup."Sedikit lagi kita sampai."Aaron memegang kedua pundak Aletta lalu berhenti membuat wanita itu juga melakukan hal yang sama. Aaron memberi isyarat kepada para pemain biola agar segera bersiap memainkan musik yang indah.Aletta terkekeh kecil, "Apa udah bisa dibuka?""Biar aku yang bukain," Aaron melepaskan ikatan kain yang menutupi mata Aletta secara perlahan.Wanita itu mengerjapkan matanya beberapa kali, senyuman di wajahnya langsung mengembang saat melihat meja dan kur
Aletta tercengang saat melihat jet pribadi milik Aaron yang begitu mewah. Seumur hidupnya dia tidak pernah naik jet pribadi, bahkan saat naik pesawat pun dia hanya mampu membayar kelas ekonomi. Namun kini dia akan segera melakukan penerbangan dengan jet pribadi milik suaminya sendiri."Kenapa diam Aletta?" Aaron menggenggam tangan wanita itu."Aku cuma nggak nyangka kalau hidup aku bakalan berubah drastis kayak gini, dari yang tadinya anak pembantu, sekarang berubah jadi istri konglomerat.""Kamu bahagia?" tanya Aaron membuat Aletta kembali terdiam."Punya banyak harta emang bikin bahagia, Aaron. Tapi aku selalu inget apa yang harus aku korbanin untuk jadi istri kamu."Aaron menatap netra Aletta, "Kamu nggak bahagia jadi istriku?""Aku masih berusaha, jadi aku harap kamu juga karena aku tahu dari awal pernikahan, kamu nggak cinta sama aku. Sifat kamu akhir-akhir ini mungkin membaik, tapi aku nggak mau terlalu berharap," ucap Aletta lalu mengalihkan pandangannya.Aaron melepaskan gengg
Praang.Asbak kaca yang dilempar oleh Brian ke tembok langsung pecah seketika dan berserakan di lantai. Wajah pria itu tampak memerah dan mengeras, ia merasa begitu marah karena melihat Aletta berdansa bersama dengan Aaron.Keduanya terlihat sangat bahagia, Brian bisa melihat tatapan cinta Aletta kepada Aaron. Wanita itu kadang tersipu karena perlakuan romatis Aaron, dan semua yang dilakukan oleh pasangan suami istri itu tidak luput dari pandangan matanya.Brian sangat ingin mendatangi Aaron lalu menghajar pria itu karena sudah sangat berani menyentuh miliknya."Arghh!" Brian berteriak kencang lalu mengambil kursi dan langsung membantingnya ke lantai.Amarahnya semakin meledak-ledak saat membayangkan bahwa Aaron adalah pria pertama yang mengambil kesucian Aletta. Seharusnya dialah orang pertama dan satu-satunya yang menyentuh tubuh Aletta, fakta bahwa Aletta menikah dengan pria lain benar-benar membuat darahnya menindih.Beruntung dia masih memiliki akal sehat sehingga tidak menghajar
Aletta memijit pelipisnya yang terasa pening saat melihat Brian naik ke atas panggung dan memeluk Maria. Ia sangat terkejut mengetahui fakta bahwa Brian adalah putra tunggal dari orang yang saat ini mengadakan acara.Kebetulan yang sangat lucu hingga rasanya Aletta ingin tertawa kemudian berteriak. Dia berusaha keras dan selalu berharap agar tidak lagi bertemu dengan Brian, tapi mereka malah dipertemukan di acara ulang tahun rekan kerja suaminya."Ganteng banget yah Tuan Muda Harianja ini," puji MC lalu mempersilahkan Brian untuk berpidato.Tidak banyak yang Brian katakan selain ucapan selamat ulang tahun untuk Maria. Namun saat Aletta kira Brian sudah selesai berbicara, pria itu malah tersenyum miring ke arahnya."Selain karena malam ini adalah malam ulang tahun Mama, saya merasa sangat senang karena kehadiran seseorang yang sangat berarti dalam hidup saya."Maria dan Bagaskara terlihat terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Brian, sedangkan Aletta kini hanya bisa menelan salivan
Aaron turun terlebih dahulu dari mobilnya kemudian mengulurkan tangannya, Aletta mengambil nafasnya dalam-dalam sebelum menyambut uluran tangan pria itu. Aletta turun dan langsung menggandeng lengan suaminya, ia tersentak kaget karena flash dari kamera para wartawan langsung menyorot ke arah mereka berdua."Mereka akan menaruh foto kita di majalah bisnis, ku harap kamu akan terbiasa," bisik Aaron membuat Aletta bersikap lebih tenang."Ingat untuk tidak menundukkan kepalamu Aletta, kamu harus percaya diri. Kamu benar-benar terlihat cantik jadi jangan merasa malu untuk memperlihatkan wajahmu pada kamera," ucap Aaron tidak malu-malu memuji Aletta.Wanita itu hanya diam sembari melangkahkan kakinya bersama dengan Aaron memasuki sebuah gedung yang teramat besar dan terlihat mewah dengan diikuti oleh Septian di belakangnya. Pengawal yang berjaga di pintu masuk utama langsung menyunggingkan senyum untuk mereka sembari mempersilahkan keduanya untuk segera masuk. Kini terlihat dekorasi mewah d
Aletta termenung saat tiba-tiba saja Aaron datang dengan sebuket bunga di tangannya. Selama dua bulan pernikahan, ini kali pertama Aaron memberinya bunga yang bahkan tidak ia sangka-sangka. Aletta tidak pernah mengharapkan apapun dari Aaron selain rasa hormat pria itu sendiri. Baginya rasa hormat seorang pria kepada wanita adalah segalanya, tidak masalah jika Aaron tidak benar-benar mencintainya, yang terpenting baginya adalah bagaimana Aaron menghargainya sebagai seorang istri yang diminta oleh pria itu untuk menemaninya di sisa hidup yang sudah tidak lama lagi."Untukku?" tanya Aletta memastikan.Aaron menganggukkan kepalanya kemudian memeluk tubuh Aletta membuat wanita itu sedikit kaget."Kamu suka bunga mawar?" Aaron mengusap lembut kepala Aletta lalu mengecupnya dalam-dalam untuk menghirup aroma manis yang akhir-akhir ini ia sukai dari rambut wanita itu."Aku suka, terima kasih Aaron," Aletta tersenyum tipis setelah Aaron melepaskan pelukannya.Aaron memberikan buket bunga mawar
"Kamu mau masuk atau nunggu di mobil?""Mohon maaf tapi apa Nyonya akan lama?" tanya Septian memastikan."Kayaknya iya, mungkin sampai sore. Kamu bakalan bosen di dalam mobil, pengap juga pasti," ucap Aletta membuat Septian segera turun dari dalam mobil."Apa nggak masalah saya masuk?" "Enggak masalah, emangnya kenapa? Toh di rumah ada ibu sama Nayla," Aletta melangkahkan kaki terlebih dahulu membuat Septian mengikutinya di belakang.Aletta menekan bel di sebelah pintu beberapa kali hingga pintu rumah yang ditempati oleh ibunya terbuka memperlihatkan sosok Nayla yang tampak menggunakan celemek di tubuhnya. "Masuk Mbak," Nayla sedikit melipir memberi jalan untuk Aletta dan Septian.Nayla menatap Septian dengan tatapan bertanya-tanya."Ibu mana Nay?" tanya Aletta tidak melihat keberadaan Sarah."Di dapur Mbak, lagi masak buat makan siang."Mendengar hal itu membuat Aletta segera membawa langkah kakinya menuju dapur meninggalkan Septian yang masih berdiri di tempatnya."Silahkan duduk,
Aletta sontak berdiri dari duduknya, ia begitu terkejut melihat kehadiran seorang pria yang ia kira masih berada di luar negeri. Aletta menatap pria itu tanpa berkedip, ia melangkah mundur kemudian berniat untuk kembali ke dalam mobil. Namun pria itu langsung berdiri dan mencekal lengannya."Kamu mau ke mana Aletta? Kita bahkan belum bicara, ada banyak hal yang harus kita omongin.""Lepasin tanganku, Brian. Nggak ada yang harus kita omongin, tolong jangan ganggu aku lagi," Aletta mencoba untuk melepaskan cekalan tangan Brian dengan ketakutan yang menyelimuti dirinya.Aletta dan Brian memiliki masa lalu yang bisa dikatakan sangat buruk saat mereka sedang berada di bangku SMA. Mereka berdua berasal dari kalangan yang sangat berbeda membuat Aletta menjauh dari Brian karena sadar akan posisi. Namun kala itu Brian sangat gencar mengejarnya dan tidak pernah berhenti mendapatkan perhatiannya. Aletta akhirnya menyerah dan menerima Brian sebagai kekasihnya, mereka menjalani hubungan di belakang
Aletta duduk di lantai yang dingin dengan kedua kaki tertekuk hingga ke dada, sesekali ia menyeka air matanya. Ia menyesal karena sudah berusaha untuk mempedulikan Aaron, ternyata pria itu tidak menganggapnya sebagai seorang istri sepenuhnya, bahkan dia tidak memiliki hak untuk sekedar menanyakan keberadaan pria itu.Walaupun Aletta belum mencintai Aaron, namun tetap saja Aletta merasa terluka. Ia ingin memiliki hubungan selayaknya suami istri yang selama ini ia lihat, ia mencoba untuk berdamai dengan statusnya sebagai istri dari Aaron, tetapi sikap pria itu malah membuatnya tersadar bahwa seharusnya dia bersikap acuh dan tidak perlu mempedulikan Aaron.Aletta menatap air kolam renang yang terlihat begitu jernih, ia memejamkan matanya yang terasa membengkak karena menangis.Sedangkan Aaron kini tengah duduk di tepi ranjang sembari menempelkan ponsel ke telinganya. Pria itu terlihat sudah rapi dengan pakaian yang baru ia ambil dari lemari. Helaan nafas panjang terdengar keluar dari mul
"Menikahlah dengan anak saya, maka saya akan memberi kamu uang untuk biaya operasi ibumu."Deg. Jantung Aletta terasa berhenti berdetak untuk sejenak saat mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh majikannya. "Menikah? Sa-sama Tuan Aaron?" tanya Aletta dengan terbata.Anggi menganggukkan kepalanya, "Saya tau kamu pasti kaget, saya pun juga kaget, Aletta." Anggi mengetuk-ngetukkan ujung jarinya di atas meja, dapat ia lihat wajah Aletta yang langsung berubah menjadi pucat pasi."Aaron sakit parah, saya dan suami saya baru tau tentang penyakitnya kemarin sore. Umur Aaron..... udah nggak lama lagi, dokter bilang kalau dia cuma punya waktu enam bulan di dunia," ucap Anggi kemudian menjeda kalimatnya karena dadanya terasa begitu sesak.Anggi tidak pernah menyangka bahwa putranya telah menderita sakit parah selama ini dan Aaron menyembunyikan hal itu darinya membuat ia merasa bersalah karena membiarkan Aaron melewati semua rasa sakitnya sendirian."Kamu tau apa permintaan Aaron untuk ke...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments