Share

Part 5 - Telpon

Author: Rismawww
last update Last Updated: 2023-09-08 18:00:28

Aletta mengerjapkan matanya beberapa kali saat sinar matahari pagi masuk melalui jendela kamar yang terbuka. Aletta termenung menatap langit-langit kamar dan teringat tentang apa yang tadi malam terjadi membuatnya segera menggelengkan kepala.

Aletta mengusap wajahnya lalu menarik selimut agar tubuhnya yang polos tertutup dengan sempurna.

Aaron terlihat keluar dari walk in closet, pria itu tampak sudah rapi dengan kemeja yang melekat di tubuhnya. Aaron memasang jam tangannya sembari melirik singkat ke arah Aletta, raut wajahnya begitu datar dan tatapan pria itu teramat dingin membuat Aletta tidak berani membuka suara.

Aletta hanya diam memperhatikan Aaron yang kini menyisir rambutnya, ia tidak tahu akan ke mana perginya Aaron. Aletta tidak berniat untuk bertanya walaupun sebenarnya merasa sangat penasaran karena mereka baru saja menikah, namun pria itu sudah ingin pergi keluar. Tapi Aletta cukup mengerti, dia tahu bahwa Aaron adalah orang yang sangat sibuk.

"Ibu kamu sudah ada di rumah yang baru, jika ingin menemuinya, kamu bisa minta antar sama supir. Jangan pergi sendirian, mengerti?"

Aletta menganggukkan kepalanya pelan membuat Aaron segera mengambil jasnya kemudian langsung keluar dari kamar tanpa berpamitan terlebih dahulu.

Aletta menghela nafas panjang, ia segera beranjak dari tempat tidur dengan selimut yang membungkus tubuhnya.

"Sshsss......." Aletta meringis pelan merasakan perih pada inti tubuhnya.

Ia berjalan dengan tertatih-tatih menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Namun langkah kakinya terhenti saat melihat kartu kredit dan sejumlah uang cash di atas meja.

Aletta tersenyum miris, "Kenapa aku seperti sedang menjual diri?" gumamnya dengan dada yang terasa begitu sesak.

Aletta segera masuk ke dalam kamar mandi dan langsung menghidupkan shower hingga air dingin mengguyur tubuhnya. Aletta mengusap kasar tangan dan juga pundaknya sembari terisak, ia tidak menyangka bahwa ternyata hatinya akan terasa sangat sakit ketika harus menyerahkan kesuciannya kepada seseorang yang tidak ia cintai.

Aletta terduduk di atas lantai yang basah, ia membiarkan air shower menyamarkan air matanya. Tubuhnya terasa gemetaran karena merasa kedinginan, namun ia tidak berniat untuk beranjak dari tempatnya. Sekarang Aletta sadar bahwa ternyata dia tidak sekuat itu, menikah karena dipaksa oleh keadaan membuat hati kecilnya terus menyalahkan takdir yang menimpanya.

"Nyonya?!"

Tok. Tok. Tok.

"Apa Nyonya di dalam?!" suara seorang wanita terdengar memanggilnya dari luar kamar mandi membuat ia tersadar.

Aletta segera mematikan shower dan memakai handuk kimono yang tersedia di dalam lemari. Aletta menatap pantulan wajahnya di cermin untuk sejenak, matanya terlihat sembab dan memerah, wajahnya pun terlihat pucat, tidak seperti pengantin baru pada umumnya yang tampak berseri-seri sehabis menikah.

Aletta membuka pintu kamar mandi, ia menatap seorang wanita berseragam pelayan kini tengah berdiri sembari menundukkan kepalanya.

"Maaf Nyonya saya lancang masuk ke dalam kamar, saya udah memanggil-manggil sebelumnya, tapi.......Nyonya nggak jawab."

"Oh ya? Saya nggak dengar, ada apa?" tanya Aletta membuat pelayan itu mengangkat kepalanya.

"Makanan untuk Nyonya sudah disiapkan di bawah, apa mau diantar ke kamar saja?" tawar pelayan yang terlihat masih muda itu.

"Aku yang turun ke bawah, apa aku boleh tau di mana letak ruang makan?"

Aletta belum tahu seluk-beluk mansion tempatnya sekarang tinggal hingga ia merasa takut kalau-kalau tersesat. Pasalnya dia sudah pernah mengalami hal itu ketika masih menjadi pelayan di mansion kedua orang tua Aaron, dia sempat tersesat dan hampir menangis karena mansion itu benar-benar seperti labirin.

"Di bagian Utara adalah ruang makan khusus anggota keluarga, Nyonya. Nanti Nyonya akan melihat lorong kaca, Nyonya lewat sana, di ujungnya ruang makan."

"Makasih ya."

"Sama-sama Nyonya, apa ada yang Nyonya perlukan?"

"Eumm......nggak ada."

"Baiklah, saya permisi, Nyonya," pelayan itu segera keluar dari kamar Aletta.

Sedangkan Aletta buru-buru masuk ke dalam walk in closet. Aletta membuka lemari satu persatu, menatap deretan pakaian wanita yang semuanya terlihat cantik. Aletta mengambil dress polos berwarna peach dan langsung memakainya. Ia juga memakai jam tangan dan gelang serta kalung yang ada di sana.

Setelah selesai, ia segera mengeringkan rambutnya dengan menggunakan hairdryer dan membiarkannya tetap terurai. Aletta memilih tas berwarna putih dan memberikan riasan tipis di wajahnya sebelum keluar dari kamar untuk sarapan.

Aletta ingin menemui ibunya, ia ingin tahu bagaimana keadaan sang ibu dan seperti apa tempat tinggal yang telah diberikan oleh Ernest.

Aletta berjalan menuruni undakan tangga dan langsung membawa langkah kakinya menuju ke arah utara saat sudah sampai di lantai dasar, ia menyusuri lorong yang dimaksud oleh pelayan barusan. Dengan mudah ia bisa menemukan ruang makan yang begitu luas, di sana terdapat meja panjang dan puluhan kursi seolah penghuninya berjumlah sebanyak kursi yang tersedia.

"Silahkan duduk Nyonya Matteo," beberapa pelayan menghampirinya dan menarik satu kursi untuk ia duduki.

Aletta hanya tersenyum kikuk, ia menatap hidangan yang tersaji di atas meja makan.

"Apa tadi Aaron sarapan?"

"Tuan nggak sarapan, Nyonya. Tuan langsung pergi."

Aletta mengangguk kemudian mulai memakan makanannya dengan pikiran yang berkelana. Dia merasa kebingungan, ia mengingat tentang penyakit yang diderita oleh Aaron, seharusnya pria itu tidak boleh kelelahan dan tidak boleh melewatkan sarapan untuk minum obat. Tapi pria itu malah melewatkannya membuatnya merasa khawatir dengan kondisi kesehatannya, Aletta hanya takut disalahkan jika seandainya kesehatan Aaron bertambah memburuk.

***

Mobil yang membawa Aletta kini memasuki kawasan perumahan elite. Aletta cukup terkejut, dia tahu bahwa harga rumah di sana pastinya tidaklah murah.

"Ini rumah Ibu saya, Pak Sonny?" tanya Aletta kepada supir yang membawanya, mobil yang dikemudikan oleh Pak Sonny berhenti tepat di pekarangan sebuah rumah yang berukuran sangat besar seperti rumah-rumah yang Aletta lihat sebelumnya.

"Iya Nyonya," jawab Pak Sonny kemudian turun dari mobil dan berniat membukakan pintu untuk Aletta, namun wanita itu segera turun terlebih dahulu dengan membawa beberapa paper bag berisi makanan yang ia beli di restoran, Aletta ingin ibunya memakan makanan yang selama ini belum pernah ibunya makan.

"Pak Sonny mau ikut masuk?"

"Enggak Nyonya, saya tunggu di luar aja."

Aletta tersenyum kecil lalu melangkahkan kakinya hingga ke teras, ia memutar knop pintu dan ternyata pintunya tidak terkunci membuat Aletta segera masuk. Ia mengedarkan pandangannya, memperhatikan isi dari rumah yang ditempati oleh ibunya.

Ingin memberi kejutan, Aletta mulai berjalan sembari membuka satu persatu pintu untuk mencari keberadaan ibunya.

"Aletta?"

Langkah kaki wanita itu langsung terhenti, ia tersenyum lebar dan segera berbalik.

"Ibu," Aletta menatap Sarah yang duduk di kursi roda dan seorang wanita muda berpakaian seperti perawat kini berdiri di belakangnya.

"Kamu baru datang?"

"Iya Bu," jawab Aletta kemudian meletakkan paper bag bawaannya sebelum memeluk tubuh sang ibu.

"Ibu gimana keadaannya? Udah nggak ada yang sakit lagi?" tanya Aletta memastikan.

Sarah mengusap pelan punggung putrinya, ia merasa senang karena hari ini Aletta datang.

"Ibu udah baik-baik aja, gimana pernikahan kamu sama Tuan Aaron kemarin? Semuanya lancar?"

Aletta melepaskan pelukan mereka dengan senyuman yang masih menghiasi wajahnya, ia tidak ingin menunjukkan kesedihannya agar ibunya tidak merasa bersalah.

"Semuanya lancar Bu. Nanti kalau udah jadi, aku liatin album foto pernikahan kami ke Ibu. Ada banyak banget tamu yang datang Bu."

Sarah menatap wajah Aletta lekat-lekat, dia tahu bahwa putrinya pasti tidak merasa bahagia atas pernikahan itu.

"Kamu ke sini sendirian? Di mana Tuan Aaron?"

"Aku......ke sini sama supir, Bu. Aaron lagi ada urusan."

"Kamu perawat ibu?" tanya Aletta memastikan.

Wanita itu mengangguk, "Perkenalkan Nyonya, nama saya Nayla."

"Makasih ya Nayla, kamu udah jagain ibu saya. Sekarang saya ngerasa sedikit lega karena ibu saya ada yang nemenin," ucap Aletta kemudian berjongkok dan meraih tangan Sarah untuk ia genggam.

"Ibu ngerasa nyaman di rumah ini?"

"Ibu nyaman tinggal di manapun, Aletta. Yang terpenting ibu nggak kepanasan dan nggak kehujanan," jawab Sarah tidak ingin membuat Aletta semakin merasa sedih jika dia menjawab yang sebenarnya.

Rumah yang sekarang Sarah tempati memang jauh lebih besar dari pada rumahnya dulu, fasilitasnya lengkap dan berada di kawasan yang aman. Namun Sarah tentunya merasa lebih nyaman di rumahnya yang dulu karena biar bagaimanapun rumah itu adalah miliknya sendiri.

"Aku ada bawa makanan Bu," Aletta kembali berdiri dan berniat untuk mengeluarkan isi dari paper bag yang ia bawa.

Tiba-tiba saja ponselnya berdering membuat ia segera mengambil benda pipih itu dari dalam tasnya. Ia mengernyit melihat nomor tidak dikenal yang tertera. Merasa penasaran, Aletta segera menggeser tombol hijau yang ada di layar ponsel membuat panggilan terhubung.

"Hallo, ini siapa ya?" tanya Aletta namun tidak ada jawaban.

"Hallo?"

Aletta menatap layar ponselnya untuk memastikan bahwa sambungan masih terhubung. Berpikir bahwa nomor itu telah salah sambung, Aletta berniat untuk memutuskan sambungan teleponnya.

Namun suara seorang pria tiba-tiba saja terdengar membuatnya langsung tertegun di tempatnya.

"Aku senang mendengar suara kamu lagi, Aletta. Apa kabar?"

Related chapters

  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 6 - Pertanyaan Aletta

    Aletta segera memutus sambungan telponnya lalu kembali meletakkan ponselnya ke dalam tas dengan wajah yang tampak menegang.Sarah mengernyit melihatnya, "Siapa yang telpon, Ta?" tanyanya merasa penasaran."Bukan siapa-siapa, orang salah sambung, Bu.""Sini, biar saya yang dorong," Aletta mengambil alih tugas Nayla."Tolong bawain paper bag itu ya," ucap Aletta sembari mendorong kursi roda ibunya."Kamu serius yang tadi itu salah sambung? Muka kamu keliatan tegang loh Ta.""Aku serius, Bu. Nanti aku mau ganti nomor aja, sering banget orang salah sambung," Aletta terkekeh kecil."Ini ditaruh di mana Nyonya?" tanya Nayla membuat Aletta menoleh."Itu makanannya tolong kamu pindahin ke piring ya? Emm......kamu juga nggak perlu panggil saya Nyonya, cukup panggil Mbak aja." Nayla tersenyum tipis, "Iya Mbak."Wanita itu segera pergi ke dapur, sedangkan Aletta kini membawa Sarah ke ruangan yang berukuran cukup luas. Di dalam ruangan itu terdapat telivisi, meja dan di ujung samping pintu kaca

    Last Updated : 2023-09-09
  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 7 - Bisnis Aaron

    "Siapa yang sudah merampok barang kita tempo hari?" Edgar tertunduk kemudian menyerahkan amplop berwarna coklat kepada Aaron. "Kami sedang mencoba untuk meringkus mereka, Tuan."Aaron membuka amplop tersebut, ia menatap beberapa lembar foto dan data diri dari orang-orang yang sudah begitu berani mencuri darinya. "Dapatkan mereka secepatnya, Edgar. Saya nggak mau tikus-tikus itu lepas, saya mau mereka ada di hadapan saya malam ini juga. Kamu mengerti?" "Mengerti Tuan, kami akan segera mendapatkan mereka. Maaf atas kelalaian para pekerja kita.""Saya nggak mau kejadian seperti ini terulang lagi, perketat keamanan saat pengiriman barang. Jangan sampai saya dirampok sampai berkali-kali," ucap Aaron kemudian melempar foto-foto itu ke atas meja.Aaron menyelipkan sebatang rokok di antara bibirnya lalu menyalakannya dengan pemantik api. Pria itu mulai menyesap rokoknya dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan."Bagaimana dengan keluarga dari sepuluh orang itu Tuan?" Aaron t

    Last Updated : 2023-09-10
  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 08 - Pria Kejam

    Malam terasa begitu hening dan dingin, Aletta menarik selimut tebal hingga sebatas leher untuk menghangatkan tubuhnya. Tangannya bergerak meraba tempat di sebelahnya, namun ia tidak menemukan keberadaan Aaron membuat matanya sontak terbuka.Aletta mengedarkan pandangannya, ia merubah posisinya menjadi duduk dengan rasa kantuk yang masih menyerangnya. Wanita itu segera turun dari atas tempat tidur dan menuju ke arah kamar mandi."Aaron?" Aletta langsung membuka pintu kamar mandi, dan dia tidak melihat adanya sosok Aaron membuatnya merasa kebingungan.Aletta kembali duduk di tepi ranjangnya kemudian meraih ponselnya yang berada di atas nakas."Ke mana dia?" gumam Aletta sembari melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 1 malam.Aletta segera menghubungi Aaron karena merasa penasaran sekaligus khawatir mengingat kondisi kesehatan pria itu. Aletta mencoba menelpon Aaron beberapa kali, tetapi Aaron tidak kunjung mengangkat telponnya membuat ia merasa was-was. Aletta menghela nafas p

    Last Updated : 2023-09-11
  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 9 - Bertemu Seseorang

    Aletta duduk di lantai yang dingin dengan kedua kaki tertekuk hingga ke dada, sesekali ia menyeka air matanya. Ia menyesal karena sudah berusaha untuk mempedulikan Aaron, ternyata pria itu tidak menganggapnya sebagai seorang istri sepenuhnya, bahkan dia tidak memiliki hak untuk sekedar menanyakan keberadaan pria itu.Walaupun Aletta belum mencintai Aaron, namun tetap saja Aletta merasa terluka. Ia ingin memiliki hubungan selayaknya suami istri yang selama ini ia lihat, ia mencoba untuk berdamai dengan statusnya sebagai istri dari Aaron, tetapi sikap pria itu malah membuatnya tersadar bahwa seharusnya dia bersikap acuh dan tidak perlu mempedulikan Aaron.Aletta menatap air kolam renang yang terlihat begitu jernih, ia memejamkan matanya yang terasa membengkak karena menangis.Sedangkan Aaron kini tengah duduk di tepi ranjang sembari menempelkan ponsel ke telinganya. Pria itu terlihat sudah rapi dengan pakaian yang baru ia ambil dari lemari. Helaan nafas panjang terdengar keluar dari mul

    Last Updated : 2023-09-12
  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 10 - Orang Masa Lalu

    Aletta sontak berdiri dari duduknya, ia begitu terkejut melihat kehadiran seorang pria yang ia kira masih berada di luar negeri. Aletta menatap pria itu tanpa berkedip, ia melangkah mundur kemudian berniat untuk kembali ke dalam mobil. Namun pria itu langsung berdiri dan mencekal lengannya."Kamu mau ke mana Aletta? Kita bahkan belum bicara, ada banyak hal yang harus kita omongin.""Lepasin tanganku, Brian. Nggak ada yang harus kita omongin, tolong jangan ganggu aku lagi," Aletta mencoba untuk melepaskan cekalan tangan Brian dengan ketakutan yang menyelimuti dirinya.Aletta dan Brian memiliki masa lalu yang bisa dikatakan sangat buruk saat mereka sedang berada di bangku SMA. Mereka berdua berasal dari kalangan yang sangat berbeda membuat Aletta menjauh dari Brian karena sadar akan posisi. Namun kala itu Brian sangat gencar mengejarnya dan tidak pernah berhenti mendapatkan perhatiannya. Aletta akhirnya menyerah dan menerima Brian sebagai kekasihnya, mereka menjalani hubungan di belakang

    Last Updated : 2023-09-13
  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 11 - Check-up?

    "Kamu mau masuk atau nunggu di mobil?""Mohon maaf tapi apa Nyonya akan lama?" tanya Septian memastikan."Kayaknya iya, mungkin sampai sore. Kamu bakalan bosen di dalam mobil, pengap juga pasti," ucap Aletta membuat Septian segera turun dari dalam mobil."Apa nggak masalah saya masuk?" "Enggak masalah, emangnya kenapa? Toh di rumah ada ibu sama Nayla," Aletta melangkahkan kaki terlebih dahulu membuat Septian mengikutinya di belakang.Aletta menekan bel di sebelah pintu beberapa kali hingga pintu rumah yang ditempati oleh ibunya terbuka memperlihatkan sosok Nayla yang tampak menggunakan celemek di tubuhnya. "Masuk Mbak," Nayla sedikit melipir memberi jalan untuk Aletta dan Septian.Nayla menatap Septian dengan tatapan bertanya-tanya."Ibu mana Nay?" tanya Aletta tidak melihat keberadaan Sarah."Di dapur Mbak, lagi masak buat makan siang."Mendengar hal itu membuat Aletta segera membawa langkah kakinya menuju dapur meninggalkan Septian yang masih berdiri di tempatnya."Silahkan duduk,

    Last Updated : 2023-09-14
  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 12 - Terpikat

    Aletta termenung saat tiba-tiba saja Aaron datang dengan sebuket bunga di tangannya. Selama dua bulan pernikahan, ini kali pertama Aaron memberinya bunga yang bahkan tidak ia sangka-sangka. Aletta tidak pernah mengharapkan apapun dari Aaron selain rasa hormat pria itu sendiri. Baginya rasa hormat seorang pria kepada wanita adalah segalanya, tidak masalah jika Aaron tidak benar-benar mencintainya, yang terpenting baginya adalah bagaimana Aaron menghargainya sebagai seorang istri yang diminta oleh pria itu untuk menemaninya di sisa hidup yang sudah tidak lama lagi."Untukku?" tanya Aletta memastikan.Aaron menganggukkan kepalanya kemudian memeluk tubuh Aletta membuat wanita itu sedikit kaget."Kamu suka bunga mawar?" Aaron mengusap lembut kepala Aletta lalu mengecupnya dalam-dalam untuk menghirup aroma manis yang akhir-akhir ini ia sukai dari rambut wanita itu."Aku suka, terima kasih Aaron," Aletta tersenyum tipis setelah Aaron melepaskan pelukannya.Aaron memberikan buket bunga mawar

    Last Updated : 2023-09-16
  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 13 - Pertemuan Tidak di Duga

    Aaron turun terlebih dahulu dari mobilnya kemudian mengulurkan tangannya, Aletta mengambil nafasnya dalam-dalam sebelum menyambut uluran tangan pria itu. Aletta turun dan langsung menggandeng lengan suaminya, ia tersentak kaget karena flash dari kamera para wartawan langsung menyorot ke arah mereka berdua."Mereka akan menaruh foto kita di majalah bisnis, ku harap kamu akan terbiasa," bisik Aaron membuat Aletta bersikap lebih tenang."Ingat untuk tidak menundukkan kepalamu Aletta, kamu harus percaya diri. Kamu benar-benar terlihat cantik jadi jangan merasa malu untuk memperlihatkan wajahmu pada kamera," ucap Aaron tidak malu-malu memuji Aletta.Wanita itu hanya diam sembari melangkahkan kakinya bersama dengan Aaron memasuki sebuah gedung yang teramat besar dan terlihat mewah dengan diikuti oleh Septian di belakangnya. Pengawal yang berjaga di pintu masuk utama langsung menyunggingkan senyum untuk mereka sembari mempersilahkan keduanya untuk segera masuk. Kini terlihat dekorasi mewah d

    Last Updated : 2023-09-17

Latest chapter

  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 17 - Dilamar Ulang

    "Ini kita mau ke mana?" tanya Aletta saat Aaron menuntunnya berjalan dengan mata yang tertutup kain berwarna merah."Ada sedikit kejutan untukmu," jawab Aaron sembari menggenggam erat tangan Aletta.Wanita itu hanya tersenyum kecil, jantungnya terasa berdebar-debar karena merasa penasaran dengan kejutan apa yang akan Aaron lakukan. Dapat Aletta rasakan hembusan angin pantai yang begitu kencang, mereka berdua terus berjalan hingga rasanya kepala Aletta berputar karena dia tidak terbiasa berjalan dengan mata tertutup."Sedikit lagi kita sampai."Aaron memegang kedua pundak Aletta lalu berhenti membuat wanita itu juga melakukan hal yang sama. Aaron memberi isyarat kepada para pemain biola agar segera bersiap memainkan musik yang indah.Aletta terkekeh kecil, "Apa udah bisa dibuka?""Biar aku yang bukain," Aaron melepaskan ikatan kain yang menutupi mata Aletta secara perlahan.Wanita itu mengerjapkan matanya beberapa kali, senyuman di wajahnya langsung mengembang saat melihat meja dan kur

  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 16 - Bulan Madu

    Aletta tercengang saat melihat jet pribadi milik Aaron yang begitu mewah. Seumur hidupnya dia tidak pernah naik jet pribadi, bahkan saat naik pesawat pun dia hanya mampu membayar kelas ekonomi. Namun kini dia akan segera melakukan penerbangan dengan jet pribadi milik suaminya sendiri."Kenapa diam Aletta?" Aaron menggenggam tangan wanita itu."Aku cuma nggak nyangka kalau hidup aku bakalan berubah drastis kayak gini, dari yang tadinya anak pembantu, sekarang berubah jadi istri konglomerat.""Kamu bahagia?" tanya Aaron membuat Aletta kembali terdiam."Punya banyak harta emang bikin bahagia, Aaron. Tapi aku selalu inget apa yang harus aku korbanin untuk jadi istri kamu."Aaron menatap netra Aletta, "Kamu nggak bahagia jadi istriku?""Aku masih berusaha, jadi aku harap kamu juga karena aku tahu dari awal pernikahan, kamu nggak cinta sama aku. Sifat kamu akhir-akhir ini mungkin membaik, tapi aku nggak mau terlalu berharap," ucap Aletta lalu mengalihkan pandangannya.Aaron melepaskan gengg

  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 15 - Kemarahan Brian

    Praang.Asbak kaca yang dilempar oleh Brian ke tembok langsung pecah seketika dan berserakan di lantai. Wajah pria itu tampak memerah dan mengeras, ia merasa begitu marah karena melihat Aletta berdansa bersama dengan Aaron.Keduanya terlihat sangat bahagia, Brian bisa melihat tatapan cinta Aletta kepada Aaron. Wanita itu kadang tersipu karena perlakuan romatis Aaron, dan semua yang dilakukan oleh pasangan suami istri itu tidak luput dari pandangan matanya.Brian sangat ingin mendatangi Aaron lalu menghajar pria itu karena sudah sangat berani menyentuh miliknya."Arghh!" Brian berteriak kencang lalu mengambil kursi dan langsung membantingnya ke lantai.Amarahnya semakin meledak-ledak saat membayangkan bahwa Aaron adalah pria pertama yang mengambil kesucian Aletta. Seharusnya dialah orang pertama dan satu-satunya yang menyentuh tubuh Aletta, fakta bahwa Aletta menikah dengan pria lain benar-benar membuat darahnya menindih.Beruntung dia masih memiliki akal sehat sehingga tidak menghajar

  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 14 - Perkenalan

    Aletta memijit pelipisnya yang terasa pening saat melihat Brian naik ke atas panggung dan memeluk Maria. Ia sangat terkejut mengetahui fakta bahwa Brian adalah putra tunggal dari orang yang saat ini mengadakan acara.Kebetulan yang sangat lucu hingga rasanya Aletta ingin tertawa kemudian berteriak. Dia berusaha keras dan selalu berharap agar tidak lagi bertemu dengan Brian, tapi mereka malah dipertemukan di acara ulang tahun rekan kerja suaminya."Ganteng banget yah Tuan Muda Harianja ini," puji MC lalu mempersilahkan Brian untuk berpidato.Tidak banyak yang Brian katakan selain ucapan selamat ulang tahun untuk Maria. Namun saat Aletta kira Brian sudah selesai berbicara, pria itu malah tersenyum miring ke arahnya."Selain karena malam ini adalah malam ulang tahun Mama, saya merasa sangat senang karena kehadiran seseorang yang sangat berarti dalam hidup saya."Maria dan Bagaskara terlihat terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Brian, sedangkan Aletta kini hanya bisa menelan salivan

  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 13 - Pertemuan Tidak di Duga

    Aaron turun terlebih dahulu dari mobilnya kemudian mengulurkan tangannya, Aletta mengambil nafasnya dalam-dalam sebelum menyambut uluran tangan pria itu. Aletta turun dan langsung menggandeng lengan suaminya, ia tersentak kaget karena flash dari kamera para wartawan langsung menyorot ke arah mereka berdua."Mereka akan menaruh foto kita di majalah bisnis, ku harap kamu akan terbiasa," bisik Aaron membuat Aletta bersikap lebih tenang."Ingat untuk tidak menundukkan kepalamu Aletta, kamu harus percaya diri. Kamu benar-benar terlihat cantik jadi jangan merasa malu untuk memperlihatkan wajahmu pada kamera," ucap Aaron tidak malu-malu memuji Aletta.Wanita itu hanya diam sembari melangkahkan kakinya bersama dengan Aaron memasuki sebuah gedung yang teramat besar dan terlihat mewah dengan diikuti oleh Septian di belakangnya. Pengawal yang berjaga di pintu masuk utama langsung menyunggingkan senyum untuk mereka sembari mempersilahkan keduanya untuk segera masuk. Kini terlihat dekorasi mewah d

  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 12 - Terpikat

    Aletta termenung saat tiba-tiba saja Aaron datang dengan sebuket bunga di tangannya. Selama dua bulan pernikahan, ini kali pertama Aaron memberinya bunga yang bahkan tidak ia sangka-sangka. Aletta tidak pernah mengharapkan apapun dari Aaron selain rasa hormat pria itu sendiri. Baginya rasa hormat seorang pria kepada wanita adalah segalanya, tidak masalah jika Aaron tidak benar-benar mencintainya, yang terpenting baginya adalah bagaimana Aaron menghargainya sebagai seorang istri yang diminta oleh pria itu untuk menemaninya di sisa hidup yang sudah tidak lama lagi."Untukku?" tanya Aletta memastikan.Aaron menganggukkan kepalanya kemudian memeluk tubuh Aletta membuat wanita itu sedikit kaget."Kamu suka bunga mawar?" Aaron mengusap lembut kepala Aletta lalu mengecupnya dalam-dalam untuk menghirup aroma manis yang akhir-akhir ini ia sukai dari rambut wanita itu."Aku suka, terima kasih Aaron," Aletta tersenyum tipis setelah Aaron melepaskan pelukannya.Aaron memberikan buket bunga mawar

  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 11 - Check-up?

    "Kamu mau masuk atau nunggu di mobil?""Mohon maaf tapi apa Nyonya akan lama?" tanya Septian memastikan."Kayaknya iya, mungkin sampai sore. Kamu bakalan bosen di dalam mobil, pengap juga pasti," ucap Aletta membuat Septian segera turun dari dalam mobil."Apa nggak masalah saya masuk?" "Enggak masalah, emangnya kenapa? Toh di rumah ada ibu sama Nayla," Aletta melangkahkan kaki terlebih dahulu membuat Septian mengikutinya di belakang.Aletta menekan bel di sebelah pintu beberapa kali hingga pintu rumah yang ditempati oleh ibunya terbuka memperlihatkan sosok Nayla yang tampak menggunakan celemek di tubuhnya. "Masuk Mbak," Nayla sedikit melipir memberi jalan untuk Aletta dan Septian.Nayla menatap Septian dengan tatapan bertanya-tanya."Ibu mana Nay?" tanya Aletta tidak melihat keberadaan Sarah."Di dapur Mbak, lagi masak buat makan siang."Mendengar hal itu membuat Aletta segera membawa langkah kakinya menuju dapur meninggalkan Septian yang masih berdiri di tempatnya."Silahkan duduk,

  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 10 - Orang Masa Lalu

    Aletta sontak berdiri dari duduknya, ia begitu terkejut melihat kehadiran seorang pria yang ia kira masih berada di luar negeri. Aletta menatap pria itu tanpa berkedip, ia melangkah mundur kemudian berniat untuk kembali ke dalam mobil. Namun pria itu langsung berdiri dan mencekal lengannya."Kamu mau ke mana Aletta? Kita bahkan belum bicara, ada banyak hal yang harus kita omongin.""Lepasin tanganku, Brian. Nggak ada yang harus kita omongin, tolong jangan ganggu aku lagi," Aletta mencoba untuk melepaskan cekalan tangan Brian dengan ketakutan yang menyelimuti dirinya.Aletta dan Brian memiliki masa lalu yang bisa dikatakan sangat buruk saat mereka sedang berada di bangku SMA. Mereka berdua berasal dari kalangan yang sangat berbeda membuat Aletta menjauh dari Brian karena sadar akan posisi. Namun kala itu Brian sangat gencar mengejarnya dan tidak pernah berhenti mendapatkan perhatiannya. Aletta akhirnya menyerah dan menerima Brian sebagai kekasihnya, mereka menjalani hubungan di belakang

  • Istri Bayaran Tuan Misterius   Part 9 - Bertemu Seseorang

    Aletta duduk di lantai yang dingin dengan kedua kaki tertekuk hingga ke dada, sesekali ia menyeka air matanya. Ia menyesal karena sudah berusaha untuk mempedulikan Aaron, ternyata pria itu tidak menganggapnya sebagai seorang istri sepenuhnya, bahkan dia tidak memiliki hak untuk sekedar menanyakan keberadaan pria itu.Walaupun Aletta belum mencintai Aaron, namun tetap saja Aletta merasa terluka. Ia ingin memiliki hubungan selayaknya suami istri yang selama ini ia lihat, ia mencoba untuk berdamai dengan statusnya sebagai istri dari Aaron, tetapi sikap pria itu malah membuatnya tersadar bahwa seharusnya dia bersikap acuh dan tidak perlu mempedulikan Aaron.Aletta menatap air kolam renang yang terlihat begitu jernih, ia memejamkan matanya yang terasa membengkak karena menangis.Sedangkan Aaron kini tengah duduk di tepi ranjang sembari menempelkan ponsel ke telinganya. Pria itu terlihat sudah rapi dengan pakaian yang baru ia ambil dari lemari. Helaan nafas panjang terdengar keluar dari mul

DMCA.com Protection Status