Share

Part 7 - Bisnis Aaron

Author: Rismawww
last update Last Updated: 2023-09-10 18:07:48

"Siapa yang sudah merampok barang kita tempo hari?"

Edgar tertunduk kemudian menyerahkan amplop berwarna coklat kepada Aaron.

"Kami sedang mencoba untuk meringkus mereka, Tuan."

Aaron membuka amplop tersebut, ia menatap beberapa lembar foto dan data diri dari orang-orang yang sudah begitu berani mencuri darinya.

"Dapatkan mereka secepatnya, Edgar. Saya nggak mau tikus-tikus itu lepas, saya mau mereka ada di hadapan saya malam ini juga. Kamu mengerti?"

"Mengerti Tuan, kami akan segera mendapatkan mereka. Maaf atas kelalaian para pekerja kita."

"Saya nggak mau kejadian seperti ini terulang lagi, perketat keamanan saat pengiriman barang. Jangan sampai saya dirampok sampai berkali-kali," ucap Aaron kemudian melempar foto-foto itu ke atas meja.

Aaron menyelipkan sebatang rokok di antara bibirnya lalu menyalakannya dengan pemantik api. Pria itu mulai menyesap rokoknya dalam-dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan.

"Bagaimana dengan keluarga dari sepuluh orang itu Tuan?"

Aaron tidak langsung menjawabnya, pria itu memejamkan matanya untuk sejenak.

"Ringkus mereka," jawabnya membuat Edgar tersenyum tipis.

"Kalau begitu saya permisi Tuan," Edgar segera melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Aaron.

Aaron mengetuk-ngetukkan ujung jarinya di atas meja, tiba-tiba saja suara dering ponselnya terdengar membuat pria itu melirik benda pipih tersebut. Melihat bahwa yang menelpon adalah sang ayah membuat Aaron segera meraih ponselnya dari atas meja.

"Hm?"

"Kamu ada di mana, Aaron?"

"Aku ada di kantor, ada apa?" tanya Aaron sembari menghembuskan asap rokoknya hingga mengepul di udara.

"Kenapa kamu masih ke kantor? Bukannya sudah Papa katakan bahwa kamu harus istirahat total, keadaanmu bisa memburuk, Aaron."

"Aku baik-baik saja, aku masih perlu mengurus beberapa hal sebelum waktu enam bulan berakhir. Apa Papa tahu tentang barang kita yang dirampok?"

"Papa nggak tahu tentang perampokan yang kamu maksud, belum ada yang memberitahu Papa tentang hal itu. Kapan kejadiannya?"

"Lusa, para bajingan itu berhasil mencuri lima puluh kilo gram yang seharusnya kita kirim kepada Tuan Hendrik. Selain membuat rugi, mereka juga membuat transaksi kita mengalami keterlambatan," ucap Aaron dengan sorot matanya yang teramat dingin.

"Benar-benar sialan, apa kamu sudah mengurusnya? Mereka sudah kamu bereskan?" suara Ernest langsung terdengar meninggi di seberang sana.

"Akan segera ku bereskan, Edgar sedang mencari mereka bersama dengan orang-orang kita. Apa Papa akan datang nanti malam untuk melihat wajah orang-orang itu?"

"Tentu Papa akan datang. Jika sudah ditemukan, suruh Edgar menyekap para tikus itu di tempat biasa. Tunggu Papa sebelum membereskan mereka."

Aaron tersenyum kecil, "Aku pasti akan menunggu Papa, aku nggak akan memulai pesta sebelum Papa datang."

"Kamu benar-benar akan baik-baik saja, Aaron? Bukankah penyakitmu sangat parah? Harusnya kau tetap berada di rumah."

"Aku rutin meminum obat dan selalu periksa ke dokter. Aku akan baik-baik saja, jangan terlalu berlebihan dalam mengkhawatirkan aku, sudah sangat terlambat," ucap Aaron kemudian langsung memutus sambungan teleponnya mereka secara sepihak.

Aaron berdiri dari duduknya sembari menekan kuat putung rokoknya ke asbak berbahan kaca. Ia melirik jam tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore membuatnya segera mengambil jasnya untuk bergegas pergi meninggalkan kantor.

Suara ponselnya kembali terdengar, Aaron menatap nama yang tertera dan langsung menggeser tombol hijau di layar membuat panggilan mereka terhubung.

"Lima belas menit lagi aku sampai, tunggu aku."

***

Aletta menghela nafas panjang sembari memandangi separuh kakinya yang kini berada di dalam air. Wanita itu telah duduk di tepi kolam selama satu jam lebih, ditemani oleh novel dan beberapa cemilan. Tetapi sekarang Aletta merasa sudah bosan, ia segera mengambil ponselnya, berniat untuk mengirim pesan kepada Aaron.

Namun baru mengetik beberapa kata, ia kembali menghapusnya karena merasa takut jika Aaron tidak akan membalas pesannya yang memang tidaklah penting.

"Sudah jam setengah enam sore, kenapa Aaron belum datang? Padahal harusnya jam segini dia sudah datang," batinnya kebingungan.

Mencoba untuk memberanikan diri, Aletta mulai menelpon Aaron untuk sekedar menanyakan keberadaan pria itu. Aletta menunggu selama beberapa saat, namun panggilan tidak kunjung terhubung membuatnya segera mematikan layar ponselnya.

"Bodoh," gumamnya merutuki dirinya sendiri.

Tiba-tiba saja Aletta merasakan seseorang memegang kedua pundaknya dari belakang membuat ia tersentak kaget dan segera menoleh.

"Kamu di sini rupanya."

"Kamu udah pulang?"

Aaron tersenyum kecil, "Menurutmu? Aku sudah ada di hadapan kamu."

Aletta hanya bisa menunduk merasa malu dengan pertanyaan bodohnya. Jelas-jelas Aaron sudah berada tepat di depan matanya, namun ia malah mengajukan pertanyaan tersebut.

"Jangan menunduk, aku nggak suka. Kamu harus melihat aku jika sedang berbicara, Aletta," Aaron mengangkat dagu wanita itu membuat netra keduanya bertemu.

"Kamu cantik, kenapa terus menunduk?"

Pipi Aletta langsung memanas mendengar pujian pertama yang ia dengar dari mulut Aaron. Ia tidak menyangka bahwa Aaron akan memujinya, pujian sederhana yang membuatnya tersipu.

Aaron terkejut kecil sembari mengusap semburat merah di pipi mulut Aletta.

"Sekarang semakin cantik."

Aletta berdehem singkat, ia mulai merasa sangat gugup hingga rasanya ingin segera menjauh dari pria itu untuk sekedar mengambil nafas panjang karena sekarang ia mulai kesulitan bernafas.

"Apa kamu merasa lapar?" tanya Aletta berusaha untuk tetap bersikap tenang.

"Aku tidak lapar, tapi aku ingin makan," jawab Aaron sembari menarik pinggang Aletta agar lebih mendekat kepadanya.

Aaron sengaja terus memandangi wajah Aletta karena ia merasa senang setiap kali melihat kegugupan dan rasa takut wanita itu.

Aletta mengernyit, "Kamu mau makan apa?"

"Kamu," bisik Aaron tepat di telinga Aletta.

Mata wanita itu sontak melotot, sedangkan Aaron langsung mengangkat tubuh Aletta ala bridal style sehingga Aletta segera mengalungkan kedua tangannya di leher pria itu. Aletta tersentak kaget karena Aaron mengangkatnya dengan sangat mudah dan tanpa aba-aba. Aletta hampir saja berteriak, untungnya dia bisa menahannya.

"Aaron, tu-turunkan aku."

"Kamu yakin mau diturunkan?" tanya Aaron saat berjalan menyusuri anak tangga membuat Aletta segera menggelengkan kepalanya.

"Kamu......mau apa?" Aletta benar-benar merasa gugup, padahal sudah setengah bulan dia menjadi istri Aaron, namun tetap saja ia tidak terbiasa.

Mungkin karena mereka tidak pernah benar-benar mendekat dan saling mengenal satu sama lain sehingga ada benteng di antara mereka berdua.

"Apa aku perlu menjawabnya Aletta? Kamu bisa malu," ucap Aaron membuat Aletta menggigit pelan bibir bawahnya.

Sudah kebiasaan Aletta melakukan hal itu ketika sedang merasa gugup ataupun terlalu banyak berpikir.

Aaron menggelengkan kepalanya, "Tolong jangan melakukan itu, kita belum sampai kamar. Jangan menggodaku."

Aletta mengerjapkan matanya beberapa kali kemudian segera memalingkan wajahnya.

"Nggak ada yang menggoda kamu, Aaron."

Pria itu mengecup kepala Aletta, "Benarkah?"

Aaron segera membuka pintu kamarnya dan langsung menutupnya dengan menggunakan kaki. Pria itu berjalan ke arah ranjang, ia meletakkan Aletta dengan hati-hati lalu mulai melepaskan kancing kemejanya membuat Aletta segera beringsut mundur.

"Tunggu-tunggu, apa yang mau kamu lakuin Aaron?"

"Kenapa kamu terus bertanya? Kamu masih belum mengerti?" tanya Aaron yang kini sudah melepaskan kemejanya membuat tubuh atletisnya terlihat.

"Kamu.....mau melakukan itu?"

Aaron menganggukkan kepalanya lalu naik ke atas ranjang dan menindih tubuh Aletta, mengurung tubuh wanita itu dengan kedua tangannya. Jarak wajah mereka begitu dekat, Aaron menatap mata Aletta dalam-dalam, namun yang ditatap malah memalingkan wajahnya.

"Aaron, asal kamu tahu. Saat ini aku sedang datang bulan."

Related chapters

  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 08 - Pria Kejam

    Malam terasa begitu hening dan dingin, Aletta menarik selimut tebal hingga sebatas leher untuk menghangatkan tubuhnya. Tangannya bergerak meraba tempat di sebelahnya, namun ia tidak menemukan keberadaan Aaron membuat matanya sontak terbuka.Aletta mengedarkan pandangannya, ia merubah posisinya menjadi duduk dengan rasa kantuk yang masih menyerangnya. Wanita itu segera turun dari atas tempat tidur dan menuju ke arah kamar mandi."Aaron?" Aletta langsung membuka pintu kamar mandi, dan dia tidak melihat adanya sosok Aaron membuatnya merasa kebingungan.Aletta kembali duduk di tepi ranjangnya kemudian meraih ponselnya yang berada di atas nakas."Ke mana dia?" gumam Aletta sembari melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 1 malam.Aletta segera menghubungi Aaron karena merasa penasaran sekaligus khawatir mengingat kondisi kesehatan pria itu. Aletta mencoba menelpon Aaron beberapa kali, tetapi Aaron tidak kunjung mengangkat telponnya membuat ia merasa was-was. Aletta menghela nafas p

    Last Updated : 2023-09-11
  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 9 - Bertemu Seseorang

    Aletta duduk di lantai yang dingin dengan kedua kaki tertekuk hingga ke dada, sesekali ia menyeka air matanya. Ia menyesal karena sudah berusaha untuk mempedulikan Aaron, ternyata pria itu tidak menganggapnya sebagai seorang istri sepenuhnya, bahkan dia tidak memiliki hak untuk sekedar menanyakan keberadaan pria itu.Walaupun Aletta belum mencintai Aaron, namun tetap saja Aletta merasa terluka. Ia ingin memiliki hubungan selayaknya suami istri yang selama ini ia lihat, ia mencoba untuk berdamai dengan statusnya sebagai istri dari Aaron, tetapi sikap pria itu malah membuatnya tersadar bahwa seharusnya dia bersikap acuh dan tidak perlu mempedulikan Aaron.Aletta menatap air kolam renang yang terlihat begitu jernih, ia memejamkan matanya yang terasa membengkak karena menangis.Sedangkan Aaron kini tengah duduk di tepi ranjang sembari menempelkan ponsel ke telinganya. Pria itu terlihat sudah rapi dengan pakaian yang baru ia ambil dari lemari. Helaan nafas panjang terdengar keluar dari mul

    Last Updated : 2023-09-12
  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 10 - Orang Masa Lalu

    Aletta sontak berdiri dari duduknya, ia begitu terkejut melihat kehadiran seorang pria yang ia kira masih berada di luar negeri. Aletta menatap pria itu tanpa berkedip, ia melangkah mundur kemudian berniat untuk kembali ke dalam mobil. Namun pria itu langsung berdiri dan mencekal lengannya."Kamu mau ke mana Aletta? Kita bahkan belum bicara, ada banyak hal yang harus kita omongin.""Lepasin tanganku, Brian. Nggak ada yang harus kita omongin, tolong jangan ganggu aku lagi," Aletta mencoba untuk melepaskan cekalan tangan Brian dengan ketakutan yang menyelimuti dirinya.Aletta dan Brian memiliki masa lalu yang bisa dikatakan sangat buruk saat mereka sedang berada di bangku SMA. Mereka berdua berasal dari kalangan yang sangat berbeda membuat Aletta menjauh dari Brian karena sadar akan posisi. Namun kala itu Brian sangat gencar mengejarnya dan tidak pernah berhenti mendapatkan perhatiannya. Aletta akhirnya menyerah dan menerima Brian sebagai kekasihnya, mereka menjalani hubungan di belakang

    Last Updated : 2023-09-13
  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 11 - Check-up?

    "Kamu mau masuk atau nunggu di mobil?""Mohon maaf tapi apa Nyonya akan lama?" tanya Septian memastikan."Kayaknya iya, mungkin sampai sore. Kamu bakalan bosen di dalam mobil, pengap juga pasti," ucap Aletta membuat Septian segera turun dari dalam mobil."Apa nggak masalah saya masuk?" "Enggak masalah, emangnya kenapa? Toh di rumah ada ibu sama Nayla," Aletta melangkahkan kaki terlebih dahulu membuat Septian mengikutinya di belakang.Aletta menekan bel di sebelah pintu beberapa kali hingga pintu rumah yang ditempati oleh ibunya terbuka memperlihatkan sosok Nayla yang tampak menggunakan celemek di tubuhnya. "Masuk Mbak," Nayla sedikit melipir memberi jalan untuk Aletta dan Septian.Nayla menatap Septian dengan tatapan bertanya-tanya."Ibu mana Nay?" tanya Aletta tidak melihat keberadaan Sarah."Di dapur Mbak, lagi masak buat makan siang."Mendengar hal itu membuat Aletta segera membawa langkah kakinya menuju dapur meninggalkan Septian yang masih berdiri di tempatnya."Silahkan duduk,

    Last Updated : 2023-09-14
  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 12 - Terpikat

    Aletta termenung saat tiba-tiba saja Aaron datang dengan sebuket bunga di tangannya. Selama dua bulan pernikahan, ini kali pertama Aaron memberinya bunga yang bahkan tidak ia sangka-sangka. Aletta tidak pernah mengharapkan apapun dari Aaron selain rasa hormat pria itu sendiri. Baginya rasa hormat seorang pria kepada wanita adalah segalanya, tidak masalah jika Aaron tidak benar-benar mencintainya, yang terpenting baginya adalah bagaimana Aaron menghargainya sebagai seorang istri yang diminta oleh pria itu untuk menemaninya di sisa hidup yang sudah tidak lama lagi."Untukku?" tanya Aletta memastikan.Aaron menganggukkan kepalanya kemudian memeluk tubuh Aletta membuat wanita itu sedikit kaget."Kamu suka bunga mawar?" Aaron mengusap lembut kepala Aletta lalu mengecupnya dalam-dalam untuk menghirup aroma manis yang akhir-akhir ini ia sukai dari rambut wanita itu."Aku suka, terima kasih Aaron," Aletta tersenyum tipis setelah Aaron melepaskan pelukannya.Aaron memberikan buket bunga mawar

    Last Updated : 2023-09-16
  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 13 - Pertemuan Tidak di Duga

    Aaron turun terlebih dahulu dari mobilnya kemudian mengulurkan tangannya, Aletta mengambil nafasnya dalam-dalam sebelum menyambut uluran tangan pria itu. Aletta turun dan langsung menggandeng lengan suaminya, ia tersentak kaget karena flash dari kamera para wartawan langsung menyorot ke arah mereka berdua."Mereka akan menaruh foto kita di majalah bisnis, ku harap kamu akan terbiasa," bisik Aaron membuat Aletta bersikap lebih tenang."Ingat untuk tidak menundukkan kepalamu Aletta, kamu harus percaya diri. Kamu benar-benar terlihat cantik jadi jangan merasa malu untuk memperlihatkan wajahmu pada kamera," ucap Aaron tidak malu-malu memuji Aletta.Wanita itu hanya diam sembari melangkahkan kakinya bersama dengan Aaron memasuki sebuah gedung yang teramat besar dan terlihat mewah dengan diikuti oleh Septian di belakangnya. Pengawal yang berjaga di pintu masuk utama langsung menyunggingkan senyum untuk mereka sembari mempersilahkan keduanya untuk segera masuk. Kini terlihat dekorasi mewah d

    Last Updated : 2023-09-17
  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 14 - Perkenalan

    Aletta memijit pelipisnya yang terasa pening saat melihat Brian naik ke atas panggung dan memeluk Maria. Ia sangat terkejut mengetahui fakta bahwa Brian adalah putra tunggal dari orang yang saat ini mengadakan acara.Kebetulan yang sangat lucu hingga rasanya Aletta ingin tertawa kemudian berteriak. Dia berusaha keras dan selalu berharap agar tidak lagi bertemu dengan Brian, tapi mereka malah dipertemukan di acara ulang tahun rekan kerja suaminya."Ganteng banget yah Tuan Muda Harianja ini," puji MC lalu mempersilahkan Brian untuk berpidato.Tidak banyak yang Brian katakan selain ucapan selamat ulang tahun untuk Maria. Namun saat Aletta kira Brian sudah selesai berbicara, pria itu malah tersenyum miring ke arahnya."Selain karena malam ini adalah malam ulang tahun Mama, saya merasa sangat senang karena kehadiran seseorang yang sangat berarti dalam hidup saya."Maria dan Bagaskara terlihat terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Brian, sedangkan Aletta kini hanya bisa menelan salivan

    Last Updated : 2023-09-18
  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 15 - Kemarahan Brian

    Praang.Asbak kaca yang dilempar oleh Brian ke tembok langsung pecah seketika dan berserakan di lantai. Wajah pria itu tampak memerah dan mengeras, ia merasa begitu marah karena melihat Aletta berdansa bersama dengan Aaron.Keduanya terlihat sangat bahagia, Brian bisa melihat tatapan cinta Aletta kepada Aaron. Wanita itu kadang tersipu karena perlakuan romatis Aaron, dan semua yang dilakukan oleh pasangan suami istri itu tidak luput dari pandangan matanya.Brian sangat ingin mendatangi Aaron lalu menghajar pria itu karena sudah sangat berani menyentuh miliknya."Arghh!" Brian berteriak kencang lalu mengambil kursi dan langsung membantingnya ke lantai.Amarahnya semakin meledak-ledak saat membayangkan bahwa Aaron adalah pria pertama yang mengambil kesucian Aletta. Seharusnya dialah orang pertama dan satu-satunya yang menyentuh tubuh Aletta, fakta bahwa Aletta menikah dengan pria lain benar-benar membuat darahnya menindih.Beruntung dia masih memiliki akal sehat sehingga tidak menghajar

    Last Updated : 2023-09-19

Latest chapter

  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 17 - Dilamar Ulang

    "Ini kita mau ke mana?" tanya Aletta saat Aaron menuntunnya berjalan dengan mata yang tertutup kain berwarna merah."Ada sedikit kejutan untukmu," jawab Aaron sembari menggenggam erat tangan Aletta.Wanita itu hanya tersenyum kecil, jantungnya terasa berdebar-debar karena merasa penasaran dengan kejutan apa yang akan Aaron lakukan. Dapat Aletta rasakan hembusan angin pantai yang begitu kencang, mereka berdua terus berjalan hingga rasanya kepala Aletta berputar karena dia tidak terbiasa berjalan dengan mata tertutup."Sedikit lagi kita sampai."Aaron memegang kedua pundak Aletta lalu berhenti membuat wanita itu juga melakukan hal yang sama. Aaron memberi isyarat kepada para pemain biola agar segera bersiap memainkan musik yang indah.Aletta terkekeh kecil, "Apa udah bisa dibuka?""Biar aku yang bukain," Aaron melepaskan ikatan kain yang menutupi mata Aletta secara perlahan.Wanita itu mengerjapkan matanya beberapa kali, senyuman di wajahnya langsung mengembang saat melihat meja dan kur

  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 16 - Bulan Madu

    Aletta tercengang saat melihat jet pribadi milik Aaron yang begitu mewah. Seumur hidupnya dia tidak pernah naik jet pribadi, bahkan saat naik pesawat pun dia hanya mampu membayar kelas ekonomi. Namun kini dia akan segera melakukan penerbangan dengan jet pribadi milik suaminya sendiri."Kenapa diam Aletta?" Aaron menggenggam tangan wanita itu."Aku cuma nggak nyangka kalau hidup aku bakalan berubah drastis kayak gini, dari yang tadinya anak pembantu, sekarang berubah jadi istri konglomerat.""Kamu bahagia?" tanya Aaron membuat Aletta kembali terdiam."Punya banyak harta emang bikin bahagia, Aaron. Tapi aku selalu inget apa yang harus aku korbanin untuk jadi istri kamu."Aaron menatap netra Aletta, "Kamu nggak bahagia jadi istriku?""Aku masih berusaha, jadi aku harap kamu juga karena aku tahu dari awal pernikahan, kamu nggak cinta sama aku. Sifat kamu akhir-akhir ini mungkin membaik, tapi aku nggak mau terlalu berharap," ucap Aletta lalu mengalihkan pandangannya.Aaron melepaskan gengg

  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 15 - Kemarahan Brian

    Praang.Asbak kaca yang dilempar oleh Brian ke tembok langsung pecah seketika dan berserakan di lantai. Wajah pria itu tampak memerah dan mengeras, ia merasa begitu marah karena melihat Aletta berdansa bersama dengan Aaron.Keduanya terlihat sangat bahagia, Brian bisa melihat tatapan cinta Aletta kepada Aaron. Wanita itu kadang tersipu karena perlakuan romatis Aaron, dan semua yang dilakukan oleh pasangan suami istri itu tidak luput dari pandangan matanya.Brian sangat ingin mendatangi Aaron lalu menghajar pria itu karena sudah sangat berani menyentuh miliknya."Arghh!" Brian berteriak kencang lalu mengambil kursi dan langsung membantingnya ke lantai.Amarahnya semakin meledak-ledak saat membayangkan bahwa Aaron adalah pria pertama yang mengambil kesucian Aletta. Seharusnya dialah orang pertama dan satu-satunya yang menyentuh tubuh Aletta, fakta bahwa Aletta menikah dengan pria lain benar-benar membuat darahnya menindih.Beruntung dia masih memiliki akal sehat sehingga tidak menghajar

  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 14 - Perkenalan

    Aletta memijit pelipisnya yang terasa pening saat melihat Brian naik ke atas panggung dan memeluk Maria. Ia sangat terkejut mengetahui fakta bahwa Brian adalah putra tunggal dari orang yang saat ini mengadakan acara.Kebetulan yang sangat lucu hingga rasanya Aletta ingin tertawa kemudian berteriak. Dia berusaha keras dan selalu berharap agar tidak lagi bertemu dengan Brian, tapi mereka malah dipertemukan di acara ulang tahun rekan kerja suaminya."Ganteng banget yah Tuan Muda Harianja ini," puji MC lalu mempersilahkan Brian untuk berpidato.Tidak banyak yang Brian katakan selain ucapan selamat ulang tahun untuk Maria. Namun saat Aletta kira Brian sudah selesai berbicara, pria itu malah tersenyum miring ke arahnya."Selain karena malam ini adalah malam ulang tahun Mama, saya merasa sangat senang karena kehadiran seseorang yang sangat berarti dalam hidup saya."Maria dan Bagaskara terlihat terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Brian, sedangkan Aletta kini hanya bisa menelan salivan

  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 13 - Pertemuan Tidak di Duga

    Aaron turun terlebih dahulu dari mobilnya kemudian mengulurkan tangannya, Aletta mengambil nafasnya dalam-dalam sebelum menyambut uluran tangan pria itu. Aletta turun dan langsung menggandeng lengan suaminya, ia tersentak kaget karena flash dari kamera para wartawan langsung menyorot ke arah mereka berdua."Mereka akan menaruh foto kita di majalah bisnis, ku harap kamu akan terbiasa," bisik Aaron membuat Aletta bersikap lebih tenang."Ingat untuk tidak menundukkan kepalamu Aletta, kamu harus percaya diri. Kamu benar-benar terlihat cantik jadi jangan merasa malu untuk memperlihatkan wajahmu pada kamera," ucap Aaron tidak malu-malu memuji Aletta.Wanita itu hanya diam sembari melangkahkan kakinya bersama dengan Aaron memasuki sebuah gedung yang teramat besar dan terlihat mewah dengan diikuti oleh Septian di belakangnya. Pengawal yang berjaga di pintu masuk utama langsung menyunggingkan senyum untuk mereka sembari mempersilahkan keduanya untuk segera masuk. Kini terlihat dekorasi mewah d

  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 12 - Terpikat

    Aletta termenung saat tiba-tiba saja Aaron datang dengan sebuket bunga di tangannya. Selama dua bulan pernikahan, ini kali pertama Aaron memberinya bunga yang bahkan tidak ia sangka-sangka. Aletta tidak pernah mengharapkan apapun dari Aaron selain rasa hormat pria itu sendiri. Baginya rasa hormat seorang pria kepada wanita adalah segalanya, tidak masalah jika Aaron tidak benar-benar mencintainya, yang terpenting baginya adalah bagaimana Aaron menghargainya sebagai seorang istri yang diminta oleh pria itu untuk menemaninya di sisa hidup yang sudah tidak lama lagi."Untukku?" tanya Aletta memastikan.Aaron menganggukkan kepalanya kemudian memeluk tubuh Aletta membuat wanita itu sedikit kaget."Kamu suka bunga mawar?" Aaron mengusap lembut kepala Aletta lalu mengecupnya dalam-dalam untuk menghirup aroma manis yang akhir-akhir ini ia sukai dari rambut wanita itu."Aku suka, terima kasih Aaron," Aletta tersenyum tipis setelah Aaron melepaskan pelukannya.Aaron memberikan buket bunga mawar

  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 11 - Check-up?

    "Kamu mau masuk atau nunggu di mobil?""Mohon maaf tapi apa Nyonya akan lama?" tanya Septian memastikan."Kayaknya iya, mungkin sampai sore. Kamu bakalan bosen di dalam mobil, pengap juga pasti," ucap Aletta membuat Septian segera turun dari dalam mobil."Apa nggak masalah saya masuk?" "Enggak masalah, emangnya kenapa? Toh di rumah ada ibu sama Nayla," Aletta melangkahkan kaki terlebih dahulu membuat Septian mengikutinya di belakang.Aletta menekan bel di sebelah pintu beberapa kali hingga pintu rumah yang ditempati oleh ibunya terbuka memperlihatkan sosok Nayla yang tampak menggunakan celemek di tubuhnya. "Masuk Mbak," Nayla sedikit melipir memberi jalan untuk Aletta dan Septian.Nayla menatap Septian dengan tatapan bertanya-tanya."Ibu mana Nay?" tanya Aletta tidak melihat keberadaan Sarah."Di dapur Mbak, lagi masak buat makan siang."Mendengar hal itu membuat Aletta segera membawa langkah kakinya menuju dapur meninggalkan Septian yang masih berdiri di tempatnya."Silahkan duduk,

  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 10 - Orang Masa Lalu

    Aletta sontak berdiri dari duduknya, ia begitu terkejut melihat kehadiran seorang pria yang ia kira masih berada di luar negeri. Aletta menatap pria itu tanpa berkedip, ia melangkah mundur kemudian berniat untuk kembali ke dalam mobil. Namun pria itu langsung berdiri dan mencekal lengannya."Kamu mau ke mana Aletta? Kita bahkan belum bicara, ada banyak hal yang harus kita omongin.""Lepasin tanganku, Brian. Nggak ada yang harus kita omongin, tolong jangan ganggu aku lagi," Aletta mencoba untuk melepaskan cekalan tangan Brian dengan ketakutan yang menyelimuti dirinya.Aletta dan Brian memiliki masa lalu yang bisa dikatakan sangat buruk saat mereka sedang berada di bangku SMA. Mereka berdua berasal dari kalangan yang sangat berbeda membuat Aletta menjauh dari Brian karena sadar akan posisi. Namun kala itu Brian sangat gencar mengejarnya dan tidak pernah berhenti mendapatkan perhatiannya. Aletta akhirnya menyerah dan menerima Brian sebagai kekasihnya, mereka menjalani hubungan di belakang

  • Istri Bayaran Tuan MisteriusĀ Ā Ā Part 9 - Bertemu Seseorang

    Aletta duduk di lantai yang dingin dengan kedua kaki tertekuk hingga ke dada, sesekali ia menyeka air matanya. Ia menyesal karena sudah berusaha untuk mempedulikan Aaron, ternyata pria itu tidak menganggapnya sebagai seorang istri sepenuhnya, bahkan dia tidak memiliki hak untuk sekedar menanyakan keberadaan pria itu.Walaupun Aletta belum mencintai Aaron, namun tetap saja Aletta merasa terluka. Ia ingin memiliki hubungan selayaknya suami istri yang selama ini ia lihat, ia mencoba untuk berdamai dengan statusnya sebagai istri dari Aaron, tetapi sikap pria itu malah membuatnya tersadar bahwa seharusnya dia bersikap acuh dan tidak perlu mempedulikan Aaron.Aletta menatap air kolam renang yang terlihat begitu jernih, ia memejamkan matanya yang terasa membengkak karena menangis.Sedangkan Aaron kini tengah duduk di tepi ranjang sembari menempelkan ponsel ke telinganya. Pria itu terlihat sudah rapi dengan pakaian yang baru ia ambil dari lemari. Helaan nafas panjang terdengar keluar dari mul

DMCA.com Protection Status