Dikejar Paman Mantan Suami

Dikejar Paman Mantan Suami

Oleh:  Harimau Emas  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.2
20 Peringkat
200Bab
12.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Mantan suami yang bajingan menjadi gila, sedangkan aku tertawa. Hari di mana aku pergi ke rumah sakit untuk melakukan aborsi, suamiku juga membawa mantan pacarnya pergi ke rumah sakit. Kami bertiga bertemu di rumah sakit. Pria itu bilang, "Wanita yang ingin aku nikahi bukan kamu, Elena. Sadarlah." Pria itu bilang, "Bagaimana wanita licik dan murahan seperti kamu pantas melahirkan anakku?" Aku memutuskan untuk melepaskan pernikahan palsu ini. Setelah bercerai, pacar mantan suamiku itu memamerkan cincin pertunangannya kepadaku. Aku menunjuk pria yang baru saja masuk ke dalam hotel. "Dia priaku." Nathan yang menjadi dokter di Kota Burgan .... Tiba-tiba memiliki pacar yang pernah membuat janji dengannya di rumah sakit untuk melakukan aborsi. Perawan cantik VS perjaka dingin.

Lihat lebih banyak
Dikejar Paman Mantan Suami Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
mino
thor... ditunggu next chapter.... semangat thorrr..
2024-09-16 18:53:22
0
user avatar
Kiboom
Author ayo dong up lagi
2024-09-16 18:23:06
0
user avatar
Orisa Fasifa
ayo up dobk..bagus banget loh ini
2024-09-16 05:00:32
0
user avatar
Maya
Ditunggu next chapter, author
2024-09-15 03:43:46
0
user avatar
Kiboom
Thanks ya , Author udah up banyak. semangat terus untuk lanjut
2024-09-15 01:38:07
0
user avatar
Orisa Fasifa
please jangan stuck di 200 ya
2024-09-14 22:17:47
2
default avatar
Ajisnts22
ppppppppppppppp
2024-09-12 15:04:41
0
user avatar
Kiboom
sejauh ini novel ini masih menjadi favorit karena tidak berbelit. karakter Nathan dan Elena yang selalu to the points juga jd nilai plus. semoga kedepannya nggak melebar kemana-mana konfliknya
2024-09-11 19:12:09
1
user avatar
Kiboom
ditunggu lanjutannya author. terimakasih untuk updatenya
2024-09-05 19:55:51
1
user avatar
Ayundi Intan
suka bgt, tidak membosankan
2024-09-03 10:23:24
0
user avatar
Kiboom
tolong dilanjutkan lagi, author. terimakasih
2024-08-31 13:50:35
0
user avatar
Maya
keren. lanjut bab selanjutnya please
2024-08-20 08:25:36
1
user avatar
Icha Chocolate
baru sampai bab 61, lanjut nanti kl bener" aktif update..takutnya kena prank kaya judul" sebelumnya udah ikutin tau" tamat di tengah jalan, tamat ga jelas
2024-08-17 12:40:19
0
user avatar
mino
mana lanjutanny ni... ,
2024-08-17 00:19:54
0
user avatar
Cory Cornelia
aq melihat novel ini di iklan IG ..terlihat bagus tapi sayang pas baca komentarnya ternyata stuck di bab 100 ..
2024-08-16 18:40:00
0
  • 1
  • 2
200 Bab

Bab 1

Pada hari jadi pernikahannya, Elena Wimbrow pergi ke dokter kandungan sendiri.Di rumah sakit, dia melihat suaminya memeluk wanita lain.Wanita itu bersandar di dalam pelukan suaminya sembari berkata, "Kaedyn, terima kasih sudah menemaniku ke rumah sakit."Kaedyn menyayangi wanita itu, dia menyuruh Elena pergi membeli cokelat.Elena tiba-tiba tersenyum, lalu memindahkan tangannya dari perutnya.Kebetulan dia ingin melakukan aborsi di rumah sakit lain....Kali ini Elena datang ke rumah sakit untuk melakukan aborsi.Dia mengambil nomor antrean, kemudian mengantre.Ada beberapa pasang suami istri di sekeliling. Semua ibu hamil ditemani oleh suami mereka.Hanya Elena yang datang untuk melakukan aborsi, itu agak menyedihkan.Dua bulan yang lalu, Elena menemani Kaedyn pergi dinas.Mereka menghadiri sebuah perjamuan.Elena mabuk. Begitu dia bangun di pagi hari, hanya ada dia sendiri di dalam kamar hotel.Kamar hotel itu penuh dengan aroma percintaan.Pakaian berserakan di lantai.Ada pakaian
Baca selengkapnya

Bab 2

Elena menghentikan mobil di pinggir jalan. Dengan tenang, dia menyangkal pertanyaan hamil dari Kaedyn. "Aku nggak hamil, hanya sedikit nggak enak lambung beberapa hari terakhir."Kaedyn bersandar di lemari pakaian, lalu dia mencibir dengan tatapan datar. "Sebaiknya kamu nggak membohongiku, Elena. Sekarang nggak zaman menjadi istri orang kaya dengan cara hamil."Jantung Elena seperti tercubit. Bisa-bisanya Kaedyn berpikir serendah itu tentang dirinya.Elena menyentuh perut datarnya sambil berujar dengan nada datar, "Bagaimana mungkin aku hamil, Pak Presdir? Malam itu kita menggunakan kondom, seharusnya kualitasnya bagus, nggak bocor."Kaedyn mengangkat kelopak matanya.Dia mengadakan rapat sepanjang pagi.Begitu siang, Elena membawa secangkir kopi ke kantor Kaedyn.Elena juga meletakkan dokumen tentang Evaristo Entertainment yang Kaedyn minta beberapa hari lalu di atas meja pria itu.Pandangan Elena melintas dari dokumen tentang Evaristo Entertainment itu.Dari dulu hingga sekarang indu
Baca selengkapnya

Bab 3

Kaedyn berdiri bersama mantan pacarnya, wanita itu memeluk lengannya.Dia hanya melihat Elena diganggu oleh pria lain.Ada yang bilang kalau seorang pria benar-benar mencintaimu, dia akan posesif terhadapmu.Di bawah cahaya kuning yang hangat, Elena merasa hatinya seperti terkoyak.Nicholas mengira Elena berbohong padanya, jadi dia pun melontarkan ejekannya. "Pak Kaedyn sedang menemani wanita cantik itu. Jangan mencoba berbohong padaku. Sekretaris Elena, bagaimana kalau kita mengobrol di tempat lain?"Elena memandang Kaedyn lalu dia bertanya dengan nada tenang, "Pak Kaedyn, Tuan Nicholas bertanya apakah Bapak sudah bosan dengan saya?Elena menatap Kaedyn dengan tenang.Dia menunggu jawaban pria itu.Kaedyn menggandeng tangan Doreen, kemudian berjalan melewati Elena.Pada saat itu, Elena mengerti bahwa jawaban Kaedyn tidak lagi penting.Doreen berbalik lalu menjelaskan dengan senyum cerah, "Kak Nicholas, hubungan antara Kae dan Sekretaris Elena hanyalah atasan dan bawahan. Jangan bicara
Baca selengkapnya

Bab 4

Kaedyn meminta Martin untuk mengantar Elena kembali ke Perumahan Sorenson dulu.Elena duduk di dalam mobil sambil melihat dua orang yang berpelukan di luar cafe itu melalui jendela.Sepertinya Kaedyn sedang menghibur Doreen.Sudut bibir Elena terangkat. Dia merasa sedih sekaligus lega.Saat Elena meminta Glenna untuk membuat janji temu dengan Doreen tadi malam.Dia sudah menduga bahwa Glenna pasti akan memberi tahu Kaedyn tentang pertemuannya dengan Doreen di Kafe Holen.Sesuai dugaan Elena.Semua itu ada di dalam rencananya.Martin mengendarai mobil. Ketika mereka berhenti di lampu merah, dia menoleh ke arah Elena lalu bertanya, "Sekretaris Elena, kamu begitu pintar, untuk apa kamu membuat Bos marah?"Mereka telah kerja bersama selama lima tahun.Martin menyaksikan betapa Elena merawat Kaedyn dengan sepenuh hati.Demi menjaga perut Kaedyn dengan baik, Elena belajar memasak setiap malam setelah pulang kerja.Elena telah mengembangkan keterampilan memasaknya hingga sebanding dengan koki
Baca selengkapnya

Bab 5

"Apakah kamu yakin? Apakah kalian sudah periksa di rumah sakit?" Neneknya Kaedyn masih tidak menyerah.Elena keluar dari toilet. Hanya dia yang tahu betapa gugup dan gelisahnya dia saat ini."El, apakah kamu hamil?"Neneknya Kaedyn melihat perut Elena sambil bertanya dengan gembira.Elena menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Nenek, aku sudah periksa di rumah sakit. Lambungku hanya sedikit bermasalah."Neneknya Kaedyn sedikit kecewa, tetapi dia tahu bahwa dia tidak bisa memaksakan hal ini. "Kamu harus menjaga tubuhmu dengan baik dan memperhatikan kebiasaan makanmu."Elena mengangguk. Saat dia menyuapi neneknya Kaedyn makan buah, Kaedyn keluar untuk mengangkat telepon.Setelah Elena membujuk neneknya Kaedyn untuk menghabiskan buahnya dan mengobrol sebentar dengan sang nenek, dia pun membawa mangkok kosong itu keluar.Ketika Elena melewati ruang tunggu, dia kebetulan mendengar Glenna yang menertawakannya."Kak, di luar bangsal tadi aku mendengar Nenek mendesak kalian untuk punya ana
Baca selengkapnya

Bab 6

Elena tidak menyangka bahwa perihal Doreen diserang oleh seorang penggemar akan memengaruhi dirinya.Saat Elena keluar untuk makan siang, pengawal Kaedyn datang ke restoran untuk mengundangnya pergi ke Perumahan Clurkin.Perumahan Clurkin juga merupakan properti atas nama Kaedyn, sedangkan rumah pernikahan mereka adalah Perumahan Sorenson yang diberikan oleh neneknya Kaedyn.Elena jarang datang ke Perumahan Clurkin.Ketika dia masuk ke Perumahan Clurkin dan melihat Doreen, Elena memiliki firasat buruk.Elena telah berdiri selama setengah jam.Di meja makan, Kaedyn sedang menyuapi Doreen.Tangan kanan Doreen patah, dia tidak terbiasa makan dengan tangan kiri.Jadi, Kaedyn menyuapinya."Kae, aku sudah kenyang dan benar-benar nggak bisa makan lagi." Doreen mendekati Kaedyn, lalu mengecup pipi pria itu dengan cepat sebelum berkata dengan nada manja, "Sekretaris Elena sudah menunggu lama."Kaedyn menarik selembar tisu untuk menyeka bibir Doreen.Dia menoleh ke arah Elena."Bawa orangnya mas
Baca selengkapnya

Bab 7

Perut Elena terasa mual, lalu dia tidak bisa menahan diri untuk tidak muntah di tubuh pria itu.Ekspresi dingin Kaedyn langsung berubah kaku.Dia melihat muntahan di tubuhnya, kemudian menatap Elena dengan tajam.Elena memegang mulutnya sambil menjelaskan, tetapi hatinya merasa sedikit puas. "Aku merasa nggak enak badan selama beberapa hari terakhir."Kaedyn merasa jijik. Dia melepas pakaiannya, lalu melemparkannya ke dalam mobil, memperlihatkan tubuh berototnya.Sebelum dia keluar dari ruang kerja, dia memperingatkan Elena dengan dingin."Pindah kembali ke Perumahan Sorenson. Kalau Nenek tahu kamu pindah, aku nggak akan bisa mengampunimu."Elena tidak mungkin kembali ke Perumahan Sorenson sekarang.Dia memiliki urusan penting yang harus dilakukan.Yaitu mencari tempat yang aman untuk melakukan aborsi. Jika tidak, dia akan selalu khawatir ketahuan.Begitu tekad Elena sudah bulat, dia akan langsung melakukannya.Dia memesan tiket pesawat ke kota lain.Dia terbang malam itu juga, kemudia
Baca selengkapnya

Bab 8

Suasana di klinik agak kaku untuk sesaat.Nathan tersenyum tipis. Dia memakai masker sehingga Elena tidak bisa melihat senyumannya.Dia mengikuti kemauan Elena. Dia berkata, "Ternyata kamu belum menikah, maaf. Meskipun istri keponakanku juga bernama Elena, keponakanku itu seorang bajingan."Nada Nathan penuh dengan rasa jijik."..."Elena tidak tahu harus senang atau marah.Dia tidak yakin dengan hubungan antara Nathan dan Kaedyn.Namun, pria ini mengatakan bahwa keponakan adalah seorang bajingan.Entah itu bajingan benaran atau bukan.Dari nada suaranya, Nathan tampak muak terhadap keponakannya itu.Nathan seharusnya tidak akan memberi tahu siapa pun tentang aborsinya, bukan?"Apakah rumah sakit ini merahasiakan kondisi pasien?" tanya Elena.Nathan mengetik kata terakhir di komputer, kemudian mencetak daftarnya. Mendengar pertanyaan Elena, dia pun tersenyum. "Kalau ada uang, kamu bisa membeli riwayat medis yang kamu inginkan.""Bukankah ini melanggar etika profesional?" tanya Elena la
Baca selengkapnya

Bab 9

Setelah efek obat biusnya hilang, Elena bangun."Kamu sudah bangun."Elena menoleh, kemudian dia melihat Nathan berdiri di dekat jendela.Obat biusnya sudah hilang, tetapi Elena masih merasa sedikit lemas.Dia pikir aborsi telah selesai dilakukan.Tanpa diduga, Nathan tiba-tiba berkata, "Aborsi belum dilakukan, janinmu masih ada."Elena mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu?"Dia berbicara dengan suara serak, haus.Nathan berjalan mendekat, menuangkan segelas air, membantu Elena bangun, kemudian membantunya minum. Setelah Elena selesai minum, Nathan berkata, "Kaedyn."Wajah Elena menjadi sedikit pucat.Benar saja, Nathan memang mengenal Kaedyn.Elena bertanya dengan tenang tanpa ekspresi, "Apakah kamu akan memberitahunya? Percuma juga kamu memberitahunya aku hamil. Dia nggak akan menginginkan anak ini.""Nggak." Nathan menarik kursi untuk duduk. Dia menatap Elena sambil berkata dengan malas, "Aku nggak dekat dengannya, jadi aku nggak akan memberitahunya."Nathan melihat wajah Elena yang
Baca selengkapnya

Bab 10

Hujan terus turun di kota kecil sore ini.Elena menarik koper dengan satu tangan dan memegang payung dengan tangan lainnya. Dia berdiri di luar rumah sakit, menunggu taksi yang lewat.Dia terlihat agak dingin dan kesepian.Dia berjanji pada Kaedyn untuk pulang bercerai, dia tidak punya waktu untuk menunggu operasi aborsi dilakukan.Sebuah mobil berhenti di depan Elena.Sebuah lengan bertato mamba hitam bersandar di jendela mobil, dua jarinya menjepit sebatang rokok.Pria yang duduk di dalam mobil tersebut memiliki wajah tampan yang tegas."Masuk. Mau ke mana, aku antar."Dia mematikan rokoknya, kemudian memandang wanita yang memegang payung itu.Saat Elena masih ragu.Nathan sudah membuka pintu mobil, turun, lalu memasukkan koper Elena ke bagasi.Elena tidak ragu lagi. Dia membuka pintu mobil kemudian masuk. "Ke bandara."Nathan menyalakan mobil. Dia memegang setir sambil menyerahkan sekantong barang kepada Elena. "Bakpao di sini sangat enak, cobalah."Elena belum sarapan, jadi dia men
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status