Share

Bab 6

Penulis: Harimau Emas
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-10 13:54:30
Elena tidak menyangka bahwa perihal Doreen diserang oleh seorang penggemar akan memengaruhi dirinya.

Saat Elena keluar untuk makan siang, pengawal Kaedyn datang ke restoran untuk mengundangnya pergi ke Perumahan Clurkin.

Perumahan Clurkin juga merupakan properti atas nama Kaedyn, sedangkan rumah pernikahan mereka adalah Perumahan Sorenson yang diberikan oleh neneknya Kaedyn.

Elena jarang datang ke Perumahan Clurkin.

Ketika dia masuk ke Perumahan Clurkin dan melihat Doreen, Elena memiliki firasat buruk.

Elena telah berdiri selama setengah jam.

Di meja makan, Kaedyn sedang menyuapi Doreen.

Tangan kanan Doreen patah, dia tidak terbiasa makan dengan tangan kiri.

Jadi, Kaedyn menyuapinya.

"Kae, aku sudah kenyang dan benar-benar nggak bisa makan lagi." Doreen mendekati Kaedyn, lalu mengecup pipi pria itu dengan cepat sebelum berkata dengan nada manja, "Sekretaris Elena sudah menunggu lama."

Kaedyn menarik selembar tisu untuk menyeka bibir Doreen.

Dia menoleh ke arah Elena.

"Bawa orangnya masuk."

Setelah Kaedyn memberi perintah, seorang pengawal mendorong seorang pria paruh baya botak ke dalam ruangan.

Elena melihatnya dengan bingung.

Kaedyn bertanya dengan nada datar, "Sekretaris Elena, apakah kamu mengenal pria ini?"

Elena melihat pria paruh baya itu sekilas, lalu dia menggelengkan kepalanya. "Nggak kenal."

"Bagaimana denganmu?" Kaedyn bertanya kepada pria paruh baya itu, "Apakah kamu kenal dia?"

Pria paruh baya itu menggelengkan kepalanya dengan kuat. "Nggak kenal."

Kaedyn mencibir.

Pengawal yang menahan pria paruh baya itu menendang lututnya sehingga pria paruh baya itu langsung berlutut di lantai.

Elena menonton dalam diam dan tenang.

"Sekretaris Elena, aku sudah memutuskan untuk nggak mengganggumu dan Kae lagi, tapi kamu malah mengutus pria itu untuk mencelakaiku. Kamu benar-benar kejam."

Doreen mengerutkan kening sambil menatap Elena dengan marah.

Elena langsung mengangkat tatapannya. "Mencelakaimu? Aku bahkan nggak kenal pria ini."

Doreen sangat kecewa. "Kamu masih nggak mau mengakuinya?"

Elena bertanya dengan tenang, "Apa yang harus kuakui? Aku bahkan nggak tahu apa yang terjadi."

Kaedyn menatap Elena dengan dingin, kemudian dia memerintahkan seseorang untuk membawa masuk seorang wanita.

Saat wanita ini masuk, Elena langsung mengenalinya.

Felicia Marion adalah teman kuliah Elena.

Ketika pria paruh baya itu melihat putrinya dibawa masuk, dia langsung menangis sambil bersujud. "Maaf, ini salahku. Masalah ini nggak ada hubungannya dengan putriku. Maaf, aku hanya ingin membantu Nona Elena."

Elena mengernyit. "Bantu aku apa?"

Doreen tampak tidak berdaya. Dia berkata dengan nada marah, "Sekretaris Elena, kamu menyuruh pria ini menyamar sebagai penggemarku untuk melecehkanku di depan umum, membuatku menjadi bahan lelucon dunia hiburan. Kamu benar-benar kejam!"

"Aku nggak menginstruksikannya." Akhirnya Elena tahu apa yang terjadi. Dia memandang Kaedyn. "Aku benar-benar nggak melakukannya. Aku nggak akan melakukan hal seperti itu."

Kaedyn berkata, "Aku hanya percaya pada bukti."

Kata-katanya membuat dada Elena terasa sesak.

Jelas sekali Kaedyn tidak percaya pada Elena.

Elena menegakkan punggungnya. "Bukti apa?"

Begitu Elena bertanya, pengawal itu dengan kasar menarik rambut Felicia ke luar untuk diberi pelajaran.

"Ah! Ayah, tolong! Elena, tolong!"

Felicia hanya merasa kulit kepalanya sakit.

"Ya, akulah yang disuruh Nona Elena, nggak ada hubungannya dengan putriku."

Tobias terus bersujud dan memohon agar putrinya dilepaskan.

Elena bertanya dengan tenang, "Apakah kamu menunjukku, maka benar-benar akulah yang melakukannya?"

"Nona Elena, sebelumnya kamu mentransfer empat ratus juta untuk menolong putriku. Aku sangat berterima kasih kepadamu sehingga menyetujui permintaanmu untuk melakukan kejahatan ini."

Tobias meminta maaf. "Maaf, Nona Elena. Aku bersalah kepadamu."

Elena memandang Felicia yang tetap diam.

Kemudian dia melihat pria paruh baya yang sedang berlutut di lantai sambil terus meminta maaf.

Elena pun mencibir, "Kalian memang bersalah kepadaku. Benar, orang jahat memang nggak boleh diperlakukan dengan baik."

Elena tidak pernah bertemu ayahnya Felicia, Tobias. Namun, kali ini dia akan mengingat wajah lelaki tua itu.

Bagaimana mereka bisa memfitnah penolong mereka seperti ini?

Setengah tahun yang lalu, Felicia masuk rumah sakit dan perlu dioperasi. Keluarganya tidak punya uang, jadi dia melakukan penggalangan dana dan meminjam uang ke mana-mana.

Elena melihatnya. Mengingat mereka adalah teman sekamar ketika mereka duduk di bangku kuliah dan hubungan mereka cukup baik ....

Elena pun meminjamkan empat ratus juta kepada Felicia.

Tak disangka niat baik Elena malah menjadi masalah bagi dirinya sendiri.

Felicia mengangkat kepalanya. "Elena, aku sangat berterima kasih kepadamu karena telah meminjamkanku uang, tapi kamu nggak boleh menyuruh ayahku melakukan hal seperti itu. Aku pasti akan mengembalikan uangmu."

"Kalian ingin memfitnahku?" Elena menoleh ke arah Doreen. "Nona Doreen, aku memang meminjamkan empat ratus juta kepada Felicia untuk berobat. Kamu nggak bisa mengatakan kalau aku menyuruh mereka bekerja untukku karena hal itu, 'kan?"

"Uh ...." Doreen memandang Kaedyn, kemudian dia berkata dengan ragu-ragu, "Kae, omongan Sekretaris Elena ada benarnya juga. Kali ini tanganku hanya patah, lupakan saja."

Napas Elena tercekat di tenggorokan, terasa tidak nyaman.

Kaedyn menuangkan secangkir teh untuk Doreen. Tatapannya tampak tegas. "Pulihkan tanganmu dengan baik. Aku nggak akan melepaskan orang yang menyakitimu. Serahkan masalah ini kepadaku."

Mata Doreen melengkung, wajahnya merona malu.

Elena hanya merasakan hawa dingin di punggungnya.

Felicia dan Tobias dibawa pergi oleh pengawal, sedangkan Kaedyn pergi ke balkon untuk menelepon.

Doreen menghampiri Elena, kemudian dia merendahkan suaranya. "Sekretaris Elena, kamu hanya mendapatkan akta nikah, itu nggak bisa membuktikan apa-apa. Lagi pula, Kae sudah memberitahuku kalau pernikahan kalian hanya sekadar perjanjian."

Bisa-bisanya Kaedyn memberi tahu Doreen tentang perjanjian mereka.

Ekspresi Elena tampak dingin. "Entah itu perjanjian atau bukan, akta nikah itu asli. Selama kami belum bercerai, kamu hanyalah seorang pelakor."

Doreen menggelengkan kepalanya tak berdaya. "Sekretaris Elena, Kae nggak mencintaimu. Untuk apa kamu begitu? Lebih baik kamu lepas tangan."

Elena tersenyum. "Kalau bisa, suruh dia ceraikan aku."

Elena tidak punya cukup uang untuk membayar ganti rugi.

Ketika Doreen melihat senyuman Elena, matanya pun dipenuhi dengan senyuman. Dia berkata, "Sekretaris Elena, lain kali kamu boleh bertamu ke sini kalau ada waktu. Sekarang aku tinggal di sini."

Bisa-bisanya Kaedyn mengajak mantan pacarnya tinggal di Perumahan Clurkin.

Setelah Kaedyn selesai menelepon, dia meminta Elena untuk mengikutinya ke ruang kerja.

Doreen melihat punggung Elena yang berjalan ke atas sambil tersenyum.

Dia sedang memikirkan hal lain.

Entah Elena akan gila atau tidak bila dia tahu bahwa dia telah tidur bersama seorang pria asing.

Bibir Doreen melengkung.

...

Di ruang kerja.

Hening sekali.

Elena mencubit telapak tangannya, dia sedikit gugup. "Aku nggak memerintah Tuan Tobias untuk menyerang Nona Doreen. Aku akan menyelidiki hal ini untuk memberi penjelasan kepada Nona Doreen."

Sebenarnya sangat sulit untuk menyelidiki masalah ini.

Mereka menjebak Elena dengan bukti ambigu.

Tujuannya untuk memfitnah Elena.

Sebenarnya Elena menebak bahwa mungkin Doreen yang menjebaknya.

Doreen bahkan bisa menyiksa anak kucing yang baru lahir sampai mati. Jadi jangan berharap dia memiliki hati yang baik.

Empat tahun lalu, Elena melihat Doreen menginjak seekor anak kucing yang baru berumur beberapa bulan sampai mati dengan sepatu hak tingginya.

Tidak hanya Elena yang melihatnya, neneknya Kaedyn juga melihatnya saat itu.

Mungkin itu juga menjadi alasan mengapa neneknya Kaedyn sangat menentang Kaedyn menikahi Doreen.

Di ruang kerja yang tenang, Kaedyn menghampiri Elena, membuat Elena merasa tertekan.

Kaedyn akhirnya berbicara. "Aku akan menyuruh seseorang untuk menyelidiki masalah ini."

Dia tidak memercayai Elena.

"Kamu pindah ke mana?"

Kaedyn bertanya dengan nada datar.

Setelah beberapa malam, Kaedyn akhirnya mengetahui bahwa Elena telah pindah dari Perumahan Sorenson.

"Hotel."

"Kenapa kamu pindah?"

Elena terdiam beberapa saat sebelum menarik napas dalam-dalam. "Kamu dan Doren sudah bersama, aku nggak ingin tinggal di sana."

Perumahan Sorenson adalah rumah pernikahan yang diberikan oleh neneknya Kaedyn.

Tidak mungkin Elena bisa terus tinggal di sana dan membuat dirinya menderita.

Kaedyn menatapnya. "Elena, apakah kamu memenuhi syarat untuk membicarakan hal ini?"

Dua tahun lalu, saat Elena menandatangani perjanjian itu, dia sudah tidak memenuhi syarat untuk bertindak seenaknya.

Elena ingin tertawa. "Aku hanya ingin pindah tempat tinggal. Apakah itu pun nggak boleh?"

"Kalau Nenek sampai tahu kamu pindah dari rumah, kamu nggak akan sanggup menerima konsekuensinya." Kaedyn tersenyum, tetapi kata-katanya sangat dingin dan tajam. "Jangan sok pintar, Elena."

Jemari dingin Kaedyn mengetuk kepala Elena.

"Hati-hati dengan kepalamu."

Bab terkait

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 7

    Perut Elena terasa mual, lalu dia tidak bisa menahan diri untuk tidak muntah di tubuh pria itu.Ekspresi dingin Kaedyn langsung berubah kaku.Dia melihat muntahan di tubuhnya, kemudian menatap Elena dengan tajam.Elena memegang mulutnya sambil menjelaskan, tetapi hatinya merasa sedikit puas. "Aku merasa nggak enak badan selama beberapa hari terakhir."Kaedyn merasa jijik. Dia melepas pakaiannya, lalu melemparkannya ke dalam mobil, memperlihatkan tubuh berototnya.Sebelum dia keluar dari ruang kerja, dia memperingatkan Elena dengan dingin."Pindah kembali ke Perumahan Sorenson. Kalau Nenek tahu kamu pindah, aku nggak akan bisa mengampunimu."Elena tidak mungkin kembali ke Perumahan Sorenson sekarang.Dia memiliki urusan penting yang harus dilakukan.Yaitu mencari tempat yang aman untuk melakukan aborsi. Jika tidak, dia akan selalu khawatir ketahuan.Begitu tekad Elena sudah bulat, dia akan langsung melakukannya.Dia memesan tiket pesawat ke kota lain.Dia terbang malam itu juga, kemudia

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 8

    Suasana di klinik agak kaku untuk sesaat.Nathan tersenyum tipis. Dia memakai masker sehingga Elena tidak bisa melihat senyumannya.Dia mengikuti kemauan Elena. Dia berkata, "Ternyata kamu belum menikah, maaf. Meskipun istri keponakanku juga bernama Elena, keponakanku itu seorang bajingan."Nada Nathan penuh dengan rasa jijik."..."Elena tidak tahu harus senang atau marah.Dia tidak yakin dengan hubungan antara Nathan dan Kaedyn.Namun, pria ini mengatakan bahwa keponakan adalah seorang bajingan.Entah itu bajingan benaran atau bukan.Dari nada suaranya, Nathan tampak muak terhadap keponakannya itu.Nathan seharusnya tidak akan memberi tahu siapa pun tentang aborsinya, bukan?"Apakah rumah sakit ini merahasiakan kondisi pasien?" tanya Elena.Nathan mengetik kata terakhir di komputer, kemudian mencetak daftarnya. Mendengar pertanyaan Elena, dia pun tersenyum. "Kalau ada uang, kamu bisa membeli riwayat medis yang kamu inginkan.""Bukankah ini melanggar etika profesional?" tanya Elena la

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 9

    Setelah efek obat biusnya hilang, Elena bangun."Kamu sudah bangun."Elena menoleh, kemudian dia melihat Nathan berdiri di dekat jendela.Obat biusnya sudah hilang, tetapi Elena masih merasa sedikit lemas.Dia pikir aborsi telah selesai dilakukan.Tanpa diduga, Nathan tiba-tiba berkata, "Aborsi belum dilakukan, janinmu masih ada."Elena mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu?"Dia berbicara dengan suara serak, haus.Nathan berjalan mendekat, menuangkan segelas air, membantu Elena bangun, kemudian membantunya minum. Setelah Elena selesai minum, Nathan berkata, "Kaedyn."Wajah Elena menjadi sedikit pucat.Benar saja, Nathan memang mengenal Kaedyn.Elena bertanya dengan tenang tanpa ekspresi, "Apakah kamu akan memberitahunya? Percuma juga kamu memberitahunya aku hamil. Dia nggak akan menginginkan anak ini.""Nggak." Nathan menarik kursi untuk duduk. Dia menatap Elena sambil berkata dengan malas, "Aku nggak dekat dengannya, jadi aku nggak akan memberitahunya."Nathan melihat wajah Elena yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 10

    Hujan terus turun di kota kecil sore ini.Elena menarik koper dengan satu tangan dan memegang payung dengan tangan lainnya. Dia berdiri di luar rumah sakit, menunggu taksi yang lewat.Dia terlihat agak dingin dan kesepian.Dia berjanji pada Kaedyn untuk pulang bercerai, dia tidak punya waktu untuk menunggu operasi aborsi dilakukan.Sebuah mobil berhenti di depan Elena.Sebuah lengan bertato mamba hitam bersandar di jendela mobil, dua jarinya menjepit sebatang rokok.Pria yang duduk di dalam mobil tersebut memiliki wajah tampan yang tegas."Masuk. Mau ke mana, aku antar."Dia mematikan rokoknya, kemudian memandang wanita yang memegang payung itu.Saat Elena masih ragu.Nathan sudah membuka pintu mobil, turun, lalu memasukkan koper Elena ke bagasi.Elena tidak ragu lagi. Dia membuka pintu mobil kemudian masuk. "Ke bandara."Nathan menyalakan mobil. Dia memegang setir sambil menyerahkan sekantong barang kepada Elena. "Bakpao di sini sangat enak, cobalah."Elena belum sarapan, jadi dia men

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 11

    "Siapa yang datang ini? Ternyata Sekretaris Elena ya."Nicholas berkata dengan sinis. Dia menilai Elena yang mengenakan pakaian serba panjang lalu dia berdecak.Elena melihat Kaedyn hanya memandangnya sekilas. Dia pun dengan tenang berkata, "Tuan Nicholas, aku minta maaf atas apa yang terjadi sebelumnya.""Kalau kamu menghabiskan sebotol anggur ini, aku akan menerima permintaan maafmu."Nicholas memberikan sebotol anggur kepada Elena dengan ekspresi jahat.Dia hampir hancur sebelumnya.Dia tidak bisa terima tanpa memberi pelajaran kepada Elena.Botol itu berisi minuman keras dengan kandungan alkohol tinggi. Jika Elena menghabiskan satu botol alkohol itu, nyawanya mungkin akan dalam bahaya.Martin tersenyum tipis. "Tuan Nicholas, bagaimana kalau aku bantu Sekretaris Elena minum setengah botol?""Nggak boleh. Kalau Sekretaris Elena nggak mau minum, nggak masalah. Lakukan saja striptis untuk kami semua nikmati."Beberapa pria di sekeliling ikut bersorak."Ya, lakukan striptis."Doreen tam

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 12

    Elena tiba-tiba berhenti melawan, seperti telah menerima nasibnya.Melihat Elena menjadi patuh, Nicholas pun menyuapi Elena obat itu lagi, kemudian dia menggigit tulang selangka Elena.Obat ampuh ini bekerja dengan cepat.Saat Nicholas sedikit mengendurkan cengkeramannya pada Elena.Elena mengeluarkan pisau tajam dari saku celananya.Dengan cepat, keras dan akurat, Elena menyayat lengannya untuk menjernihkan pikirannya.Beberapa orang yang siap untuk menonton adegan dewasa siaran langsung itu pun berteriak."Ah! Dia bunuh diri!"Pisau Elena pun menempel di leher Nicholas. Elena menjilat bibirnya lalu berkata dengan suara serak, "Tuan Nicholas, mari kita mati bersama, bersenang-senang di akhirat. Bagaimana?"Nicholas si pengecut ketakutan hingga mengompol.Jika dia tahu bahwa wanita ini masih bisa berulah setelah diberi obat, Nicholas akan mengikatnya dulu."Letakkan pisaunya, aku akan melepaskanmu," kata Nicholas dengan gemetar."Nggak akan. Aku akan kerepotan kalau melepaskanmu, kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 13

    Suasana tampak ambigu.Elena mendapat suntikan dan akhirnya bisa tidur nyenyak.Nathan, yang telah melakukan sesuatu, pergi untuk mencuci tangannya.Dia melihat jari-jarinya yang ramping, lalu tersenyum.Elena perlahan membuka matanya, kemudian dia mencium bau disinfektan rumah sakit.Dia mendengar suara seorang pria berbicara dengan suara rendah.Ketika dia sudah sadar, dia menoleh lalu mendapati pria yang berdiri di dekat jendela sedang bertelepon.Suaranya sangat serak, tetapi ada sedikit nada dingin dalam perkataannya. "Biarkan dia tinggal di penjara selama sisa hidupnya."Brandon Edkins yang ada di ujung telepon tertawa. "Nathan, bisa-bisanya kamu marah karena seorang wanita. Ini nggak seperti kamu.""Mungkin aku kerasukan," kata Nathan dengan malas, nadanya tidak terdengar takut. "Harus membaca kitab suci.""Oke, serahkan masalah ini kepadaku," sahut Brandon dengan semangat.Nathan sepertinya menyadari bahwa seseorang sedang menatapnya. Dia menoleh, lalu melihat wanita yang masih

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 14

    Separuh wajah wanita di cermin itu agak merah dan bengkak karena dipukul.Cukup mengenaskan.Wajahnya sering ditampar akhir-akhir ini.Elena tersenyum tak berdaya.Ketika dia hendak buang air, Nathan keluar.Suara derai terdengar dari toilet.Dengan ekspresi normal, Nathan membalas pesan yang dikirim oleh temannya yang protes Nathan tiba-tiba menutup telepon.Ketika Elena keluar dari toilet dan melihat Nathan menunggu di luar pintu toilet, dia sangat malu.Elena menyesap sup ayam panas sedikit demi sedikit. Nathan duduk di sofa sambil menunggu Elena menghabiskan sup sebelum memberitahunya hal lain."Besok aku akan mengatur operasi aborsi untukmu."Elena menyeka sudut mulutnya lalu berkata, "Oke."Nathan terdiam beberapa saat. "Bahan obat yang kamu minum tadi malam sangat berbahaya bagi janin. Maaf."Elena menggelengkan kepalanya, kemudian tersenyum. "Kamu sudah menyelamatkanku, nggak perlu minta maaf. Anak ini ... memang akan diaborsi.""Apakah kamu sudah menyimpan nomor ponselku?" Nat

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-10

Bab terbaru

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 444

    "Besok atur pengacara datang. Aku ingin mengubah surat wasiat," kata Hugo dengan dingin.Dia memutuskan untuk meninggalkan semua hartanya untuk Aaron dan Aurora.Pada saat ini, Stella membuka pintu ruang kerja sambil memegang segelas susu.Dia kebetulan mendengar ucapan Hugo, tangannya sedikit gemetar, hatinya sangat gembira.Dia mencoba untuk tetap tenang, kemudian berjalan mendekat. Begitu meletakkan susu, dia berkata dengan lembut. "Hugo, cepat tidur, sudah sangat larut."Hugo mengangkat tatapannya, menatap Stella sekilas. "Hm, kamu tidur dulu, aku sebentar lagi."Stella mengangguk, lalu kembali ke kamar dengan tatapan gembira.Keesokan harinya.Calvin membawa pengacara ke Kediaman Ransford.Hugo menjelaskan niatnya untuk mengubah surat wasiat, pengacara mencatatnya serta menyiapkan dokumen surat wasiat baru.Hugo menandatangani surat wasiat baru.Dia secara resmi menyerahkan hartanya kepada Aaron dan Aurora....Kediaman Bronwyn.Roman dan Sherlly juga sangat sibuk selama ini. Untu

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 443

    Elena duduk di sofa, mendengarkan laporan Hardy."Pada hari pertama Emmett menjabat sebagai CEO, dia menggunakan rencanamu untuk menangani karam kapal dan penyelundupan Silicon Express. Saat ini, harga saham Grup Kallias sudah stabil," lapor Hardy.Elena mengangguk. Seperti yang diharapkan. "Apakah sumber barang selundupan itu sudah ditemukan?"Hardy menjawab, "Sudah ada petunjuk awal."Elena mengangguk. "Atur tim untuk meningkatkan penyelidikan. Sampaikan kepada wanitanya Emmett kalau aku bisa membantunya."Hardy mengangguk.Nathan tidak ada di rumah hari ini. Dia pergi mencari orang tua Evelyn dan yang lainnya.Hardy pergi setelah melaporkan pekerjaan.Janine menelepon Elena, lalu mengetahui bahwa Elena di rumah sendirian. Jadi, dia diam-diam keluar untuk mencari Elena saat Edwin mandi.Kedua wanita itu duduk di sofa, masing-masing memegang sepotong semangka, memakannya sambil menikmati waktu senggang yang langka."Hmm, enak sekali," kata Janine dengan puas."Hmm, aku juga merasa beg

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 442

    Mereka tiba di area perkemahan. Edwin dan Janine sudah menyiapkan bahan untuk barbekyu.Bunyi bakar terdengar dari atas panggangan, aroma barbekyu memenuhi udara.Melihat mereka datang, Janine pun menyapa mereka. "Camila, sini, cicipi daging panggangan Tante."Nathan menurunkan Camila, membiarkannya menghampiri Janine. Dia menarik Elena untuk duduk.Ketika Edwin melihat Janine hendak menyuapi Camila beberapa tusuk daging panggang, dia segera menghentikannya, kemudian menyerahkan daging yang dia panggang. "Biar Camila makan daging yang aku panggang. Daging yang kamu panggang mungkin nggak enak."Janine memelototi Edwin, tetapi dia juga khawatir kalau daging yang dia panggang tidak enak. Akhirnya, dia menerima daging Edwin untuk menyuapi Camila.Sedangkan Edwin langsung mengambil daging yang Janine panggang, kemudian memakannya. Dia mengernyit. "Janine Sayang, bumbunya terlalu banyak. Untung Camila nggak makan, rasanya terlalu kuat."Janine mencibir, "Memangnya aku menyuruhmu untuk makan

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 441

    "Kenapa? Kenapa kamu nggak menelepon? Kami semua menunggu." Evelyn melihat Elena menelepon, tetapi sepertinya panggilan teleponnya tidak diangkat. Tak lama kemudian, Elena menutup telepon, kemudian melihat sesuatu, tidak lanjut menelepon.Evelyn mencibir.Berpura-puralah.Angelo menyeka keringat di dahinya, lalu berkata, "Kalau kalian nggak mau pergi, aku pergi dulu."Evelyn memelototinya. "Pergi ke mana? Semuanya tinggal untuk tertawakan dia!"Tadi Elena membaca pesan dari Roman. Ayahnya mengatakan bahwa tanggal pernikahan telah ditentukan, yaitu Jumat depan.Dia membalas pesan ayahnya terlebih dahulu.Saat Elena ingin menghubungi Nathan lagi, Nathan sudah menelepon lebih dulu.Suara Nathan terdengar dari ujung telepon. "Apakah masih ada barang yang ingin diambil, El-el?"Elena berujar dengan tenang. "Ada yang menindas anak dan istrimu."Nathan mengerutkan kening, nada suaranya langsung berubah dingin. "Aku akan segera ke sana."Setelah menutup telepon, Elena memandang Evelyn dan yang

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 440

    Beberapa orang itu kebetulan mengingat situasi saat itu. Elena sepertinya adalah simpanan Nathan saat itu.Mengingat apa yang terjadi lima tahun lalu, tatapan mereka terhadap Elena pun berubah.Nasib yang tak terduga. Putri Keluarga Bronwyn pernah bercerai, kemudian menjadi simpanan orang, akhirnya dia masih bisa menikah dengan Adris, serta memperoleh saham Grup Kallias.Wanita ini sungguh hebat.Ada yang salah dengan cara mereka memandang Elena, ada campuran rasa takut dan mengejek.Kemarin, berita baru menyiarkan bahwa Elena dicopot dari jabatan CEO. Tak disangka Elena masih punya suasana hati untuk jalan-jalan.Aubrey berkata, "Ayo kita pergi."Elena sekarang adalah anggota Keluarga Bronwyn. Sedangkan Aubrey ingin menikah dengan Luther sehingga dia menengahi.Namun, sebelum mereka pergi jauh, Evelyn tiba-tiba teringat sesuatu, lalu dia berkata dengan terkejut. "Aku masih ingat Briana mengatakan sesuatu saat itu ...."Dia tidak meneruskan kata-katanya.Gadis lain menyambungkannya. Di

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 439

    "Kami berencana mengajak Camila bermain di kebun buah," ujar Elena sambil tersenyum tipis.Mendengar hal itu, Sherlly tertegun sejenak, lalu tersenyum, "Begitu ya, baiklah. Udara di kebun buah bagus, baik untuk anak-anak. Kalau begitu selamat bersenang-senang. Kalau ada waktu, aku baru membawanya pergi menonton sirkus."Elena mengangguk. "Oke."Sherlly berpesan beberapa hal, dia menyuruh Elena untuk menjaga dirinya sendiri, jangan terlalu lelah, lalu mengembalikan ponsel kepada Roman.Roman juga dengan cemas menyuruh Elena untuk menjaga dirinya sendiri sebelum menutup telepon.Sherlly menghela napas dengan sedikit muram. "El masih belum memanggilku ibu sampai sekarang, padahal aku sudah berusaha untuk mendekatinya."Roman hanya bisa menghiburnya. "Tunggulah, mungkin sebentar lagi."Sherlly mengangguk, tetapi kesedihan di wajahnya tidak hilang. Dia dengan tak berdaya mengubah topik pembicaraan. "Nyonya Nora membahas Luther hari ini. Putrinya, Aubrey, tampak cukup cocok. Luther hanya tah

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 438

    Pakaian berserakan di lantai.Elena meninju dada Nathan dengan berpura-pura marah, jadi tidak menggunakan tenaga, hanya dibuat-buat. "Kamu lupa, Janine dan Edwin masih menunggu kita di bawah.""Mereka bukan anak-anak," cibir Nathan. Dia membisikkan kata-kata ambigu di telinga Elena. "Bukankah kamu menginginkannya juga?"Mereka selalu sejalan dalam hal ini.Elena sangat sibuk selama ini sehingga mereka sudah lama tidak melakukan hal itu.Pipi Elena pun memerah.Nathan tersenyum.Elena melingkarkan lengannya di leher Nathan, kemudian memejamkan matanya.Kehangatan Nathan menyelimuti leher Elena, terus ke bawah. Elena mendesah beberapa kali sambil memasukkan jari-jarinya ke sela-sela rambut Nathan.Di lantai bawah.Janine melihat waktu, Elena dan Nathan telah berada di atas selama dua jam. Kenapa mereka belum turun juga? Dia mengambil remote TV untuk mengganti saluran TV. "Kenapa mereka naik begitu lama?"Edwin mengupas sebuah apel, kemudian menyodorkannya kepada Janine. Mendengar pertany

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 437

    Janine berbalik tanpa melihat ke arah Edwin. "Aku mau pergi melihat Kak El."Ketika dia melihat berita tersebut, dia merasa marah memikirkan berbagai komentar sinis tentang Elena dalam video-video tersebut.Elena sama sekali tidak sudi menjadi CEO!Edwin menutup laptop, berjalan mendekat, lalu duduk di sebelah Janine. Dia mencondongkan tubuh ke dekat Janine. "Bangun, makan. Setelah makan baru pergi."Bibir Edwin mendarat di leher Janine.Napas hangat menerpa lehernya, Janine tidak tahan dengan Edwin yang mencium sembarangan.Dia berteriak dengan marah. "Apakah kamu saudaranya anjing?"Edwin menunjukkan senyuman sopan. "Guk, guk."Janine, "..."Edwin berdiri, kemudian bertanya, "Bangunlah, kamu mau makan apa?""Ikan gurame goreng, bebek panggang, kerang rebus dan ikan kakap asam manis. Itu saja." Janine bangun lalu menghela napas. "Jual diri untuk sekali makan, sangat nggak gampang."Edwin mengangkat alisnya, kemudian dia lanjut bekerja.Janine pergi ke kamar mandi untuk menyikat gigi.

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 436

    Catherine mengangguk setuju. "Benar, meskipun horoskopnya cocok, akhirnya tetap tergantung apakah dua orang ini berjodoh."Mendengarkan kata-kata ini, Aubrey pun tersenyum malu-malu. Dia berbisik, "Ibu, jangan membahas ini lagi. Aku merasa canggung sekali."Nora tersenyum, kemudian menepuk tangan putrinya. "Oke, oke, nggak bahas lagi."Catherine tertawa lalu berkata, "Aubrey sangat bagus. Nyonya Sherlly bisa menjadi mak comblang, membiarkan mereka berdua coba kencan buta."Sherlly tersenyum sembari mengangguk. "Aku akan menanyakan pendapat Luther malam ini."Pada saat ini, seseorang di meja sebelah mereka sedang menonton berita, kebetulan beritanya tentang pemecatan Elena."Wanita bernama Elena ini sangat hebat. Dia menjadi CEO di usia yang sangat muda. Sayangnya dia nggak memiliki kemampuan.""Dia sangat cantik.""Cantik nggak ada hubungannya dengan kemampuan."Sherlly bingung saat mendengar nama Elena disebut.Aubrey menyerahkan ponsel kepada Sherlly. "Tante Sherlly."Sherlly melihat

DMCA.com Protection Status