Share

Bab 9

Author: Harimau Emas
last update Last Updated: 2024-07-10 13:54:30
Setelah efek obat biusnya hilang, Elena bangun.

"Kamu sudah bangun."

Elena menoleh, kemudian dia melihat Nathan berdiri di dekat jendela.

Obat biusnya sudah hilang, tetapi Elena masih merasa sedikit lemas.

Dia pikir aborsi telah selesai dilakukan.

Tanpa diduga, Nathan tiba-tiba berkata, "Aborsi belum dilakukan, janinmu masih ada."

Elena mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu?"

Dia berbicara dengan suara serak, haus.

Nathan berjalan mendekat, menuangkan segelas air, membantu Elena bangun, kemudian membantunya minum. Setelah Elena selesai minum, Nathan berkata, "Kaedyn."

Wajah Elena menjadi sedikit pucat.

Benar saja, Nathan memang mengenal Kaedyn.

Elena bertanya dengan tenang tanpa ekspresi, "Apakah kamu akan memberitahunya? Percuma juga kamu memberitahunya aku hamil. Dia nggak akan menginginkan anak ini."

"Nggak." Nathan menarik kursi untuk duduk. Dia menatap Elena sambil berkata dengan malas, "Aku nggak dekat dengannya, jadi aku nggak akan memberitahunya."

Nathan melihat wajah Elena yang penuh kewaspadaan.

Dia berkata dengan santai, "Aku selalu bisa memegang omonganku."

Elena tidak berbicara, dia hanya menatap Nathan dengan penuh tanya.

Nathan terkekeh.

"Jangan khawatir, aku benar-benar nggak akan memberitahunya tentang operasimu. Aku sudah membuat janji dengan dokter terkenal lainnya untukmu. Dia akan sampai di sini besok."

Nathan membuat janji.

Dia berkata, "Bagaimanapun juga, anak ini ada hubungannya denganku."

Hubungan yang Nathan maksud adalah dia merupakan ayah dari anak tersebut, tetapi Elena mengira hubungan yang Nathan bicarakan adalah hubungan kerabat.

Elena mengangguk, untuk sementara memercayai kata-kata Nathan.

"Kamu sangat mencintainya?"

Tiba-tiba mendengar kalimat seperti itu, Elena pun tertegun sejenak. "Apa?"

Nathan mengulanginya. "Apakah kamu mencintai Kaedyn?"

Elena tersenyum tipis, senyum yang mengejek dirinya sendiri. "Aku sudah mencintainya selama empat tahun."

Sekarang dia tidak berani mencintai Kaedyn lagi.

Nathan menunduk, dengan cepat mengetik di ponselnya, kemudian mengunggah sebuah pertanyaan di internet, "Apa yang akan terjadi kalau seorang wanita tahu dia berhubungan intim dengan pria yang nggak dia cintai?"

Ada banyak jawaban di internet, sebagian besar adalah "Menderita, mimpi buruk seumur hidup."

Nathan merasa pusing saat melihat jawaban ini.

Tampaknya masalah ini harus dirahasiakan untuk sementara waktu.

Dia mengutak-atik ponsel dengan jari-jarinya yang ramping. Kemudian Nathan memandang Elena sembari bertanya dengan serius, "Aku bisa membantumu menangani wanita bernama Doreen itu, apakah kamu membutuhkannya?"

Elena seketika tidak bisa bereaksi.

Tak disangka Nathan juga mengetahui tentang Doreen dan Kaedyn.

Elena memandang Nathan dan melihat bahwa pria itu tidak bercanda.

"Nggak perlu," jawab Elena dengan kaku. Dia dan Nathan tidak akrab, jadi rasanya aneh. "Hatinya nggak ada aku, buah yang dipetik paksa nggak akan manis. Tapi, kenapa kamu ingin membantuku?"

Nathan tersenyum tipis. "Anggap saja aku sedang mengumpulkan kebajikan."

...

Elena tidak begitu percaya dengan jawaban itu.

Pernikahannya dengan Kaedyn adalah sebuah perjanjian dan transaksi dari awal.

Elena yang dengan naifnya terjerumus.

Nathan mengeluarkan pena dari saku jas putihnya. Dia meraih tangan Elena, lalu dengan cepat menulis nomor telepon di telapak tangan wanita itu. "Kalau kamu berubah pikiran, kamu bisa menghubungiku."

Elena melihat Nathan yang meninggalkan bangsal, kemudian melihat nomor di telapak tangannya.

"Doreen itu orang yang terkubur dalam-dalam di hati Kaedyn. Kalau dia pergi, Kaedyn hanya akan makin mengingatnya. Aku nggak serendah itu. Beri aku sedikit waktu, maka aku akan menghapus namanya dari hatiku."

Elena tersenyum tipis. Dia mengambil remot kontrol, lalu menyalakan TV dengan santai.

Tiba-tiba tubuh Elena menegang.

Saat ini, saluran berita keuangan TV.

Di aula konferensi Grup Burchan, siaran langsung sedang berlangsung.

Orang yang berbicara di atas panggung adalah neneknya Kaedyn.

Neneknya Kaedyn adalah presiden direktur sebelumnya.

Dia duduk di kursi roda, mengumumkan sambil tersenyum, "Saya di sini mengumumkan bahwa 10% saham atas nama saya akan diberikan kepada cucu menantu saya, Elena."

Semua orang yang ada di bawah panggung langsung gempar.

Siapa Elena?

Putri dari keluarga mana?

Kapan Kaedyn menikah?

Rupanya kemarin sore, penyanyi wanita terkenal, Doreen, tertangkap sedang berkencan dengan Kaedyn, presdir Grup Burchan.

Tak disangka Nyonya Besar Burchan akan mengumumkan berita seperti ini kepada publik hari ini.

Elena, yang sedang bersandar di ranjang rumah sakit, tidak tahu apa yang terjadi.

Dia hanya tertidur selama dua jam. Ketika dia bangun, dia menemukan bahwa semua orang sudah tahu bahwa dia menikah dengan Kaedyn.

Mengapa neneknya Kaedyn tiba-tiba mengumumkan pernikahan Elena dengan Kaedyn?

Bahkan ... memberi Elena saham.

Elena merasa masalahnya sedikit di luar kendali.

Dia segera mencari ponselnya, lalu menyalakannya.

Begitu dia menghidupkan ponselnya, dia melihat banyak pesan yang masuk.

Elena tidak membaca pesan-pesan itu, dia menunggu konferensi pers berakhir untuk menelepon neneknya Kaedyn sesegera mungkin.

"Nenek, kenapa Nenek tiba-tiba mengumumkannya ke publik?"

Elena sudah bersiap untuk bercerai dengan Kaedyn.

Pengumuman pernikahannya yang mendadak membuatnya lengah.

Suara neneknya Kaedyn terdengar ramah seperti biasanya. "El, maaf sudah membuatmu sedih selama beberapa hari terakhir. Kenapa kamu nggak beri tahu Nenek kalau wanita itu sudah kembali? Kalau aku nggak melihat berita tentang Kae yang makan malam bersama Doreen kemarin sore, kalian mau menyembunyikannya sampai kapan?"

Elena menyentuh perutnya, tanpa sadar matanya memerah.

Dia merasa sedih untuk anak yang tak berjodoh dengannya ini, juga untuk perasaan yang telah dia berikan.

"Nenek, aku nggak bisa menerima saham Grup Burchan."

"Anak bodoh, kalau kamu memiliki saham Grup Burchan, itu sama dengan kamu punya uang. Selain itu, sahamnya itu untuk calon cicit Nenek."

Sulit untuk mengubah keputusan neneknya Kaedyn.

Elena memijat keningnya, dia berencana untuk mengembalikan sahamnya kepada Keluarga Burchan.

Mereka berbicara sebentar. Setelah neneknya Kaedyn lelah, Elena menutup telepon.

Begitu Elena menutup telepon, dia menerima panggilan telepon dari Kaedyn.

"Elena, kamu hebat sekali!"

Kaedyn sangat marah, kata-katanya terdengar dingin.

"Selamat, sekarang semua orang tahu kalau kamu adalah nyonya Burchan yang memiliki saham Grup Burchan."

Kaedyn benar-benar tidak menyangka Elena begitu licik.

Elena mengusap pelipisnya lalu menarik napas dalam-dalam. "Kaedyn, aku nggak tahu tentang keputusan Nenek yang mendadak itu. Aku akan mengembalikan saham Grup Burchan kepada kalian."

Kaedyn mencibir, "Sudah terlambat untuk mengatakan apa pun sekarang. Cepat kembali, ayo kita bercerai. Satu-satunya istri yang aku akui hanya Doreen."

Elena tidak ingin berbicara lagi. Sekarang Kaedyn telah mengajukan gugatan cerai, setidaknya Elena tidak perlu membayar ganti rugi.

Dia langsung menutup telepon Kaedyn.

Kaedyn menatap telepon yang ditutup, lalu menarik dasinya dengan kesal.

Martin menunduk diam.

"Cari cara untuk hilangkan berita itu dari internet, aku nggak mau berita itu memengaruhi Doreen."

Doreen adalah seorang bintang terkenal, sekarang banyak orang di internet memarahinya sebagai pelakor.

Martin mengangguk, kemudian dia keluar untuk menangani masalah ini.

Doreen yang sedang duduk di sofa tampak pucat. Dia berdiri, berjalan mendekat, lalu memeluk pinggang Kaedyn.

Dia menyandarkan wajahnya ke dada Kaedyn, suaranya terdengar lembut dan rapuh. "Kae, kenapa Nenek selalu nggak menyukaiku? Apa salahku?"

Kaedyn meredakan amarahnya. Dia merangkul bahu Doreen, wajah tampannya melembut. "Doreen, jangan sedih. Kamu sangat baik, aku yang salah. Kalau bukan demi menyenangkan nenekku, aku nggak akan menikah dengan Elena."

Doreen berjinjit, mencium rahang Kaedyn dengan lembut, lalu mendarat di bibir pria itu. "Nggak, semua salahku. Aku pasti nggak cukup baik, tapi kali ini aku nggak mau melepaskan tangan."

Kaedyn seketika memikirkan wajah cantik Elena.

Kaedyn memiringkan kepalanya sedikit.

Doreen menatap Kaedyn dengan mata berkaca-kaca.

Kaedyn memeluk Doreen erat karena air mata wanita itu.

"Jangan menangis."

Kaedyn mengangkat dagu Doreen.

Mereka berciuman dengan penuh gairah.

Ada sebuah ruang istirahat di dalam kantor.

Doreen tersipu malu sambil memeluk leher pria itu dengan penuh kasih sayang. "Kalau aku hamil, apakah Nenek akan menerimaku?"

"Aku nggak mau kamu dirugikan." Kaedyn membaringkan Doreen di tempat tidur. "Aku ingin kamu mengenakan gaun pengantinmu dulu. Tidurlah sebentar. Begitu kamu bangun, masalah di internet sudah beres."

Doreen menggigit bibir merahnya. Dia sebenarnya tidak merasa dirugikan.

Selama dia hamil, wanita tua itu seharusnya akan berkompromi.

Tepat ketika Kaedyn hendak bangun, Doreen menariknya.

Ketika mereka masih berpacaran waktu kuliah, mereka sudah memberikan pengalaman pertama mereka kepada satu sama lain.

Kali ini Doreen pulang negeri, Kaedyn terus menahan diri untuk tidak melakukannya sampai akhir. Hal ini membuat Doreen sangat gelisah.

Doreen memikirkan Elena. Dia menutup matanya, bulu matanya sedikit bergetar.

Dia mencium Kaedyn dengan penuh gairah. "Kae, aku sangat merindukanmu selama beberapa tahun terakhir. Aku selalu merindukanmu."

Kaedyn melihat bulu mata Doreen yang gemetar, dia tidak menarik tangan Doreen yang menyelinap ke balik pakaiannya.

Di luar mulai gelap. Di kasur besar ruang istirahat.

Tubuh mereka menerima satu sama lain, membangkitkan kenangan akan kebersamaan mereka sebelumnya.

Pria, wanita.

Napas terengah-engah.

Related chapters

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 10

    Hujan terus turun di kota kecil sore ini.Elena menarik koper dengan satu tangan dan memegang payung dengan tangan lainnya. Dia berdiri di luar rumah sakit, menunggu taksi yang lewat.Dia terlihat agak dingin dan kesepian.Dia berjanji pada Kaedyn untuk pulang bercerai, dia tidak punya waktu untuk menunggu operasi aborsi dilakukan.Sebuah mobil berhenti di depan Elena.Sebuah lengan bertato mamba hitam bersandar di jendela mobil, dua jarinya menjepit sebatang rokok.Pria yang duduk di dalam mobil tersebut memiliki wajah tampan yang tegas."Masuk. Mau ke mana, aku antar."Dia mematikan rokoknya, kemudian memandang wanita yang memegang payung itu.Saat Elena masih ragu.Nathan sudah membuka pintu mobil, turun, lalu memasukkan koper Elena ke bagasi.Elena tidak ragu lagi. Dia membuka pintu mobil kemudian masuk. "Ke bandara."Nathan menyalakan mobil. Dia memegang setir sambil menyerahkan sekantong barang kepada Elena. "Bakpao di sini sangat enak, cobalah."Elena belum sarapan, jadi dia men

    Last Updated : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 11

    "Siapa yang datang ini? Ternyata Sekretaris Elena ya."Nicholas berkata dengan sinis. Dia menilai Elena yang mengenakan pakaian serba panjang lalu dia berdecak.Elena melihat Kaedyn hanya memandangnya sekilas. Dia pun dengan tenang berkata, "Tuan Nicholas, aku minta maaf atas apa yang terjadi sebelumnya.""Kalau kamu menghabiskan sebotol anggur ini, aku akan menerima permintaan maafmu."Nicholas memberikan sebotol anggur kepada Elena dengan ekspresi jahat.Dia hampir hancur sebelumnya.Dia tidak bisa terima tanpa memberi pelajaran kepada Elena.Botol itu berisi minuman keras dengan kandungan alkohol tinggi. Jika Elena menghabiskan satu botol alkohol itu, nyawanya mungkin akan dalam bahaya.Martin tersenyum tipis. "Tuan Nicholas, bagaimana kalau aku bantu Sekretaris Elena minum setengah botol?""Nggak boleh. Kalau Sekretaris Elena nggak mau minum, nggak masalah. Lakukan saja striptis untuk kami semua nikmati."Beberapa pria di sekeliling ikut bersorak."Ya, lakukan striptis."Doreen tam

    Last Updated : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 12

    Elena tiba-tiba berhenti melawan, seperti telah menerima nasibnya.Melihat Elena menjadi patuh, Nicholas pun menyuapi Elena obat itu lagi, kemudian dia menggigit tulang selangka Elena.Obat ampuh ini bekerja dengan cepat.Saat Nicholas sedikit mengendurkan cengkeramannya pada Elena.Elena mengeluarkan pisau tajam dari saku celananya.Dengan cepat, keras dan akurat, Elena menyayat lengannya untuk menjernihkan pikirannya.Beberapa orang yang siap untuk menonton adegan dewasa siaran langsung itu pun berteriak."Ah! Dia bunuh diri!"Pisau Elena pun menempel di leher Nicholas. Elena menjilat bibirnya lalu berkata dengan suara serak, "Tuan Nicholas, mari kita mati bersama, bersenang-senang di akhirat. Bagaimana?"Nicholas si pengecut ketakutan hingga mengompol.Jika dia tahu bahwa wanita ini masih bisa berulah setelah diberi obat, Nicholas akan mengikatnya dulu."Letakkan pisaunya, aku akan melepaskanmu," kata Nicholas dengan gemetar."Nggak akan. Aku akan kerepotan kalau melepaskanmu, kamu

    Last Updated : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 13

    Suasana tampak ambigu.Elena mendapat suntikan dan akhirnya bisa tidur nyenyak.Nathan, yang telah melakukan sesuatu, pergi untuk mencuci tangannya.Dia melihat jari-jarinya yang ramping, lalu tersenyum.Elena perlahan membuka matanya, kemudian dia mencium bau disinfektan rumah sakit.Dia mendengar suara seorang pria berbicara dengan suara rendah.Ketika dia sudah sadar, dia menoleh lalu mendapati pria yang berdiri di dekat jendela sedang bertelepon.Suaranya sangat serak, tetapi ada sedikit nada dingin dalam perkataannya. "Biarkan dia tinggal di penjara selama sisa hidupnya."Brandon Edkins yang ada di ujung telepon tertawa. "Nathan, bisa-bisanya kamu marah karena seorang wanita. Ini nggak seperti kamu.""Mungkin aku kerasukan," kata Nathan dengan malas, nadanya tidak terdengar takut. "Harus membaca kitab suci.""Oke, serahkan masalah ini kepadaku," sahut Brandon dengan semangat.Nathan sepertinya menyadari bahwa seseorang sedang menatapnya. Dia menoleh, lalu melihat wanita yang masih

    Last Updated : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 14

    Separuh wajah wanita di cermin itu agak merah dan bengkak karena dipukul.Cukup mengenaskan.Wajahnya sering ditampar akhir-akhir ini.Elena tersenyum tak berdaya.Ketika dia hendak buang air, Nathan keluar.Suara derai terdengar dari toilet.Dengan ekspresi normal, Nathan membalas pesan yang dikirim oleh temannya yang protes Nathan tiba-tiba menutup telepon.Ketika Elena keluar dari toilet dan melihat Nathan menunggu di luar pintu toilet, dia sangat malu.Elena menyesap sup ayam panas sedikit demi sedikit. Nathan duduk di sofa sambil menunggu Elena menghabiskan sup sebelum memberitahunya hal lain."Besok aku akan mengatur operasi aborsi untukmu."Elena menyeka sudut mulutnya lalu berkata, "Oke."Nathan terdiam beberapa saat. "Bahan obat yang kamu minum tadi malam sangat berbahaya bagi janin. Maaf."Elena menggelengkan kepalanya, kemudian tersenyum. "Kamu sudah menyelamatkanku, nggak perlu minta maaf. Anak ini ... memang akan diaborsi.""Apakah kamu sudah menyimpan nomor ponselku?" Nat

    Last Updated : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 15

    Sore harinya, Martin mewakili Kaedyn untuk mengirimkan perjanjian kepada Elena tanda tangani. Dia tidak tahu apa isinya."Elena, maaf, aku nggak bisa menghentikan mereka tadi malam."Martin benar-benar merasa bersalah.Elena menggelengkan kepalanya. "Mereka menang jumlah, kamu nggak bisa mengalahkan mereka. Aku tetap ingin berterima kasih kepadamu."Elena bukan tipe orang yang mudah marah."Nicholas nggak akan muncul di hadapanmu lagi. Dia sudah dijebloskan ke penjara, Grup Burchan juga telah menghentikan semua kerja sama dengan Keluarga Ondrus."Elena mendengar bahwa Nicholas dipenjara, lalu mengingat percakapan telepon Nathan pagi ini. Sepertinya Nathan membantunya lagi.Sedangkan Grup Burchan yang telah berhenti kerja sama dengan Keluarga Ondrus, Elena tidak cukup naif untuk berpikir bahwa Kaedyn melakukannya untuk Elena.Dunia bisnis ibarat medan perang.Jika terjadi sesuatu pada Keluarga Ondrus, Grup Burchan dapat mencaplok beberapa properti Keluarga Ondrus untuk mengembangkan dir

    Last Updated : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 16

    Nathan dengan tidak fokus mendengarkan seorang petapa tua membaca kitab suci. Jemarinya mengetik di layar ponsel."Tidak."Kenapa dia harus marah?Dia dan Elena hanya berhubungan intim secara tidak sengaja.Elena bebas melakukan apa pun yang dia inginkan.Petapa tua itu diundang oleh Brandon yang merasa Nathan tampak aneh karena menjadi orang baik belakangan ini.Nathan meletakkan ponselnya, lalu mendengarkan kitab suci sambil menyilangkan kaki."Master, tolong ajari saya melafalkan sutra kehidupan tanpa batas."Sutra kehidupan tanpa batas dapat menenangkan jiwa orang mati.Hanya itu yang bisa Nathan lakukan untuk anaknya yang tidak memiliki kesempatan untuk melihat dunia ini.Pemuda itu jelas-jelas memiliki aura yang mulia, tetapi ada juga keganasan dalam dirinya.Petapa tua itu memiliki kemampuan untuk menilai orang."Sukhāvatī-vyūha."Elena tidak tahu bahwa Nathan sedang membaca sutra di rumah saat ini. Ketika dia melihat balasan singkat Nathan, dia pun berhenti mengirim pesan."Tid

    Last Updated : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 17

    Pintu bangsal dibuka lagi.Ternyata Kaedyn datang bersama Doreen.Doreen mengenakan gaun polkadot bermotif bunga putih, wajah cantiknya tampak bersih.Dia tampak polos.Elena melihat mereka berdua, kemudian membuang muka dengan tenang.Tidak ada ekspresi senang atau marah.Neneknya Kaedyn memasang ekspresi dingin, tetapi etikanya melarangnya langsung mengatakan kata-kata yang menyakitkan.Doreen memegang buket bunga krisan liar yang disukai neneknya Kaedyn. "Nenek, aku datang menjenguk Nenek."Dia berkata dengan canggung, "Aku keluar dari lift, lalu kebetulan bertemu dengan Kae."Glenna mendekat, lalu memeluk lengan Doreen. "Nenek, aku yang membuat janji dengan Kak Doreen untuk menjenguk Nenek hari ini."Anak muda datang menjenguknya, Nyonya Besar Burchan tidak mungkin mengusirnya.Dia menjawab dengan acuh tak acuh, "Terima kasih, Nona Doreen."Kaedyn menghampiri Elena, kemudian menyerahkan sebuah roti kepada Elena. "Kamu langsung kemari begitu mendarat. Makan roti dulu untuk mengganja

    Last Updated : 2024-07-10

Latest chapter

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 444

    "Besok atur pengacara datang. Aku ingin mengubah surat wasiat," kata Hugo dengan dingin.Dia memutuskan untuk meninggalkan semua hartanya untuk Aaron dan Aurora.Pada saat ini, Stella membuka pintu ruang kerja sambil memegang segelas susu.Dia kebetulan mendengar ucapan Hugo, tangannya sedikit gemetar, hatinya sangat gembira.Dia mencoba untuk tetap tenang, kemudian berjalan mendekat. Begitu meletakkan susu, dia berkata dengan lembut. "Hugo, cepat tidur, sudah sangat larut."Hugo mengangkat tatapannya, menatap Stella sekilas. "Hm, kamu tidur dulu, aku sebentar lagi."Stella mengangguk, lalu kembali ke kamar dengan tatapan gembira.Keesokan harinya.Calvin membawa pengacara ke Kediaman Ransford.Hugo menjelaskan niatnya untuk mengubah surat wasiat, pengacara mencatatnya serta menyiapkan dokumen surat wasiat baru.Hugo menandatangani surat wasiat baru.Dia secara resmi menyerahkan hartanya kepada Aaron dan Aurora....Kediaman Bronwyn.Roman dan Sherlly juga sangat sibuk selama ini. Untu

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 443

    Elena duduk di sofa, mendengarkan laporan Hardy."Pada hari pertama Emmett menjabat sebagai CEO, dia menggunakan rencanamu untuk menangani karam kapal dan penyelundupan Silicon Express. Saat ini, harga saham Grup Kallias sudah stabil," lapor Hardy.Elena mengangguk. Seperti yang diharapkan. "Apakah sumber barang selundupan itu sudah ditemukan?"Hardy menjawab, "Sudah ada petunjuk awal."Elena mengangguk. "Atur tim untuk meningkatkan penyelidikan. Sampaikan kepada wanitanya Emmett kalau aku bisa membantunya."Hardy mengangguk.Nathan tidak ada di rumah hari ini. Dia pergi mencari orang tua Evelyn dan yang lainnya.Hardy pergi setelah melaporkan pekerjaan.Janine menelepon Elena, lalu mengetahui bahwa Elena di rumah sendirian. Jadi, dia diam-diam keluar untuk mencari Elena saat Edwin mandi.Kedua wanita itu duduk di sofa, masing-masing memegang sepotong semangka, memakannya sambil menikmati waktu senggang yang langka."Hmm, enak sekali," kata Janine dengan puas."Hmm, aku juga merasa beg

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 442

    Mereka tiba di area perkemahan. Edwin dan Janine sudah menyiapkan bahan untuk barbekyu.Bunyi bakar terdengar dari atas panggangan, aroma barbekyu memenuhi udara.Melihat mereka datang, Janine pun menyapa mereka. "Camila, sini, cicipi daging panggangan Tante."Nathan menurunkan Camila, membiarkannya menghampiri Janine. Dia menarik Elena untuk duduk.Ketika Edwin melihat Janine hendak menyuapi Camila beberapa tusuk daging panggang, dia segera menghentikannya, kemudian menyerahkan daging yang dia panggang. "Biar Camila makan daging yang aku panggang. Daging yang kamu panggang mungkin nggak enak."Janine memelototi Edwin, tetapi dia juga khawatir kalau daging yang dia panggang tidak enak. Akhirnya, dia menerima daging Edwin untuk menyuapi Camila.Sedangkan Edwin langsung mengambil daging yang Janine panggang, kemudian memakannya. Dia mengernyit. "Janine Sayang, bumbunya terlalu banyak. Untung Camila nggak makan, rasanya terlalu kuat."Janine mencibir, "Memangnya aku menyuruhmu untuk makan

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 441

    "Kenapa? Kenapa kamu nggak menelepon? Kami semua menunggu." Evelyn melihat Elena menelepon, tetapi sepertinya panggilan teleponnya tidak diangkat. Tak lama kemudian, Elena menutup telepon, kemudian melihat sesuatu, tidak lanjut menelepon.Evelyn mencibir.Berpura-puralah.Angelo menyeka keringat di dahinya, lalu berkata, "Kalau kalian nggak mau pergi, aku pergi dulu."Evelyn memelototinya. "Pergi ke mana? Semuanya tinggal untuk tertawakan dia!"Tadi Elena membaca pesan dari Roman. Ayahnya mengatakan bahwa tanggal pernikahan telah ditentukan, yaitu Jumat depan.Dia membalas pesan ayahnya terlebih dahulu.Saat Elena ingin menghubungi Nathan lagi, Nathan sudah menelepon lebih dulu.Suara Nathan terdengar dari ujung telepon. "Apakah masih ada barang yang ingin diambil, El-el?"Elena berujar dengan tenang. "Ada yang menindas anak dan istrimu."Nathan mengerutkan kening, nada suaranya langsung berubah dingin. "Aku akan segera ke sana."Setelah menutup telepon, Elena memandang Evelyn dan yang

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 440

    Beberapa orang itu kebetulan mengingat situasi saat itu. Elena sepertinya adalah simpanan Nathan saat itu.Mengingat apa yang terjadi lima tahun lalu, tatapan mereka terhadap Elena pun berubah.Nasib yang tak terduga. Putri Keluarga Bronwyn pernah bercerai, kemudian menjadi simpanan orang, akhirnya dia masih bisa menikah dengan Adris, serta memperoleh saham Grup Kallias.Wanita ini sungguh hebat.Ada yang salah dengan cara mereka memandang Elena, ada campuran rasa takut dan mengejek.Kemarin, berita baru menyiarkan bahwa Elena dicopot dari jabatan CEO. Tak disangka Elena masih punya suasana hati untuk jalan-jalan.Aubrey berkata, "Ayo kita pergi."Elena sekarang adalah anggota Keluarga Bronwyn. Sedangkan Aubrey ingin menikah dengan Luther sehingga dia menengahi.Namun, sebelum mereka pergi jauh, Evelyn tiba-tiba teringat sesuatu, lalu dia berkata dengan terkejut. "Aku masih ingat Briana mengatakan sesuatu saat itu ...."Dia tidak meneruskan kata-katanya.Gadis lain menyambungkannya. Di

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 439

    "Kami berencana mengajak Camila bermain di kebun buah," ujar Elena sambil tersenyum tipis.Mendengar hal itu, Sherlly tertegun sejenak, lalu tersenyum, "Begitu ya, baiklah. Udara di kebun buah bagus, baik untuk anak-anak. Kalau begitu selamat bersenang-senang. Kalau ada waktu, aku baru membawanya pergi menonton sirkus."Elena mengangguk. "Oke."Sherlly berpesan beberapa hal, dia menyuruh Elena untuk menjaga dirinya sendiri, jangan terlalu lelah, lalu mengembalikan ponsel kepada Roman.Roman juga dengan cemas menyuruh Elena untuk menjaga dirinya sendiri sebelum menutup telepon.Sherlly menghela napas dengan sedikit muram. "El masih belum memanggilku ibu sampai sekarang, padahal aku sudah berusaha untuk mendekatinya."Roman hanya bisa menghiburnya. "Tunggulah, mungkin sebentar lagi."Sherlly mengangguk, tetapi kesedihan di wajahnya tidak hilang. Dia dengan tak berdaya mengubah topik pembicaraan. "Nyonya Nora membahas Luther hari ini. Putrinya, Aubrey, tampak cukup cocok. Luther hanya tah

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 438

    Pakaian berserakan di lantai.Elena meninju dada Nathan dengan berpura-pura marah, jadi tidak menggunakan tenaga, hanya dibuat-buat. "Kamu lupa, Janine dan Edwin masih menunggu kita di bawah.""Mereka bukan anak-anak," cibir Nathan. Dia membisikkan kata-kata ambigu di telinga Elena. "Bukankah kamu menginginkannya juga?"Mereka selalu sejalan dalam hal ini.Elena sangat sibuk selama ini sehingga mereka sudah lama tidak melakukan hal itu.Pipi Elena pun memerah.Nathan tersenyum.Elena melingkarkan lengannya di leher Nathan, kemudian memejamkan matanya.Kehangatan Nathan menyelimuti leher Elena, terus ke bawah. Elena mendesah beberapa kali sambil memasukkan jari-jarinya ke sela-sela rambut Nathan.Di lantai bawah.Janine melihat waktu, Elena dan Nathan telah berada di atas selama dua jam. Kenapa mereka belum turun juga? Dia mengambil remote TV untuk mengganti saluran TV. "Kenapa mereka naik begitu lama?"Edwin mengupas sebuah apel, kemudian menyodorkannya kepada Janine. Mendengar pertany

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 437

    Janine berbalik tanpa melihat ke arah Edwin. "Aku mau pergi melihat Kak El."Ketika dia melihat berita tersebut, dia merasa marah memikirkan berbagai komentar sinis tentang Elena dalam video-video tersebut.Elena sama sekali tidak sudi menjadi CEO!Edwin menutup laptop, berjalan mendekat, lalu duduk di sebelah Janine. Dia mencondongkan tubuh ke dekat Janine. "Bangun, makan. Setelah makan baru pergi."Bibir Edwin mendarat di leher Janine.Napas hangat menerpa lehernya, Janine tidak tahan dengan Edwin yang mencium sembarangan.Dia berteriak dengan marah. "Apakah kamu saudaranya anjing?"Edwin menunjukkan senyuman sopan. "Guk, guk."Janine, "..."Edwin berdiri, kemudian bertanya, "Bangunlah, kamu mau makan apa?""Ikan gurame goreng, bebek panggang, kerang rebus dan ikan kakap asam manis. Itu saja." Janine bangun lalu menghela napas. "Jual diri untuk sekali makan, sangat nggak gampang."Edwin mengangkat alisnya, kemudian dia lanjut bekerja.Janine pergi ke kamar mandi untuk menyikat gigi.

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 436

    Catherine mengangguk setuju. "Benar, meskipun horoskopnya cocok, akhirnya tetap tergantung apakah dua orang ini berjodoh."Mendengarkan kata-kata ini, Aubrey pun tersenyum malu-malu. Dia berbisik, "Ibu, jangan membahas ini lagi. Aku merasa canggung sekali."Nora tersenyum, kemudian menepuk tangan putrinya. "Oke, oke, nggak bahas lagi."Catherine tertawa lalu berkata, "Aubrey sangat bagus. Nyonya Sherlly bisa menjadi mak comblang, membiarkan mereka berdua coba kencan buta."Sherlly tersenyum sembari mengangguk. "Aku akan menanyakan pendapat Luther malam ini."Pada saat ini, seseorang di meja sebelah mereka sedang menonton berita, kebetulan beritanya tentang pemecatan Elena."Wanita bernama Elena ini sangat hebat. Dia menjadi CEO di usia yang sangat muda. Sayangnya dia nggak memiliki kemampuan.""Dia sangat cantik.""Cantik nggak ada hubungannya dengan kemampuan."Sherlly bingung saat mendengar nama Elena disebut.Aubrey menyerahkan ponsel kepada Sherlly. "Tante Sherlly."Sherlly melihat

DMCA.com Protection Status