Share

Dikejar Paman Mantan Suami
Dikejar Paman Mantan Suami
Author: Harimau Emas

Bab 1

Author: Harimau Emas
last update Last Updated: 2024-07-10 13:54:30
Pada hari jadi pernikahannya, Elena Wimbrow pergi ke dokter kandungan sendiri.

Di rumah sakit, dia melihat suaminya memeluk wanita lain.

Wanita itu bersandar di dalam pelukan suaminya sembari berkata, "Kaedyn, terima kasih sudah menemaniku ke rumah sakit."

Kaedyn menyayangi wanita itu, dia menyuruh Elena pergi membeli cokelat.

Elena tiba-tiba tersenyum, lalu memindahkan tangannya dari perutnya.

Kebetulan dia ingin melakukan aborsi di rumah sakit lain.

...

Kali ini Elena datang ke rumah sakit untuk melakukan aborsi.

Dia mengambil nomor antrean, kemudian mengantre.

Ada beberapa pasang suami istri di sekeliling. Semua ibu hamil ditemani oleh suami mereka.

Hanya Elena yang datang untuk melakukan aborsi, itu agak menyedihkan.

Dua bulan yang lalu, Elena menemani Kaedyn pergi dinas.

Mereka menghadiri sebuah perjamuan.

Elena mabuk. Begitu dia bangun di pagi hari, hanya ada dia sendiri di dalam kamar hotel.

Kamar hotel itu penuh dengan aroma percintaan.

Pakaian berserakan di lantai.

Ada pakaian Elena dan juga kemeja putih Kaedyn.

Selain itu, aroma pria tertinggal pada tubuh Elena.

Saat itu, Elena merasa senang.

Akhirnya setelah bertahun-tahun Kaedyn menerima perasaan Elena.

Elena benar-benar sangat mencintai pria itu.

Akan tetapi, rasa suka tersebut dihancurkan telak oleh Kaedyn tadi malam.

Tadi malam, Elena bertanya kepada Kaedyn tentang bagaimana kalau dia hamil?

Kaedyn menyentuh perut Elena lalu terkekeh pelan. "Kalau kamu hamil, aborsi saja. Lagi pula, aku nggak mungkin membiarkanmu hamil."

Kata-katanya begitu terus terang dan kejam.

Hingga Elena merasa sekujur tubuhnya dingin.

Bagaimanapun juga, Elena telah menjadi sekretaris Kaedyn dan mencintainya selama beberapa tahun.

Dia juga telah menjadi istri Kaedyn selama dua tahun.

Orang yang memelihara anjing pun pasti sudah memiliki perasaan terhadap anjing itu, 'kan?

Tak disangka hal yang Elena dapatkan adalah kata-kata yang begitu tak berperasaan.

Mengingat kejadian semalam, Elena pun mencibir.

Sebelum cibirannya menghilang, dia melihat suaminya memeluk wanita lain sambil berjalan menuju arahnya.

Tubuh Elena spontan menegang.

Dia refleks menundukkan kepalanya.

"Bukankah itu Sekretaris Elena?" Doreen Bonwell yang memakai masker menarik pakaian Kaedyn dengan terkejut, menyuruh pria itu pergi. "Aku akan bicara dengan Sekretaris Elena."

"Kamu harus menemui dokter."

Nada Kaedyn tidak sedingin biasanya, melainkan terdengar lembut.

"Aku sudah lama nggak melihat Sekretaris Elena, hanya ingin berbicara sebentar."

Doreen mengedipkan kedua matanya sambil menusuk dada Kaedyn. "Aku hanya kram perut dan gula darah rendah sehingga pingsan. Kamu nggak perlu begitu khawatir."

Elena menyadari ada orang yang berdiri di depannya.

Dia mengangkat kepalanya.

Lalu dia melihat atasannya.

Sekaligus suaminya yang hanya berlaku di atas kertas.

Pria itu berdiri di depannya sambil memeluk wanita lain.

...

Elena tampak bingung untuk sejenak.

"Sekretaris Elena, sudah lama nggak berjumpa. Kamu menjadi makin cantik."

Ucapan Doreen penuh dengan kesenangan.

Sejak kapan dia pulang negeri?

Doreen mantan pacar pertama Kaedyn.

Elena mengulas senyum paksa. Dia berdiri lalu membalas dengan sopan, "Ya, sudah nggak bertemu."

Doreen mengatupkan bibirnya, kemudian terkekeh pelan. "Selama ini Sekretaris Elena sudah menjaga Kae. Hanya kamu yang sabar menghadapi temperamen buruknya."

Kae. Kae. Panggilannya begitu akrab.

Mereka jelas-jelas sudah berpisah selama empat tahun.

Elena tersenyum simpul. "Bukan apa-apa, bagaimanapun gaji di Grup Burchan sangat tinggi."

Seorang perawat masuk mendorong sebuah kursi roda.

Kaedyn dengan lembut mendorong Doreen yang ada di dalam pelukannya ke kursi roda.

Ternyata kelembutan pria itu melihat orang.

Elena mengatupkan bibir merahnya. Dia merasa sangat sedih.

Doreen mendongak untuk mengucapkan terima kasih kepada Kaedyn. Setelah itu, dia melihat Elena lagi. "Sekretaris Elena sedang mengantre untuk berobat?"

"Bukan, aku sudah selesai dan mau pergi."

Doreen menarik lengan baju Kaedyn, bersandar pada tangannya lalu berkata, "Aku tiba-tiba ingin makan cokelat. Ingin sekali."

"Berobat dulu." Nada Kaedyn terdengar tak berdaya. Kemudian dia menoleh ke arah Elena. "Sekretaris Elena, tolong pergi beli sekotak cokelat. Nanti antar ke lantai lima."

Sekujur tubuh Elena terasa dingin. Rasanya dia ingin menertawakan dirinya sendiri.

Bisa-bisanya Kaedyn menyuruh istrinya pergi membelikan cokelat untuk mantan pacarnya.

Elena tiba-tiba tertawa.

Dia bisa melakukan aborsi di rumah sakit lain.

Doreen menepuk lengan Kaedyn, kemudian memutar bola matanya. "Hari ini Sekretaris Elena datang ke rumah sakit pasti karena nggak enak badan. Bisa-bisanya kamu masih menyuruhnya pergi membeli cokelat."

Kaedyn berkata dengan nada datar, "Ini adalah bagian dari pekerjaannya."

Benar, itu adalah pekerjaan sekretaris.

Elena yang mendengar jawaban itu pun melihat ke bawah untuk menyembunyikan emosinya.

Sifat arogan dalam diri Elena tidak mengizinkan dirinya terlihat terlalu menyedihkan. "Nona Doreen, sebagai sekretaris, itu memang bagian dari pekerjaanku."

Elena mengangguk kecil kepada mereka, kemudian dia segera mengambil tasnya dan pergi.

...

Elena pergi ke supermarket besar yang terletak di sekitar untuk membeli sekotak cokelat.

Setelah itu, dia kembali ke rumah sakit, naik lift ke lantai lima.

Pintu lift terbuka.

Dia langsung melihat dua sejoli yang berpelukan di luar lift.

Doreen memeluk pinggang Kaedyn.

Mereka sedang berciuman.

Lambung Elena bergejolak. Dia menutup bibirnya yang pucat, kemudian menopang pada cermin di dalam lift sambil mengeluarkan isi perutnya.

Tiga pasang mata bertemu.

Pintu lift tertutup. Pelupuk mata Elena basah, dia masih muntah di dalam lift.

Untungnya, saat ini hanya ada Elena sendiri di dalam lift.

Doreen melihat lift yang tertutup itu dengan terkejut. "Sekretaris Elena kenapa?"

Dia mendengar suara muntahan.

Kedua manik jernih Kaedyn tampak gelap. Dia tiba-tiba teringat akan pertanyaan Elena tentang anak tadi malam. Dia pun berpikir.

Elena menyerahkan kotak cokelat itu kepada perawat, memintanya untuk menyerahkan kotak cokelat itu kepada Kaedyn di lantai lima.

Elena menyetir pulang ke rumah. Hal pertama yang dia lakukan adalah mengemas koper. Besok dia akan pindah ke luar.

Fondasi pernikahan palsu selama dua tahun memang tidak kuat.

Sudah waktunya Elena bangun dari mimpinya.

Dua tahun lalu, neneknya Kaedyn ingin melihat Kaedyn berkeluarga selama dia hidup.

Saat itu, Kaedyn bertanya kepada Elena, apakah dia mau melakukan pernikahan palsu dengan Kaedyn.

Kaedyn juga akan memberi Elena sejumlah uang.

Elena yang memang menyimpan perasaan terhadap Kaedyn.

Serta membutuhkan banyak uang saat itu pun langsung menyetujuinya.

Walaupun pernikahan itu hanya pernikahan palsu, Elena memperlakukan pernikahan mereka dengan sangat tulus.

Dia pikir ketulusannya akan mendapat balasan berupa ketulusan juga.

Akan tetapi, kepulangan Doreen kali ini membuat pikiran Elena itu menjadi sangat lucu.

Persetan dengan ketulusan.

...

Malam hari.

Elena menunggu Kaedyn pulang.

Elena berusaha untuk tenang sambil menunggu Kaedyn pulang untuk menyelesaikan masalah mereka.

Elena menunggu dari pukul 6 malam hingga pukul 8. Dia sempat menelepon Kaedyn, tetapi tidak ada yang angkat.

Malam ini Kaedyn tidak pulang.

Elena menerima foto status Doreen yang dikirimkan oleh adik iparnya, Glenna Burchan.

Pria dalam foto itu, suami Elena, sedang mengeringkan rambut Doreen.

Kaedyn mengenakan jubah mandi.

Malam-malam mengenakan jubah mandi dan mengeringkan rambut mantan pacar.

Elena menatap foto itu, lalu dia mengedipkan matanya yang terasa basah sambil tersenyum miris.

Tanpa ekspresi, dia mencari perjanjian pernikahan yang dia tanda tangani dua tahun lalu.

Tatapannya berlabuh pada kesepakatan terakhir.

"Orang yang mengajukan perceraian dalam kurun waktu kurang dari lima tahun akan dikenakan denda sebesar empat ratus miliar."

Saat menikah, Elena meminta mahar sebanyak enam puluh miliar, sedangkan Kaedyn langsung mentransfer dua ratus miliar untuknya.

Elena menghitung dananya. Setelah dikurangi biaya pengobatan adik laki-lakinya, uangnya sisa seratus delapan puluh miliar.

Bila Elena mengajukan perceraian, dia tidak memiliki empat ratus miliar untuk membayar denda.

Elena mengusap wajahnya. Setelah dia menyimpan surat perjanjian itu, Elena mengganti pakaian, mengambil kunci, lalu keluar.

...

Ada banyak kelab di Kota Burgan.

Elena tidak pernah datang ke tempat seperti ini sebelumnya.

Hari ini dia datang dan memesan bir, tetapi dia tidak meminumnya. Karena teringat akan janin yang ada di dalam perutnya, akhirnya Elena pun meletakkan gelas itu.

Elena tersenyum. Dia bahkan tidak memiliki kesempatan untuk melampiaskan kesedihannya.

Elena keluar dari kelab, kemudian air matanya pun mengalir.

Dia mencintai seseorang selama beberapa tahun, akhirnya dia tidak mendapat apa pun.

Ada sebuah taksi kosong di depan. Elena membuka pintu mobil, kemudian masuk ke dalam mobil. Dia berkata dengan suara terisak, "Ke Perumahan Sorenson, Pak."

Sopir melihat dua sejoli yang duduk di jok belakang melalui kaca spion. Bertengkar dengan pacar?

Sopir tua itu sangat baik. "Jadi lelaki harus lebih mengalah dengan perempuan."

Sopir menyalakan mobil, lalu melajukannya.

Saat ini, Elena baru sadar. Dia menoleh, lalu matanya yang merah melihat seorang pria yang duduk di jok samping.

Pria itu memakai masker sehingga Elena tidak bisa melihat wajahnya.

"Berhenti, Pak. Maaf, saya salah naik mobil."

"..."

Sopir menghentikan mobil di pinggir jalan. Elena mengucapkan maaf berkali-kali sebelum turun.

Elena melirik pria yang ada di jok belakang itu.

Kebetulan pria itu juga sedang menatap Elena.

...

Keesokan paginya, Kaedyn baru pulang untuk mengganti pakaian.

Ketika dia pulang, dia melihat beberapa koper yang diletakkan di ruang tamu.

"Siapa yang datang?" tanya Kaedyn dengan suara serak seraya melepaskan kancing baju.

"Itu koperku." Pandangan Elena jatuh pada noda lipstik yang menempel di kerah kemeja putih Kaedyn. Lalu Elena menunjuknya. "Lipstik wanita."

Kaedyn menarik kerah bajunya, kemudian dia melihat noda lipstik.

Ekspresi canggung tampak melintas di wajah Kaedyn.

Namun, dia segera mengembalikan ekspresi dinginnya.

Dia sama sekali tidak menjelaskan apa pun.

Benar saja.

Elena terkekeh.

Kaedyn mengernyit. "Apa yang kamu tertawakan?"

"Bukan apa-apa, tadi pagi aku membaca sebuah lelucon. Aku pergi ke kantor dulu."

Elena mengambil tas kecilnya. Sebelum keluar, dia refleks mengganti sepasang sepatu datar.

Kaedyn naik ke lantai atas untuk pergi ke kamar tidur.

Dia melepaskan pakaiannya. Setelah Kaedyn masuk ke dalam kamar mandi, dia baru menyadari bahwa pakaian bersihnya belum disiapkan.

Dulu ketika Kaedyn akan mandi, Elena akan menyiapkan pakaian bersih dulu untuknya.

Kaedyn keluar dari kamar mandi dengan ekspresi datar.

Kaedyn menelepon Elena sambil berjalan menuju lemari pakaian. "Aku lupa menanyakan sesuatu padamu."

Dia membuka laci lemari.

"Kamu nggak hamil 'kan, Elena?"

Suara dingin Kaedyn menembus gendang telinga Elena melalui ponsel, membuat jantung Elena berdegup kencang.

Related chapters

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 2

    Elena menghentikan mobil di pinggir jalan. Dengan tenang, dia menyangkal pertanyaan hamil dari Kaedyn. "Aku nggak hamil, hanya sedikit nggak enak lambung beberapa hari terakhir."Kaedyn bersandar di lemari pakaian, lalu dia mencibir dengan tatapan datar. "Sebaiknya kamu nggak membohongiku, Elena. Sekarang nggak zaman menjadi istri orang kaya dengan cara hamil."Jantung Elena seperti tercubit. Bisa-bisanya Kaedyn berpikir serendah itu tentang dirinya.Elena menyentuh perut datarnya sambil berujar dengan nada datar, "Bagaimana mungkin aku hamil, Pak Presdir? Malam itu kita menggunakan kondom, seharusnya kualitasnya bagus, nggak bocor."Kaedyn mengangkat kelopak matanya.Dia mengadakan rapat sepanjang pagi.Begitu siang, Elena membawa secangkir kopi ke kantor Kaedyn.Elena juga meletakkan dokumen tentang Evaristo Entertainment yang Kaedyn minta beberapa hari lalu di atas meja pria itu.Pandangan Elena melintas dari dokumen tentang Evaristo Entertainment itu.Dari dulu hingga sekarang indu

    Last Updated : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 3

    Kaedyn berdiri bersama mantan pacarnya, wanita itu memeluk lengannya.Dia hanya melihat Elena diganggu oleh pria lain.Ada yang bilang kalau seorang pria benar-benar mencintaimu, dia akan posesif terhadapmu.Di bawah cahaya kuning yang hangat, Elena merasa hatinya seperti terkoyak.Nicholas mengira Elena berbohong padanya, jadi dia pun melontarkan ejekannya. "Pak Kaedyn sedang menemani wanita cantik itu. Jangan mencoba berbohong padaku. Sekretaris Elena, bagaimana kalau kita mengobrol di tempat lain?"Elena memandang Kaedyn lalu dia bertanya dengan nada tenang, "Pak Kaedyn, Tuan Nicholas bertanya apakah Bapak sudah bosan dengan saya?Elena menatap Kaedyn dengan tenang.Dia menunggu jawaban pria itu.Kaedyn menggandeng tangan Doreen, kemudian berjalan melewati Elena.Pada saat itu, Elena mengerti bahwa jawaban Kaedyn tidak lagi penting.Doreen berbalik lalu menjelaskan dengan senyum cerah, "Kak Nicholas, hubungan antara Kae dan Sekretaris Elena hanyalah atasan dan bawahan. Jangan bicara

    Last Updated : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 4

    Kaedyn meminta Martin untuk mengantar Elena kembali ke Perumahan Sorenson dulu.Elena duduk di dalam mobil sambil melihat dua orang yang berpelukan di luar cafe itu melalui jendela.Sepertinya Kaedyn sedang menghibur Doreen.Sudut bibir Elena terangkat. Dia merasa sedih sekaligus lega.Saat Elena meminta Glenna untuk membuat janji temu dengan Doreen tadi malam.Dia sudah menduga bahwa Glenna pasti akan memberi tahu Kaedyn tentang pertemuannya dengan Doreen di Kafe Holen.Sesuai dugaan Elena.Semua itu ada di dalam rencananya.Martin mengendarai mobil. Ketika mereka berhenti di lampu merah, dia menoleh ke arah Elena lalu bertanya, "Sekretaris Elena, kamu begitu pintar, untuk apa kamu membuat Bos marah?"Mereka telah kerja bersama selama lima tahun.Martin menyaksikan betapa Elena merawat Kaedyn dengan sepenuh hati.Demi menjaga perut Kaedyn dengan baik, Elena belajar memasak setiap malam setelah pulang kerja.Elena telah mengembangkan keterampilan memasaknya hingga sebanding dengan koki

    Last Updated : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 5

    "Apakah kamu yakin? Apakah kalian sudah periksa di rumah sakit?" Neneknya Kaedyn masih tidak menyerah.Elena keluar dari toilet. Hanya dia yang tahu betapa gugup dan gelisahnya dia saat ini."El, apakah kamu hamil?"Neneknya Kaedyn melihat perut Elena sambil bertanya dengan gembira.Elena menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Nenek, aku sudah periksa di rumah sakit. Lambungku hanya sedikit bermasalah."Neneknya Kaedyn sedikit kecewa, tetapi dia tahu bahwa dia tidak bisa memaksakan hal ini. "Kamu harus menjaga tubuhmu dengan baik dan memperhatikan kebiasaan makanmu."Elena mengangguk. Saat dia menyuapi neneknya Kaedyn makan buah, Kaedyn keluar untuk mengangkat telepon.Setelah Elena membujuk neneknya Kaedyn untuk menghabiskan buahnya dan mengobrol sebentar dengan sang nenek, dia pun membawa mangkok kosong itu keluar.Ketika Elena melewati ruang tunggu, dia kebetulan mendengar Glenna yang menertawakannya."Kak, di luar bangsal tadi aku mendengar Nenek mendesak kalian untuk punya ana

    Last Updated : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 6

    Elena tidak menyangka bahwa perihal Doreen diserang oleh seorang penggemar akan memengaruhi dirinya.Saat Elena keluar untuk makan siang, pengawal Kaedyn datang ke restoran untuk mengundangnya pergi ke Perumahan Clurkin.Perumahan Clurkin juga merupakan properti atas nama Kaedyn, sedangkan rumah pernikahan mereka adalah Perumahan Sorenson yang diberikan oleh neneknya Kaedyn.Elena jarang datang ke Perumahan Clurkin.Ketika dia masuk ke Perumahan Clurkin dan melihat Doreen, Elena memiliki firasat buruk.Elena telah berdiri selama setengah jam.Di meja makan, Kaedyn sedang menyuapi Doreen.Tangan kanan Doreen patah, dia tidak terbiasa makan dengan tangan kiri.Jadi, Kaedyn menyuapinya."Kae, aku sudah kenyang dan benar-benar nggak bisa makan lagi." Doreen mendekati Kaedyn, lalu mengecup pipi pria itu dengan cepat sebelum berkata dengan nada manja, "Sekretaris Elena sudah menunggu lama."Kaedyn menarik selembar tisu untuk menyeka bibir Doreen.Dia menoleh ke arah Elena."Bawa orangnya mas

    Last Updated : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 7

    Perut Elena terasa mual, lalu dia tidak bisa menahan diri untuk tidak muntah di tubuh pria itu.Ekspresi dingin Kaedyn langsung berubah kaku.Dia melihat muntahan di tubuhnya, kemudian menatap Elena dengan tajam.Elena memegang mulutnya sambil menjelaskan, tetapi hatinya merasa sedikit puas. "Aku merasa nggak enak badan selama beberapa hari terakhir."Kaedyn merasa jijik. Dia melepas pakaiannya, lalu melemparkannya ke dalam mobil, memperlihatkan tubuh berototnya.Sebelum dia keluar dari ruang kerja, dia memperingatkan Elena dengan dingin."Pindah kembali ke Perumahan Sorenson. Kalau Nenek tahu kamu pindah, aku nggak akan bisa mengampunimu."Elena tidak mungkin kembali ke Perumahan Sorenson sekarang.Dia memiliki urusan penting yang harus dilakukan.Yaitu mencari tempat yang aman untuk melakukan aborsi. Jika tidak, dia akan selalu khawatir ketahuan.Begitu tekad Elena sudah bulat, dia akan langsung melakukannya.Dia memesan tiket pesawat ke kota lain.Dia terbang malam itu juga, kemudia

    Last Updated : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 8

    Suasana di klinik agak kaku untuk sesaat.Nathan tersenyum tipis. Dia memakai masker sehingga Elena tidak bisa melihat senyumannya.Dia mengikuti kemauan Elena. Dia berkata, "Ternyata kamu belum menikah, maaf. Meskipun istri keponakanku juga bernama Elena, keponakanku itu seorang bajingan."Nada Nathan penuh dengan rasa jijik."..."Elena tidak tahu harus senang atau marah.Dia tidak yakin dengan hubungan antara Nathan dan Kaedyn.Namun, pria ini mengatakan bahwa keponakan adalah seorang bajingan.Entah itu bajingan benaran atau bukan.Dari nada suaranya, Nathan tampak muak terhadap keponakannya itu.Nathan seharusnya tidak akan memberi tahu siapa pun tentang aborsinya, bukan?"Apakah rumah sakit ini merahasiakan kondisi pasien?" tanya Elena.Nathan mengetik kata terakhir di komputer, kemudian mencetak daftarnya. Mendengar pertanyaan Elena, dia pun tersenyum. "Kalau ada uang, kamu bisa membeli riwayat medis yang kamu inginkan.""Bukankah ini melanggar etika profesional?" tanya Elena la

    Last Updated : 2024-07-10
  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 9

    Setelah efek obat biusnya hilang, Elena bangun."Kamu sudah bangun."Elena menoleh, kemudian dia melihat Nathan berdiri di dekat jendela.Obat biusnya sudah hilang, tetapi Elena masih merasa sedikit lemas.Dia pikir aborsi telah selesai dilakukan.Tanpa diduga, Nathan tiba-tiba berkata, "Aborsi belum dilakukan, janinmu masih ada."Elena mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu?"Dia berbicara dengan suara serak, haus.Nathan berjalan mendekat, menuangkan segelas air, membantu Elena bangun, kemudian membantunya minum. Setelah Elena selesai minum, Nathan berkata, "Kaedyn."Wajah Elena menjadi sedikit pucat.Benar saja, Nathan memang mengenal Kaedyn.Elena bertanya dengan tenang tanpa ekspresi, "Apakah kamu akan memberitahunya? Percuma juga kamu memberitahunya aku hamil. Dia nggak akan menginginkan anak ini.""Nggak." Nathan menarik kursi untuk duduk. Dia menatap Elena sambil berkata dengan malas, "Aku nggak dekat dengannya, jadi aku nggak akan memberitahunya."Nathan melihat wajah Elena yang

    Last Updated : 2024-07-10

Latest chapter

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 444

    "Besok atur pengacara datang. Aku ingin mengubah surat wasiat," kata Hugo dengan dingin.Dia memutuskan untuk meninggalkan semua hartanya untuk Aaron dan Aurora.Pada saat ini, Stella membuka pintu ruang kerja sambil memegang segelas susu.Dia kebetulan mendengar ucapan Hugo, tangannya sedikit gemetar, hatinya sangat gembira.Dia mencoba untuk tetap tenang, kemudian berjalan mendekat. Begitu meletakkan susu, dia berkata dengan lembut. "Hugo, cepat tidur, sudah sangat larut."Hugo mengangkat tatapannya, menatap Stella sekilas. "Hm, kamu tidur dulu, aku sebentar lagi."Stella mengangguk, lalu kembali ke kamar dengan tatapan gembira.Keesokan harinya.Calvin membawa pengacara ke Kediaman Ransford.Hugo menjelaskan niatnya untuk mengubah surat wasiat, pengacara mencatatnya serta menyiapkan dokumen surat wasiat baru.Hugo menandatangani surat wasiat baru.Dia secara resmi menyerahkan hartanya kepada Aaron dan Aurora....Kediaman Bronwyn.Roman dan Sherlly juga sangat sibuk selama ini. Untu

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 443

    Elena duduk di sofa, mendengarkan laporan Hardy."Pada hari pertama Emmett menjabat sebagai CEO, dia menggunakan rencanamu untuk menangani karam kapal dan penyelundupan Silicon Express. Saat ini, harga saham Grup Kallias sudah stabil," lapor Hardy.Elena mengangguk. Seperti yang diharapkan. "Apakah sumber barang selundupan itu sudah ditemukan?"Hardy menjawab, "Sudah ada petunjuk awal."Elena mengangguk. "Atur tim untuk meningkatkan penyelidikan. Sampaikan kepada wanitanya Emmett kalau aku bisa membantunya."Hardy mengangguk.Nathan tidak ada di rumah hari ini. Dia pergi mencari orang tua Evelyn dan yang lainnya.Hardy pergi setelah melaporkan pekerjaan.Janine menelepon Elena, lalu mengetahui bahwa Elena di rumah sendirian. Jadi, dia diam-diam keluar untuk mencari Elena saat Edwin mandi.Kedua wanita itu duduk di sofa, masing-masing memegang sepotong semangka, memakannya sambil menikmati waktu senggang yang langka."Hmm, enak sekali," kata Janine dengan puas."Hmm, aku juga merasa beg

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 442

    Mereka tiba di area perkemahan. Edwin dan Janine sudah menyiapkan bahan untuk barbekyu.Bunyi bakar terdengar dari atas panggangan, aroma barbekyu memenuhi udara.Melihat mereka datang, Janine pun menyapa mereka. "Camila, sini, cicipi daging panggangan Tante."Nathan menurunkan Camila, membiarkannya menghampiri Janine. Dia menarik Elena untuk duduk.Ketika Edwin melihat Janine hendak menyuapi Camila beberapa tusuk daging panggang, dia segera menghentikannya, kemudian menyerahkan daging yang dia panggang. "Biar Camila makan daging yang aku panggang. Daging yang kamu panggang mungkin nggak enak."Janine memelototi Edwin, tetapi dia juga khawatir kalau daging yang dia panggang tidak enak. Akhirnya, dia menerima daging Edwin untuk menyuapi Camila.Sedangkan Edwin langsung mengambil daging yang Janine panggang, kemudian memakannya. Dia mengernyit. "Janine Sayang, bumbunya terlalu banyak. Untung Camila nggak makan, rasanya terlalu kuat."Janine mencibir, "Memangnya aku menyuruhmu untuk makan

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 441

    "Kenapa? Kenapa kamu nggak menelepon? Kami semua menunggu." Evelyn melihat Elena menelepon, tetapi sepertinya panggilan teleponnya tidak diangkat. Tak lama kemudian, Elena menutup telepon, kemudian melihat sesuatu, tidak lanjut menelepon.Evelyn mencibir.Berpura-puralah.Angelo menyeka keringat di dahinya, lalu berkata, "Kalau kalian nggak mau pergi, aku pergi dulu."Evelyn memelototinya. "Pergi ke mana? Semuanya tinggal untuk tertawakan dia!"Tadi Elena membaca pesan dari Roman. Ayahnya mengatakan bahwa tanggal pernikahan telah ditentukan, yaitu Jumat depan.Dia membalas pesan ayahnya terlebih dahulu.Saat Elena ingin menghubungi Nathan lagi, Nathan sudah menelepon lebih dulu.Suara Nathan terdengar dari ujung telepon. "Apakah masih ada barang yang ingin diambil, El-el?"Elena berujar dengan tenang. "Ada yang menindas anak dan istrimu."Nathan mengerutkan kening, nada suaranya langsung berubah dingin. "Aku akan segera ke sana."Setelah menutup telepon, Elena memandang Evelyn dan yang

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 440

    Beberapa orang itu kebetulan mengingat situasi saat itu. Elena sepertinya adalah simpanan Nathan saat itu.Mengingat apa yang terjadi lima tahun lalu, tatapan mereka terhadap Elena pun berubah.Nasib yang tak terduga. Putri Keluarga Bronwyn pernah bercerai, kemudian menjadi simpanan orang, akhirnya dia masih bisa menikah dengan Adris, serta memperoleh saham Grup Kallias.Wanita ini sungguh hebat.Ada yang salah dengan cara mereka memandang Elena, ada campuran rasa takut dan mengejek.Kemarin, berita baru menyiarkan bahwa Elena dicopot dari jabatan CEO. Tak disangka Elena masih punya suasana hati untuk jalan-jalan.Aubrey berkata, "Ayo kita pergi."Elena sekarang adalah anggota Keluarga Bronwyn. Sedangkan Aubrey ingin menikah dengan Luther sehingga dia menengahi.Namun, sebelum mereka pergi jauh, Evelyn tiba-tiba teringat sesuatu, lalu dia berkata dengan terkejut. "Aku masih ingat Briana mengatakan sesuatu saat itu ...."Dia tidak meneruskan kata-katanya.Gadis lain menyambungkannya. Di

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 439

    "Kami berencana mengajak Camila bermain di kebun buah," ujar Elena sambil tersenyum tipis.Mendengar hal itu, Sherlly tertegun sejenak, lalu tersenyum, "Begitu ya, baiklah. Udara di kebun buah bagus, baik untuk anak-anak. Kalau begitu selamat bersenang-senang. Kalau ada waktu, aku baru membawanya pergi menonton sirkus."Elena mengangguk. "Oke."Sherlly berpesan beberapa hal, dia menyuruh Elena untuk menjaga dirinya sendiri, jangan terlalu lelah, lalu mengembalikan ponsel kepada Roman.Roman juga dengan cemas menyuruh Elena untuk menjaga dirinya sendiri sebelum menutup telepon.Sherlly menghela napas dengan sedikit muram. "El masih belum memanggilku ibu sampai sekarang, padahal aku sudah berusaha untuk mendekatinya."Roman hanya bisa menghiburnya. "Tunggulah, mungkin sebentar lagi."Sherlly mengangguk, tetapi kesedihan di wajahnya tidak hilang. Dia dengan tak berdaya mengubah topik pembicaraan. "Nyonya Nora membahas Luther hari ini. Putrinya, Aubrey, tampak cukup cocok. Luther hanya tah

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 438

    Pakaian berserakan di lantai.Elena meninju dada Nathan dengan berpura-pura marah, jadi tidak menggunakan tenaga, hanya dibuat-buat. "Kamu lupa, Janine dan Edwin masih menunggu kita di bawah.""Mereka bukan anak-anak," cibir Nathan. Dia membisikkan kata-kata ambigu di telinga Elena. "Bukankah kamu menginginkannya juga?"Mereka selalu sejalan dalam hal ini.Elena sangat sibuk selama ini sehingga mereka sudah lama tidak melakukan hal itu.Pipi Elena pun memerah.Nathan tersenyum.Elena melingkarkan lengannya di leher Nathan, kemudian memejamkan matanya.Kehangatan Nathan menyelimuti leher Elena, terus ke bawah. Elena mendesah beberapa kali sambil memasukkan jari-jarinya ke sela-sela rambut Nathan.Di lantai bawah.Janine melihat waktu, Elena dan Nathan telah berada di atas selama dua jam. Kenapa mereka belum turun juga? Dia mengambil remote TV untuk mengganti saluran TV. "Kenapa mereka naik begitu lama?"Edwin mengupas sebuah apel, kemudian menyodorkannya kepada Janine. Mendengar pertany

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 437

    Janine berbalik tanpa melihat ke arah Edwin. "Aku mau pergi melihat Kak El."Ketika dia melihat berita tersebut, dia merasa marah memikirkan berbagai komentar sinis tentang Elena dalam video-video tersebut.Elena sama sekali tidak sudi menjadi CEO!Edwin menutup laptop, berjalan mendekat, lalu duduk di sebelah Janine. Dia mencondongkan tubuh ke dekat Janine. "Bangun, makan. Setelah makan baru pergi."Bibir Edwin mendarat di leher Janine.Napas hangat menerpa lehernya, Janine tidak tahan dengan Edwin yang mencium sembarangan.Dia berteriak dengan marah. "Apakah kamu saudaranya anjing?"Edwin menunjukkan senyuman sopan. "Guk, guk."Janine, "..."Edwin berdiri, kemudian bertanya, "Bangunlah, kamu mau makan apa?""Ikan gurame goreng, bebek panggang, kerang rebus dan ikan kakap asam manis. Itu saja." Janine bangun lalu menghela napas. "Jual diri untuk sekali makan, sangat nggak gampang."Edwin mengangkat alisnya, kemudian dia lanjut bekerja.Janine pergi ke kamar mandi untuk menyikat gigi.

  • Dikejar Paman Mantan Suami   Bab 436

    Catherine mengangguk setuju. "Benar, meskipun horoskopnya cocok, akhirnya tetap tergantung apakah dua orang ini berjodoh."Mendengarkan kata-kata ini, Aubrey pun tersenyum malu-malu. Dia berbisik, "Ibu, jangan membahas ini lagi. Aku merasa canggung sekali."Nora tersenyum, kemudian menepuk tangan putrinya. "Oke, oke, nggak bahas lagi."Catherine tertawa lalu berkata, "Aubrey sangat bagus. Nyonya Sherlly bisa menjadi mak comblang, membiarkan mereka berdua coba kencan buta."Sherlly tersenyum sembari mengangguk. "Aku akan menanyakan pendapat Luther malam ini."Pada saat ini, seseorang di meja sebelah mereka sedang menonton berita, kebetulan beritanya tentang pemecatan Elena."Wanita bernama Elena ini sangat hebat. Dia menjadi CEO di usia yang sangat muda. Sayangnya dia nggak memiliki kemampuan.""Dia sangat cantik.""Cantik nggak ada hubungannya dengan kemampuan."Sherlly bingung saat mendengar nama Elena disebut.Aubrey menyerahkan ponsel kepada Sherlly. "Tante Sherlly."Sherlly melihat

DMCA.com Protection Status