The Sexy Stranger

The Sexy Stranger

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-25
Oleh:  Black AuroraBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
0 Peringkat. 0 Ulasan-ulasan
52Bab
12.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

(Romcom, petualangan, plot twist dan mengandung unsur 21+) Elle terpaksa melelang penginapan kecilnya kepada bank, setelah bisnisnya menjadi semakin sepi. Namun di malam itu, di hari terakhir sebelum ia meninggalkan tempat yang penuh dengan kenangan, seorang pria asing muncul di depan pintunya bersama dua anak kembarnya. Tergerak oleh rasa iba, Elle memberinya kamar untuk beristirahat. Namun keesokan paginya, ia mendapati sesuatu yang mengejutkan... ayah dan anak-anak itu mendadak menghilang tanpa jejak, menyisakan misteri yang membuatnya bertanya-tanya. Ketika Elle mencoba untuk melanjutkan hidupnya, tiba-tiba saja pria tersebut kembali muncul... namun kali ini dengan membawa serta sebuah maksud yang tidak pernah Elle bayangkan sebelumnya. ***

Lihat lebih banyak

Bab 1

1. Tamu Terakhir

Langit malam menumpahkan gerimis tipis, saat Elle menyandarkan tubuhnya di ambang pintu sebuah rumah penginapan, yang dalam waktu dekat ini bukanlah miliknya lagi.

Udara dingin menusuk hingga ke tulang, tetapi pikirannya lebih kacau dibandingkan cuaca yang tak bisa diprediksi.

Hari ini adalah malam terakhirnya di Lakeview Inn, tempat yang telah menjadi rumahnya selama ini.

Esok, bank akan mengambil alih segalanya.

Elle menghela napas panjang, mencoba menerima kenyataan meskipun terasa sangat pahit.

Penginapan kecil di tepi danau ini dulunya ramai oleh wisatawan, tetapi kini hanya menjadi bangunan sepi dengan ribuan kenangan yang memenuhi di setiap sudutnya.

Ia sudah mencoba segala cara untuk mempertahankannya.

Diskon besar-besaran, paket promo, bahkan bekerja lebih keras dari biasanya. Namun tetap saja, keadaan ekonomi tak juga berpihak padanya.

Saat Elle hendak masuk dan menutup pintu untuk terakhir kalinya, ia menatap lampu depan yang tampak berkedip hidup dan mati karena terkena percikan hujan, menerangi sesosok tinggi yang berdiri tak jauh dari sana.

Elle pun terkesiap, ketika menyadari ada seorang pria dengan jas panjang berwarna hitam berdiri di depan gerbang.

Tangannya menggenggam payung yang tampaknya sudah tak mampu melindunginya dari hujan yang semakin deras.

Di sampingnya ada dua anak kecil.

Seorang bocah lelaki tampan dan gadis kecil manis yang tampak berusia sekitar enam tahun yang berdiri kedinginan, tangan mereka erat menggenggam lengan pria itu.

Elle pun mengerutkan keningnya. Penginapan ini sudah lama tak menerima tamu, apalagi di tengah hujan deras seperti ini.

Lalu... siapa mereka?

Pria itu pun melangkah mendekat. Cahaya lampu teras memperjelas wajahnya yang ternyata sangat rupawan dengan rahang tegas, mata gelap yang tajam, dan ekspresi dingin yang sulit dibaca.

Kulitnya pucat dengan garis wajah khas keturunan perpaduan keturunan Asia.

Namun yang paling menarik perhatian Elle adalah sorot matanya yang tampak kelelahan, seperti seseorang yang telah menempuh perjalanan panjang tanpa henti.

“Maaf mengganggu.” Suaranya dalam dan sedikit serak. “Kami butuh tempat untuk bermalam.”

Elle menelan ludah. Tentu, sebenarnya ia bisa saja menolak.

Penginapan ini secara teknis bukan lagi miliknya, dan ia tidak ingin berurusan dengan masalah baru di malam terakhirnya.

Tapi melihat anak-anak itu yang tampak pucat serta menggigil kedinginan, hatinya pun sontak melunak.

“Kalian dari mana?” tanyanya, mencoba mencari tahu lebih banyak.

Pria itu terdiam sejenak sebelum menjawab. “Dari tempat yang sangat jauh.”

Jawaban itu tak memberi banyak kejelasan, tetapi Elle tahu bahwa ia tidak akan mendapat lebih banyak informasi lagi.

Dengan ragu, ia pun pada akhirnya membuka pintu lebih lebar. “Masuklah. Aku akan menyiapkan kamar untuk kalian.”

Anak-anak itu segera melangkah masuk lebih dulu, tetapi pria itu berhenti sejenak di ambang pintu sambil menatap wajah Elle dengan lekat selama beberapa saat, sebelum akhirnya berjalan ke dalam.

Di balik meja resepsionis, Elle mengambil buku tamu yang sudah lama tak diisi. Ia pun lalu menyodorkan pena kepada pria itu.

“Aku harus mencatat nama tamu yang menginap," ucapnya.

Pria itu menatap pena itu sejenak, lalu mengambilnya. Dengan tulisan tangan yang tegas, ia pun menuliskan namanya.

Ryuu Takahashi.

Elle mengamati nama itu, lalu melirik anak-anak yang masih berdiri di sampingnya. “Lalu, nama mereka siapa?”

“Mereka anakku. Akio dan Ayaka," sahut Ryuu.

Elle melirik sepasang anak yang sepertinya kembar itu. Akio tampak lebih tenang, sementara Ayaka bersembunyi di balik tubuh ayahnya, bola matanya yang hitam menatap Elle dengan penuh rasa ingin tahu.

"Halo Akio. Halo Ayaka. Namaku Elle, Elle Harper. Selamat datang di Lakeview Inn," ucap Elle seraya tersenyum ramah kepada kedua bocah itu.

"Apa kalian hanya bertiga? Atau..." Elle sengaja menggantungkan ucapannya.

Ia tidak ingin bersikap lancang dengan menanyakan keberadaan istri Tuan Ryuu Takahashi alias ibu dari kedua anak ini, tapi tentu saja tetap ia harus memastikan.

"Ya, kami hanya bertiga. Tak ada orang lain lagi," Ryuu menyambar dengan jawaban cepat, bahkan terlalu cepat.

“Baiklah, Tuan Ryuu Takahashi,” ucap Elle, menyebut nama pria itu untuk pertama kalinya. “Aku akan menyiapkan kamarnya.”

Elle menyalakan lampu di kamar tamu dan mengibaskan debu tipis dari seprai. “Maaf kalau tempat ini tidak terlalu nyaman. Aku sudah lama tidak menerima tamu.”

Ryuu ikut masuk ke dalam kamar dan mengamati sekelilingnya. Bangunan ini memang terlihat bobrok dari luar, tetapi bagian dalamnya masih sangat bersih.

Hanya saja, perabotan di dalamnya tampak tua dan ketinggalan zaman. Ia juga menyadari sesuatu, bahwa tidak ada satu pun pegawai yang terlihat di sini.

“Kamu mengurus tempat ini sendirian?” tanyanya tiba-tiba.

Elle terdiam sejenak sebelum mengangguk. “Mereka semua sudah pergi. Besok tempat ini akan diambil alih oleh bank.”

Ryuu mengangkat alisnya yang lebat, tetapi tidak bertanya lebih lanjut. Ia bisa melihat kelelahan di mata Elle, juga kepedihan yang tampak berusaha untuk disembunyikan.

“Terima kasih telah mengizinkan kami menginap,” ucapnya akhirnya.

Elle tersenyum tipis. “Tidak masalah. Aku akan menyiapkan makan malam untuk kalian.”

***

Di dapur, Elle membuka kulkas dan mengeluarkan bahan-bahan terakhir yang tersisa.

Dengan sedikit kreativitas, ia berhasil menyajikan pasta creamy dengan ayam panggang, mashed potato, dan salad sederhana.

Saat ia menyajikan makanan di meja makan kecil penginapan, Akio dan Ayaka memandang hidangan itu dengan mata berbinar.

“Ini kelihatan enak!” seru Ayaka.

Akio mengambil suapan pertama, dan beberapa saat kemudian bocah lelaki itu pun mengangguk setuju. “Aku suka, rasanya benar-benar enak.”

Elle pun tersenyum hangat mendengar pujian tulus itu. “Aku hanya menggunakan apa yang tersisa di dapur. Semoga kalian menyukainya.”

Ryuu ikut mengangkat sendoknya untuk mencicipi hidangan itu, lalu tersenyum kepada Elle. “Rasanya justru lebih baik daripada makanan di restoran mahal.”

Elle tertawa kecil, tak pelak merasa sedikit bangga. Untuk pertama kalinya malam ini, perasaannya sedikit lebih ringan.

Setelahnya tak ada lagi yang berbicara, karena mereka semua sibuk dengan makanan di piringnya.

Selesai makan, Elle berdiri untuk mengumpulkan piring kotor. Namun tiba-tiba saja Ryuu ikut berdiri dan mengambil tumpukan piring dari tangan Elle.

“Aku yang akan mencuci piringnya," ucap pria itu.

Elle tampak terkejut. Tunggu, mana mungkin ia membiarkan tamu penginapan mencuci piring? “Tidak perlu~”

“Aku ingin melakukannya," potong Ryuu.

Saat Elle hendak menolak lagi, tanpa sengaja kakinya menginjak percikan saus di lantai, hingga membuatnya kehilangan keseimbangan dan terpeleset.

Tubuhnya hampir saja jatuh, tetapi tangan Ryuu menangkap pinggangnya dengan kuat dalam sekejap.

Seketika Elle pun membeku. Ia bisa merasakan kehangatan tubuh pria itu, aromanya yang maskulin dan samar karena napas mereka yang begitu dekat.

“Kamu harus lebih hati-hati,” guman Ryuu dengan suara dalam, yang seketika membuat jantung Elle berdetak lebih cepat.

Elle pun buru-buru menjauh dengan wajahnya yang merona. “Uhm. Terima kasih…”

Ryuu hanya menyeringai samar sebagai jawaban, sebelum kemudian ia kembali meraih tumpukan piring di atas meja, untuk dibawa ke dalam bak cuci.

Tak menyadari jika Elle masih terus menatap punggungnya yang kekar dan lebar.

Sementara di meja makan, Akio dan Ayaka pun saling melirik penuh arti, seolah mengerti sesuatu yang tidak diketahui oleh Elle.

***

Malam yang semakin larut dengan hawanya yang semakin dingin, membuat Elle baru teringat bahwa kamar Ryuu dan anak-anaknya hanya memiliki satu selimut.

Dengan niat baik, ia mengambil selimut tambahan dari lemari penyimpanan dan menuju kamar mereka.

Ia mengetuk pintu dengan hati-hati.

Tak lama kemudian pintu itu pun terbuka, dan Elle merasa kepalanya mendadak pening dan hampir kehilangan napasnya.

Ryuu berdiri di hadapannya tanpa mengenakan atasan, hanya mengenakan celana panjang santai.

Cahaya lampu kamar menerangi kulitnya, memperjelas otot-ototnya yang terbentuk sempurna. Dada bidangnya naik turun perlahan, seakan menantang Elle untuk terus menatapnya.

Elle terdiam, lalu cepat-cepat menundukkan pandangan. Namun ia bisa merasakan wajahnya memanas.

“Aku… aku membawakan selimut tambahan,” ucapnya tergagap.

Ryuu menyeringai tipis, sudut bibirnya tampak melengkung nakal. Ia menyandarkan satu tangan di kusen pintu, dengan sengaja mencondongkan tubuh sedikit lebih dekat.

“Kamu sangat perhatian, Nona Elle,” gumamnya dengan suara rendah dan dalam. “Apa kamu selalu sebaik ini pada tamu?"

Elle meneguk ludah, tak berani mengangkat wajah. “Aku hanya… hanya ingin memastikan kalian merasa nyaman.”

Ryuu mengambil selimut itu dari tangannya, dengan ujung jarinya yang menyentuh kulit Elle sekilas dan membuat wanita itu merinding.

“Terima kasih,” ucapnya, masih dengan nada menggoda. “Tapi aku rasa mendapatkan kehangatan bukanlah masalah besar bagiku.”

Elle buru-buru mengangguk dan melangkah mundur, mencoba mengabaikan kalimat ambigu pria itu.

“Selamat malam,” ucapnya sebelum berbalik dengan wajah memerah.

Saat pintu tertutup di belakangnya, Elle segera menyandarkan diri ke dinding, menepuk dadanya yang berdebar kencang.

Ryuu Takahashi jelas-jelas bukan pria biasa. Pria ini... terlalu menggoda.

***

Pagi harinya saat Elle bangun, suasana penginapan terasa sunyi, terlalu sunyi hingga membuatnya gelisah.

Cahaya matahari yang menyelinap melalui celah tirai memberikan kehangatan samar, tetapi ada sesuatu yang terasa berbeda.

Dengan langkah ragu, ia berjalan keluar kamar menuju meja resepsionis, berharap menemukan seseorang di sana.

Namun yang ia temukan hanyalah sebuah catatan yang tergeletak rapi di atas meja.

(Elle, terima kasih untuk segalanya)

Jantung Elle berdegup kencang. Tangannya sedikit gemetar saat meraih kertas itu, membaca kembali tulisan yang singkat namun penuh arti.

Perasaan tak enak segera menjalar ke seluruh tubuhnya. Dengan napas tertahan, ia bergegas menuju kamar Ryuu.

Pintu kamar itu terbuka sedikit, dan ketika ia mendorongnya lebih lebar, yang ia lihat hanyalah kekosongan.

Tempat tidur rapi, tidak ada satu pun barang yang tersisa, seolah Ryuu dan yang lainnya tak pernah ada di sana.

Ia memutar tubuh, mencoba mencari jejak keberadaan mereka tapi tetap sia-sia.

Namun yang benar-benar membuatnya panik adalah satu hal, yaitu kunci mobilnya yang juga ikut menghilang.

***

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status