Setelah efek obat biusnya hilang, Elena bangun."Kamu sudah bangun."Elena menoleh, kemudian dia melihat Nathan berdiri di dekat jendela.Obat biusnya sudah hilang, tetapi Elena masih merasa sedikit lemas.Dia pikir aborsi telah selesai dilakukan.Tanpa diduga, Nathan tiba-tiba berkata, "Aborsi belum dilakukan, janinmu masih ada."Elena mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu?"Dia berbicara dengan suara serak, haus.Nathan berjalan mendekat, menuangkan segelas air, membantu Elena bangun, kemudian membantunya minum. Setelah Elena selesai minum, Nathan berkata, "Kaedyn."Wajah Elena menjadi sedikit pucat.Benar saja, Nathan memang mengenal Kaedyn.Elena bertanya dengan tenang tanpa ekspresi, "Apakah kamu akan memberitahunya? Percuma juga kamu memberitahunya aku hamil. Dia nggak akan menginginkan anak ini.""Nggak." Nathan menarik kursi untuk duduk. Dia menatap Elena sambil berkata dengan malas, "Aku nggak dekat dengannya, jadi aku nggak akan memberitahunya."Nathan melihat wajah Elena yang
Read more